NovelToon NovelToon
Pembantu Somplak Mr. Arrogant

Pembantu Somplak Mr. Arrogant

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Pembantu
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Elprida Wati Tarigan

Clara Alaysya mahasiswi cantik dan pintar yang harus berjuang seorang diri untuk menyambung hidupnya. Clara terkenal dengan sikap keras kepala dan juga cerobohnya.

Suatu hari Clara mengalami kesialan yang sangat lengkap. Clara di pecat dari pekerjaannya dan juga terancam di keluarkan dari kampus karna telat membayar uang semester.

Hingga akhirnya dia mendapat tawaran bekerja di istana pengusaha ternama yang terkenal arrogant. Di tambah lagi pertemuan mereka yang sangat aneh membuat keduanya saling membenci satu sama lain.

"Kenapa ada pria kulkas seperti dia di dunia ini?" Clara Alaysya.

"Semua wanita sama saja! mereka tidak pernah menghargai cinta yang tulus. Mereka hanya menghargai harta dan tahta saja" Rafi Alexander

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 12

Saat keluar dari kampus Clara melihat suatu penampakan yang mengerikan di matanya. Seorang pria yang paling menyebalkan sedang bersender di mobilnya untuk menunggu Clara. Tidak mau membuang kesempatan Clara mencoba mencari jalan lain agar bisa menghindar dari makhluk yang paling menyebalkan di dunia itu.

Tapi, sayang seribu sayang sebelum Clara berhasil kabur Rafi terlebih dulu melihatnya. Ya, Rafi adalah makhluk mengerikan di mata Clara. Orang yang selalu mencari masalah walaupun Claranya juga sama. Rafi yang melihat Clara kabur berusaha mengejarnya secara diam diam.

"Mau kemana kamu?" ucap Rafi menarik tas rangsel Clara.

"He...he.. Aku lupa jika ada barangku yang ketingalan di kelas" ucap Clara cengengesan.

"Ayo! Biar aku antar" ucap Rafi mengengam tangan Clara.

"Eh! Jangan sentuh sentuh. Kita bukan mahrom" ucap Clara tegas sambil menepis tangan Rafi.

"Jika begini boleh?" ucap Rafi mendekatkan bibirnya dengan bibir Clara.

Clara yang sadar dengan kelakuan Rafi langsung melangkah mundur sehingga Rafi tidak bisa mengapai bibirnya.

"Tuan! Ini tempat umum." ucap Clara membulatkan matanya.

"Jika tidak di tempat umum, apa boleh?"

"Tidak!"

"Boleh!"

"Tidak!"

"Boleh aku bilang boleh!"

"Tidak aku bilang tidak, Tuan! Ingat tuan sudah memiliki calon tunangan. Aku tidak mau nyonya besar salah paham dan aku bisa kehilangan pekerjaanku" ucap Clara menatap Rafi dengan tegas.

"Aku tidak mencintainya! Jika mama tau malah semakin bagus. Aku bisa punya alasan untuk menolak perjodohan ini" ucap Rafi dengan enteng.

"Sudahlah! Aku mau pulang" ucap Clara mulai lelah berdebat dengan manusia yang paling menyebalkan di depannya.

"Tapi kamu bilang ada barangmu yang ketingalan di kelas"

"Tidak jadi! Barangku sudah kembali ke tasku" ucap Clara kesal lalu melangkahkan kakinya menuju mobil Rafi.

"Apa barang punya kaki? Bisa kembali dan pergi sesuka hatinya?" gumam Rafi mengerutkan keningnya bingung.

"Tuan!" teriak Clara menatap Rafi tajam.

"Sekarang bosnya aku apa dia sih?" ucap Rafi kesal melihat tingkah Clara yang membentaknya sesuka hatinya saja.

"Ayo masuk?" ucap Rafi membukakan pintu untuk Clara.

"Terima kasih, Tuan Muda" ucap Clara tersenyum manis.

"Hem!" dehem Rafi menutup pintu lalu berjalan menuju bangku pengemudi.

