NovelToon NovelToon
Kesucian Istri Tuan Arrogant

Kesucian Istri Tuan Arrogant

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Angst
Popularitas:29.6k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Kembali Ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan s2-nya. Anindya harus dihadapkan masalah yang selama ini disembunyikan Abinya yang ternyata memiliki hutang yang sangat besar dan belum lagi jumlah bunga yang sangat tidak masuk akal.
Kavindra, Pria tampan berusia 34 tahun yang telah memberikan hutang dan disebut sebagai rentenir yang sangat dingin dan tegas yang tidak memberikan toleransi kepada orang yang membuatnya sulit. Kavindra begitu sangat penasaran dengan Anindya yang datang kepadanya meminta toleransi atas hutang Abinya.
Dengan penampilan Anindya yang tertutup dan bahkan wajahnya juga memakai cadar yang membuat jiwa rasa penasaran seorang pemain itu menggebu-gebu.
Situasi yang sulit yang dihadapi gadis lemah itu membuat Kavindra memanfaatkan situasi yang menginginkan Anindya.
Tetapi Anindya meminta syarat untuk dinikahi. Karena walau berkorban demi Abinya dia juga tidak ingin melakukan zina tanpa pernikahan.
Bagaimana hubungan pernikahan Anindya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 16 Harus LDR.

Kavindra sekarang hanya melampiaskan hasratnya di bawah shower yang butuh kedinginan atas suhu tubuhnya yang begitu sangat panas akibat tidak jadi menyentuh istrinya. Salah sendiri yang tiba-tiba saja ingin berhenti di tengah jalan yang padahal Anindya saja tidak menolak sama sekali. Jadi Kavindra yang mencari penyakit sendiri.

Setelah tubuhnya sudah fresh dan kondisinya sudah cukup membaik yang akhirnya Kavindra keluar dari kamar mandi yang menggunakan kaos putih dan celana panjang berwarna hitam.

Anindya yang sudah kembali memakai piyama bagian luarnya yang ternyata dia belum tidur dan masih patuh saja berada di kamar itu dengan bersandar di kepala ranjang dan melihat ke arah Kavindra.

"Aku sudah begitu lama di kamar mandi dan kenapa kau belum tidur juga?" tanya Kavindra.

"Aku takut nanti jika sudah mengantuk dan bahkan tidur sebentar dan tuan menginginkan hal lain," jawabnya.

"Maksudmu?" tanya Kavindra dengan satu alis terangkat.

"Seperti apa yang terjadi tadi," ucap Anindya.

"Jangan terlalu percaya diri, tubuhmu tidak terlalu membuatku bernafsu," jawabnya dengan tersenyum miring yang padahal dia saja baru bisa keluar kamar mandi setelah melakukan pelampiasan pada diri sendiri.

Anindya tidak mengatakan apa-apa lagi dan Kavindra yang menyusul menaiki ranjang dan berada di samping istrinya dengan posisi yang sama bersandar di kepala ranjang.

Kavindra yang mengambil iPad dari atas meja di sebelahnya dan kepalanya menoleh ke arah Anindya yang ternyata sejak tadi memperhatikannya dan Anindya dengan cepat mengalihkan pandangannya.

"Ada apa? kau ingin mengatakan sesuatu?" tanya Kavindra yang membuat Anindya menggelengkan kepala. Dia entah mengapa malam-malam seperti ini bawaannya emosi.

"Lalu kenapa mencuri-curi perhatian seperti itu kepadaku. Tidurlah aku benar-benar sangat tidak punya waktu untuk bicara denganmu," ucap Kavindra dengan kesal.

"Aku akan kembali ke kamarku," ucap Anindya.

"Aku menyuruhmu untuk tidur di sini dan bukan ke kamarmu. Jadi tetaplah disini!" tegas Kavindra.

"Baiklah," jawab Anindya menurut saja dan dia sudah mulai membaringkan diri menarik selimut yang akhirnya perlahan dia tertidur yang sejak tadi menahan rasa mengantuk.

Kavindra menghela nafas dan melihat tablet tersebut yang ternyata melihat beberapa foto-foto gedung yang terbakar.

