"Cinta beda Usia?"
"Cinta Pertama?"
"Cinta Monyet?"
Apapun itu yang di katakan tentang sebuah rasa yang di rasakan gadis ABG berumur 15 tahun pada kekasih sepupunya sendiri yang berumur sangat jauh di atasnya.
Najla Maulida Linome yang jatuh cinta dengan Pria bernama Alexander Abraham pacar sepupunya sendiri Vania Larissa.
Di lain sisi Alex menganggap Najla gadis ingusan yang tak tahu apa itu cinta.Setelah hari pertunangan sepupunya dengan Alex,orang yang Najla cinta dia memutuskan untuk pergi ikut dengan keluarga mendiang sang ibu ke Milan.
Lima belas tahun lebih dia menghilang tanpa jejak.Najla harus kembali ke tepat asalnya yaitu Indonesia.
Hidupnya banyak berubah namun,apa cintanya sudah berubah ??
Ikuti kisahnya hanya di Cerita ini
Jika Anda tidak berkenan dengan cerita ini kalian bisa SKIP saja tanpa membuat jejak huru hara 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#Nikmati Alurnya
"Kita ketemuan bisa?"
Setelah mengirimkan pesan singkat itu Alex pun menginjak pedal gas nya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Lima belas menit Alex sampai di sebuah Caffe dekat dengan sebuah Rumah Sakit.
Alex masuk ke dalam Caffe dan duduk di tempat yang tak jauh dari pintu masuk Caffe.
"Saya pesan Coklat panas satu," ucap Alex pada pelayan Caffe.
Tak lama pesanan Alex sudah ada di meja dan dia pun menyesapnya dengan perlahan.
Sedang sibuk dengan ponselnya seseorang datang mendekat ke meja Alex.
"Kak Ale,maaf aku terlambat,"ucap perempuan itu yang tak lain yaitu Najla.
Alex mengalihkan perhatian nya ke arah gadis cantik dengan pakaian yang terlihat sempurna.Gadis yang dulu di kenalnya dengan gadis ingusan kini menjelma menjadi seorang gadis penuh pesona di usia dewasa nya.
"Eh,eng_enggak...duduk Na,"ucap Alex sedikit tergagap karena sempat mengagumi paras sepupu dari mendiang istrinya.
Najla pun duduk di hadapan Alex dan memanggil pelayan untuk memesan segelas kopi untuk menemaninya bicara dengan Alex.
"Ada perlu apa kakak telpon aku dan minta ketemu pagi-pagi begini,kakak nggak ke kantor?" pertanyaan berentet dari Najla membuat Alex terkekeh mendengar nya.
"Kakak kerja,kakak rasa sebelum kamu praktek kita bisa ketemu.Kebetulan scedule pagi ini kakak kosong.Kakak,cuma mau ucapin terimakasih buat kemarin."ucap Alex dengan menatap wajah Najla yang terlihat tersenyum ke arah Alex.
" Kemarin, maksudnya ?"tanya Najla dengan mengernyitkan dahinya.
"Maksud kakak,kakak terima kasih atas apa yang kamu lakukan buat Kevin kemarin." ucap Alex.
"Kakak tahu dari Kevin kah?"
"Nggak,Kevin nggak bicara soal apa yang terjadi sebenarnya.Kata dia cuma urusan sepele.Tapi,menurut kakak,pasti ada yang serius sampai orang tua siswa di panggil ke sekolah.Kakak tahu dari Nando yang kebetulan di telpon pihak sekolah,namun..kata Nando Kepala sekolah sudah menghubungi bunda Kevin." jelas Alex.
"Maaf aku lancang kak,"ucap Najla dengan menundukkan wajahnya.
"Kakak nggak marah, sama apa yang kamu lakukan untuk Kevin.Kakak cuma khawatir dengan masalah Kevin berdampak pada kamu.Kakak nggak marah setelah tahu kamu ke sekolah Kevin."ucap Alex seperti mengerti apa yang ada dalam pikiran Najla.
Najla merasakan rasa lega saat mendengar ucapan Alex barusan.
"Hubungan Kaka dengan Kevin sejauh ini belum begitu dekat seperti pada umumnya seorang ayah dan anak.Namun ,kakak ingin jika Kevin ada masalah kakak bisa menjadi sandaran untuknya.Mungkin karena memang awalnya kesalahan kakak yang tak pernah ada waktu untuk sekedar mendengar keluh kesahnya makanya Kevin masih enggan jujur sama kakak."ungkap Alex panjang lebar.
Najla tak bisa menanggapi apapun tentang apa yang di ceritakan oleh Alex.Dia dengan setia menjadi pendengar bagi Alex saat ini.
