Cinta yang diharapkan membawa kebahagiaan.yang didambakan menyatukan perbedaan.
Justru mendorongnya ke dalam jurang penyesalan,Penyesalan yang tiada arti.
Mengakibatkan karma Untuk keturunannya.
Masih teringat dalam ingatan,sewaktu dia mengucapkan janji,Takkan pernah menyakiti,
takkan melukai.Namun, janji hanyalah janji,tanpa pernah ada niatan untuk dibuktikan
Hari-hari yang pernah dilewati penuh tawa.nyatanya, hanya sebuah topeng palsu untuk menutupi kebusukan hati
Namun saat ia tau,wajah asli pria yang sangat dicintainya.Semuanya telah terlambat. Hidupnya hancur,keluarganya berantakan,rumahnya lenyap, orang yang dikasihi nya pun tiada,Orang-orang yang disayanginya terluka,semuanya hancur di hari yang sama, hari awal mula karma yang menyakiti Anak-anak nya. Hari dimana jeritan pilu sang kaka, hari paling buruk didalam hidup nya.Dan bahkan pria itu masih tak berniat melepaskan dirinya.Keserakahan dihati pria itu melukai wanita yang benar-benar tulus mencinta nya dalam dua kehidupan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lia yu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tunangannya?
"Arabella.!! "
"Ya.? " Raviola dan Rara menoleh sejenak Lalu kembali menatap ke arah lain.saat tahu siapa yang memanggilnya.
"Kamu tidak mengenali ku, Ra.!!"
Raviola menggeleng tanpa menoleh, sebenarnya ia malas walau hanya tuk merespon dia, pria berkemeja putih di balut jas, dia pria yang dulu selalu mendukung Raina dalam mem-bully dirinya, dan setahu dirinya pria ini menyukai Raina, lalu kenapa dia malah mendekati dirinya. Sedangkan Rara tidak ingin perduli karena Raviola pun mengacuhkan dia, artinya pria itu bukan pria Baik baik.
"Ini aku David,kamu lupa padaku,?? Dulu kita sekelas bareng.!!. "
"Ya! Lalu.??"
"Aku ingin meminta maaf atas semua kejadian di masa lalu,. "
"Ya.!! " Raviola menjawab acuh tak acuh
"Bisakah kita mengobrol berdua saja,Ra!!" dia berucap kembali, namun Raviola tetap sibuk dengan ponsel miliknya, dan malah dengan sengaja mengacuhkan pria itu, dengan mengajak Rara berbincang.
"Raviola.!! " mungkin karena kesabaran nya mulai habis, pria itu malah berteriak dan itu sukses membuat para tamu menoleh ke arah mereka.
Raviola menghela napas "kau tidak perlu berteriak begitu, telinga ku masih normal. . !!" Raviola menoleh menatapnya "Katakan ada apa ? "
"Aku ini sedang berbicara kepada mu,!!, tapi kau malah mengacuhkan aku, dan malah sibuk berbincang dengan dia,yang hanya seorang pembantu.!!"
Perkataan Pria itu membuat Raviola meradang.
"Apa status nya lebih baik dariku.?hingga kau mengacuhkan aku,!padahal Dia hanya seorang pelayan.!! '"
Raviola bangkit berdiri "jaga ucapanmu.! 'Ia sedikit membentak.
"Kenapa ?kau marah.?? Aku hanya berkata yang sejujurnya,!! Dia hanya seorang pelayan..! " pria itu tersenyum sinis " hei teman teman.!!Lihatlah!! Si cupu yang dulu sering dibully, hari ini berdandan dan bahkan mendandani pelayannya.!!"Ucapan pria itu disambut tawa yang lain , dia beralih menatap Rara "wajahmu itu cukup cantik!! Bagaimana kalau kau bekerja saja di rumahku!! Untuk menghiburku.!!
" David.!!"
Plakkk
Raviola berteriak marah, ia pun melayangkan tamparan yang begitu keras yang mendarat di pipi pria itu
"Jaga Ucapanmu itu.!!"
" kau. " david memegangi pipinya yang terasa nyeri, bahkan orang orang yang melihat itupun tidak mempercayai apa yang dilihatnya. Seorang Raviola menampar David Quilon.??yang katanya Putra seorang pembisnis.besar??
