ada seorang mahasiswi yang aktif mengikuti organisasi dan kegiatan kampus lainnya, pada suatu saat ia mendapatkan sebuah kesempatan mengikuti kegiatan kampus dengan mengunjungi sebuah museum peninggalan kerajaan Balden, Tapi naasnya dia harus mati karena kecelakan di dalam museum.
arwahnya malah masuk ke dalam tubuh seorang Ratu pertama di dalam kerajaan tersebut, bercerai dengan raja bodoh dan menikahi seorang pria tampan bergelar Duke. Duke ini juga di juluki sebagai Raja Iblis.
hari-harinya menjadi seorang istri Duke, harus bertanggung Jawab mengembalikan kejayaan dan keadilan untuk rakyat miskin dan cara bertahan hidup dari sang Duke.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. membungkusi diri
...----------------episode 25----------------...
_Waktu menunjukan pagi hari.
"uhm..."suara baru bangun tidur dari Ellisha. Ia merenggakan tubuhnya di atas tempat tidur dengan nyaman.
Saat matanya sudah terbuka sepenuhnya di tempat tidur, kepalanya melirik sana sini mencari keberadaan Alaric yang menghilang begitu saja.
*hm? apa dia pergi begitu saja selepas menyicipi tubuhku!?*Ketus Ellisha yang masih berbaring.
Entahla apa yang di rasakan oleh Ellisha di pagi hari itu, perasaan senang karena sudah bersatu dengan Alaric semalam, dan juga perasaan jengkel karena di tinggal begitu saja.
Saat Ellisha bangun dari tidurnya, ia merasa sakit di seluruh tubuhnya, "aakh! Aku hampir di bunuh oleh Alaric semalam. apa dia aslinya senafsu itu?"oceh Ellisha dari kasurnya, tepat pada saat ia berdiri untuk Mandi, dia melewati cermin besar di kamarnya, dan tak sengaja ia melihat dirinya di depan cermin dan langsung menongak kaget. "AAAH!"teriak Ellisha panik sambil mendekatkan dirinya lagi ke depan cermin.
Disitu ia melihat dengan jelas bahwa seluruh tubuhnya di penuhi oleh tanda merah dari Alaric, "waaah benar-benar Suamiku ini, dia benar-benar memakan semua tubuhku. Aakh baru hari ini adalah hari Pameran, bagaimana jika orang lain melihat ini... Aku akan menjadi bahan lelucon mereka"ucap Ellisha panik dan malu-malu.
Ellisha pun dengan cepat bergegas ketempat pemandian sebelum para pelayan melayani dirinya, dia harus sudah terlebih dulu bersiap.
...----------------...
"tuan, hari ini wajah anda tampak sangat berseri-seri dan bahagia? Berbeda sekali pada saat anda menghindari Nyonya. Apa anda sudah berbaikan dengan nya?"tanya Zaid di ruangan berganti milik Alaric. Ia sedang menunggu Alaric bersiap-siap untuk pergi ke Kerajaan Balden. Alaric yang sedang menggunakan jubah kebesarannya di depan cermin dan dibantu oleh Wensto.
"apa yang kamu katakan. sejak kapan aku dan istriku tidak baik? Aku hanya menyembunyikan kutukanku dari dirinya saja, itu yang membuat wanita itu selalu membuat masalah"seru Alaric kepada Zaid seperti sedang menggosipkan Ellisha
*ck! siapa dia berani sekali membuat masalah kepada tuanku. Wanita seperti itu tidak pantas untuk tuan. yang pantas berdampingan dengan tuan hanyalah putriku saja*batin Wensto yang tetap fokus memaikan baret kebesaran Alaric.
"hahaha aku tau-aku tau.. Apakah nyonya juga akan pergi ke Pameran?"terus Zaid.
"iya, dia akan pergi bersamaku, apa kamu sudah menyiapkan kereta miliknya?"tanya Alaric.
"sudah tuan, kita sudah siap untuk berangkat"ujar Zaid.
"aku juga sudah selesai tuan"ucap Wensto sembari memberikan pedang milik Alaric.
Kini Alaric sudah siap dengan segala persiapannya, tak lupa ia menggunakan kain penutup wajah karena segera dari ruangan berganti. Ia akan melihat Persiapan Ellisha.
...----------------...
"dimana Nyonya Ellisha?"tanya Alaric kepada semua pelayan di luar yang sedang menyiapkan barang-barang untuk di bawa. Mereka yang berangkat dari Mension sekitar 43 orang, 10 pelayan wanita, 30 prajurit keamanan dan 3 lainnya yaitu Ellisha, Alaric dan Zaid.
"Ah Nyonya sepertinya disana, beliau sudah lama menunggu tuan"tunjuk seorang pelayan mengarahkan keberadaan Ellisha. Pada saat Alaric mengikuti tangan yang mengarahkan keberadaan Ellisha. Tak terlalu jauh Ellisha sedang berteduh di pohon depan Mension sambil menahan gelas berisi air es dan Marya selalu setia mengipasi Ellisha yang kepanasan.
"Nyonya kenapa anda membungkusi diri anda dengan menggunakan pakaian tebal di musim ini? musim dingin sudah berakhir bisakah Nyonya melepaskan selendang di kepalamu?"pinta Marya yang sudah kelelahan mengipasi Ellisha.
"kenapa istriku menunggu ku disana? Ayo dipercepat gerekkan kalian kita berangkat sekarang!"marah Alaric dan langsung menghampiri mereka berdua.
"aahhh kipas lebih kuat lagi Marya dan berhentilah mengeluh"ucap Ellisha.
"istriku kenapa kamu menunggu disini?"sapa Alaric yang sudah berada bersama mereka.
"salam tuan"sapa Marya sembari memberi hormat.
"aku sudah tidak sabar... Ingin berangkat, kenapa kalian lama sekali... apa sekarang kita sudah boleh pergi?"tanya Ellisha dengan perasaan tak sabar ingin melepaskan semua pakaian yang menutupi dirinya di dalam kereta nanti.
"baiklah kita akan berangkat sekarang, Marya bawa Nyonya ke kertanya, ZAID BAWAKAN KUDAKU"perintah Alaric membuat semua nya bergerak dengan cepat.
*kenapa dia terburu-buru? Apa dia tidak sabar ingin bertemu dengan Mantan suaminya yang pernah ia cintai itu. Apakah dia masih mencitaimu Staylo? Heh!*batin Alaric merasa kesal jika dia mengingatnya.
Akhirnya mereka memulai perjalaanan menuju Kerajaan Balden.
di karena kan barang-barang yang mereka bawah bisa saja tak bertahan dalam sehari, seperti eskrim. Maka mereka mempercepat jalannya agar bisa sampai ke Kerajaan Balden pada sore hari tepat pada pelaksanaan Pameran, itu semua di rencanakan oleh Alaric, kenapa tidak berangkat sebelum pameran di mulai, dikarenakan Ellisha pernah mengatakan bahwa ia akan ikut bersamanya untuk bertemu dengan Staylo tanpa izinnya dia akan tetap bertemu dengan Staylo. Itu mengapa Alaric membuat waktu sependek mungkin saat berada di istana Balden nanti.
BERSAMBUNG...
yang kuat alaric kamu harus bisa memecahkan mengenai kutukan dan saranku beritahu istrimu apa yang tengah menimpamu karna aku yakin dia punya solusinya secara dia kan datang dari masa depan🤭
lanjut terus Thor 💪😘