NovelToon NovelToon
Orange Crush

Orange Crush

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Balas Dendam / Teen School/College / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Njniken

Bagimana jika dimasa lalu kalian dikhianatin sahabat kalian sendiri? Akankah kalian memaafkan orang tersebut? Atau kalian akan membalaskan dendam kalian?

Lalu bagaimana dengan hidup Calista yang di khianati oleh Elvina sahabatnya sendiri. Lalu kemudian ada seseorang laki-laki yang mengejar Calista, namun disatu sisi lain laki-laki itu disukai oleh Elvina.

Bagimana menurut kalian? Akankah Calista memanfaatkan moment ini untuk balas dendam di masa lalu? Atau bahkan Calista akan mendukung hubungan mereka?

Calista tersenyum remeh, lalu memperhatikan penampilan Elvina dari atas sampai bawah. "Pacarnya ya? Pantes, kalian cocok! Sama-sama baj**ngan!" Kata Calista tanpa beban, ia mengacungkan jari tengahnya sebelum ia pergi.

Kepo? Yuk simak cerita kelanjutannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Njniken, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34. jebakan Barra

Elvina kini telah sampai di kelasnya. Perasaanya setengah bahagia tapi juga sedih melihat Barra yang sedang sakit sekarang. Bahagianya karena ia masih di perhatikan sama Barra walaupun hal kecil kayak gini.

"Njir, cowok itu emang pantes banget buat gue!" Gumamnya sembari merebahkan kepalanya di atas meja sekolah.

Kemudian Elvina melihat jam tangan yang melingkar di lengannya. Ia melihat jam pelajaran sudah lewat 10 menit namun seorang guru belum datang.

Elvina melihat teman satu bangku nya sedang bercerita dengan teman sebelahnya. Banyak juga anak-anak yang lain sedang tidur, main game, dan ada juga yang belajar.

Elvina pun menoel pundak Nesya, teman satu bangkunya.

"Nes, kok belum ada guru?" Tanya Elvina.

"Nggak tau kayaknya jam kosong!"

"Yes, nanti kalau ada guru bangunin gue ya?"

Nesya hanya mengangguk lalu kemudian ia kembali fokus untuk mengobrol dengan temannya. Sebenarnya Elvina bukan siswi yang di kucilkan, namun semua orang hanya malas untuk berteman dengan dia. Elvina selalu menggunakan kekuasaan Barra.

Kenapa Nesya mau satu bangku sama Elvina? Karena Nesya sendiri termasuk siswi dari keluarga mampu. Dan juga tidak pernah takut dengan Elvina. Nesya siswi yang baik dan tidak sombong, disukai banyak teman juga. Ya sebenarnya banyak juga anak yang mampu tapi tetap saja mereka enggan untuk berteman dengan Elvina. Dan Nesya satu-satunya cewek yang nggak ribet. Dia duduk sama siapa saja asalkan tidak mengganggunya.

Elvina pun akhirnya merebahkan kembali kepalanya dia atas meja dengan menggunakan tasnya sebagai bantalnya.

Tak terasa jam pertama dan kedua telah lewat. Elvina tidur sangat nyenyak di kelasnya. Hingga jam istirahat pertama kini pun berbunyi.

Teng teng teng...

Tanpa di bangunkan pun gadis itu sudah terbangun dengan sendirinya. Para siswa siswi yang mendengar hal itu pun langsung keluar dari kelas.

Namun saat Nesya mau mengambil uang di tas nya, ia melihat wajah Elvina yang memerah dan bentol-bentol.

"Lah, wajah Lo kenapa El?" Tanya Nesya yang saat itu juga Elvina menggaruk wajahnya dengan mata yang terpejam.

Elvina pun membuka matanya, ia juga merasakan Gatal di bagian wajahnya.

"Hah! Emang kenapa muka gue?" Ucapnya, ia pikir di wajahnya hanyalah gatal biasanya.

"Coba deh Lo ngaca!" Kata teman yang lain kini ikutan melihat wajah Elvina yang memerah. Elvina pun melihat wajahnya di kaca bedak yang dia bawa tadi.

Hah! Ia terkejut melihat wajahnya itu. Bentol dan bahkan ia merasakan gatal-gatal yang semakin menjadi-jadi. Teman-teman yang lain pun sampai menjauh.

"Ih itu Lo kena ulet. Lo habis dari mana sih!"

"Udah Lo ke UKS Sono!"

Tanpa banyak kata, Elvina panik dan langsung berlari ke UKS. Hal itu mengundang banyak perhatian dari teman-teman lainnya.

Bahkan mata Elvina sudah berkaca-kaca. Ia tidak mau pastinya wajahnya jadi hancur. Yang dia inginkan harus cantik. Ntar kalau nggak cantik Barra gimana? Hahaha ... Elvina Elvina sempat-sempatnya mikirin Barra.

Di balik itu juga ada Nelson, Gilang, Niko dan Daren yang tertawa. "Hahaha sukurin dah tu nenek lampir." Kata Gilang .

"Gue nggak nyangka kalau bakalan kena wajah." Kata Niko

"Tuh, ceritanya gimana? Perasaan Calista nggak separah itu deh!" Heran Daren.

"Udahlah bodoamat. Gue mau ke kantin." Kata Nelson. Cowok itu pun pergi ke kantin.

