NovelToon NovelToon
Pendekar Bangau Emas

Pendekar Bangau Emas

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi / Epik Petualangan / Harem / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Violetta Slyterin

Tang Xiao Tian seorang pemuda berasal dari Desa di puncak gunung Huang yang memiliki keinginan untuk melakukan tugas penting bagi seluruh dunia persilatan dari ketiga orang guru yang membesarkannya selain itu Ia juga ingin mencari tahu identitasnya yang selama 20 tahun di rahasiakan oleh para gurunya. Selamat datang dan membaca novel pertama ku di sini.. Follow, like, rate 5,komentar positif dan share ya😘terimakasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Slyterin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kota Huang Pusat.

Langit malam belum meninggalkan rembulan yang di selimuti kabut awan putih tetapi kedua orang anak kecil yang baru saja meninggalkan daerah yang terkenal oleh keindahan alam danaunya namun terkesan sunyi itu sama sekali tidak menyurutkan keberanian dan cahaya semangat yang terpancar pada wajah keduanya.

"Hmm, dimana bocah itu menungguku?" Xiao Tian anak laki-laki itu bertolak pinggang dengan tatapannya itu, ia pusatkan pada jalan raya kota kecil Bulan Huang. Ia kini telah kembali ke gang kecil tempat ia berpisah dengan rekan perjalanannya.

"Siapakah dia itu, Kak Tian?" tanya gadis kecil berkuncir dua berpita kuning yang berdiri di sampingnya.

"Zhao Li Erl.." jawab Xiao Tian. Ia tersenyum lebar saat melihat gadis kecil yang berbaju merah muda berambut panjang dengan hiasan kepala pita warna merah muda berlari menuju ke arahnya dari sebuah gang paling kecil di daerah tersebut.

Xiao Lan mengernyit ketika gadis kecil baju merah muda memukul lengan kakaknya dengan geram dan bicaranya begitu lugas sekali."Keterlaluan kau meninggalkan aku diam- diam di gang kecil itu usai melihat keramaian tak jelas, "tetapi tidak membuat kakaknya marah melainkan tertawa geli melihat kegeraman gadis kecil baju merah muda itu.

" Hahaha, maaf.. Maaf..Aku ada urusan sedikit tapi, kan aku sudah kembali ke sini untuk menemanimu ke kota Huang Pusat sesuai dengan janjiku padamu," kata Xiao Tian sambil menghentikan tawanya lalu meraih lengan Zhao Li Erl dan memberikan isyarat untuk Xiao Lan di sampingnya mengikuti mereka melangkah maju ke arah pintu gerbang masuk ke kota Huang Pusat di depan.

Setelah melewati pemeriksaan data keterangan untuk bebas masuk ke dalam kota Huang Pusat dari petugas pos pintu gerbang. Mereka bertiga melangkah dengan santai melihat- lihat suasana pagi hari di kota tersebut.

"Wah, ada penjual nasi kepal.." Xiao Tian mengelus- elus perutnya seraya melirik ke Zhao Li Erl di kanan dan Xiao Lan di kirinya. "Apakah kalian tak merasakan aroma nasi kepal di depan sana dari kita berdiri disini?" tanyanya.

"Aku sama sekali tidak merasa lapar setelah aku tiba di kota ini, " jawab Zhao Li Erl sedikit muram meskipun ia senang akan berjumpa dengan ibunya di kediaman lama ibunya, namun ia akan segera berpisah dengan Xiao Tian setelahnya.

"Bagaimana denganmu?" Ia tak mendengar jawaban dari Xiao Lan yang semenjak mereka bertiga masuk ke kota Huang Pusat tak pernah bicara apapun dengannya. Ia sedikit heran dengan sikap adik angkatnya itu terhadap Zhao Li Erl yang selalu di lirik sinis oleh Xiao Lan.

"Aku ingin mandi untuk membersihkan tubuhku yang sudah berbulan-bulan belum mandi." suara Xiao Lan pun pelan terdengar olehnya.

"Pantas aku mencium bau tak sedap sejak kemarin," Zhao Li Erl mengendus-endus di dekat Xiao Lan sampai anak perempuan itu bergerak mundur sambil tangannya mendorong wajah Zhao Li Erl yang terlalu dekat dengan wajahnya.

"Hei.. Kau!" hardik Xiao Lan mengerucutkan bibirnya.

Xiao Tian maju dan berdiri di tengah-tengah kedua gadis kecil itu."Jangan ribut di jalanan, malu di lihat orang-orang," tegur anak laki-laki itu melerai keduanya dengan sikap tegasnya, dan seketika itu juga keduanya terdiam lalu mengikutinya dari belakang punggungnya, karena ia telah berjalan ke sebuah penginapan.

Di penginapan, ia menyuruh Xiao Lan masuk ke kamar tidur yang ada kamar mandinya untuk gadis kecil itu bisa mandi dengan puas. Sedangkan, Zhao Li Erl di suruh olehnya untuk sarapan pagi di ruang makan di dalam kamar. Ia sendiri memperhatikan penduduk kota Huang Pusat melakukan berbagai aktivitas dari jendela yang terbuka lebar olehnya.

