Mata Batin Zivanya

Mata Batin Zivanya

BAB 1.

Ini kisah ku, aku bernama Zivanya. usiaku saat ini 25 tahun. Aku mempunyai kelebihan yang sebagian orang menyebutnya sebagai sebuah kutukan. Aku pun sempat berpikir begitu dan terbawa dalam kecaman yang selalu mereka katakan padaku.

KUTUKAN ... Ya kutukan. Semua ini sangat menyiksaku terlebih para sahabat yang selalu menemaniku terkena dampak negatif dari makhluk yang selalu saja muncul di hadapanku. Sejak saat itu aku jarang sekali mempunyai teman di rumah ataupun di lingkungan sekolah julukan baru untuk ku adalah ANAK PEMBAWA SIAL saat itu.

Saat itu usia ku 10 tahun, dimana aku sudah bisa berpikir dan membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Oh ya teman-teman, ayahku adalah seorang petugas kepolisian dimana beliau selalu mendapatkan kasus yang berhubungan dengan kriminal dimana ujung-ujungnya adalah kasus pembunuhan.

Saat itu Ayah ku datang dengan wajah di tekuk, karna lelah dengan kasus yang belum terpecahkan juga. Secara bersamaan aku melihat sosok hantu wanita mengikuti ayahku sembari meminta tolong.

Hantu itu mengatakan hal yang hanya bisa aku saja yang mendengarnya, cerita dari hantu tersebut aku ceritakan kembali pada ayahku. Ternyata benar petunjuk hantu itu benar adanya, kasus yang di tangani ayah ku dan teamnya pun terpecahkan.

Saat itu aku selalu di mintai tolong oleh Ayah untuk memecahkan kasus yang sedang ia tangani. Aku sangat senang menolong mereka, namun saat kasus itu melibatkan orang penting Ayah tidak pernah lagi meminta tolong padaku.

Ayah takut jika orang penting itu mengetahui identitas diriku. Aku sempat kecewa terlebih para Om polisi selalu mengajakku main saat aku ikut ayahku ke kantor dinasnya.

"Kamu tidak boleh ikut ayah lagi Nak, ini kasus bukan kasus biasa. mereka pasti tidak akan suka jika ada seseorang yang membongkar identitasnya, Ayah takut kamu jadi sasaran mereka. Ingat pesan ayah jangan sesekali kamu menolong mereka yang akhirnya berhubungan dengan polisi. " Jelas ayahku saat itu.

Aku sempat merasa kesepian karna hanya ibuku saja yang mengajak ku main, tidak ada lagi om polisi yang selalu memberikan ku apa yang aku mau. Coklat misalnya atu eskrim mereka selalu memberikannya.

Saat Ayah menangani kasus itu, Ayah begitu sibuk dia jarang sekali pulang. sampai pada akhirnya aku dan ibuku mendapatkan kabar jika Ayahku terkena tembakan saat melakukan penangkapan di salah satu rumah yang di jadikan persembunyian para tersangka.

Ibu dan Aku sangat terpukul, karna nyawa Ayah tidak tertolong lagi tembakan itu bersarang di kepala ayah ku. Ibu ku sempat putus asa saat harus melewati kehidupan kedepannya terlebih saat itu aku masih kecil. Aku dan Ibuku selalu saling menguatkan satu sama lain.

"Ingat ya Nak, jangan hiraukan sosok apapun yang meminta tolong padamu. Kamu doa kan saja mereka, ingat pesan ayah mu. Kang sesekali berhubungan dengan pihak kepolisian." Ucap Ibu ku.

"Iya Bu, Ziva akan selalu ingat pesan Ayah dan Ibu. " Jawabku saat itu.

Saat diriku berusia 16 tahun, saat itu aku duduk di bangku sekolah 2 SMA PRIMAYA semester 1. Di sana aku sering di bully dan di juluki anak pembawa sial terlebih mereka tahu tentang kelebihan ku ini. Mereka mengatakan itu karna saat itu aku berusaha menolong salah satu siswa yang terkena pengaruh buruk yang seharusnya pengaruh buruk itu di tunjukan kepadaku, malah teman ku yang terkena pengaruh buruk itu.

Ibuku yang sempat khawatir langsung mengurus kepindahan sekolah untuk ku, aku pun setuju karna sungguh aku pun tidak tahan dengan ejekan mereka.

SMA DWISAKA ...

