Tamat
Dea Ananta seorang gadis yang sejak lahir sudah makan memakai sendok emas , membuatnya hidup dengan selalu di layani . dan apa lagi kedua orang tuanya selalu memanjakannya yang semakin membuatnya hidup seperti seorang pricess saja yang tak bisa melakukan apa apa selain berfoya foya.
Tapi suatu hari Dea mengalami kecelakaan yang mana membuatnya masuk ke dalam novel yang berjudul " Kekasihku suami adikku " yang dimana di dalam novel itu menceritakan seorang kakak yang rela mengorbankan cintanya untuk adikknya.
Dan sialnya Dea masuk menjadi si antagonis Flower Anderson.Yang menjebak kekasih kakanya hingga membuat kekasih kakaknya terpaksa menikahinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Delena dan Flower kini sudah bersiap di atas kudanya masing masing , dan keduanya juga sudah membawa panah dan juga empat busur yang berada di punggung mereka . Karna syarat pertandingannya , keduanya harus memanah di setiap titik merah yang berada di empat papan yang sudah di tata di setiap sudut lapangan .
'' Aku yang akan memulai duluan '' . Ucap Delena dengan angkuhnya .
'' Oh , silahkan '' . Sahut Flower.
'' Bersiap siaplah , aku akan membuatmu malu di depan Kak Ethan juga sahabat sahabatnya '' . Ucap Delena meremehkan .
Flower diam saja tak menyahut , dia hanya menyunggingkan senyumnya , lalu dengan santainya membuka bungkus permen lolipop yang tadi sempat di belinya di minimarket tadi .
Hiyaaaaa
Delena mulai pergi memacu kudanya dengan cepat , untuk memanah di titik pusat yang sudah di tentukan . Flower yang memperhatikan Delena yang sedang melayangkan busur panahnya hanya terkekeh kecil .
'' Cek,,, modelan kayak gitu mau menantangku '' . Decak Flower menggelengkan kepalanya .
Di tengah lapangan , Delena merasa puas dengan hasil bidikan panahnya , meskipun busur yang di bidiknya tidak menancap tepat di titik pusat , melainkan hanya mendekati beberapa centi dari titik pusat tapi itu sudah membuatnya bangga , yang mana membuatnya percaya diri jika dirinya akan mengalahkan Flower .
'' Flower lihatlah , kamu tidak akan bisa mengalahkanku '' . Gumam Delena dengan bangga melihat hasil bidikan panahnya , lalu dirinya segera kembali dengan kudanya ke temlat dimana para sahabat sahabat kakaknya menonton pertunjukannya .
Hiyaaaa
Delena turun dari atas kudanya , lalu berjalan menghampiri ke empat pria yang sedang duduk di sofa . '' Gimana bidikan panahku , bagus kan ? '' . Tukas Delena tersenyum bangga .
'' Hem ,, lumayan '' . Lagi lagi lumyan sebagai jawabannya , tapi bukan Ethan melainkan Dion yang menjawabnya .
'' Ishh ,, Kak Dion , kok cuma lumayan sih , itu sudah bagus loh '' . kesal Delena tidak terima dengan jawaban yang di lontarkan oleha Dion .
'' Kita belum tahu bidikan Nona Flower , jadi belum bisa menilai '' . Sahut Alex tiba tiba , yang mana semakin membuat Delena tambah kesal .
" Cih,,, Flower tidak akan pernah bisa melampauiku , yang sudah terbiasa memanah sembari berkuda " . Batin Delena menggrutu .
Sedangkkan orang yang membuat Delena kesal , kini sudah bersiap untuk memacu kuda putih milik Ethan .
'' White , kau sudah siap ?'' . Tukas Flower sembari mengelus kepala White yang langsung mendapat respon dari White .
'' Ok '' . Flower memasukkan kembali lolipopnya lalu mulai memacu kudanya .
Ethan yang tadi duduk di sofa langsung berdiri saat melihat Flower sudah mulia memacu kudanya , begitu juga dengan yang lain yang juga ikut ikutan berdiri , lebih tepatnya mereka di buat terkesiam dengan pesona Flower yang sedang menunggangi kuda milik Ethan , seakan akan Flower lah pemiliknya , di tambah pakaian yang kini Flower kenakan adalah dress selutut dengan lengan hanya sepundak , yang mana membuatnya terlihat semakin cantik dengan rambutnya yang bergerak kesana kemari .
Wusshhh
Jleb
Wusssh
Jleb
Wussh
Jleb
Wussh
Jleb
Semua orang yang ada di lapangan terlebih Delena di buat terbengong , saat melihat jelas Keempat bidikan anak panah Flower benar benar tidak ada yang meleset sedikit pun , semuanya menancap tepat di titik pusat .
" Tidak ,, itu tidak mungkin " . Delena menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan apa yang di lihatnya .
Setelah melihat hasil panahnya yang memuaskan , Flower memacu kudanya kembali ke pinggir lapangan.
Ethan segera menghampiri Flower yang sudah turun dari atas kuda miliknya , dan mengambil alih panah yang di bawa Flower .
'' Bagaimana ?'' . Tanya Flower pada Ethan .
Cup
Ethan mengecup dahi Flower . '' Sempurna '' . sahut Ethan tersenyum bangga , lalu memeluk pinggang istrinya dan lagi lagi mendaratkan kecupannya tapi kini di pucuk kepala Flower ,yang mana membuat Flower salah tingkah .