****

Rumah sakit Sejahtera

Elvina saat ini di larikan ke rumah sakit. Ia turun dari mobil ambulan. Namun dan saat hendak masuk ke rumah sakit, samar-samar matanya Melihat Barra dan Calista yang berada di taman.

Mereka berdua tampak tertawai bersama. Hal itu membuat Elvina terkejut.

"Jadi Barra bohongin gue?" Ucapnya dalam hati. Tapi, Elvina sudah tidak tahan lagi dengan gatalnya. Jadi, ia memilih untuk mengabaikan perasaannya yang ingin memastikan Barra.

Sedangkan Barra sendiri pun sebenarnya tau jika Ambulan dari sekolah SMA Garuda baru saja masuk. Dia juga tau bahwa itu Elvina. Sengaja Barra lakuin ini agar Elvina lebih sakit hati lagi.

"Cal, nanti kuliah apa gimana?" Tanya Barra basa basi. Kini mereka berdua baru saja menyelesaikan makanan mereka.

"Kuliah dong!" Jawab Calista santai.

"Eum... Mau kemana emang?"

"Kalau kepo cari tau sendiri!"

"Biar apa?"

"Biar Lo penasaran hahaha.... Nggak nggak bercanda." Calista tertawa ngakak disini. Dan Barra hanya tersenyum. Melihat Calista yang tertawa lepas membuatnya ikutan senang juga.

"Oke deh, mulai sekarang gue akan jadi penguntit. Sekalian kan lumayan kalau bisa lihat Lo ganti baju!" Ucapnya tanpa merasa bersalah sama sekali. Mulut Barra emang kayak gini.

Wajah Calista berusaha menjadi serius. Ia menatap tajam Barra. "Awas ya Lo. Gue cuma bercanda. Jangan ngomong yang aneh-aneh. Kalau Lo beneran kayak gitu awas aja Lo!"

Barra tertawa dalam hati, astaga Calista so cute... "Suka-suka gue lah. Yaudah ancam aja gue. Mulai sekarang kita akan perang!"

"Satu hal yang paling gue sesalin di muka bumi ini. Ngomong sama Lo!"

"Jadi Lo ngambek? Awas ntar suka."

Calista berdecih. Tak lama dari itu dokter Elina datang menghampiri mereka.

"Astaga ternyata kalian disini. Barra! Kan mama sudah bilang jangan kelamaan di luar nya?"

Barra menghembuskan nafasnya kesal. Dia menganggap sang mama terlalu lebay. "Ya ampun ma, ini baru selesai makan. Orang juga nggak ada 3 jam disini." Cibir Barra.

Mama Elina memutar malas bola matanya. Lalu kemudian menjewer telinga Barra. "Eh, Barra mana ada orang sakit di luar lama-lama nggak boleh! Udah cepetan masuk!"

"Calista, kamu istirahat di dalam aja ya nak. Kamu Balum bisa terkena angin luar lama-lama."

"Oh, iya Dokter." Ucap Calista membuat Mama Elina malu sendiri. "Panggil aja Tante nggak papa kali cal. Kita kan udah saling kenal."

Saat dokter Elina hendak mendorong kursi roda Calista. Barra pun langsung merebutnya.

"Eh ma. Biar Barra aja yang dorong!"

"Awas ya kalau sampai nggak di bawa ke ruangannya!"

"Iya-iya ma."

Calista sejak tadi hanya diam saja. Entahlah dia hanya merasa bersalah terlalu lama di luar.

Disaat yang sama juga, kini Elvina sedang di rawat di UGD. Dia sudah di tangani oleh dokter.

Disaat seperti ini, Elvina hanya bisa menelfon orang tuanya.

Elvina

Halo ma. Aku ada di rumah sakit mama kesini sekarang ya.

Elvina

Udah nanti aku jelasin. Yang penting kesini dulu.

Setelah menelfon sang mama Elvina kembali rebahan. Kepalanya terasa pusing dan badannya terasa dingin namun suhu tubuhnya sangat panas.

Elvina tidak bisa berfikir jernih saat ini. Ia kesal tentunya bagaimana bisa tubuhnya begini.

"Aduh, perasaan gue nggak makan udang deh! Kok gue jadi alergi gini sih!" Ucapnya menggerutu.

Tak lama dari itu seorang dokter datang dan menghampiri Elvina.

"Dok, saya nggak habis makan apa-apa tapi kok alergi saya kumat ya?" Tanya Elvina.

Dokter itu pun menjelaskan. "Oh, ternyata adeknya punya alergi juga. Tapi berdasarkan pemeriksaan kami dan sebab dari gatal di tubuhnya adek adalah terkena ulat bulu dek. Coba adek tadi habis dari mana kok sampai bisa terkena ulat bulu?" Kata dokter itu.

Elvina sedikit terkejut. Apakah benar ada ulat bulu di sekolahnya? Perasaan SMA Garuda ini sekolahnya sangat bersih deh!

1
Sulfi Eppi
masa Elvina gak tau kalo di sekolah nya ada ulat bulu
kan dia sendiri yang ulat bulu nya
Kim nara
Barra otaknya geser apa y thor malah d tinggal kabur anak orang dah d bawa ke rumah nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!