Yoooooo.... my Family, welcome back to my story. Sesuai permintaan, aku lanjut nulis Zandra. Dan ini adalah Zandra season 6, semoga kalian suka yaaa.❤️❤️❤️
Kembalinya penerus Zandra, yang mana semua anggota keluarganya harus berpencar. Setelah kematian sang legendaris Yumi, dan alasan lain harus memimpin perusahaan di setiap kota dan negara.
Keturunan Zandra, yang memilih untuk tetap tinggal di rumah utama. Ternyata mendapatkan petualangan misteri, dan tentunya berhubungan dengan MEREKA (si makhluk halus)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lamaran
"Gimana kalo kita ke si mbah Barjo?" saran Keyla, membuat Ratna dan Maya langsung menatap nya.
"Jangan macem-macem deh Key, gila kamu. Nggak deh, aku ga ikutan kalo main begituan." jawab Maya
"Iya nih Keyla, gimana sih kamu. Kasih saran, kok ya main kaya begituan. Serem ah, nda suka aku." sambung Ratna
"Apa sih kalian ini, cemen banget. Daripada nanti ga ada laki-laki yang mau sama kita, apa mau kalian jadi perawan tua?" pertanyaan yang dilontarkan Keyla, sedikit mengusik pikiran Ratna dan Maya
Tetapi mereka berdua, masih enggan untuk mengiyakan ide Keyla.
"Ya udah deh, kalo kalian nanti berubah pikiran. Bilang aja ya, nanti kita ke sana bareng-bareng." ucap Keyla, namun tak ada jawaban dari keduanya.
.
.
Seminggu kemudian, di desa tersebut datang lah anak dari orang yang cukup terpandang. Namun kedua orang tuanya memilih di luar kota, tidak ikut untuk kembali ke desa.
Pemuda itu bernama Rizal, pria yang memiliki paras tampan, kulit putih, tinggi dan juga mapan. Maksud ia pulang ke desa, karena ingin melihat desa kelahirannya yang sudah lama ia tinggalkan.
Bahkan semua gadis menyukai Rizal, begitu juga dengan Keyla, Ratna dan Maya. Kecuali Bunga, gadis yang memang belum terpikirkan untuk memiliki pasangan.
Sampai dimana Rizal dan Bunga di pertemukan, di sebuah acara pengajian di mesjid.
Bunga yang saat itu menggunakan gamis sederhana, berwarna biru langit dan kerudung putih. Membuat Rizal yang hadir ditempat tersebut terpesona.
Rizal memberanikan diri untuk berkenalan dengan Bunga, Bunga yang memang berteman dengan siapa saja, menerima perkenalan tersebut.
Hubungan mereka semakin dekat, dan sepertinya Bunga mulai ada rasa pada Rizal.
Tetapi ternyata, membuat ketiga sahabatnya semakin dilanda kepanasan. Kipas angin yang terpasang di mesjid, tidak dapat meredakan rasa panas di hati mereka.
"Bunga lagi... Bunga lagi..." gerutu Keyla kesal
Dia yang sudah tidak mengejar Iwan, karena melihat Rizal. Harus kembali kecewa, karena lagi-lagi pria yang diinginkan nya menyukai Bunga.
"Kamu benar Key, selalu Bunga. Kenapa selalu dia? Apa kita seburuk itu, untuk dijadikan pasangan?" sambung Maya
"Mm... Iya sih, bahkan mas Bayu semakin jauh sama aku. Tapi... Kalau Bunga akhirnya jadi sama mas Rizal, bukannya bagus? Mas Iwan, bisa saja berhenti mengejar Bunga. Dan mau melihat, keberadaan kamu Key. Gitu juga dengan mas Bayu, yang mungkin akhirnya mau melihat aku." Ratna masih berpikiran positif
"Jangan naif kamu Rat, sampai kapanpun kita akan terus sda di bawah bayang-bayang Bunga. Kalo kaya gitu caranya, berarti kita di anggap pelampiasan." sela Keyla, yang sebenarnya mulai menginginkan Rizal.
Disaat mereka sedang berbincang, Rizal lewat di depan mereka.
"Permisi" sapa Rizal ramah, mengejutkan Keyla dan yang lain.
Keyla langsung berubah manis, ia menyelipkan rambutnya ke belakang telinga. Dan memberikan senyuman terbaik miliknya
"Mas Rizal, silahkan mas. Mau kemana?" tanya Keyla dengan suara di buat lembut, membuat Maya dan Ratna memutar malas kedua bola matanya.
"Eh... Anu mba, saya mau ke rumah Bunga. Mari" jawab Rizal, yang mana membuat ekspresi wajah Keyla berubah begitu Rizal menjauh.
"BUNGA" gumam Keyla, dengan penuh penekanan
"Ayo kita ke rumah Bunga, kita lihat apa yang akan di lakukan mas Rizal." ajak Keyla
Meski sedikit malas, Ratna pun mengikuti kemauan Keyla.
