Sekuel Sincere Love My Husband.
"Jika mubtada saja membutuhkan khobar untuk membuat sebuah kalimat, maka Azura juga membutuhkan A Mahen untuk dijadikan imam dunia akhirat," ucap Azura dengan senyuman manis di bibirnya.
"Belajar dulu yang bener! Baru bisa menikah," cetus Mahen dengan wajah datar tanpa ekspresi.
Patah hati mampu membuat seorang laki-laki berparas tampan rupawan itu kehilangan jati dirinya. Mahendra Dirgantara dihadapkan dengan kenyataan, jika dirinya dikhianati dan dibuat patah hati oleh seorang wanita yang dicintainya.
Perginya Rima di dalam hidupnya, seakan membuat Mahendra hancur, sampai nekad mengakhiri hidupnya. Namun berhasil dicegah, tetapi laki-laki itu malah menjadi berubah drastis. Cuek, dingin, menyeramkan. Itulah dirinya sekarang.
Sampai suatu hari, Mahendra dipertemukan dengan seorang wanita cantik di masa kecilnya yang berusaha keras, meluluhkan hati yang sudah terkunci itu.
Akankah Mahen luluh oleh Azura? Atau memilih Rima kembali? Ikuti kisahnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lina Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 23 : Masih Menjadi Azura Kecil
..."Bertahun-tahun lamanya, hari itu telah berlalu. Namun, apa yang telah terjadi dan menjadi sebuah impian, ia akan tetep kembali dengan versinya yang terbaru."...
...~~~...
"Apa ini, Ba? Jangan berkata seperti itu kepada Azura," ucap Mahen dengan menatap wajah Baba Alaska yang telah lancang berkata seperti itu kepada Azura.
Azura yang ditanya seperti itu langsung terlihat begitu malu, karena omnya malah bertanya perihal yang di luar kepala, sehingga membuatnya malu. Terlebih lagi, pertanyaan itu seakan menjadi sebuah hal yang paling ditunggu olehnya, tapi keadaan seakan tidak memihaknya.
"Haha, pada kaget ya kalian berdua?" ujar Baba Alaska dengan tertawa lepas di hadapan Azura dan Mahen.
Azura dan Mahen merasa heran dengan reaksi Baba Alaska, karena malah tertawa pada saat Mahen protes kepadanya.
"Ada apa ini, Ba? Kenapa Baba malah tertawa seperti itu? Ini bukan hal lucu tahu," seru Mahen bertanya kepada Baba Alaska dengan tatapan menyelidik.
"Haha, santai saja kali. Baba hanya becanda. Hanya ingin melihat reaksi Azura saja. Ternyata ponakanku ini sudah enggak sama seperti Azura kecil lagi," ujar Baba Alaska dengan menatap wajah Azura yang nampak malu-malu, berbanding terbalik dengan sikap aslinya.
"Loh, maksudnya Baba lagi becandain kita gitu ya? Enggak boleh begitu tahu, Ba. Kasian Azura jadi malu," kata Mahen dengan melihat Azura yang nampak diam saja.
"Udah enggak papa, Azura juga sekarang sudah begitu berbeda. Dia enggak lagi girang, jika ditanya mau sama Mahen lagi, kalau Azura kecil langsung jawab iya tuh. Haduh, lucunya mengingat kamu sudah dewasa begini Azura. Enggak menyangka, kamu bisa tumbuh dewasa dan cantik seperti sekarang ini. Mungkin saja sekarang sebaliknya, malah Mahen yang jatuh cinta sama kamu," seru Baba Alaska dengan mengingat tingkah Azura kecil dulu kepada Mahen.
"Baba bilang apa si? Enggak boleh gitu lah! Mahen sama Azura itu saudara sepupu," sahut Mahen dengan tidak menerima ucapan dari babanya itu.
Di sela-sela perdebatan antara anak dengan ayah itu, membuat Azura hanya bisa tersenyum dan melihat Mahen yang hanya berbicara seperti itu kepada dirinya, seakan mengingatkan posisinya sekarang. Dan Azura cukup sadar, akan posisinya selama ini. Namun, ia juga sangat bersyukur karena Baba Alaska tidak bersungguh-sungguh, bertanya soal tadi kepada dirinya.
"Azura juga enggak masalah kok Mahen. Udah, jangan protes begitu! Dengan cara kamu begitu, kayaknya putra Baba yang satu ini telah jatuh cinta sama Azura ni," ucap Baba Alaska dengan menggoda putranya yang masih melanjutkan perdebatannya dengan Mahen.
"Iya Azura juga enggak masalah kok, Om. Lagian, Azura sama A Mahen sepupuan saja," kata Azura untuk melerai perdebatan dan sedikit menyindir Mahen.
"Nah kan, kata Azura juga apa? Enggak masalah Mahen!" seru Baba Alaska kepada putranya seakan menegaskan kembali ucapan Azura.
Namun, Mahen malah menatap wajah Azura yang seakan menyindirnya lewat ucapannya itu.
"Azura tahu, Azura bukan siapa-siapa bagi A Mahen. Namun, Azura tetap masih sama seperti dulu, Om. Azura masih mengejar cintanya A Mahen sampai sekarang. Dan Azura sedang mengusakannya, tanpa semua orang tahu akan perasaan ini," ucap gadis cantik itu di dalam hatinya, sembari menatap wajah Baba Alaska dan juga Mahen secara bergantian.
.
.
.
Masih memendam rasa ni. Makin seru gak ni? Dan pastinya penasaran, kan? Ayo tinggalkan like sama komentar kalian yang banyak dulu ya! Jangan sampai ketinggalan loh sama kelanjutan ceritanya!
lanjut....