Perjodohan yang sudah berlangsung selama 8 tahun, akhirnya kini berakhir dengan sebuah pernikahan. Ya, Jamie Shaga Richardo akhirnya resmi telah menikahi Sheana Zaen Xavier, putri dari Levi dan Lucia. Namun, dibalik pernikahan itu siapa sangka Jamie menyembunyikan sebuah rahasia besar dari semua orang.
Bahkan tidak hanya rahasia itu yang harus Shea hadapi dalam kehidupan pernikahannya? Akan tetapi, pihak lain yang sudah lama mengincar keluarga Richardo dan banyaknya rahasia dalam keluarga itu akan menjadi jalan terjal bagi pernikahan Shea dan Jamie?
Apakah Shea akan mampu bertahan dengan pernikahannya? Lalu rahasia apakah yang Jamie dan keluarga Richardo sembunyikan? Sheana Zaen Xavier yang akan mengungkap semuanya satu persatu!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 05. Menargetkan Xavier?
Tak lama kemudian Jovita pun ikut bergabung dengan yang lainnya. Awalnya sarapan berjalan dengan baik, dimana Shea yang terus menaruh perhatian dengan mengambilkan beberapa lauk yang Jamie sukai. Hingga tiba-tiba Rega juga memberikan perhatian yang sama kepada Shea, dengan meletakan beberapa lauk di piring Shea yang membuat suasana menjadi terasa canggung.
“Kau juga makanlah dengan baik, Shea! Jangan sampai keluarga Xavier mengira kami tidak memberimu makan di sini.” Rega mengatakan hal itu agar Papah Phillip dan Mamah Tia tidak mencurigainya, tapi tidak dengan Jovita, Jamie dan Shea yang jelas menyadari bahwa ada niat lain dibalik perbuatannya.
“Terima kasih, tapi kau tidak perlu melakukannya karena ada Jamie yang akan memperhatikan aku mulai sekarang,” ujar Shea secara halus memberikan batasan kepada Kakak iparnya itu.
“Pah, Mah dan Kak Jovita! Tolong jaga Shea, karena aku harus pergi untuk mengurus sesuatu yang sangat penting.” Tiba-tiba Jamie beranjak dari tempat duduknya dan berpamitan kepada semua orang.
“Apa? Kau akan pergi sekarang? Lalu bagaimana denganku?” cecar Shea dengan tatapan tidak percayanya.
“Kau akan bersama dengan Papah, Mamah dan Kak Jovita selama aku pergi. Tidak masalah ‘kan?” ujar Jamie dengan tatapan sendunya yang membuat Shea tidak bisa bersikap keras kepala.
“Hmm, Baiklah! Semakin cepat urusanmu selesai maka semakin cepat pula, kita bisa pergi berbulan madu.” Jamie hanya tersenyum tipis saat mendengar perkataan Shea.
“Kalau begitu aku akan pergi sekarang,” pamit Jamie yang tidak lupa meninggalkan kecupan manis di kening Shea sebelum benar-benar pergi.
Selepas kepergian Jamie, Shea menjadi tidak nafsu makan lagi. Dia memutuskan untuk kembali ke kamarnya untuk beristirahat sembari memainkan ponselnya, mencoba mencari sesuatu yang menarik dan bisa menghilangkan rasa bosannya.
Namun, bukannya merasa lebih baik Shea malah bertambah kesal ketika melihat postingan saudari kembarnya yaitu Zhea memposting foto dan video keseruan bulan madunya dengan Nathan. Begitu juga dengan Maxwell dan Kayla yang tengah mengelilingi Eropa.
“Haish … Aku juga ingin seperti Zhea dan Kak Kayla, tapi mau bagaimana lagi Jamie harus sibuk dengan permasalahan bisnisnya. Jangankan malam pertama, menghabiskan waktu berdua saja kami hanya melakukannya saat di dalam pesawat,” gerutu Shea yang merasa iri dengan pasangan pengantin baru yang menikah bersamaan dengannya.
“Haah … Sepertinya aku memang harus bersabar,” gumamnya sembari menghela napas panjang, “Tunggu, bagaimana kalau aku membuat kejutan pada Jamie untuk malam pertama kami. Bukankah Kak Alicia memberiku hadiah beberapa baju dinas untuk menggoda para suami. Haruskah aku mencobanya sekarang?” sambungnya.
“Jika tidak pergi bulan madu seperti yang lainnya, setidaknya kami bisa melakukan ritual malam pertamanya dulu.”
Shea segera beranjak dari posisi tidurnya dan mencari keberadaan barang-barangnya yang masih berada di dalam koper. Sebab Shea tidak mengijinkan para pelayan untuk membantu membereskan barang-barang yang berada di dalam kopernya.