Rafi melirik Clara yang telah duduk santai di sampingnya. Lalu dia menatap ke arah seseorang yang sedang memperhatikan mereka. Rafi memilih untuk tidak memperdulikan wanita yang terus menatap mereka. Rafi melajukan mobilnya meninggalkan perkarangan kampus Clara menuju mensionnya.

"Kalau boleh aku tau kau ada urusan apa dengan putri keluarga Rudolf?" ucap Rafi penasaran kenapa sepertinya Rania tidak menyukai Clara.

"Rania?"

"Hem!"

"Aku tidak tau! Aku tidak pernah mengangunya bahkan aku tidak pernah mengusiknya. Tapi, ntah mengapa dia tidak menyukaiku. Bahkan sebelum bekerja di mension tuan aku menjadi pelayan di restoran keluarganya"

"Jadi kau dulu bekerja dengan keluarga Rudolf?"

"Ia! Aku pernah jadi pelayan di restoran mereka. Tapi, Rania sering kali memfitnahku agar aku di pecat oleh nyonya Rudolf. Walaupun rencananya terus gagal tapi, akhirnya aku di pecat juga karna kecerobohanku" ucap Clara membuang napasnya kasar mengingat kelakuannya yang hampir menghanguskan restoran keluarga Rudolf.

"Tapi kau bersyukurkan di pecat dari restoran itu?"

"Kenapa?" ucap Clara mengerutkan keningnya binggung.

"Karna akhirnya kau memiliki majikan tampan sepertiku" ucap Rafi dengan pedenya.

"Tampan sih tampan! Tapi, menyebalkan" gumam Clara menatap ke kaca jendela.

"Menyebalkan tapi selalu di rindukan" ucap Rafi tersenyum tipis.

"Kamu lapar?" ucap Rafi kembali ketika mendengar suara perut Clara.

"He...he... Tuan mendengarnya" ucap Clara memegang perutnya yang keroncongan.

"Kita makan di sana! Aku yakin kamu pasti suka" ucap Rafi menunjuk ke arah cafe tak jauh dari mereka.

Mendengar ucapan Rafi, Clara langsung tersenyum menganguk. Walaupun dia sangat kesal dengab pria di sampingnya tapi, dia lebih mementingkan perutnya yang keroncongan. Sesampainya di cafe Rafi menepikan mobilnya lalu berjalan memasuki cafe itu.

Rafi sengaja memilih meja di lantai dua agar dia dan Clara bisa menikmati keindahan kota dari sana. Rafi menarik kursi untuk Clara terlebih dulu lalu menarik kursi untuknya. Melihat perlakuan Rafi yang sangat romantis Clara menatapnya tidak percaya. Dia tidak menyangka jika pria arogant seperti Rafi bisa seromantis itu.

"Kamu mau pesan apa?" ucap Rafi menatap menu makanan di depannya.

"Terserah tuan saja"

"Baiklah! Kita pesan steik saja ya. Minumnya es tea"

"Em!" Clara menganguk patuh.

Tak menunggu lama akhirnya pesanan mereka datang. Clara menatap binggung makanan di depannya. Walaupun sudah pernah bekerja di restoran tapi, Clara tidak pernah memakan makanan mewah seperti ini. Bahkan Clara tidak tau bagaiamana caranya memakan steik di depannya.

"Ayo makan!" ucap Rafi mengambil garpu dan pisau untuk memotong steik di depannya.

Clara memperhatikan bagaimana cara Rafi memakan makanannya. Clara mencoba memegang garpu dan juga pisau seperti Rafi. Tapi, saat Clara mencoba memotong steik daging dia malah membuat potongan steik itu terbang ke wajah Rafi.

"Ah! Maaf, Tuan" ucap Clara panik lalu mengambil steiknya yang kini ada di paha Rafi.

"Sudah tidak apa apa. Lebih baik kita pesan yang baru lagi" ucap Rafi mengelap wajahnya mengunakan tissu.

"Tidak usah, Tuan. Aku tidak bisa makan makanan mahal seperti ini" ucap Clara menunduk sedih.

"Jika kau tidak mencobanya maka kau tidak akan pernah memakannya. Ini coba punyaku" ucap Rafi menyodorkan steik miliknya ke mulut Clara.

