NovelToon NovelToon
Bisakah Aku Mendapat Cinta Mu

Bisakah Aku Mendapat Cinta Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Astri Reisya Utami

Hidup satu atap dengan pria yang berstatus sebagai suami namun sikapnya dingin dan mungkin tidak menganggap kita ada itu rasanya sakit.
Humaira seorang gadis yang setuju di jodohkan dengan pria pilihan orang tuanya. Humaira setuju di jodohkan agar semua orang yakin dan percaya lagi pada dirinya dengan apa yang telah dia lakukan pada istri sang om.
Namun nasib berkata lain, pria yang dia nikahi adalah pria yang sangat membencinya karena tau kelakuan Humaira.
Namun Humaira berusaha untuk menjadi istri baik hingga dirinya jatuh cinta pada sang pria namun sikapnya masih sama seperti pertama mereka menikah.
Apa Humaira sanggup bertahan atau memilih mundur?.
Yu baca ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masalah perusahaan.

Karena selama satu bulan ini aku hanya diam di rumah jadi aku tidak tau apa yang terjadi di luar sana. Karena hari ini aku merasa baik jadi aku putuskan untuk ke luar rumah. Namun baru saja aku keluar gerbang entah kenapa aku melihat tatapan ibu-ibu komplek sini sedikit sinis entah kenapa.

"Neng, lebih baik neng masuk kedalam saja" ucap satpam rumah.

"Tapi aku ingin jalan-jalan pak" ujar ku.

"Jalannya di dalam saja jangan dulu ke luar" ucap pak satpam lagi.

Akhirnya aku pun masuk putuskan untuk masuk lagi namun tiba-tiba ada salah satu ibu-ibu yang berkata "kalau aku jadi orang tuanya aku gak akan biarkan dia keluar rumah atau aku asing kan saja ".

" Maksud ibu apa ya? "tanya ku keluar lagi.

" Alah kamu gak usah pura-pura gak tau deh"jawab ibu-ibu itu.

"Aku memang gak tau bu maksud ucapan ibu apa? " ucap ku.

"Nih" menunjukan sebuah foto dimana aku jalan bareng Angga anak sebelah.

"itu gak seperti yang kalian lihat" ucapku mencoba menjelaskan.

"Alah lagian banyak yang lihat kok, kalau kamu malam-malam datang ke rumah Angga lalu kalian pergi" ucapnya lagi masih menuduh ku macam-macam dengan Angga.

"Apa jangan-jangan bayi yang ada dalam kandungan mu itu anak nya Angga" balas ibu yang satu.

"Jaga ya ucapan kalian" bentak ku emosi.

Namun tiba-tiba mamah datang dan langsung menarik ku masuk. Aku hanya bisa menangis karena aku gak pernah kepikiran jika orang-orang akan berpikiran seperti itu.

"Sayang kamu jangan pikirkan mereka. Lagian kami semua percaya sama kamu dan Renaldi pun udah menjelaskan semuanya" ucap mama mencoba menenangkan aku.

"Ma, tapi aku seperti itu" ucapku sambil memeluk mama.

"Iya mama tau sayang" balas mama dengan lembut.

Sekarang aku tau alasan mama melarang aku untuk ke luar. Kenapa Renaldi mengajak ku untuk tinggal di rumah orang tua ku mungkin karena ini. Renaldi pun langsung pulang mendengar kabar aku mendengar alasan kenapa aku tidak boleh ke luar.

"Sayang, aku kan udah bilang jangan keluar rumah" ucap Renaldi.

"Aku bosen di rumah bang, pengen jalan-jalan"balas ku.

"Aku ngerti sayang, tapi gak akan baik buat kamu, apa lagi kamu sedang hamil"

"Aku ingin nginap di rumah mama" ucap ku dan Renaldi pun mengangguk.

"Besok kita ke rumah mama" balas nya.

Aku pun langsung memeluknya dan menangis di pelukan Renaldi.

Paginya Renaldi langsung mengajak ku ke rumah mama dan dia memberitahu mama jika untuk berapa hari aku kan tinggal di rumah mama bahkan Renaldi pun menceritakan apa yang terjadi kemarin.

"Dengerin mama sayang, jangan kamu pikirkan masalah itu karena itu akan mempengaruhi kehamilan kamu" ucap mama menasehati ku.

"Iya ma" jawab ku.

"Ada yang ingin mama kasih tau sama kamu" ucap mama.

"Apa ma? " tanya ku.

"Om kamu, Faiz dia udah tau keberadaan Gilang dimana" jawab mama.

