NovelToon NovelToon
PACAR TARUHAN

PACAR TARUHAN

Status: sedang berlangsung
Genre:cintamanis / Office Romance / Cinta Karena Taruhan
Popularitas:193.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: HANA ADACHI

"Permisi Mas, kalau lagi nggak sibuk, mau jadi pacarku?"

———

Daliya Chandana sudah lama memendam rasa pada sahabatnya, Kevin, selama sepuluh tahun. Sayangnya, Kevin tak menyadari itu dan malah berpacaran dengan Silvi, teman semasa kuliah yang juga musuh bebuyutan Daliya. Silvi yang tidak menyukai kedekatan Daliya dengan Kevin mengajaknya taruhan. Jika Daliya bisa membawa pacarnya saat reuni, ia akan mencium kaki Daliya. Sementara kalau tidak bisa, Daliya harus jadian dengan Rio, mantan pacar Silvi yang masih mengejarnya sampai sekarang. Daliya yang merasa harga dirinya tertantang akhirnya setuju, dan secara random meminta seorang laki-laki tampan menjadi pacarnya. Tak disangka, lelaki yang ia pilih ternyata seorang Direktur baru di perusahaan tempatnya bekerja, Narendra Admaja. Bagaimana kelanjutan kisah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HANA ADACHI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. Bersikap Profesional

Ren sudah mengenali Daliya sejak pertama kali gadis itu masuk ke ruang meeting. Cara berjalannya yang sedikit canggung, rambutnya yang hitam panjang dan sedikit bergelombang, serta kuku tangannya yang dicat ungu cerah. Meskipun gadis itu berjalan sambil menunduk dan bersembunyi di barisan belakang, tapi entah kenapa Ren masih bisa mengenali sosoknya.

Apa mungkin ini efek rindu yang sudah akut?

"REN?"

Saat suara itu terdengar, Ren semakin yakin. Ia tak hanya berhalusinasi. Ia kenal betul suara itu. Ternyata Daliya memang benar-benar ada di sini. Tanpa sadar ia tersenyum senang, sepertinya Tuhan mengabulkan doa yang ia panjatkan akhir-akhir ini.

"Ini profil asisten sementara yang akan menggantikan saya Pak," kata Pak David, sekretaris sekaligus asisten yang seharusnya mendampingi dirinya. Pak David mengajukan cuti karena harus menemani istrinya yang mau melahirkan, sehingga Ren meminta untuk dicarikan pengganti sementara.

Awalnya Ren tidak tertarik untuk melihat profil karyawan itu, sampai saat ia membuka map, matanya terbelalak melihat nama Daliya Chandana di sana.

Sepertinya ini takdir, batin Ren dengan hati berbunga-bunga.

Makanya, saat akhirnya gadis itu datang ke ruangannya, Ren tak mencoba untuk menyembunyikan perasaannya. Ia tersenyum senang saat melihat wanita itu datang dengan kepala tertunduk.

"Selamat pagi Pak. Perkenalkan, saya Daliya Chandana, asisten direktur sementara yang akan menggantikan Pak David,"

Ren sengaja tidak mengatakan apapun dan hanya diam saja sampai gadis itu mendongakkan kepala. Barulah saat mata mereka saling bertemu, Ren tersenyum lebar.

"Hai. Apa kabar, mantan?"

...----------------...

Daliya merasa saat ini tubuhnya membeku. Bukan hanya karena Ren menyebutnya 'mantan', tapi juga karena senyuman pria itu yang masih sama mempesonanya. Untuk sesaat Daliya merasa kehilangan akal sehat, tapi kemudian ia kembali menundukkan kepala.

"Maaf Pak, ada yang bapak perlukan? Bapak bisa bilang pada saya,"

Seketika Ren merengut kesal. Kenapa gadis itu masih terus berbicara formal padanya?

"Daliya, aku Ren. Kamu nggak ingat?"

Tentu saja aku ingat, batin Daliya.