"Desa Gunung Huang, aku bisa pulang sendiri ke rumah Ibuku dari penginapan ini, jadi kau tak perlu repot untuk mengantarkan aku kepada ibuku ke sana," Zhao Li Erl bicara sopan kepada Xiao Tian karena gadis kecil itu merasa malu dengan sikapnya tadi di jalan raya sambil makan nasi kepal yang dibeli oleh Xiao Tian di depan pintu penginapan.

"Hmm,rumahmu berada di daerah mana dari kota ini?" Xiao Tian berbalik menghadap Zhao Li Erl. Ia tersenyum simpul melihat sikap malu - malu Zhao Li Erl terhadap dirinya. "Kau jangan sungkan terhadapku. Aku tetap akan menepati janji ku untuk mengantarkanmu pulang ke rumah Ibumu dengan selamat." Ia mengacungkan kantong uang milik Zhao Li Erl ke depan gadis kecil itu sendiri.

"Ehh..?! Dari mana kau bisa mempunyai kantong uang milikku?! " teriak Zhao Li Erl berdiri di depan Xiao Tian lalu tangannya ingin mengambil kantong uang miliknya dari tangan Xiao Tian, tetapi anak laki-laki itu malah menaikan tangan sehingga ia harus melompat- lompat untuk bisa mengambil kantong uang miliknya dari Xiao Tian.

"Eits.. Tak semudah itu kau mengambil kantong uang milikmu dariku karena uang ini sebagai biaya jasa ku yang mengantarkanmu pulang ke rumah Ibumu," kata Xiao Tian cekikikan membuat senyuman di bibir Zhao Li Erl kembali.

"Ihh, jahil sekali kau ini.." Zhao Li Erl tersenyum malu lalu kembali duduk di kursi dan menikmati sarapannya tanpa berani untuk menatap Xiao Tian.

Xiao Lan telah kembali kepada mereka, lalu duduk di kursi untuk menghadap sarapannya sendiri yang sudah di atur dengan sempurna oleh Xiao Tian untuk mereka bertiga."Kak Tian, apakah aku sudah wangi?" tanyanya mengangkat wajahnya untuk ia bisa melihat Xiao Tian yang asyik makan nasi kepal juga di dekat dirinya dan Zhao Li Erl.

"Ya, sudah, sabun dan sampo mu wangi buah jeruk segar." jawab Xiao Tian mengendus-endus sekilas lalu ia menikmati teh hangatnya di dalam cangkirnya.

"Terimakasih.." Xiao Lan tersenyum senang mendengar pujian dari Xiao Tian setelah tadi ia merasa tak senang melihat Xiao Tian menjahili Zhao Li Erl saat ia selesai mandi dan berpakaian rapi lalu berkumpul bersama dengan mereka berdua.

Satu jam kemudian, Xiao Tian dan kedua gadis kecil di sampingnya berdiri di depan pintu gerbang bangunan bertuliskan' Kediaman Keluarga Wu'. Lalu tangannya mengetuk pintu tersebut sampai seorang laki-laki tua renta datang dan membukakan pintu untuk mereka.

"Nona ketiga akhirnya Anda telah kembali ke rumah ini dengan selamat.." Laki-laki tua renta itu begitu senang melihat Zhao Li Erl di antara mereka bertiga.

"Ya, Kakek Huo.. Apakah Ibuku ada di dalam?" tanya Zhao Li Erl ramah sambil mengajak Xiao Tian dan Xiao Lan mengikutinya melewati pintu gerbang untuk masuk ke aula utama kediaman keluarga Wu yang luas, rapi, dan bersih.

"Wahhh.. Rumahmu besar sekali seperti istana saja.." seru Xiao Tian mengagumi dalam rumah keluarga Wu dengan tulus.

"Ini belum seberapa kalau dibandingkan dengan rumah lain di Ibukota Kekaisaran Tang yang menjadi rumah resmi Keluarga Zhao alias keluarga ayah kandungku, tapi ada yang lebih besar dari rumah- rumah keluarga ku, yaitu rumahnya Pamanda Kaisar Tang- ku.Jika kamu suatu hari nanti mengunjungi Ibukota Kekaisaran Tang, kamu pasti akan terkagum-kagum dengan rumah Beliau yang sepuluh ribu kali besar dari rumah- rumah lain di manapun kau lihat dan datangi." kata Zhao Li Erl rendah hati dalam suaranya sambil mengajak Xiao Tian dan Xiao Lan memasuki ruang tamunya. Dimana telah hadir seorang wanita bangsawan yang cantik luar biasa dan anggun duduk di kursi menghadap mereka bertiga di pintu masuk ke ruang tamu Keluarga Wu.

Bersambung!!

1
Wendy Xu
mantap
Ismaeni
cerita awal yang cukup menarik. ..bahasa nya enak tidak berat. semangat update-nya yaa thor
Bryan Kennedy
Cher ami, allez, j'ai hâte de lire votre roman, j'adore les histoires classiques
Bryan Kennedy
L'esprit Nami, L'histoire de ce roman est agréable à lire de nombreuses fois car j'ai l'impression d'entrer dans l'histoire.
anggita
iklan, like☝👍.. moga lancar novel barunya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!