"Kau berani sekali menamparku?? Kau tidak tahu siapa diriku.??"
" emang siapa kau.?? Anak presiden? Anak raja? bukan kan? "
"Aku ini putra pertama Mahendra Carya Ivandery.! Pengusaha terkenal , aku bisa saja membuatmu dipenjara karena tindakan kamu tadi.!! "
"Kau putra pak Mahendra?? " Raviola dan Rara sangat terkejut,dia putra pertama papanya? bagaimana mungkin?? Sedangkan usianya David cuma berbeda beberapa tahun dengan nya.
"Benar.!! " ia terlihat bangga sekali "apa sekarang kau takut. ??tapi.." ia tersenyum licik "jika kau mau meminta maaf dan berjanji untuk menemaniku, maka akan ku lepaskan kau. "
Bukannya takut,Raviola malah tertawa, bahkan Rara juga senyum senyum sambil menggeleng gelengkan kepalanya. Dan membuat mereka menatapnya, apakah karena terlalu takut hingga membuat dia menjadi gila?? Itulah yang mereka bisikan.!!
"Kenapa kau malah tertawa.!! " David pun dibuat bingung
Raviola menghentikan tawanya, lalu mengusap air mata yang menetes
"setahuku ,Putra pertama pak mahendra bernama Levinard Carya Ivanderry, dan seorang putri yang baru kembali setelah melanjutkan studinya, lalu kau ini siapa??" ia berucap serius, pria ini berani sekali mengaku sebagai putra papa nya.!!
David diam lama, lalu menatap Raviola "Jangan sok tau kau, jelas jelas aku adalah putra pertama keluarga Ivanderry,!!"
"Apa kau bisa mempertanggung jawabkan ucapan dirimu, david. "
"Pertanggungjawaban?? Jangan gila, aku memang putra pertama keluarga Ivanderry. "
"Baiklah." Raviola mengambil ponselnya di dalam tas selempang miliknya. Ia terlihat menelpon seseorang, dan hal itu membuat david risau. Apa dia tahu sesuatu.??
Pikiran nya berkecamuk
Raviola menelpon seseorang,namun sudah berulang kali ,telpon tidak juga di angkat, ia pun menelpon ke no lain. No Astevan. Tak lama telpon di angkat.
"Halo viola!!, ada apa.?? "
"Halo kak! Kakak Levi ada.?? Aku telpon tidak dia angkat.!!
" kakakmu sedang ada menemui tamu! ada apa.?? "
"Kalau begitu kaka sibuk tidak?? Ada masalah disini.!! "
"Masalah?? Masalah apa.?? Kamu Baik baik saja kan.?? " Astevan terdengar sangat khawatir.
"Aku baik.!! Aku.!! " belum sempat Raviola menjawab. Pertanyaan Astevan, seseorang mengambik ponselnya.
Dia menoleh, David mengambil ponsel lalau mematikan telpon
"Kemari kan ponselku."
"Aku tidak perduli siapa yang kau telpon,!" David menyimpan ponsel dimeja" Tapi kau harus menerima pelajarannya karena sudah berani menampar ku.!! "dia berucap panik, sepertinya dia menjadi gelisah
Setelah mengucapkan hal. Itu dia menarik tangan Raviola menjauh, cekalan nya sangat kuat,
"Nona.!! "
Rara terkejut melihat nona nya diseret paksa oleh pria bernama david, pria gil* yang mengaku ngaku sebagai anak dari pak Mahendra ,didepan anaknya sendiri.
David menyeret Raviola keluar cape, sedang Raviola terus berontak,"lepaskan aku .!! Kau sudah gil*."
Raviola terus berontak tapi pria itu justru terus menyeretnya keluar, bahkan karena saking kencangnya cekalan tangan David, Raviola sampai merasa kesakitan.
Namun saat menuruni undakan di depan cape ,seseorang lebih dulu menepis tangan David ditangan Raviola, dan cekalan itu terlepas, pria itu menendang David dan menarik Raviola ke dalam pelukannya, Raviola yang terkejut diam mematung dipelukan pria itu
. "Siapa.!! " David berucap marah, , ia bangkit dari posisinya yang tersungkur di tanah, ia tambah marah saat melihat Raviola yang berada di pelukan pria yang menendang dirinya tadi. "Pak zuan.!! " ia bergumam, tubuhnya bergetar "Maaf tuan Zuan ini masalah saya dengan pacar saya, saya harap anda tidak ikut campur.!! " David berucap sopan
"Siapa yang kau panggil Pacar?? " ia melepas rengkuhan pada tubuh Raviola, " kau sangat berani ya David!" dia berjalan mendekati David , lalu mencekal tangannya "setelah menyakiti tunangan orang lain, kau masih mengaku ngaku sebagai pacarnya.??