"Kenapa mereka tidak bisa mengatasi semua ini dan apa aku juga harus bergerak untuk menyelesaikan masalah ini," ucapnya dengan pelan yang terdengar begitu sangat kesal dan entah apa maksud foto-foto yang baru saja dia lihat.

"Ada-ada saja yang terjadi dan apa gunanya memiliki anak buah yang banyak jika mengatasi semua ini dia tidak berse," sekarang Kavindra mengoceh di dalam hati mengumpat sendiri, karena jika suaranya keras-keras maka sang istri bisa bangun.

****

Anindya yang seperti biasa pagi-pagi seperti ini yang sedang menyiapkan sarapan. Kavindra tidak bisa melarang Anindya karena itu keinginan dia. Kavindra yang sudah tampak rapi yang menuruni anak tangga. Kavindra yang langsung menduduki meja makan dengan nasi goreng yang sudah dihidangkan oleh sang istri.

Kavindra yang tidak mengatakan apa-apa yang langsung memakan nasi goreng tersebut. Dia sepertinya sangat menyukainya hanya saja pujian itu belum keluar dari mulutnya. Tetapi cara Kavindra menikmati makanan itu terlihat tidak ada masalah sama sekali.

"Kau hanya menonton ku sarapan dan kau sendiri tidak makan? Apa kau pikir aku anak kecil yang harus dipantau sarapan?" ucapnya dengan kesal saat Anindya hanya duduk saja di depannya.

"Iya-iya. Aku akan sarapan," ucapnya dengan santai yang juga mengambil nasi goreng tersebut.

Kavindra menghela nafas dan hendak mengambil telur mata sapi yang memang Anindya menyediakan dua telur mata sapi dan telur dadar. Tetapi saat ingin mengambil telur tersebut ternyata bersamaan dengan Anindya dengan tangan mereka berdua yang bertemu di atas telor itu dan mereka berdua saling melihat satu sama lain.

Saling menatap begitu dalam dan tak apa yang mereka pikirkan? yang mungkin saja beriringan dengan jantung berdebar dengan kencang dengan begitu saja.

Sampai beberapa detik yang akhirnya Anindya mengambil terlebih dahulu telur tersebut dan ternyata bukan ke piringnya yang melainkan ke piring Kavindra.

Kavindra yang tiba-tiba saja menelan salivanya. Entah kenapa dia tiba-tiba saja mendadak begitu sangat gugup dan terlihat membuang nafas perlahan ke depan.

Sementara Anindya hanya bersikap santai saja yang justru suaminya tampak salah tingkah.

"Nyonya tuan masih sarapan!" fokus mereka berdua teralih ketika mendengar suara salah satu pelayan dan ternyata terlihat seorang wanita yang memakai setelan berjas berwarna hitam dengan rambutnya yang dikucir satu.

Wanita tinggi tersebut yang berjalan dengan sangat elegan dan dari wajahnya terlihat begitu sangat tegas dan dingin.

"Aku sudah berada di sini dan kamu tidak perlu mengikutiku lagi. Aku juga sudah tahu kalau dia sedang sarapan," ucap wanita itu.

Pelayan tersebut menundukkan kepala dan langsung berlalu. Anindya perhatikan wanita tersebut yang dia tidak tahu siapa itu.

"Ada apa?" tanya Kavindra.

"Ada hal penting yang harus aku bicarakan padamu," jawab wanita itu.

"Apa kau tidak melihat jika aku masih makan," sahut Kavindra.

"Tapi ini penting dan ini bersangkutan dengan email yang aku perlihatkan tadi malam," ucapnya dengan wajah yang tampak serius.

Mata Kavindra melihat ke arah Anindya yang ternyata tidak terlalu peduli dengan pembicaraan mereka berdua dan dia bahkan melanjutkan sarapannya.

"Aku akan menemuimu di ruang kerjaku," ucap Kavindra.

Wanita itu menundukkan kepala dan langsung berlalu.

Kavindra terlihat buru-buru menyiapkan sarapannya dan dia juga sedikit gelisah dan entah apa yang membuat dia tiba-tiba saja tidak tenang.

"Kamu tidak mempertanyakan siapa dia?" tanya Kavindra.