Dion yang baru datang langsung memberi tepuk tangan berkali kali pada Flower , yang juga di ikuti oleh Alex dan Paman Hans .
'' Flo , kamu benar benar hebat ''. Ujar Dion sembari memberikan acungan ke dua jempolnya pada Flower .
'' Benar Nona , anda sangat hebat '' . Paman Hans juga ikutan memberi pujian pada Flower .
Flower hanya tersenyum , tapi seketika senyum Flower berubah seringaian saat melihat wajah masam Delena .
Perlahan Flower melepaskan dirinya dari pelukan Ethan , dan bersedekap sembari menatap Delena yang terlihat gugup .
'' De , gimana ? , sudah siap dengan taruhannya '' . Ucap Flower dengan nada mengejek , yang mana membuat Delena geram .
Delena mulia gugup dan berusaha memikirkan jalan keluarnya agar tidak melakukan taruhan yang di ucapkannya tadi , dia tidak mau berlari hanya memakai dalaman di tengah lapangan ini , apa lagi di sini bukan hanya ada sahabat kakaknya tapi juga ada beberapa pekerja lapangan juga pengawal keluarga Ricardo , yang sudah pasti akan melihatnya , tidak dia tidak akan pernah mau melakukannya apa lagi dirinya seorang model , dia tidak pantas di permalukan seperti ini , dia harus cepat cari alasan yang tepat agar tidak berlari di tengah lapangan sembari bertelanjang .
'' Flo , taruhannya lain kali aja ya , sekarang aku ada pemotretan , jadi aku tidak bisa '' . Ucap Delena setelah menemukan alasannya untuk menghindari taruhan yang sudah di sepakatinya .
Flower terkekeh pelan mendengar alasan konyol yang Delena ucapkan .
'' Ya sudah , semuanya Delena pamit dulu ya '' . Ucap Delena bergegas pergi ,yang sama sekali tidak ada yang mencegahnya membuatnya bernafas lega namun hanya sesaat .
'' Mau menghindar rupanya '' . Gumam Flower dengan gerakan yang sangat cepat , Flower mengambil panah yang berada di tangan salah satu pengawal yang tak jauh darinya juga dengan busurnya.
'' Flo , apa yang mau kamu lakukan ?'' . Sentak Jonathan panik saat melihat Flower mengarahkan busurnya pada adiknya .
'' Diamlah ! , aku mau membuat adikmu menepati taruhan yang sudah di buatnya '' . Sahut Flower menyeringai .
Jonathan tidak paham dengan perkataan Flower , bukannya taruhannnya berlari sembari bertelanjang , lalu kenapa Flower mau membidikkan anak panahnya pada Delena , apa sebagai gantinya dia akan melukai adiknya pikirnya , yang mana semakin membuatnya panik .
'' Than , kamu jangan diam saja , kamu ,,, '' . Perkataan Jontahan menggantung saat Flower membidikkan anak panahnya .
Wusssh
Srakkk
Jlebbb
Semua orang membelalakkn kedua matanya saat melihat Flower benar benar membidik anak panahnya ke arah Delena , yang semakin membuat mereka terkejut adalah anak panah itu hanya merobek baju Delena hingga terlepas dari tubuhnya , tanpa melukai kulitnya sedikitpun .
Flower tidak hanya membidik satu kali , dia kini kembali mengambil dua busur , dan membidikkannya dua sekaligus ke arah Delena .
Wushhh
Wusshh
Srakkkkk
Jelbbbb
Lagi lagi mereka di buat menganga , karna kini bukan hanya baju Delena yang terlepas , tapi juga celana panjang yang di pakai Delena juga ikutan terlepas dan hanya menyisakan ****** ******** saja .
Akhhhhhh
Delena bertriak kencang saat menyadari baju dan celannya robek bahkan ikut terbawa oleh anak panah yang di bidik oleh Flower , yang mana kini dirinya hanya memakai bra dan ****** ***** saja di tububnya , dia buru buru menutupi bagian tubuhnya dengan kedua tangannya .
'' Astaga ,,,!! '' . Seru Dion dan Alex bersamaan dengan kedua matanya membola .
Sedangkan Paman Hans langsung membalikkan badannya merasa malu sendiri melihat Delena yang hanya memakai dalaman saja seperti itu .
'' Astaga,,, ha ha ha '' . Ethan tertawa puasa melihat apa yang di lakukan istrinya pada Delena .
'' Tutup matamu !! '' . Sentak Flower marah saat melihat Ethan tengah menertawakan Delena.
'' Iya ya '' . dengan berusaha menahana tawanya Ethan segera menutup kedua matanya , bahkan juga ikut berbalik badan seperti yang di lakukan oleh Paman Hans.
'' Flower , apa yang kau lakukan !!! '' . Triak Delena marah sekaligus malu , apa lagi melihat para pengawal juga pegawai lapangan yang sedang menertawakannya semakin malulah dirinya .
'' Aku hanya membantumu untuk menempati taruhan yang kau buat sendiri '' . Tukas Flower mengejek .
'' kamu !, akhhhhh,,,!!! Kak Jo , bantuin Delena '' . Pekik Delena pada sang kakak yang masih ngeblank.
'' Kak Jo ,,!!''. Triak Delena kesal yang langsung memebuat Jonathan tersadar , dan buru buru mendekati adiknya sembari menarik taplak meja yang tak jauh darinya untuk menutupi tubuh sang adik.
tapi makannya Nasi mangga pedas🤣🤣🤣🤣Lucu banget
habis kamu Diana😡😡😡