Maira dan harun adalah sepasang suami istri yg tak kunjung memiliki keturunan ,konflik mulai terjadi setelah kehadiran orang ketiga,ahirnya maira dan harun berpisah
lima tahun kemudian mereka bertemu kembali dengan kebetulan yg tak tertuga.
Akan kah mereka bersatu kembali,atau tetap memilih jalan mereka masing2?? yuk,,ikuti perjalanan dan lika -liku kisah maira dan harun dalam mencari kebahagian mereka...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon minie MIRROR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18 apapun bisa kuterima,tapi tidak untuk penghianatan.
Hari ini harun sampai di indonesia,hampir satu bulan berpisah dg istrinya membuat rindu yg teramat mendalam. harun langsung meminta supir untuk mengantarkanya pulang ke rumah.ia ingin segera istirahat dan meluapkan kerinduannya pada sang istri
"her..besok kamu dan monica hendel kerjaan dulu ya,besok aku akan ke rumah sakit dulu.maira mengatakan dua hari ini tak enak badan." ia berkata pada heri
"baik pak." hari menjawab singkat
"hari ini kamu cuti saja dulu."
"baik pak." setelah sopir mengantar kan harun,sopir langsung mengantar kan heri ke apartemennya.
"assalamualaikum sayang..." saat di jalan harun sudah mengabari maira bahwa ia sampai hari ini,maira tak perlu menjemputnya ke bandara karna dia sedang tak enak badan. Rumah nya tak di kunci,harun terkejut ada seorang wanita paruh baya umur 50 tahunan,sedang membersihkan ruang tamu
"maaf..anda siapa bu..?" harun bertanya ,orang itu langsung menoleh.
"maaf pak..saya bi idah,saya 2hari ini bekerja disini,tapi cuma sampe sore,saya kemudian pulang.." begitu ucap bi idah
"ohh..baik,dimana maira?" harun bertanya lagi pada bi idah
"ibu sedang tidak enak badan pak,ibu sedang tidur dikamar." bi idah tau itu majikannya,karena foto pernikahan mereka terpampang jelas di dinding ruang tengah.
"baik bi saya kedalam dulu."harun hendak melangkah
"apa bapak butuh sesuatu,biar bi idah buat kan?" bi idah menawarkan
"tidak bi..nanti kalau butuh saya panggil ya,," harun segera naik kelantai atas ,ke kamar mereka.ia membuka pintu pelan,maira sedang tidur tenang bergelung dalam selimut.
"sayang.." harun mengelus kening maira dan mencium nya dalam,maira mengerjapkan matanya
"mau kerumah sakit..?" harun bertanya sambil membenarkan anakan rambut maira
Maira tersenyum dan mengubah posisinya,ia bergerak duduk dan bersandar pada kepala ranjang.
"mau minum..haus" maira menunjuk gelas di nakas,harun segera memberikan pada maira.telaten menyuapi ke dalam mulut maira.
Dengan negosiasi yg cukup panjang,ahirnya maira mau untuk keruamh sakit.ia di periksa dan dokter hanya mengatakan maira kurang istirahat dan mengalami stres yg cukup serius dan insomnia.
Dokter menulis beberapa resep untuk maira dan mereka ahirnya pulang.bi idah sudah pulang karna jam kerjanya hanya sampai pukul4 sore.
Harun menggendong maira ke kamar dan membaringkannya di tempat tidur,sudah ada semangkuk bubur dan beberapa lauk yg sudah harun minta buat kan sebelum bi idah pulang tadi.
Harun menyuapi maira bubur dg telaten kemudian menyuruh nya meminum obat,maira segera berbaring kembali ke tempat tidur nya,harun.menyelimuti maira dan mengecup kening maira.
Harun segera pergi mandi,kemudian ia pamit untuk mengambil makan malam nya,ia akan makan di kamar saja sambil menjaga maira.harun selesai makan dan ia segera duduk kembali di samping maira,meraih tangan maira dan menggenggamnya.
maira terbangun dg elusan lembut di kepalanya
"sayang..kenapa kamu gak jaga kesehatan sih? Ditinggal segitu ajah sampe parah begini," harun mengelus2 kepala maira.
"mas.." maira berkaca2,ia bertarung dg pikiranya sendiri ,tak sanggup menanyakan perihal foto2 itu pada harun.belum bertanya saja dadanya sudah amat nyeri,ia meremas dada dg tangan nya dari balik selimut
"kenapa nangis..?" harun mengusap air mata maira yg meleleh begitu saja dipipi maira.harun bangkit dan masuk kedalam selimut,ia memeluk maira sayang dan menepuk2 punggungnya lembut.
"mas..."
"iya..kenapa sayang?"
"aku ingin melihat senja.." maira memejamkan matanya dalam pelukan hangat harun,air matanya terus saja meleleh tampa mau berhenti,ia terisak pelan.