Anindya menggeleng dengan mudah, "kenapa juga harus mempertanyakan siapa dia dan bukankah itu urusan kalian berdua," jawab Anindya yang selalu saja tenang.

"Baguslah! memang kau tidak perlu mencampuri urusanku dan tidak perlu tahu apa-apa," ucap Kavindra yang tidak direspon sama sekali oleh Anindya.

Setelah Kavindra menyelesaikan sarapan itu yang akhirnya Kavindra terdiri dari tempat duduknya dan langsung pergi yang membuat Anindya melihat kepergian suaminya itu.

"Bukankah dia sering mengatakan banyak berhubungan dengan wanita dan mungkin saja itu salah satu wanitanya. Lalu untuk apa juga aku bertanya?" ucap Anindya dengan menghela nafas yang merasa tidak peduli.

***

Anindya yang berada di dalam kamarnya yang bersandar di kepala ranjang yang terlihat membaca buku dan tiba-tiba saja pintu kamar itu terbuka yang ternyata suaminya memasuki kamarnya.

"Kamu tidak berangkat kerja?" tanya Anindya

"Aku akan ke Milan untuk beberapa hari. Kamu tetap berada di rumah dan bukan berarti jika aku tidak ada di rumah dan kamu boleh pulang seenaknya," ucap Kavindra.

"Apa aku perlu menyiapkan pakaian tuan?" tanya Anindya.

"Kamu sepertinya begitu sangat senang sekali ketika aku ingin ke Luar Negeri. Apa kamu akan merasa bebas jika tidak ada aku?" tanya Kavindra dengan cepat sensitif.

"Apa ekspresiku memperlihatkan bahwa aku begitu sangat senang?" Anindya yang kembali mempertanyakan hal itu.

"Ada saja jawabannya," sahut Kavindra yang sangat kesal menghadapi istrinya.

"Ingat selama aku berada di Luar Negri. Kau tidak boleh kemana-mana dan ketika melakukan apapun harus meminta izin padaku. Talitha akan mengawasimu dan jika kau menginginkan sesuatu maka tanyalah padanya," ucap Kavindra yang memberikan banyak saran kepada istrinya itu.

Bersambung.....

1
mbok Darmi
ayo segera ucapkan talak buat anindya punya suami cemen ngga punya pendirian juga males lebih baik berpisah toh itu tujuan awal kalian
Fhii
bagus
Atik R@hma
lama² akan dpt hidayah jg si suami anindya😚😚
Ma Em
Semoga kavindra mulai berubah dgn sikap dan kelakuannya sedikit2 serta Kavindra dan Anin selalu bahagia dgn pernikahan yg awalnya dimulai dari keterpaksaan tapi akhirnya jadi kebahagiaan yg tdk akan bisa terpisahkan kecuali maut yg memisahkan mereka berdua dan segera diberi momongan
Fajar Ayu Kurniawati
.
Ma Em
Kavindra terima saja Anin untuk mendampingi mu dalam susah maupun senang justru Kavindra seharusnya senang punya istri yg cantik dan solehah semoga Kavindra segera membuka hatinya untuk Anindya dan langgeng pernikahannya
Herlina Susanty
lanjut thor smgt
jeje
Luar biasa
Astrid valleria.s.
bagus banget terasa ikut didalam cerita ini
my heart
cerita ini tuh bener2 bagus banget Masya Allah Thor saya selalu menunggu update cerita nya thor
Ma Em
Kavindra kalai benar kamu akan mengembalikan Anin pada orang tuanya kamu pasti akan menyesal
Ma Em
Anindya dan Kavindra semoga kalian bahagia dan langgeng pernikahannya.
Hj Rabiah
lanjut Thor
my heart
selalu gk sabaran nungguin update dari cerita ini
Ma Em
Anindya jgn mau kalah dari Kavindra dan berikan pencerahan agar Kavindra sadar akan kelakuannya salah selama ini dan berubah bucin sama kamu Anindya dan tdk bisa jauh dari Anindya
Ma Em
Luar biasa
Atik R@hma
syukurlah, si tuan arogant perhatian jg😂😂😂
my heart
Masya Allah selalu gk sabar nungguin cerita ini update Thor semangat terus thor
my heart
lanjut thor
Hj Rabiah
lanjut Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!