Pernyataan pria bernama zuan itu membuat Raviola terkejut, tunangan.?siapa yang pria itu maksud?disini hanya ada mereka bertiga.?apa padanya? Tapi Namanya saja ia baru tahu!!Lalu bagaimana mungkin menjadi tunangan nya?? '' pikirannya berkecamuk
" Apa maksud anda tuan.?? "
"Raviola adalah tunanganku.!! "
"Apa.?? "
"Aku akan mengingat kejadian hari ini.! " cekalan di tangan david menimbulkan suara hingga pria itu menjerit kesakitan. "Ini hanyalah permulaan karena sudah berani menyakiti tunanganku.!!" Pria itu menghempaskan tangan David " sekali lagi kau menyakiti dirinya, kau pasti akan menanggung akibatnya, camkan itu.!! "
Tanpa kata dia pergi, meninggalkan Zuan dan Raviola yang diam termenung. " Kamu Baik baik saja.?? "
Raviola mendongak,karena tadi tidak sempat fokus ia baru mengetahui bahwa zuan setampan itu. Mata biru yang menyejukkan. Dipadukan dengan bulu mata yang lentik. Bibir merah muda,serta rambut berwarna pirang, dan dia mengenakan setelan jas hitam.
"Saya Baik baik saja tuan zuan.!!" Raviola tersenyum simpul " Saya sangat berterima kasih untuk hari ini, lagi lagi anda menyelamatkan saya.! Terima kasih banyak.! "
"Kenapa bicaranya formal begitu, santai saja,!! Aku Zuan Alexander.! "
Raviola menjabat uluran tangan pria itu "Raviola Arabella.!! "
"Habis ini mau kemana ?? Mau aku antar?? "
"Kurasa itu tidak perlu, tuan zuan, aku bawa mobil.!! "
" ko tuan!! " Ia protes "zuan, panggil Zuan.!! "
" baiklah baiklah.!! "
"Untuk yang tadi, aku mengatakan nya dengan serius
"Maksudnya!?? "
Zuan mendekat, mengikis jarak yang ada diantara mereka "Aku mencintaimu, sangat mencintaimu.!!"
Raviola terkejut "Jangan bercanda.!! Kita baru saja saling mengenal, jadi itu tidak mungkin.!! "
"Jangan terlalu terburu-buru menjawabnya.!Aku akan selalu menunggu hatimu terbuka untukku.! Saat ini, kamu hanya perlu ingat, bahwa ada aku yang akan selalu ada untukmu, melindungi mu.!" Ia mengelus pipi gadis itu. "Aku pergi dulu. !! " zuan berjalan mendekati mobil yang sudah terparkir tak jauh dari sana.
"Kedepannya kita akan sering bertemu.my Queen!! " dengan kalimat itu pria bernama Zuan Alexander tersebut pergi dengan mobilnya, meninggalkan Raviola yang termenung di tempat nya. Bukan maksud hati begitu tega meninggalkan Dia sendiri, tapi ia ada keperluan lain, ia kemari hanya formalitas saja, karena yang berulang tahun adalah putri dari rekan kerjanya, ia tidak menyangka akan bertemu dengan gadis itu disini.
Raviola masih termenung, ditempat nya. Jantungnya berdegup dengan kencang, apalagi saat pria itu menyentuh pipinya dengan lembut, rasanya seperti ada sengatan listrik masuk ke dalam tubuhnya. Dia menepuk-nepuk pipinya.
"Sudahlah Viola.!! Kau baru saja mengenal dirinya, tidak ada hal seperti yang kau pikirkan. Mungkin dia hanya bercanda saja.!! " ia berucap menguatkan hati, agar tidak jatuh dalam permainan cinta yang mungkin saja terjadi.
"Jadi seperti itu pria idamanmu itu.?? "
Sebuah suara membuat nya menoleh.....
Bersambung...