menceritakan tentang pernikahan paksa antara Latifa siswi kelas 2 sma dengan Sandi seseorang yang sangat populer di kalangan kaum hawa. Sandi adalah seorang mahasiswa tingkat akhir di unkversitasnya.
akankah kehidupan rumah tangga mereka baik-baik saja?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rill Ridho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rumit....
Sandi tersenyum puas, sesekali ia mengusap bibirnya. Ia tidak menyangka akan melakukan hal itu pada Tifa.
"Kenapa gue bisa kelepasan gini sih" Gumam Sandi.
Tidak biasanya dirinya loss kontrol seperti ini, biasanya dia tidak pernah seperti ini. Memang benar Sandi sering melakukannya dengan mantan pacarnya Aulia, tapi tidak pernah sekali pun Sandi yang memintanya duluan. Dan Sandi selalu bisa menahan dirinya bagaimana pun godaannya, tapi... Kenapa dengan Latifa Sandi tidak bisa?
Sementara Latifa yang masih berdiri mematung tiba - tiba meneteskan air matanya. Dia masih tidak percaya dengan kejadian barusan.
"Apa salahku Tuhan??...Sampai aku ditakdirkan dengan dia yang seenaknya memperlakukan ku seperti ini... " Batin Tifa kesal bercampur sedih.
***
Ditaman depan Arya yang sudah sampai, ia celingukan kesana kemari mencari keberadaan Latifa.
"Tifa kemana ya? Apa di
ia udah pergi nyamperin teman - temannya atau... " Gumam Arya sedikit panik.
~~
"Wisss... Kenapa tu muka, datang - datang udah asem aja tu muka." Tanya Raka saat Sandi nyamperinnya ke kelas.
"Lu nggak ke acara kampus? " Tanya Sandi duduk di sebelah Raka.
"Cak elah, bukannya jawab malah nanya balik. Bentar lagi lah, tadi gye nungguin lu... Lagian ni si Arya kok lama banget ya, ngapain aja tu anak sama Latifa. " Jelas Raka.
"Biarin aja lah... Kita tinggal aja nanti dia juga bakal nyari kita. " Kata Sandi berdiri dan mengajak Raka untuk pergi.
"Ok... " Balas Raka, ia pun menyusul Sandi.
Di dalam perjalanan Raka banyak menanyakan ngapain aja Sandi sama Laras, tapi hanya dijawab singkat oleh Sandi. Dimalas kalau harus bahas tentang cewek lain, nggak penting menurutnya.
"Ow... Ya San, Tifa cantik ya.. Lebih cantik Tifa deh dari pada Laras malah... Tadinya gue naksir sama tu cewek tapi gue tahulah gimana Arya, kasihan dia ya g lebih ngebet dari gue.. " Jelas Raka yang membuat Sandi semakin menahan amarah.
"Bukan urusan gue! " Ketus Sandi.
"Ya gue kan cuma cerita doang... Lu kenapa sih, aneh banget dari tadi juga.... " Sambung Raka.
"Udah ayo, cepet! " Seru Sandi mempercepat langkahnya.
Raka hanya menuruti Sandi, mungkin Sandi sedang tidak mood saat ini setelah ia ketemu dengan Laras pikir Raka. Dia belum memberitahukannya , itu juga karena Sandi yang melarangnya.
Latifa yang sudah sampau di depan panggung acara menghampiri kedua sahabatnya. Dia berusaha bersikap biasa saja di depan kedua sahabatnya itu.
"Ni dia ni yang kita tungguin dari tadi. " Kata Hana.
"Lu dari mana aja si Fa? " Tanya Zela.
"Sorry, tadi gue habis di traktir makan bakso sama kaka Arya... " Jawab Tifa.
"Gini nih teman yang gak setia, masa makan gratis gak ngajak-ngajak kita" Kesal Zela.
"Sorry Zel... Tadikan gue di bayarin, nggak mungkin lah gue ngajak rombongan. Nggak enak lah... Hahaha" Jawab Latifa tertawa.
"Udah dari tadi ya mulai acaranya? " Tanya Tifa.
"Udah lo sih lama... Tahu gak tadi pak dosen ganteng yang buka acara... " Jelas Zela.