"iya sayang..kita akan lihat senja di pantai,tapi..nanti setelah kamu sembuh ya..." harun tak mengerti dg emosi maira,kenapa ia begitu sedih ingin melihat senja dan kenapa ia seperti begitu mengalami penderitaan yg dalam, ada apa?
"apa ada yg terjadi saat mas pergi sayang..?" harun mendongakan dagu maira,mencari sesuatu di sana . Maira malah menangis lagi,ia segera menundukan wajah nya masuk kedalam dada harun.
"aku hanya ingin melihat senja di pantai sama mas hiks hiks..." harun terkekeh geli,begitu ingin kah maira melihat senja sampai jatuh sakit..beberapa waktu berlalu maira seperti sudah tertidur,saat harun hendak melihat wajah maira, maira masih dalam pelukanya.
"mas.."harun terkejut,berpikir maira sudah tidur
"iya sayang..mas kira kamu sudah tidur, ada apa sayang?"
"mas ingat gak apa janji kita saat pacaran dulu,waktu kita akan segera menikah..?" harun malah terkekeh
"entah lah sayang ..banyak janji yg berikan padamu,rasanya hutang mas gak akan pernah lunas sampai mati," lagi2 harun terkekeh
"mas ingat salah satunya.."
"ya ..seperti tidak akan membuat mu kecewa.."
"tapi aku kecewa mas," maira hanya mengucapkan nya dalam hati
"mari kita menua bersama,mari kita berpergian ketempat yg indah,dan mari kita saling bersabar dan mengingat kan saat menjalani rumah tangga kelak suka dan duka,kita jangan pernah saling melepaskan,begitu kan?.." harun mengelus2 kembali kepala maira.
"tapi seperti nya?mas akan atau aku akan memutuskan janji itu..!" lagi..hanya mampu maira ucapkan dalam hati
"mas ingat juga yg aku katankan setelah itu?" maira bertanya
"appa..?"
"aku akan melepaskan mas..saat mas tak ingin lagi berpegangan pada ku.." harun menautkan alis nya.
"apa maksud mu sayang..kok ngo mong gitu? Memang kapan mas ingin melepaskan diri dari mu. Nggak akan..!" nada harun sedikit meninggi,ia sadar dan segera mengecup ubun2 maira.
"maaf sayang.." harun mengecup maira lagi
"semua nya bisa ko terima kecuali penghianatan..begitu kan mas? Yg aku katakan saat itu?" maira mengeratkan pelukannya.
"udah dong sayang..jangan mikir macem2..udah istirahat ya? kata dokter kamu harus banyak istirahat." harun membenarkan selimut yg mereka pakai.
"mas..aku mau balik badan sebelah sana,tangan ku pegal sebelah,bolehkan?" itu hanya alasan maira,ia memejamkan matanya .air matanya meleleh dg sangat deras,dadanya sangat sakit apalagi harun masih membelai kepalanya dg sayang
"kenapa mas?..kenapa..?" maira hanya mampu dan terus memgatakannya dalan hati.ia terus melelehkan air mata nya sampai bantal nya basah,harun mengeratkan pelukanya dari belakang,mereka ahirnya terlelap bersama.
Seminggu berlalu ,maira sudah sehat.ia terus meminta ke pantai untuk melihat senja,ahirnya hari ini harun menurutinya.mereka membawa perbekalan seperti yg biasa mereka lakukan.
Hari ini hari libur ,jadi harun berada di rumah sejak pagi,mereka berangkat pukul 2 siang,karna perjalanan memakan cukup waktu.
3jam perjalanan,ahirnya mereka sampai di pantai ..tempat tujuan mereka dari awal,maira menyuruh bi idah untuk pulang setengah hari saja ,karena mereka akan berpergian.
Mereka bergegas turun ,membawa kotak perbekalan mereka,langsung menyantap nya,setelah selesai ,maira berjalan2 di pinggiran pantai .memainkan jari kakinya di dan menendang2 kecil di air,harun berjalan di samping nya
"sebentar lagi sunset mas.." harun berhenti ,karena maira menghentikan langkah kakinya
"sunset apa senja sih sayang..? Kau bilang senja ,nyampe sini sunset.." harun bertanya jail menggoda maira,tapi raut maira tak sedikit pun menanggapi ia terus menampakan wajah datar
"sama saja kan,mereka akan hilang di telan malam.." nada maira sangat mengandung kepedihan,harun tak tau kenapa pikiranya tiba2 berkecamuk.
maira berdiri mematung memandang lautan yg bersemburat kemerah2 an berpadu dan warna oren,angin melambai2 kan rambutnya yg hitam panjang. Harun berlarian dan memanggil namanya,membuat nya tersentak menoleh ke arah suaminya
dan......