Author update hari, SELASA dan KAMIS
Reyna Maureen Alexandria seorang gadis dingin tak tersentuh. dia juga seorang ketua Geng motor Black Rose.
Reyhan Saputra Smith adalah ketua OSIS sekaligus kapten basket disekolah TUNAS BANGSA. Reyhan adalah cowok dingin dan cuek dia terkenal di sekolah Tunas bangsa disebut Ketos kutub karena sifatnya yang dingin sama orang lain.
Reyhan juga adalah siswa paling pintar disekola Tunas bangsa. Setelah kedatangan siswi baru yang bernama Reyna, Reyhan menjadi pribadi banyak bicara.
Apakah mereka akan tumbuh benih-benih cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chinta Maulana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Sekolah Tunas Bangsa gempar gara-gara tersebarnya video yang tidak pantas untuk ditonton oleh seorang siswi.
"Dasar murahan." Ucap salah satu sIswi.
"Keluar dari sini, Lo tidak pantas sekolah di sini." Si siswi itu mengusirnya sambil mendorong wanita itu hingga terjatuh.
"Hei, apa yang Lo lakukan, mendorong Salma seperti itu." Ririn geram pada siswi yang mendorong Salma.
"Hei.. Lo harus tahu kalau teman Lo itu jalang, dia tidak pantas sekolah di sini." Ucap siswi itu lagi.
Bruuumm
Bruuumm.
Semua siswa menoleh ke arah motor yang melaju memasuki area parkir sekolah.
"Siapa dia?"
"Kayaknya dia murid baru"
"Semoga ganteng"
Begitulah obrolan para siswa yang penasaran dengan pengendara motor yang baru saja memasuki area sekolah.
Begitu pula dengan Salma dan Ririn yang penasaran dengan siapa pengendara motor sport itu. Semua menahan napas saat pemuda itu melepas helmnya dan begitu pulA dengan orang yang ditumpanginya.
"Ayo turun sayang." kata lelaki itu.
"Iya Rey, tapi gara-gara kamu kita jadi pusat perhatian." Ucap Reyna cemberut.
"Wah Rey makin ganteng nih"
"Si cewek es juga makin cantik." sahut pemuda berkacamata itu.
"Yaelah perempuan kayak gitu kalian bilang cantik, cantikan gue kali." Ucap Salma sinis.
"Cantik si, tapi sudah longgar." Ucap perempuan itu membuat Salma terdiam.
"Jaga ucapan lo ya agnes. Jangan asal jeplak ajah tu mulut." Bentak Ririn sambil menunjuk agnes.
Agnes adalah seorang siswi di Tunas Bangsa yang cukup berada, namun hartanya masih di atas Salma.
"Kenyataannya begitu, buka ajah HP lo video dia juga sudah tersebar yang lagi melayani om-om." Cibir agnes.
"Kau ya... " Ucapan agnes terpotong karena Salma menariknya.
"Sudah ayo kita pergi, gue yakin ini pasti ulah Reyna." Ucap Salma mengepalkan tangannya.
"Panggilan kepada Salma Haryanto pergi menghadap pada Pak Sofyan di ruang BK."
"Lo dipanggil ke ruang BK." Ucap Ririn pada Salma.
"Ya sudah, Gue pergi dulu." Jawab Salma lalu melangkah menuju ruang BK.
Tok tok tok
"Masuk"
Setelah Pak Sofyan mempersilakan masuk, Salma pun membukakan pintu.
Ceklek.
"Maaf Pak, ada apa memanggilku." Ucap Salma menunduk.
"Kamu telah mempermalukan sekolah ini dan maaf Salma kamu harus dikeluarkan dari sekolah ini karena kamu telah mencoreng nama baik sekolah Tunas Bangsa." Ujar Pak Sofyan.
"Tapi Pak, itu bukan saya. Itu hanya editan yang merusak nama baikku pak." elak Salma.
Ceklek
"Maaf pak, saya terlambat." Ucap Pak Haryanto sambil menatap tajam ke arah anaknya yang Masih menunduk.
"Ayah" Ucap Salma Liri tidak berani menatap ayahnya.
"Tidak apa-apa, Pak. Silakan duduk, Pak," ucap Pak Sofyan sambil mempersilakan ayah Salma untuk duduk.
"Begini, Pak, kami terpaksa mengeluarkannya dari sekolah ini karena telah mencoreng nama baik sekolah Tunas Bangsa." ucap Pak Sofyan lagi.
Sementara itu, Pak Haryanto hanya menghela napas panjang. "Baiklah Pak. Saya terima keputusan sekolah karena memang ini salah anak saya." Ucap Pak Haryanto.
"Kalau begitu kami permisi Pak, sekalian ijin aku akan membawa Salma pulang bersamaku." Pamit Pak Haryanto lalu menarik Salma dengan kasar keluar Ruang BK.
"Ayo pulang, bikin malu keluarga." Bentak Pak Sofyan sambil tetap menarik kasar Salma.
"Yah, itu bukan Salma, Salma dijebak yah." Bohong Salma dan berusaha meyakinkan ayahnya kalau divideo itu bukan dirinya.
"Buktikan kalau yang ada di video itu bukan kamu, Ayah harap video kamu tidak akan mempengaruhi perusahaan Ayah. Kalau sampai itu terjadi, kita bisa bangkrut." Ucap Pak Haryanto sambil tetap menyeret Salma menuju mobilnya.