Di sekolahku yang baru ini, aku berpenampilan sangat culun sekali. Layaknya seorang anak SD yang berpakaian anak SMA. Rencana ku berhasil kala mereka tidak ada yang mau berteman satu orang pun denganku.

Setelah dua Minggu aku bersekolah di SMA baru ku ini, aku merasa nyaman tidak ada bullying terhadap diriku. Ya ... Sesekali ejekan mereka selalu terdengar tentang penampilan ku yang culun ini, tapi itu tidak masalah ... Karna memang itulah tujuanku.

Sampai aku memiliki satu teman bernama Kitty, dia anak baik yang selalu risih dengan sekumpulan gank yang dimana setiap anggota nya itu merasa paling Ok.

...KISAH MATA BATIN ZIVANYA....

"Lo baik-baik saja kan Zi ? "Tanya Kitty.

"Iya. " jawab ku yang saat itu kaget dengan sosok yang hendak menabrak diri ku, akupun tidak sengaja menabrak meja Hesti saat menghindari hantu itu.

"Dasar culun, lihat-lihat kalau jalan. meja sebesar ini ko di tabrak, bisa lihat tidak hah ? " Hardik Hesti anggota gank Indah.

"Ma-maaf, ta-ta ... " Aku sedikit terbata kala ingin menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

"Stttttttt ... Diam, duduk sana ! Mendengarkan penjelasan mu itu bisa sampai Maghrib selesainya. " Ejek Hesti.

"Hahahahaha. " Semua murid di kelas itu menertawakan Ziva.

"Ziva apa aku bilang, jangan mau di manfaatkan sama mereka. Lihat Meraka tidak tahu terimakasih. Padahal kamu yang berhasil membuat mereka lolos dari semua perbaikan. " Bisik Kitty.

"Sudah lah, biarkan saja. " jawab ku tanpa mau membalas perbuatan mereka.

"Ziva Tolong... Ziva tolonggggg ! " Rintih salah satu makhluk yang dari tadi tidak mau pergi dari sisinya.

Karna sudah bosan dengan rengekan hantu itu, aku menoleh. " Tunggu aku beres sekolah. "

Hantu itu pun pergi,

"Ziva ... Apa yang kamu katakan ? " Tanya Kitty yang duduk di depan Ziva.

Saat di kelas aku duduk di bangku paling belakang, bangku itu selalu kosong. Tapi saat aku masuk ke kelas itu aku lah yang menempati bangku itu.

Tidak ada satu pun yang mau menemani ku di bangku itu termasuk Kitty.

Kitty pun heran, mengapa aku betah di bangku itu. Padahal sebelumnya jika ada yang menempati bangku itu pasti akan ada dampaknya.

Saat pulang sekolah aku melihat sosok hantu sedang menungguku di gerbang sekolah.

"Ya elah, orang lain di tunggu sama sopirnya. Nah aku di tunggu sama hantu itu. "

Aku selalu berkomunikasi dengan sosok hantu yang menurutku mempunyai energi positif, jarang sekali aku membuka komunikasi dengan sosok yang mempunyai energi negatif karna itu akan membuatku lemas

"Hay ... " Sapa hantu itu.

Aku hanya menoleh tanpa menjawab sapaan hantu itu. Hantu memang tidak tahu malu, tidak di jawab sapaan pun mereka tetap akan mengikuti diriku.

Di sebuah pohon beringin aku duduk sejenak. " Ayo katakan apa yang bisa aku tolong ? Tapi tidak janji ya ? "

"Ziva tolong saya, saya tidak bisa masuk ke dunia selanjutnya karna satu hal. " Hantu itu langsung tertegun diam.

"Kenapa ? Apa jasad mu tidak di kuburkan secara layak ? "

Hantu itu menggelengkan kepalanya.

"Sudah jangan selalu menggelengkan kepala, kepalamu hampir putus. " Ejek ku karna memang aku merasa linu melihatnya.

"Kamu takut Ziva ? " Tanya hantu itu menatap Ziva dengan mata yang sudah kosong.

"Jika aku takut, mana mungkin sekarang aku mau bicara dengan mu, cepat katakan atau aku akan menutup komunikasi kita. "

...----------------...

...----------------...

Masih tahap revisi ... Mohon dukungannya ya teman-teman, setidaknya hobby ku ini di hargai oleh kalian. Mohon like dan comentnya ya, othor janji gak akan hiatus tapi tinggalkan jejak kalian ya ... 😘😘 bintang lima pun jangan lupa. Semoga Alloh membalas kebaikan kalian....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!