"Cieee... Yang suka sama dosen ganteng. " Ejek Tifa.
"Ya... Gak papa dong sekedar suka bukan cinta. " Balas Zela.
"Tapi menurut gue masih cakepan kaka Sandi deh dari pada dosen idola lo itu... " Celetuk Hana.
"Iya deh percaya... Cakep kak Sandi.. Tapi kan tu dosen udah mateng gitu... " Jawab Zela cengengesan.
"Ikhh... Dasar lu suka sama yang tua - tua. " Jawab Hana.
"Enak aja ngatain tua... Dia masih sangat hots... Tau... Jiwa - jiwa lelaki matang yang sangat mempesona... Hahaha... " Sambung Zela yang membuat mereka bertiga tertawa.
Tak lama Sandi dan Raka datang di susul oleh Arya.
"San... Ka... Udah dari tadi?.. " Tanya Arya.
"Baru kok, Ya. Lu kemana aja sih? " Tanya Raka.
"Gue tadi di taman sama Tifa, makan bakso bareng kita... Tapi Tifanya tiba - tiba ngilang. " Kata Arya.
"Hilang? Kok bisa hilang si Ar? Lu tinggal kemana emangnya? " Tanya Raka khawatir, sedangkan Sandi hanya diam mendengarkan kedua sahabatnya itu.
"Ceritanya panjang... " Sambung Arya celingukan mencari keberadaan Latifa
"Wahhh... Parah... Lu kalau Tifa di culik gimana? " Sambung Raka.
"Sialan lu... Bukannya bantuin nyariin, malah bikin gue khawatir... Tapi kayaknya dia udah di sini deh tadi pas gue tinggal di di telpon sama temannya. " Jelas Arya masih dengan mata yang terus mencari keberadaan Tifa.
"Segitu pentingnya ya tu cewek bagi Arya, sampai dia khawatir gitu... Akhhh... Shit... Kenapa makin kesini makin rumit aja sih.. " Batin Sandi kesal.
Tiba - tiba Raka tertawa terbahak - bahak. Dia melihat Tifa sedang asik menikmati acara di depan sambil tertawa dengan kedua sahabatnya.
"Kenapa lu, Ka? " Tanya Sandi yang dari tadi hanya diam saja.
"Kesambet lu ya.. " Sambung Arya.
"Hahahaha... Sialan lo pada... Eh kalian liat... Bukannya itu si Tifa sama teman - temannya ya... " Kata Raka sambil menunjuk kearah Tifa yang masih tertawa sama teman - temannya.
Arya yang telah melihat keberadaan Tifa pun merasa lega.
"Iya, Ka. Huh.. Lega gue, Tifa nggak jadi hilang dan kayaknya dia juga baik - baik aja, hehehe.... " Jawab Arya tersenyum kikuk.
"Lah terus kenapa lo ketawa gitu?.. " Sambung Arya lagi ya g masih tidak mengerti kenapa Raka yang tiba - tiba tertawa.
"Lucu aja... Gue liat lu yang udah kayak kebakaran jenggot nyariin tu si Tifa eh... Doi malah lagi asik sama teman - temannya... " Jelas Raka yang masih tertawa.
"Sialan lu, Ka. "
"Lagian lo kenapa bisa jadi bodoh gini sih, lu kan bisa telpon si Tifanya dan tanyain keberadaannya dimana... Atau, jangan bilang kalau lo belum punya no hp nya Tifa? " Kata Raka dan tebakan Raka benar.
"Iya juga ya... Kenapa gue sampai gak kepikiran ke sana ya dan soal no hp, emang bener gue belum punya no hp dia... Gak tahu kenapa setiap ketemu dia, gue jadi gak ingat minta no hp nya. " Jelas Arya.
Para cewek yang sudah sadar atas kedatangan Sandi di acara itu pun seketika menjadi riuh... Bahkan. Acara di panggung kalah hebohnya sama cewek -cewek yang berusaha mendekati Sandi. Banyak banget cewek cewek yang ngasih hadiah buat Sandi entah dalam rangka apa. Tapi mereka berlomba mendapatkan simpati idola mereka ada ya g ngasih coklat, bunga, es cream bahkan syal juga.
-------------------------------------+TBC+---------------------------------