"Mohon maaf Pak, menurut saya kita harus menjaga batasan saat di kantor," Daliya berkata tegas.

"Oh?" Ren mengedipkan matanya kaget, tapi kemudian ia tersenyum. "Baiklah kalau begitu, sekarang kamu temani saya keluar,"

Daliya mengerutkan keningnya. "Mau kemana Pak?"

"Sarapan, saya laper," jawab Ren singkat sambil berjalan keluar mendahului Daliya. Mau tak mau, Daliya mengekor di belakangnya.

...----------------...

Daliya pikir, Ren akan mengajaknya makan di kantin yang ada di lantai atas, tempat para pejabat perusahaan biasanya berkumpul di sana. Nyatanya, lelaki itu malah mengajaknya sarapan di kantin karyawan, mana duduk di pojokan pula.

"Di sini pemandangannya indah," Ren berkata sambil memandang ke luar jendela kantin, tempat orang-orang berlalu lalang. "Sayang banget di atas nggak ada pemandangan kaya gini,"

"Bapak kan bisa saja tetap makan di sini," Daliya berkata heran.

"Nggak bisa semudah itu," Ren beralih menatap Daliya. "Coba kamu bayangin deh. Karyawan lagi enak-enaknya makan, eh tiba-tiba ada atasan dateng. Memang makanannya bisa ketelan? Yang ada pasti bikin suasana canggung. Apalagi kantin itu kan biasanya tempat berkeluh kesah para karyawan tentang atasan mereka. Kalau atasannya ada di situ, mana bisa ngomongin dengan bebas? Yang ada mereka malah merasa tertekan,"

Daliya berdehem mendengar ucapan Ren yang memang benar adanya. Kenapa lelaki itu seperti paham sekali kehidupan karyawan rendahan sepertinya?

"Ngomong-ngomong, saya merasa dunia itu benar-benar sempit. Dari sekian banyak tempat, kita berdua malah ketemu di sini," Ren terkekeh, menyuapkan capcay ke dalam mulutnya. "Sepertinya pertemuan kita itu adalah takdir,"

Ucapan itu sukses membuat Daliya tersedak. Ia terbatuk-batuk, dan Ren langsung menyodorkan segelas air putih untuknya.

"Kamu itu tipe orang yang nggak suka punya hubungan sama rekan kerja ya?" tanya Ren sambil menatap Daliya lamat-lamat. Ditatap seperti itu oleh orang setampan Ren jelas membuat Daliya langsung salah tingkah.

"Bukan begitu Pak. Saya cuma ingin memberikan batasan antara urusan pribadi dengan pekerjaan, supaya terlihat lebih profesional," jawab Daliya sekenanya.

"Oh gitu.." Ren manggut-manggut. "Jadi kalau di luar kantor, kita bisa bicara santai kan?"

"Ya tentu saja, kalau Anda nggak keberatan,"

"Tentu saja tidak. Kamu kan mantan pacarku," kalimat terakhir itu membuat Ren tertawa, begitu juga dengan Daliya.

"Mama saya bilang kangen kamu tuh," Lanjut Ren lagi. "Dia bilang saya suruh bawa kamu ke rumah,"

"Hah?" mata Daliya membola. "Terus gimana dong? Kita kan—"

"Saya bilang kalau kita udah putus," Sahut Ren. "Karena itu saya kena marah, dan disuruh ikut kencan buta lagi,"

"Astaga," Daliya meringis mendengar ucapan Ren. "Maafkan saya,"

"Kenapa kamu yang minta maaf? Kamu nggak salah apa-apa," Ren kembali tertawa. "Mumpung kita masih ngomongin ini, kamu nggak mau gitu jadi pacar saya beneran?"

Daliya yang sedang meminum jus alpukatnya kembali tersedak. "A-APA?"

"Bercanda, bercanda," Ren memberikan selembar tisu pada Daliya. "Kamu makannya pelan-pelan dong, masa keselek mulu sih,"

Daliya mendelik. Memangnya dia begini gara-gara siapa coba?

