Pernikahan yang bermula dari sebuah perjodohan , Membuat Amira berpikir akan menjadi sebuah pernikahan yang langgeng...Karena dari pihak Amira maupun pihak Reza sama sama sepakat dan menyetujui akan perjodohan ini..
Namun siapa sangka pernikahan yang sudah berjalan tiga tahun akhirnya di terpa badai , dengan hadirnya orang ketiga...yang menjadikan pernikahan Amira menjadi neraka untuk dirinya sendiri.
Bagaimanakah Amira bisa menghadapi sebuah pernikahan yang bagaikan neraka dalam hidupnya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wildat Dzi Wildat Dzi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Draft
Amira mendengar suara laknat itu, meskipun pintu itu tertutup rapat namun, semua kamar di rumah ini tidak ada yang kedap suara.
Amira bisa mendengar dengan jelas desahan dari dalam kamar suaminya, dengan langkah gontai Amira memasuki kamarnya sendiri di sebelah kamar suaminya.
Menutup pintu...tubuh Amira merosot ke bawah, memegangi dadanya yang terasa nyeri memukulnya beberapa kali untuk mengurangi rasa sakit itu.
Suara desahan maupun erangan masih terdengar di kamar sebelah...Amira menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan bahunya berguncang hebat. Menumpahkan semua rasa sakit itu pada tangisannya.
"mengapa rasanya masih sakit mas...setiap kali mendengar bahkan melihat kalian bercumbu, rasa itu tetap sama mas...tetap sama hiks..hiks.." di pejamkannya ke dua mata Amira untuk mengurai rasa sakit itu.
"jika ada yang bertanya siapa wanita bodoh di dunia ini...jawabannya adalah aku mas...aku wanita bodoh itu...bodoh karena masih mengharap dan mencintaimu bodoh karena tidak bisa berkutik, bodoh karena kamu laki laki mapan yang jika aku menceritakan keburukanmu malah aku yang terlihat buruk...hiks hiks.. Tidak akan ada yang mempercayaiku...!!".
Lama Amira menangis menumpahkan segala rasa sakit yang dia rasakan.
Setelah beberapa saat di hapusnya kasar air mata itu, Amira keluar dari kamar langsung menuju dapur. Memasak makanan untuk di kirim ke sawah, kasihan para pekerja di sawah Semakin siang pasti perut mereka sudah keroncongan, sedangkan yang di garap memang sawah suaminya. Apa kata orang nanti kalau sampai dirinya telat mengirim makanan untuk para pekerja.
***
Semua masakan sudah siap untuk di antar ke sawah.
Sepasang sejoli tak halal itu pun sudah menyantap masakan Amira tanpa rasa sungkan sedikitpun.
Sungguh miris....
"Mas aku antarkan ini dulu ke sawah". Ucap Amira sembari mengangkat rantang berukuran besar.
"Hmm" hanya deheman yang Reza lontarkan.
Karena bagaimanapun perangainya Reza tetap suaminya, jadi selama mereka masih terikat ikatan pernikahan Amira tetap patuh dan menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri apalagi Reza tetap menafkahinya walaupun hanya nafkah lahir, karena nafkah batin pun sudah tak pernah di rasakannya hampir satu setengah tahun ini.
Sesampainya di sawah para pekerja yang sedang menanam jagung pun di panggilnya.
Amira meneriaki para pekerja untuk berhenti sebentar istirahat minum dan makan. Sawah yang lebarnya mencapai dua hektar itu murni Reza yang menggarap semuanya dengan mempekerjakan sebagian masyarakat desa. untuk mertua Amira mereka hanya memantau dan memberi masukan bila ada hal yang kurang pas saja.
"eh...Zahir ikut ya!!" cerah senyum Amira menyapa anak dari sahabatnya.
"yapp tante" jawab Zahir sambil tersenyum lebar memperlihatkan deretan gigi ompongnya.
"Mana suamimu Mira??" tanya Rani sahabat Amira.
"Ada di rumah Ran...kenapa memang..??" Amira mendongak menatap sahabatnya.
"Aku lihat lihat sudah sangat lama suamimu tidak pernah lagi tampak di persawahan ini Mir?".
Amira tersenyum hangat seraya menjawab "dia sedang sibuk akhir akhir ini Ran".
"sibuk pacaran maksudmu!!" sahut Rani dalam hati.
"oh...." jawab Rani seraya duduk di rerumputan sebelah Amira.
***
Di ruang makan Genata yang sudah lebih dulu menyelesaikan makannya melirik sang kekasih yang sudah dua tahun ini di pacarainya lebih tepatnya lagi mereka CLBK cinta lama bersemi kembali.
ya..mereka memang pernah berpacaran lama dan harus kandas karena Genata sendiri lebih memilih mencari laki laki mapan di kota J.
namun, siapa sangka jika setelah dua tahun tidak pernah pulang, tiba tiba saja Genata kembali ke desanya sendiri, desa Karang Waru.
