Ledakan yang terjadi di jagat raya (Big Bang) hingga membentuk milyaran alam di seluruh semesta alam ternyata tak hanya sekedar ledakan saja, ada banyak rahasia tercipta di sana.
Seorang anak yang dinyatakan tak berbakat karena tak memiliki unsur kekuatan ternyata mampu membalikan semua pernyataan orang.
Bagaimana perjuangan Yuang Fengying untuk menjadi sosok yang terkuat? ikuti cerita ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sigi Tyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14. Murid Pribadi
Yuang Fengying sudah menjadi murid utama, bahkan kini dia menjadi murid pribadi dari tetua Mu Zan.
Dan Yuang Fengying adalah satu satunya murid pribadi tetua tersebut.
Entah mengapa ini bisa terjadi, tapi berdasarkan intuisi yang kuat dari sang tetua tersebut, dia mau menerima bocah usia 7 -8 tahun tersebut untuk menjadi murid nya.
Padahal selama ini dia merupakan satu satunya tetua yang tak memiliki murid pribadi.
"Apa sih kehebatan bocah tanpa unsur elemen itu?, hingga dia bisa mematahkan prinsip tetua Mu Zan yang tak mau mengangkat murid pribadi, menjadi mau mengangkat dirinya menjadi murid pribadi."
"Aneh.. kejadian ini memang aneh."
Suara suara sumbang bermunculan saat sang tetua mengumumkan pengangkatan Yuang Fengying menjadi murid nya.
Namun ada juga yang berkata dengan penuh dukungan.
"Selamat tetua, akhirnya anda bersedia memiliki seorang murid."
"Semoga anda bisa mendidik nya dengan benar."
Ucapan ucapan penuh dukungan dari tetua yang lain juga bersahut sahutan.
Namun sebenarnya ucapan tersebut ada yang benar benar tulus memberi selamat, tapi ada juga yang memberi selamat untuk menyindir tindakan ceroboh sang tetua tersebut.
**
Yuang Fengying kini sudah memiliki status baru, yaitu menjadi murid pribadi tetua Mu Zan, meski tetua Mu Zan bukan tetua utama namun tentu saja sang tetua tetap memiliki kekuasaan di perguruan Tameng Jiwa.
Selain itu menjadi murid utama dan pribadi seperti Yuang Fengying saat ini, membuat dirinya kini bebas memasuki Ruang Baca atau Ruang Latihan.
Maka dari itu Yuang Fengying tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, anak itu selalu giat dalam berlatih.
"Fengying, aku rasa kamu sudah bisa berlatih di Ruang Latihan lantai dua," kata tetua Mu Zan dengan lembut suatu sore.
Guru Mu Zan menghampiri Yuang Fengying yang tengah berlatih di kediaman sang tetua tersebut.
"Ruang Latihan lantai dua Guru?." Yuang Fengying menghentikan latihan nya sambil menatap gurunya.
"Hmm."
Wajah Yuang Fengying langsung berbinar, selama ini dia selalu bertanya tanya ada apa di ruang latihan lantai dua.
"Tapi sebelum kamu masuk dan berlatih di Ruang Latihan dua, ada beberapa syarat yang harus kamu ketahui."
"Syarat..?.'' kata Yuang Fengying, anak kecil itu lalu menatap sang Guru.
"Benar, lantai dua Ruang Latihan adalah tempat para murid menggembleng fisiknya, kau harus bisa melawan ujian jika ingin latihan di sana."
Yuang Fengying terdiam, memikirkan syarat apa yang mesti di lakukan untuk bisa masuk ruang latihan tersebut.
"Daripada kau penasaran lebih baik jika kau coba langsung kesana, karena ini merupakan yang pertama kali bagi mu, kau mintalah beberapa petunjuk kepada penjaga Ruang Latihan di lantai dua."
Mu Zan sengaja tak mengatakan apa syarat masuk ruang latihan lantai dua, dia ingin murid nya menjadi sosok yang mandiri, tak selalu bergantung kepada orang lain, sedikit sedikit minta bantuan.
Begitu mendengar perkataan sang Guru, Yuang Fengying langsung bergegas membereskan semua peralatan latihan nya di tempat itu, tujuan nya ingin segera ke Ruang Latihan.
"Mau kemana kau..?."
"Ke Ruang Latihan Guru.."
"Besok saja, ini sudah sore bahkan mendekati malam, sebentar lagi tempat itu akan tutup, kecuali yang sudah berada di dalam sedang kultivasi."
"Lebih baik kau meditasi di dalam."