"Oh iya, nanti tolong share ke grup chat tim marketing ya? Saya mau ngajak mereka makan nanti malam,"

"Serius Pak?" Mata Daliya berbinar. "Restoran mana?"

"Atur-atur kamu aja," Ren mengibaskan tangannya. "Coba tanya suara mayoritas deh, nanti saya ngikut,"

"Siap bos!" Daliya mengangkat tangannya, memberi tanda hormat ala militer. Ren tertawa renyah.

Ini cewek Gemesin banget sih! Batin Ren di dalam hati.

1
L B
ya, nikah aja dulu. resepsi belakangan. bahaya mereka ini, bawaannya pengen nempel terus 🤭
yellya
🤣🤣🤣🤣
Khafiza Achmad
ok,ok/Facepalm//Facepalm/REN,/Cleaver//Cleaver//Cleaver/
Yuyun Suprapti
wkwkwkwkwk
VALLENDA
Assalamu'alaikum, selamat membaca bab 66🥰

ramaikan bab ini dengan komentar ya biar author makin semangat update nya😘😘
efvi ulyaniek
makasih doubel up nya....suka bgt deh sama mama papa ren
VALLENDA: makasih kakak🥰
total 1 replies
Azzahra Asyilla
kocak banget dech keluarga ren ,,makin seru Thor ceritanya
VALLENDA: thankyou kakak 😘
total 1 replies
efvi ulyaniek
asikkkkk...siap2kondangan nih yakin bakal dipercepat acara nikahannya....ku tunggu undangannya thor😀😀😀
mang tri
Palingan juga langsung dinikahkan 🤭
VALLENDA: kesenangan dong🤭
total 1 replies
Azzahra Asyilla
ngajak sumpah pas yg terakhir daliya ,,walaupun mungkin golok bapak akan terbang ke kamu tapi aku tidak akan melepasmu
Azzahra Asyilla
aku dah baca dari pagi,,eh ada aja gangguan,ada petugas narik pajak ,,ada Bu RT cuma mau minta duit arisan ,,sampe akhirnya aku lupa sm hp,,malah jadi nyuci sama beres² rumah,,ini baru lanjut baca
Azzahra Asyilla: sama²
VALLENDA: hihihi makasih kak udah menyempatkan waktu membaca karyaku di tengah kesibukan yang padet 🥰😘
total 2 replies
yellya
nah lho 🤣🤣🤣🤣🤣semngat ren-daliya 💪💪💪😁
Tiah Fais
langsung nikahin aja kak🤩🤩🤩🤩
Rian Moontero
Tidak digorok,tapi langsung dinikahkan🥰
VALLENDA: hihihi 🤭
total 1 replies
VALLENDA
Assalamu'alaikum, selamat membaca bab 65🥰
Apakah Ren bakalan digorok sama bapaknya Daliya?😅
Soraya
mampir thor
VALLENDA: Hai kak 🥰
total 1 replies
Alisha Chanel
ceritanya seru
VALLENDA: thankyou kak🥰🥰
total 1 replies
Eva Karmita
hedeeeeeeehh intinya Kevin udah ngk punya kesempatan lagi , stop Vin Daliya udah ada yang punya jgn ganggu" hubungan Daliya sama babang Ren, makanya dikasih kesempatan malah di sia"kan ya jadi sakit sendiri, sorry yeeee itu dl derita looo 😂😂😂
VALLENDA: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
secret
mampir thor, ceritanya menarikk dan seruuu
semangat berkarya.. 💪🏻
VALLENDA: makasih kak udah mampir 😘😘
total 1 replies
efvi ulyaniek
kevin cintamu yg kaya apa sih sebenernya...10th kok kaya ga ngenalin daliya sih...dd sifat dll...prasaan selalu nyakitin tfus...pikirannya jelek trus...ke daliya..pantes loh kl dpt guyuran lemon tea...
Azzahra Asyilla: iya nih si Kevin bikin greget
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!