NovelToon NovelToon
Cintamu Menusuk Jantungku

Cintamu Menusuk Jantungku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Romansa Fantasi / Cinta Terlarang
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sindya

Pengorbanan Renata yang awalnya hanya menjadi seorang penyamar untuk menggantikan seorang wanita yang merupakan tunangan dari Bryan karena sedang koma berakhir menjadi sebuah malapetaka yang membuatnya kehilangan segalanya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. Pesan Rahasia

Bryan membaca pesan dari Renata yang menuliskan kejahatannya Berlin yang ingin menguasai perusahaannya.

"Sayangku. Jika kamu menemukan surat ini, itu berarti aku tidak lagi berada di sisimu sebagai istrimu karena keadaan. Namun yang perlu kamu ketahui bahwa Berlin dan tuan Hakim memiliki rencana busuk untuk menyingkirkan kamu dengan menciptakan kecelakaan tragis agar kematianmu alami sebelum kamu menikah dengan Rania yang mungkin saja akan memiliki keturunan," tulis Renata membuat Bryan murka.

Ia menatap wajah Berlin dengan ekspresi sukar ditebak." Apakah ada yang tuan butuhkan?" tanya Berlin.

"Iya. Aku ingin kamu yang mengurus proyek kerjasama kita di Perancis dan Jerman. Apakah kamu bisa berangkat malam ini?" tanya Bryan berusaha bersikap biasa walaupun darahnya yang sangat mendidih saat ini.

"Baik tuan. Akan aku persiapkan segalanya. Apakah aku boleh menggunakan jet pribadi anda, tuan?" pinta Berlin membuat Bryan menatapnya tajam sehingga nyalinya ciut juga.

"Maaf tuan. Aku hanya becanda. Permisi tuan," ucap Berlin merasa sangat malu ditolak mentah-mentah oleh Bryan.

"Sialan...! Padahal aku ingin pamer di calon mertua karena aku akan dinas ke luar dengan jet pribadi. Dengan begitu aku bisa mengajak Melinda dan orangtuanya ikut bersama denganku. Kalau pakai uangku sendiri untuk beli tiket pesawat buat mereka, ogah banget," ucap Berlin penuh perhitungan.

Sementara itu Bryan masih mencaritahu lebih dalam tentang Renata yang mengaku sebagai istrinya. Ia ingin tahu di mana Renata tinggal.

"Ya Allah. Andai saja aku tidak memutuskan teleponnya, mungkin aku bisa menanyakan dulu tentang hubungan kami. Astaghfirullah. Kenapa aku tidak telepon lagi saja dia. Bukankah nomornya masih ada di ponselku." Bryan segera melakukan panggilan terhadap Renata namun Renata telah mengganti nomor kontak yang baru.

"Sial ....! Kenapa nomornya tidak bisa lagi dihubungi." Bryan mengamuk sendiri.

Ia lantas menghubungi sahabatnya untuk mencari seorang bodyguard sekaligus menjadi sopir pribadinya. Bryan merasa kalau jiwanya saat ini terancam. Ia kemudian memanggil pengacaranya untuk membuat wasiat sebelum terjadi apa-apa padanya.

Sementara itu Renata sudah tiba di apartemennya setelah diantar oleh Glen. Namun sayangnya saat ia ingin pulang tiba-tiba mendapat telepon dari anak buahnya.

"Tuan."

"Hmm..! Katakan ada apa?" tanya Glen.

"Tuan. Wanita bercadar yang menjadi teman baru kekasihnya tuan adalah gadis yang selama ini anda cari tuan," ucap sang anak buah membuat Glen menginjak rem secara mendadak.

"Apa kamu bilang?" tanya Glen menguatkan keyakinannya tentang apa yang baru saja ia dengar.

"Iya tuan. Dialah wanita yang beberapa bulan lalu kabur dari kami saat kami ingin membawanya pada tuan," ucap sang anak buah.

"UPS.......! Mengapa kalian baru bilang sekarang? Kenapa tidak dari tadi. Kalian semuanya sialan...!" geram pria berhati iblis itu.

"Maaf tuan karena tadi kami lihat anda sedang bersama dengan wanita itu. Dia akan mendengar obrolan kita tentang dirinya," ucap sang anak buah.

"Dasar bodoh....!" mengakhiri obrolan mereka lalu memikirkan apa yang akan dilakukannya saat ini.

"Apakah aku harus kembali ke apartemen itu atau menunggu waktu yang tepat untuk menculiknya. Kurasa dia akan memberikan hasil penemuan ayahnya padaku karena saat ini dia sedang hamil dan aku bisa memanfaatkan kehamilannya untuk membuatnya menyerah." Glen membatalkan niatnya untuk bertemu dengan Renata. Ia ingin menunggu momen yang tepat untuk bisa memeras Renata.

Sementara itu, tuan hakim sangat kaget mendapatkan pesan dari Bryan. Bryan mengeluarkan dia sebagai pemegang saham.

"Kurang ajar....! Bagaimana bisa dia memutuskan mitra usaha denganku? Aku harus mendengar sendiri ucapannya." Tuan hakim menemui Bryan. Ia juga menghubungi Berlin untuk mengetahui penyebab dirinya dikeluarkan oleh Bryan.