"Tidak usah, Tuan. Aku bisa memakannya sendiri" ucap Clara memegang garpu yang ada di tangan Rafi.

"Tidak apa apa. Buka mulutmu"

Melihat Rafi yang bersikeras ingin menyuapinya Clara membuka mulutnya lalu meneripa suapan Rafi dan mengunyahnya dengan pelan. Ketika steik itu berada di dalam mulutnya Clara membulatkan matanya karna rasa steik itu sangat pas di lidahnya.

"Tuan! Ini enak sekali" ucap Clara dengan mulut penuhnya.

"Kamu mau lagi?"

"Em!" Clara menganguk dan menerima setiap suapan yang di berikan Rafi dengan lahapnya.

Melihat Clara yang makan dengan lahapnya senyuman di wajah Rafi mengembang dengan sempurna. Dia merasa bahagia ketika melihat Clara bahagia seperti ini. Walaupun mereka selalu bertengkar tapi tanpa mereka sadari mereka saling mengagumi satu sama lain.

Ingin sekali Rafi menyatakan perasaannya kepada Clara. Tapi, dia tidak mau merendahkan dirinya. Dia takut jika Clara menolaknya dan menjauh darinya. Setelah selesai menghabiskan makanannya, Rafi langsung membawa Clara kembali ke mensionnya.

Selama di perjalanan Clara terus mengucapkan terima kasih kepada Rafi karna telah membawanya makan makanan mahal seperti tadi. Sangking seringnya Rafi tidak bisa lagi menghitung sudah berapa kali Clara mengucapkan terima kasih kepadanya

Setelah memasuki perkarangan mensionnya Rafi mengerutkan keningnya binggung. Dia melihat mobil yang sangat asing di matanya parkir di depan mensionnya. Rafi berlahan melangkahkan kakinya memasuki mensionnya beriringan dengan Clara.

"Rafi! Dari mana saja kamu?"

Bersambung.....

1
Mia Sagitarius
kayaknya bagus juga untuk di simak..
Eka Yuni
Luar biasa
I Dw Ny Manasamadhi
ini endak jelas mnama orangnya,,kadang-kadang di Ganti-Ganti Oautornya anjing
I Dw Ny Manasamadhi
emeh,,andalan sekali,,,Minuman di campur obat perangsang,,,Dia yang bagi minuman masa sia yang kena,Bodoh atau apa si penulis sialan ini,,,endak ada yang baca setelah ini Goblok,,
Aghitsna Agis
ini yg benarnya gibran apa dirga yg tdr sm.kania.jgn bkn bingung
Ruk Mini
seneng y Bahagia smua..tq thorr d tunggu karya2 mu lgi
Agustina Kusuma Dewi
jengkel q..knp coba ga pernah ada kata maaf..
apa kata maaf itu, menurunkan derajat kaum adam..
otak kerdil..
subhanallah.. apa susahnya mengakui.. takut dibully
Kusmia Mia
ceritane mentok gitu2 terus....debat suamiistri terus gensi2an terus diulang2
Kusmia Mia
nulis nama tokoh masih bellepotan keliru2....
sebelum di ip dak diteliti dulu
Zana Putri Zakhira
Biasa
Zana Putri Zakhira
Kecewa
Erna Sudiastuti
Luar biasa
Sakura Karenina
wkwk
£rvina
Luar biasa
Carlinaayuwulan
sampek sakit perut aku bacanya karena ketawa trs hhahahah lucu banget si au...
Sophia Aya
mammampir thor
Elprida wati tarigan: Terima kasih Kak😘😘
total 1 replies
Danah
maspus lu kania
Sinar Mentari
banyak typo thor namanya ketuker trus.... tetap semangat
Sinar Mentari
thor ko aku bingung ya arif siapa ya ronal siapa ya
Elprida wati tarigan: ronal papanya raffi kak. maaf aku lupa nama tokoh di tengah jalan🙏🙏
total 1 replies
Juragan Jengqol
tetep aja wil, yang digodain bisa baper. dan itu juga masalah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!