Sementara Shea sedang asyik mencoba beberapa jenis baju dinasnya, Jamie kini berada di kantornya dengan perasaan kalut. Pasalnya perkataan Rega terus mengusik hati dan pikirannya, apalagi jika dirinya yang lain muncul Jamie sama sekali tidak bisa mengendalikannya lagi.
“Tuan muda, apakah ada yang sedang mengganggu pikiran anda saat ini? Anda bahkan memilih untuk berdiam diri di perusahaan dibandingkan menghabiskan waktu dengan istri anda?” tanya Hugo.
“Benar, Tuan muda! Silahkan bicarakan dengan kami seperti biasanya. Siapa tahu kami bisa membantu,” imbuh Lysa.
“Apakah keputusanku telah salah dengan menikahi Shea disaat kondisiku yang masih seperti ini? Sungguh aku sangat takut jika sosok diriku yang lain muncul dan berakhir menyakitinya,” ungkap Jamie mengutarakan kegundahan hatinya.
“Itu tidak mungkin, Tuan muda! Dan kami berdua akan mematikan bahwa hal itu tidak akan pernah terjadi,” tukas Hugo berharap dengan begitu bisa sedikit mengurangi keresahan hati Tuan mudanya.
“Apakah kalian akan berada di sisiku selama 24 jam? Tidak akan, bukan? Bagaimana kalau dia muncul saat aku sedang tertidur di tengah malam dan dia … Melakukan sesuatu yang bisa menyakitinya?” sentak Jamie meninggikan nada bicaranya.
“Lalu … Apakah anda akan menghindari Nyonya Shea lagi seperti yang anda lakukan sebelum ini? Tanpa alasan, tanpa kejelasan anda akan terus menghindari istri anda sendiri, begitu?” cecar Lysa yang tidak tahan melihat sikap Tuannya itu.
“Jika itu yang terbaik, maka—”
“Maka anda dan Nyonya Shea akan berakhir dengan perceraian. Itukah yang anda inginkan, Tuan muda?” potong Lysa dengan penuh ketegasan yang membuat Jamie seketika terdiam dengan berbagai pikirannya yang semakin bercabang.
...****************...
Sementara di tempat lain, sebuah gedung megah yang berada di tengah kota. Sebuah Club malam yang menjadi pusat aktivitas para manusia yang memiliki kekuasaan dan uang yang melimpah saling berkumpul. Terlihat Rega bersama dengan beberapa pengawalnya tengah berjalan memasuki club tersebut dengan penuh percaya diri.
“Selamat datang, Tuan! Seperti biasa yang lainnya sudah menunggu anda di ruangan VVIP.” Seorang pelayan langsung menyambut kedatangan Rega dengan penuh rasa hormat dan mengantarkannya ke ruangan yang di maksud.
Begitu pintu ruangan itu terbuka, terlihat beberapa orang yang sedang berpesta dengan minuman keras dan obat-obatan terlarang serta jangan lupakan beberapa wanita dan pria penghibur yang menemaninya. Jelas sekali bahwa tidak hanya para pria berkuasa yang berada di dalam ruangan tersebut, tetapi ada juga wanita yang cukup memiliki pengaruh baik di dunia bisnis maupun dunia bawah.
“Yoy … Akhirnya Tuan muda Zarega bergabung juga dengan kita.” Gael Holden, Ceo Holden Group sekaligus pemimpin kelompok Gangster yang berkuasa di Negara Z, Dark Lion.
“Eeeh … Bukankah sekarang kita harus memanggilnya menantu kesayangan keluarga Richardo?” imbuh Monica Abellona, pemilik rumah hiburan Red Flower.
“Jangan seperti itu, bagaimana pun jika dia menikahi putri dari keluarga Richardo untuk bergabung bersama dengan kita semua di sini.” Frank Callahan, ketua Gangster Hellions yang menguasai area pelabuhan.
“Aku dengar kau baru saja memiliki adik ipar yang berasal dari keluarga Xavier? Apakah dia akan menjadi targetmu selanjutnya setelah berhasil menyingkirkan pewaris keluarga Richardo?” Julio Cesar Guilherme, sang pemilik club mewah tersebut. Ceo GH Group sekaligus ketua dari klan mafia bernama SHIVER yang menguasai Negara X.
“Bukankah kau selalu bisa menebaknya, Cesar? Bahkan kau sudah memperkirakan maksud kedatanganku kali ini. Apakah kau tertarik dan satu pemikiran denganku?” balas Rega sembari menengguk segelas wine yang diberikan oleh wanita penghibur yang mendekatinya.
“Wow, dia berasal dari keluarga Xavier!” seru Frank penuh antusias, “Aku dengar keluarga itu sudah sering melenyapkan beberapa klan mafia yang menyinggung mereka dengan sangat kejam.” sambungnya.
Bersambung ….
lanjut kak❤️