"Lalu apa yang akan di lakukan om Faiz? " tanya ku.

"Faiz awalnya ingin membawa di ke kantor polisi namun, melihat keadaan istrinya Faiz tidak tega bahkan Gilang minta waktu sampai istrinya melahirkan" jawab mama.

"Gilang udah nikah ma? " tanya ku kaget karena aku tidak percaya jika Gilang sudah menikah.

"Om kamu yang langsung bertemu sama dia" jawab mama.

Aku terdiam karena memikirkan nasib istrinya nanti jika sampai Gilang di penjara.

"Ada apa?, kamu masih ada perasaan sama Gilang? " tanya mama.

"Mama kenapa tanya seperti itu? " kaget ku.

"Ya mama lihat ekspresi wajahnya kamu kaya gak senang mendengar Gilang udah nikah" ucap mama.

"Ma, aku udah gak ada perasaan apa-apa sama dia, saat ini yang ada di hati aku cuman Renaldi. Aku cuman merasa kasihan saja sama istri dan anaknya jika nanti dia di penjara" balasku.

"Faiz pun seperti itu tapi mau gak mau Gilang harus mempertanggung jawab kan kesalahannya" ucap mama.

Mama pun menceritakan jika Faiz bisa menemukan Gilang atas bantuan dari anaknya om Niko yang saat ini menjadi anak buah kakek Ilham.

Setelah mengobrol dengan mama aku pun istirahat dan entah kenapa aku merasa tenang saja tinggal diam rumah ini.

malamnya setelah makan malam papa mengajak Renaldi untuk bicara dan aku diam saja nonton televisi bersama mama. Aku sebagai anak satu-satunya kadang merasa kesepian karena tidak punya teman untuk berbagi.

"Papa kamu berharap Renaldi bisa menggantikannya di kantor karena papa merasa gak ada yang akan bisa gantikan papa selain Renaldi" ucap mama.

"Ma, mama tenang saja anak ku nanti pasti laki-laki dan aku pastikan dia sebagai pengganti papa" ucapku sambil tersenyum.

"Masih lama sayang" ujar mama.

"Mama harus berdoa agar papa sehat sampai tua jadi masih bisa mengelola perusahaan sampai anak ku besar" ucapku malah dapat pukulan dari mama.

Aku pun hanya tersenyum dan tak lama papa dan Renaldi ke luar.

"Aku istirahat dulu ya ma pa" ucap ku pamit lalu merangkul Renaldi dan mengajaknya masuk kamar. Di dalam kamar aku menanyakan perihal apa yang dia bicarakan dengan papa.

"Papa bahas apa sama kamu bang? " tanya ku.

"Papa minta aku untuk menggantikannya di perusahaan" jawab nya setelah naik ke tempat tidur.

"Lalu abang jawab apa? " tanya ku.

"Untuk saat ini abang belum bisa karena perusahaan papa juga gak segampang itu aku tinggal dan di pimpin oleh adik ku" jawab nya.

Aku pun mendekat dan memeluknya.

"Abang jangan terlalu di pikirkan karena aku yakin papa tidak akan memaksa abang buat segera memimpin perusahaan bahkan masih ada om Faiz yang masih bisa mengurus kantor papa"ucap ku.

Setelah pembicaraan semalam aku benar-benar tidak bisa tenang karena papa pasti berharap banget jika perusahaannya sudah ada yang menggantikan dirinya. Namun aku tidak bisa memaksa Renaldi karena dia juga mempunyai tanggung jawab di perusahaan orang tuanya.

"Ada apa? " tanya mama menghampiriku saat melihatku sedang duduk di belakang rumah.

"Gak apa-apa ma, cuman lagi mikirin enaknya makan apa gitu biar gak mual terus" jawab ko berbohong.

"Ya udah ikut mama" ajak mama menarik tangan ku.

Aku pun mengikuti mama dan mama membawa ku ke taman dekat rumah, mama mengajak ku untuk makan rujak.

"Ma aku gak suka" ucap ku saat mama menawari rujak.

"Loh kok gitu, padahal biasanya kalau orang ngidam suka makan rujak" balas mama.

"Ya gak tau ma aku gak mau aja" ujar ku.

Akhirnya mama cuman belikan aku buah nya saja dan itu memang sehat.

1
Astrireynadiaz
masih banyak kurang nya... maaf.
Nita Kurniawati
banyak typo nama2 nya thor, jadi bingung bacanya..tolobg diperbaiki ya
Astrireynadiaz: makasih kak sudah mengingatkan.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!