"Ini juga setan kecil ke mana lagi? Giliran dicari tidak ada." Tuan Hakim mendengus kesal. Namun kakinya berhenti melangkah kala bertemu dengan Bryan dan dua orang pria lainnya menghampirinya.

"Oh tuan Hakim. Senang sekali bisa bertemu dengan anda di sini," ucap Bryan dengan sikap tenang.

"Yah. Aku juga ingin bertemu dengan mu. Kenapa kamu memutuskan hubungan kerja sama kita yang selama ini terjalin?" tanya tuan Hakim.

"Karena sudah seharusnya anda saya keluarkan. Saya tidak ingin nyawa saya melayang sia-sia," ucap Bryan terdengar ambigu tuan Hakim yang pura-pura tidak tahu.

"Apa maksud mu? Mengapa kamu menuduhku membunuhmu tanpa ada bukti?" tanya tuan Hakim.

"Apakah aku menyebutmu sebagai pembunuh?" tembak Bryan membuat tuan Hakim terdiam.

"Ahh...! Maksudku tidak demikian, Bryan," gugup tuan Hakim.

"Kurasa itu benar adanya. Suatu perkataan yang terlepas begitu saja biasanya menunjukkan kebenaran yang luar biasa tanpa perlu diintrogasi. Pak polisi, silahkan bawa orang ini ke kantor anda. Bukti kejahatannya sudah cukup untuk membuat dua meringkus di penjara," ucap Bryan pada kedua polisi yang memakai pakaian biasa agar tidak membuat panik karyawan perusahaan tuan Hakim.

Kedua tangannya tuan Hakim sudah diborgol oleh dua orang polisi yang tadi ikut dengan Bryan. Bryan ingin menjebloskan orang-orang yang ingin menyingkirkan dirinya baik dengan fitnah keji maupun dengan kematiannya.

"Tidak semua manusia yang mendekatimu tulus terhadapmu karena kedengkian mereka atas prestasi hidupmu yang membuat mereka ingin berada di posisi itu," lirih Bryan.

Sekarang dirinya hanya ingin fokus mencari keberadaan Renata. Walaupun saat ini dirinya belum ingat sepenuhnya tentang Renata.

Malam harinya, Berlin dicegat oleh dua orang polisi bandara saat dirinya hendak naik pesawat.

"Apakah anda adalah saudara Berlin?" tanya salah satu polisi itu.

"Iya benar. Ada apa ya pak?" tanya Berlin gugup.

"Anda kami tangkap atas perencanaan pembunuhan terhadap saudara Bryan dan calon istrinya Rania. Dan anda juga yang telah menyuruh orang untuk menghabisi saudara Bryan saat beliau menuju villa pribadinya di Bandung," tutur pak polisi itu membuat Berlin tidak bisa membela dirinya.

"Sialan....! Ternyata aku telah di tipu oleh anak manja itu. Aku di tangkap di sini pasti bagian dari rencananya," ucap Berlin yang mengikuti dua orang polisi yang membawanya pergi dari bandara Soetta.

Bryan menyaksikan setiap tayangan rekaman kejahatan yang terkirim langsung ke email-nya. Renata melakukan itu sebelum dirinya pergi ke luar negeri.

"Maafkan aku Renata. Aku benar-benar tidak ingat dengan kisah cinta kita entah dimulai darimana. Tapi aku akan tetap mencari keberadaanmu," ucap Bryan menyesali perbuatannya yang telah menolak bicara dengan Renata.

Sementara itu Renata yang menjalani hari-harinya sebagai ibu hamil dengan tidak banyak keluar dari apartemennya. Bahkan ia meminta dokter pribadinya untuk melakukan pemeriksaan di apartemennya.

"Sayang. Kenapa temanmu Renata itu tidak tinggal bersamamu saja di unit kamarmu? Apakah dia tidak kuatir jika dirinya melahirkan suatu hari nanti secara tiba-tiba?" tanya Glen pada kekasihnya dokter Lisa.

"Sepertinya dia tidak mempercayai siapapun saat ini kecuali dirinya sendiri. Aku juga tidak bisa membujuknya. Untuk apa kamu menjadi kuatir kepadanya, Glen?" tanya dokter Lisa menatap wajah kekasihnya itu penuh curiga.

Degggg....

1
suti markonah
akhirnua brian ketemu istri tercinta
suti markonah
sedih renata ke tangkep😭😭😭
Wicih Rasmita
seru deg degan 😳
next Thor
tina
lanjut kak
tina
lanjut
ngatun Lestari
tidak sabar menunggu pembalasan yang dilakukan Renata terhadap Glen...
ngatun Lestari
perasaan baru baca..saking asyiknya ee udah habis part...
ditunggu selanjutnya...
ngatun Lestari
ayo semangat..pasti ada jalan keluarnya
Rosdiana Diana
insya Allah bagus ceritanya... aamiin
suti markonah
semangat renata pantang menyerah, semoga usahanya membuahkan hasil dan cepet bs keluar
Wicih Rasmita
bagus ceritanya 👍
tina
lanjut
ngatun Lestari
aku cari" lama gak ketemu... akhirnya ketemu juga ini novel...
Rosdiana Diana: Alhamdulillah makasih juga kak
total 1 replies
ngatun Lestari
keren ... aku suka...makasih kak
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
suti markonah
masih banyak teka teki, siapa pula dokter yg sudah tau renata...sykr lan klo rania mau ngalah..semoga dapat jodoh baik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!