"Assalamualaikum Bunga, pade" salam Keyla manis
"Wa'alaikum salam" jawab Bunga, Rizal dan Narto
"Kalian, ayo sini masuk. Udah lama kalian ga main ke sini, kangen banget tau." ucap Bunga, yang selalu berpikir positif.
Bahkan Bunga tidak tau, bila ketiga temannya menjauh karena sengaja. Dan Bunga juga tidak tau, bila ketiga sahabatnya tidak menyukai dirinya.
"Maaf ya Bunga, biasalah kita udah mulai sibuk masing-masing. Kita bertiga aja udah jarang ketemu" jawab Keyla bohong, Bunga mengangguk dan tersenyum
"Ada apa nih? Serius banget?" tanya Keyla, Maya dan Ratna hanya diam menyimak. Sesekali mereka tersenyum, saat saling tatap dengan Bunga.
" Aahh... Maaf, bapak jadi lupa kalo ada nak Rizal." ucap pak Narto tak enak, Rizal tersenyum
"Ndak apa-apa pade, mungkin Bunga seneng ketemu sama temannya." jawab Rizal
"Kita lanjut pembicaraan ini ya nak, sekalian aja ketiga teman Bunga jadi saksinya." ucap pak Narto
"Iya pade" jawab Rizal gugup
"Jadi nak Rizal, maaf. Bapak mau tanya, tujuan nak Rizal yang semakin sering datang menemui putri bapak. Apa nak Rizal ada keseriusan sama putri bapak?" tanya pak Narto, membuat Bunga menundukkan kepalanya karena malu.
Sedang ketiga temannya, saling tatap. Ada pancaran kebencian, di tatapan Keyla. Namun begitu pintar, ia menyembunyikan hal tersebut.
" Anu pak, maksud kedatangan saya kesini. Memang ingin membicarakan serius tentang hal ini, saya benar-benar jatuh hati pada putri bapak. Saya datang kesini, dengan maksud untuk melamar dan menjadikan Bunga istri saya pak." jawab Rizal tegas
DEG
Ada dua reaksi, di ruangan tersebut. Bunga yang bahagia, mendengar keseriusan Rizal. Keyla yang merasa sesak, mendengar maksud Rizal.
Sumpah demi apapun, Keyla semakin membenci Bunga. Ia mengendalikan emosinya, agar Bunga dan kedua pria di depannya tak curiga.
"Ehem... Mmm sebelumnya maaf, karena mengganggu pembicaraan serius mas Rizal dan pade. Anu... Bunga maaf, aku baru inget kalo ibu minta aku untuk ke warung bu Samirah. Aku pamit ya" ucap Keyla, dengan menahan getaran pada suaranya. Akibat ia yang menahan rasa marahnya
"Iya nih Bunga, aku juga pamit ya. Soalnya, mau jemput Rio pulang ngaji." sambung Maya
"Aku juga ya Bunga" Ratna ikut pamit, karena Keyla yang memelototi dirinya
"Loh kok, cuma sebentar sih kalian. Tapi ya udah, kalo kalian memang sibuk. Lain kali kita luangin waktu, buat kumpul lagi kaya dulu ya." jawab Bunga sedih
"Ok sip"
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikum salam"
Bunga mengantarkan ketiga temannya, sampai depan pintu. Setelah tak terlihat, Bunga pun ikut bergabung kembali dengan ayah dan pria yang melamarnya.
"Alhamdulillah, kalo memang benar nak Rizal serius dengan putri bapak. Bapak minta nak Rizal, untuk datang dengan kedua orang tua nak Rizal. Untuk melamar putri bapak secara resmi, sekalian menentukan tanggal pernikahan kalian. Eh... Bapak ko main nentuin aja, lupa nanya sama anaknya mau apa nggak. Gimana nak, apa kamu menerima nak Rizal?" Bunga mengangguk
"Iya pak, Bunga terima mas Rizal." jawaban yang membuat senyuman mengembang di bibir Rizal, pria itu menghembuskan nafas lega.
" Baik pak, kalo begitu saya pamit pulang. Hari ini saya akan ke kota, untuk membicarakan hal ini. Dan in sya Allah, minggu depan saya dan kedua orang tua saya kembali datang. Untuk melamar Bunga secara resmi." ucap Rizal, sekalian berpamitan pada pak Narto dan Bunga
"Bagus, lebih cepat lebih baik. Bapak tunggu ya nak." Rizal mengangguk, Bunga dan pak Narto mengantar Rizal sampai Rizal pergi menjauh
.
.
"Pokonya hari ini juga, aku harus bertemu dengan mbah Barjo"
...****************...
Jangan lupa jadiin Favorit dan tinggalkan jejak, like, komen, vote dan gift 🥰🥰🥰
...Happy Reading All...
ketembak tp kok GK ad yg luka y
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
mak gk ada keinginan triplet??
🥰🥰🥰🥰🥰
kasus baru ..kenapa ya