Yuang Fengying terdiam, benar apa kata gurunya, hari sudah mendekati malam, lebih baik dia meditasi meningkatkan pemahaman tentang apa yang sudah di pelajari dan mempersiapkan diri untuk berlatih besok.
Pagi pagi Yuang Fengying sudah menuju Ruang Latihan, karena kini dia sudah menjadi murid utama serta murid pribadi maka dia tak lagi mengurus masalah air dan binatang tunggangan.
Jarak yang tak terlalu jauh dari kediaman sang Guru, membuat Yuang Fengying tak membutuhkan waktu lama untuk tiba di sana.
Meski masih pagi, ternyata Ruang Latihan khusus nya lantai dua sudah banyak pengunjung nya, mereka masih antri di depan pintu masuk lantai dua, menunggu penjaga yang nanti akan mengawasi dan menjaga tempat tersebut.
Semua langsung menatap Yuang Fengying begitu melihat bocah tersebut tiba di sana.
"Cuih..tak salah, ranah Dasar l berada di lantai dua," sebuah suara sumbang terdengar mencibir Yuang Fengying.
Semua orang kini menatap Yuang Fengying, menilai dan memeriksa ranah kultivasi nya, dan benar dari yang terpancar Yuang Fengying berada di ranah Dasar l.
"Nekat apa bodoh.." Suara yang lain juga terdengar makin meremehkan.
Ruang Latihan lantai dua merupakan ruang yang melatih kekuatan dan pertahanan, biasanya yang berlatih di sini adalah murid yang minimal berada di ranah Dasar tiga. Karena memang tekanan dalam ruang tersebut sangat kuat dan berbahaya bagi yang belum kuat.
Murid yang kurang dari ranah Dasar tiga pasti akan terluka bahkan bisa hancur badannya jika terus memaksa masuk ke ruang tersebut.
Beberapa penjaga nampak sudah berdiri di depan pintu masuk lantai tersebut, mereka berdiri berjajar, lalu melakukan gerakan mudra yang seirama, membaca rajah mantra untuk membuka pintu utama dari ruang latihan.
Pintu utama sedikit bergetar, pola ukiran yang ada di pintu bergerak, membentuk pola tertentu yang berbeda dari pola awal.
KRETEEKK...
Daun pintu akhirnya bergerak membuka sedikit pintu utama tersebut.
Dari celah celah pintu merembes keluar kekuatan yang terasa menekan orang orang yang berada di luar ruang tersebut.
"Ambil keping token latihan, sebelum kalian masuk, agar kalian tak celaka di dalam."
Keping token latihan adalah sebuah kepingan yang berguna sebagai tiket masuk tempat tersebut, selain sebagai alat pembuka pintu untuk masuk juga bisa berguna sebagai penjaga keamanan atau pelindung, jika pengunjung merasa tak kuat lagi berada di dalam ruang latihan bisa langsung menekan tombol yang ada di keping token itu, dan nanti keping token akan mengirim pengunjung tersebut keluar dari ruang latihan.
Semua berbaris dengan tertib menuju pintu utama ruang latihan yang sudah sedikit terbuka.
Mereka masih mengantri untuk mengambil keping token latihan sebelum nanti memasuki ruangan itu.
Para pengawas terlihat menatap semua yang berkunjung dengan tatapan tajam mengintimidasi.
Yuang Fengying maju, seperti yang lain lalu mengulurkan tangannya untuk meminta keping token latihan.
"Apa..!," bentak salah satu Penjaga di sana.
"Saya mau minta Keping token latihan."
"Sepuluh koin perunggu." sahut sang Penjaga dengan ketus.
Mata uang di tempat tersebut adalah koin emas, perak dan perunggu, satu koin emas setara dengan seratus koin perak, atau seribu koin perunggu.
Yuang Fengying terkejut, pasalnya tak ada yang memberitahu kan akan hal ini. Harus membayar untuk masuk ruang latihan.
"Maaf senior, tapi kenapa mereka mendapatkan keping tersebut tanpa harus membayar?."
Semua terlihat menahan senyuman, "Mereka sudah membayar di awal kemarin." sahut penjaga yang lain dengan nada sedikit rendah.
"Kecuali kau murid inti peringkat, baru bisa masuk dengan gratis."
Yuang Fengying sedikit menekuk wajahnya, kecewa dengan apa yang di dengar nya.
Saran buat author sebaiknya sajikan cerita dengan bahasa yg mudah dan menarik minat pembaca ...
Pembahasannya nggak perlu bertele-tele ... lha ini bukan thesis kok ...
Semangat .. semoga ada perbaikan 🙏👍
nggak jadi baca