"Pastinya kamu tahu benar kenapa kakak berbuat seperti itu awalnya.Tapi, saat kakak bertemu dengan kamu dan Kevin menganggap kamu sebagai sandaran buat Kevin,kakak tersadar bahwa sebenarnya itu tugas kakak. Semalam pun Kevin masih berusaha untuk menutupi masalah yang dia hadapi.Dia hanya bilang papa nggak perlu turun tangan jika urusan Kevin masih kecil.Tapi, bagi kakak sekarang urusan sekecil apapun tentang Kevin kakak ingin tahu.Kakak ingin menebus sepuluh tahun yang hilang buat Kevin."terang Alex dengan suara yang terdengar bergetar seperti menahan tangis.
" Nana nggak tahu harus bagaimana,Nana cuma ingin ada buat Kevin kak." ucap Najla dengan wajah yang tersirat kesedihan.
"Mungkin apa yang di katakan kakak kali ini akan buat kamu berat dan mungkin kakak kesannya nggak tahu diri."ucap Alex.
Najla menatap wajah Alex yang terlihat sayu.
"Apa yang Nana bisa bantu buat kakak, Insyaallah Nana akan lakukan yang terbaik."ucap Najla.
Alex menghembuskan nafasnya dengan perlahan dan menatap intens Najla.
"Kakak minta tolong ,jangan tinggalkan Kevin.Tolong buat anak kakak tersenyum lagi.Senyuman Kevin sudah lama hilang semenjak peristiwa sepuluh tahun lalu.Kakak nggak sanggup melihat wajah nya selalu diliputi kekecewaan pada kakak."ungkap Alex.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Perkataan Alex beberapa jam lalu masih terngiang di telinga Najla.Sungguh apa yang terjadi saat ini dia tak pernah menyangka.
Bertemu lagi dengan masalalu dan sekarang dia sudah ikut masuk dalam permasalahan ayah dan anak.
Dua orang yang terlihat asing, walaupun pada kenyataannya mereka itu ayah dan anak.Mereka saling tersakiti dan saling menyakiti karena keadaan di masalalu.
Najla menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi kebesaran nya.Beruntung hari ini tak ada jadwal operasi.Najla sedikit santai dan memikirkan bagaimana caranya untuk mengembalikan kebahagiaan dua orang yang dia sayangi.Dalam hati Najla dia sangat menyayangi Kevin dan terasa terikat dengan bocah ABG itu.Untuk Alex,entah mengapa dia tak bisa menolak apapun kemauan Alex dan tak di pungkiri bahwa dalam hati kecilnya dia masih merasakan rasa cinta yang dulu sempat dia kubur.Entah mengapa kini bertambah besar dan semakin nyata.
"Najlaaaa..!!" teriak Nunik dengan kencang.
Najla terkejut mendengar teriakan Nunik yang ada tepat di depannya." Apa-apaan sih kamu Nik, teriak-teriak kayak di hutan saja.Kenaoa nggak ketuk pintu dulu kalau mau masuk,hemm?!"Imel Najla pada Nunik.
Mendengar Omelan Najla kini Nunik di buat melongo melihat respon Najla yang malah ngomel-ngomel padanya.Padahal sedari tadi dia mengetuk pintu ruangan Najla namun tak ada jawaban.Karena kesal mengetuk pintu akhirnya Nunik masuk kedalam ruangan Najla.Nunik melihat Najla yang asyik melamun.
"Astaghfirullahal'adzim Nana,dari tadi aku ngetuk pintu sampai tanganku merah.Giliran aku lihat,ternyata lagi enak-enakan ngelamun,apaan sih yang buat kamu begini?" tanya Nunik dengan wajah kesal.
Najla menghembuskan nafas kasar seperti mengeluarkan beban yang ada dalam dirinya.
"Soal kak Ale sama Kevin."jawab Najla jujur.
"Hahh..kenapa sama mas duda sama anak nya itu,galau banget kayaknya muka mu,"ledek Nunik.
"Isssttt..kamu nih,bukannya ngasih solusi malah ngeledek aja bisanya."protes Najla.
"Kan kamu belum cerita Nana,coba cerita sama aku..apa yang buat kamu galau kayak gini?"
Nunik memang sudah tahu cerita tentang Najla yang bertemu lagi dengan cinta pertamanya dan juga sudah menjadi duda anak satu.Najla lalu menceritakan apa yang terjadi waktu dia kesekolahan Kevin dan pertemuannya dengan Alex tadi pagi.
"Kalau menurut aku sih,ikuti kata hatimu.Kamu sekarang bukan Najla yang 15 tahun.Kamu Najla yang sudah dewasa, kebahagiaan kamu itu pilihan kamu.Ikuti alurnya seperti air,jangan menentang takdir yang akan membuat kamu nantinya akan menjadi seorang yang mengalami penyesalan untuk kesekian kali."ucap Nunik.
Najla bernafas sedikit lega karena sudah bisa menceritakan semuanya pada Nunik,hanya Nunik yang saat ini dia percaya sebagai sahabat.
Bersambung
kenapa ada apa dgn Vania