Dan tanpa sengaja pun kepulangannya harus menerima kenyataan pahit, di mana dia melihat Reza laki laki yang pernah menjalin kasih dengannya terlihat bahagia bersama sang istri, wanita desa yang sangat tidak dia sukai...
Genata sangat tidak menyukai Amira di karenakan wajahnya lebih cantik dari pada dirinya, walaupun perempuan itu tak pernah bersolek.
Reza pun telah menyelesaikan makannya, menatap Genata dia berkata
"Kamu puas sayang?" tanya Reza seraya tersenyum mesum.
"Apanya??" sahut Genata berpura pura bodoh.
"yang barusan itu lho sayang...olah raga ranjang!"
Genata memutar bola mata malas, sambil berkata sinis dia menatap sang kekasih.
"Dengar ya mas...Aku belum puas kalau belum kamu nikahi!!".
Reza menghembuskan nafas kasar.
"bukannya aku sudah menawarkan sebuah pernikahan sayang...?"
"maksud kamu aku di jadikan yang kedua begitu...Mohh aku mas!! apa kata orang nanti! Aku nggak mau tau ya, pokoknya kamu harus cepat cepat ceraikan istri mandul kamu itu!" Tegas Genata titik.
Dia tidak mau kalau sampai dirinya di jadikan istri kedua meskipun berkali kali pun Reza berkata kalau dirinya yang di utamakan walaupun dirinya yang kedua.
Genata tetap tidak mau apa kata orang nantinya pasti si Amira yang di kasihani dan dirinya yang di caci maki...dia tidak mau sampai hal itu terjadi.
Reza mendekat mengulurkan tangannya meminta Genata masuk ke dalam pelukannya.
"Tapi tetap kamu yang mas utamakan sayang dari pada si Amira dan keluarga benalunya itu!" ucap Reza memberi pengertian sambil mengusap surai sang kekasih.
Genata menggeleng tetap kekeuh pada pendiriannya.
"ya sudah nanti aku bakalan atur semuanya" Reza mengalah.
Sebenarnya bukannya tidak bisa dia menceraikan Amira...Namun, dia masih belum puas menyakiti wanita itu.
Apalagi jika mengingat kembali kalau wanita itu adalah wanita yang di cintai oleh Arga.
Ya... sebenarnya dia mempunyai dendam tersendiri terhadap Amira, di karenakan adik perempuan satu satunya harus meregang nyawa setelah bunuh diri karena sudah berkali kali cintanya di tolak oleh Arga.
Menurut buku diary sang adik, dia menuliskan kalau Arga selalu berkata dia sudah mencintai wanita lain jadi, dia tidak bisa menerima cintanya.
Dan menurut analisa Reza, hanya Amira lah satu satunya perempuan yang Arga cintai karena jika di lihat dari interaksi keduanya, tatapan Arga seolah berbeda jika memandang Amira.
Dan dari situ pula Reza meminta kepada orang tuanya untuk meminang Amira sebagai istrinya.
untuk dia jadikan ajang balas dendam.
Dengan menikahi Amira saja sudah pasti Arga akan patah hati juga dan si Amira wanita yang di cintai Arga akan menderita di tangannya.
***
Kembali di persawahan...
Rani menatap Amira yang sedang berbincang bincang dengan Zahir anaknya.
Dia bisa melihat, luka yang mencoba Amira sembunyikan darinya.
Di netranya, Amira seperti memikul beban berat bahkan luka yang dalam. Yang mungkin ingin Amira simpan sendiri.
"Kenapa belum datang juga orang orang Ran?" Amira bertanya kepada sahabatnya.
"Kamu tunggu sini Mira, biar aku yang panggil mereka semua untuk berkumpul makan bersama". Rani bangun dari duduknya dan menghampiri para pekerja untuk menghentikan kegiatan mereka terlebih dahulu.
Rani sudah bersiap untuk meneriaki mereka semua.
" pak lek, buk lek...Ayo mari makan dulu...selesaikan setelah ini, setelah kita mengisi perut lho!!".
Dan semua orang pun mengangguk, dan menyudahi sebentar pekerjaan mereka.
***
Semua orang sudah duduk di rerumputan sambil menyantap olahan tangan Amira.
Tongkol suwir, tempe goreng dan juga sayur lodeh nangka muda. menjadi menu hari ini yang di kirim untuk para pekerja sawah.
Amira tersenyum senang melihat para pekerja menyantap masakannya dengan lahap.
dia jadi teringat kalau dirinya pun belum makan dari pagi. Nasi goreng yang di masak pun tak di sentuhnya lantaran kacaunya kondisi hatinya tadi.
"Kamu tak makan Mir?". Tanya Rani sambil mengunyah makanannya.
Amira tersenyum seraya mengangguk. Dan mengambil piring di isinya dengan nasi beserta lauk pauk lengkap.
Jika makan bersama seperti ini apalagi di alam terbuka rasanya begitu nikmat.
Assalamualaikum semua...mohon dukungannya ya melalui like dan komen.
Jangan sungkan sungkan ya kasih masukan dalam cerita pertama aku ini...salam sayang untuk semua 🤗🤗🤗🥰🥰