Bercerita Tentang Seorang Pria Berusia 22 Tahun Yang Tiba-tiba Bereinkarnasi Ke Benua Douluo Saat Sedang Menonton Anime Naruto, Dia Juga Membawa Cheat Dari Dunia Naruto.
Apa Yang Akan Terjadi Jika Kekuatan Dari Dunia Naruto Dengan Kekuatan Dari Benua Douluo Bertabrakan?
maaf kalo ada yg kurang enak bahasanya, karna aku masih pemula. makasih :)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na-Kun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
awal perjalanan waktu
Benua Douluo
Desa Kaisar Jiwa
Di sebuah rumah, ada seorang anak berusia sekitar 5-6 tahun sedang terbaring di tempat tidur. Matanya yang terpejam perlahan terbuka dan dia bangun dari tempat tidur dengan linglung sambil memegang kepalanya yang pusing.
anak itu melihat sekeliling, Ruangan asing muncul di pandangannya.
'Di mana ini? bukannya aku sedang nonton naruto di kamar? dan sepertinya aku melihat cahaya yang menyilaukan di HP nya saat sedang asik nonton naruto.' dia berkata dalam hati.
Tiba-tiba kepalanya seperti tersengat listrik, dia memegang kepalanya dengan kedua tangan dan mengerang lemah
'Uhhh kepalaku'.
'Apakah aku melakukan perjalanan waktu? atau reinkarnasi dan ingatannya baru terbuka?'. pikir anak itu.
Setelah sekian lama, kepalanya merasa baikan dan dia menerima ingatan dari sejak lahir sampai sekarang. dia duduk di tempat tidur sambil memilah ingatannya.
'Ternyata aku bereinkarnasi saat masih bayi, karna fisik bayi lemah ingatanku jadi tersegel, dan baru terbuka saat ini. Apakah aku melakukan perjalanan waktu di benua douluo?'
Anak itu perlahan menerima kenyataan tersebut, dia bernama Lin Feng dan dia lahir dari keluarga biasa di desa Kaisar Jiwa.
"Lin Feng! cepat keluar dan makan".
Panggilan itu membangunkan Lin Feng yang sedang ngelamun.
"ya bu, aku datang!"
Lin Feng dengan cepat turun dari tempat tidur dan keluar.
Di dapur, dia melihat wanita paruh baya dengan sedang merapikan meja makan. wanita itu bernama Lin Yi ibu Lin Feng.
Lin Feng tertegun memandang ibunya di dunia ini, dia mengingat kembali di kehidupan sebelumnya, tanpa ayah dan ibu, sekarang hatinya terasa bahagia untuk pertama kalinya dan matanya perlahan basah.
'Apapun yang terjadi, aku akan melindungi orangtuaku di dunia ini.'
Melihat putranya yang berdiri di pintu dapur memandang dirinya dengan linglung, membuat ibunya bingung.
"Feng kecil, kenapa kamu berdiri saja disitu? cepat duduk"
"Ah... oh... ya buu~." Lin Feng berkata sambil mengusap matanya yang basah dan berjalan ke meja makan.
"Kamu kenapa? Feng kecil sepertinya sedih." Lin Yi mendekat dan memeluk putranya sambil bertanya, menghawatirkan putranya yang tiba-tiba sedih
Lin Feng yang tiba-tiba di peluk ibunya, badannya bergetar sedikit kemudian kembali normal, dan hatinya merasa hangat.
"Tidak apa bu, aku hanya teringat mimpi tadi malam. Di mimpi itu, aku berada di ruang gelap seorang diri dan tidak ada ibu dan ayah" Lin Feng berbohong dengan asal-asalan.
"hmmm..... oke deh"
Lin Feng tiba-tiba bertanya "oh ya bu, besok hari membangkitkan jiwa bela diri kan?"
"Benar, besok adalah hari membangkitkan kekuatan jiwa bela diri, kenapa? apakah kamu gugup karna besok akan membangunkan jiwa bela diri?"
Lin Yi menatap putranya, bertanya sambil tersenyum lembut.
"Hehe~ aku hanya sedang memikirkan, kalau aku bisa jadi master jiwa. aku bisa mendapatkan uang yang banyak dan juga bisa melindungi ayah dan ibu dari orang-orang jahat." Lin Feng menjawab dengan semangat dan mengayunkan kepalan tangan kecilnya.
Lin Yi menatap putranya yang antusias, dia tersenyum dan khawatir, bagaimanapun putranya dari kecil sudah pintar dan mandiri, tak pernah menangis dan royal seperti anak-anak lain.
Dia khawatir besok akan membuat si kecil ini yang dulunya ceria jadi tertutup karna dirinya, Lin Yi hanyalah orang biasa dengan Jiwa Bela Diri kertas dan suaminya membangkitkan Jiwa Bela Diri besi pendek mirip pisau, keduanya tidak memiliki kekuatan jiwa.
'Semoga aja Tuhan memberkati putra kami besok'
"Oke oke ibu optimistis sama kamu nak" lin yi menjawab dengan senyuman yang lembut.
"Oh ya bu, dimana ayah?"
"Ayahmu sedang di jalan, kau makan aja dulu"
Ayahnya Lin Feng hanyalah seorang petani, dan ibunya di rumah mengurus Lin Feng, kadang Lin Yi akan bekerja paruh waktu mencuci baju warga.
"Aku pulang" seorang laki-laki paruh baya membuka pintu rumah. Dia adalah ayah Lin Feng namanya Lin Dong.
"Sayang kamu udah pulang?" Lin Yi mentatap suaminya dengan senyuman lembut.
"Ayah!!" Lin Feng turun dari kursi dan berlari dengan kaki kecilnya, menuju ayahnya dengan semangat. Lin Feng melompat ke pelukan ayahnya dengan senyuman.
"Hei~ bukannya ini bayi kita yang lucu" Lin Dong tersenyum merentangkan tangannya untuk menangkap bocah kecil itu. Semua kelelahan yang di alami Lin Dong selepas kerja langsung sirna melihat putranya.
"Hei~ kalian berdua, cepat makan mumpung masih hangat makanannya" Lin Yi berkata kepada suaminya dan putranya.
Lin Dong menggendong putranya ke meja makan. menaruh Lin Feng di kursi sebelahnya. Keluarga itu pun makan bersama.
selepas makan, Lin Feng kembali ke kamarnya. Berbaring di kasur, dia memikirkan masa depan apa yang akan terjadi.
'Besok adalah waktu membangkitkan Jiwa Bela Diri, aku tak tau apa yang akan aku bangkitkan, Jiwa Bela Diri ayahku besi pendek mirip pisau tapi punya dua sisi tajam dan Jiwa Bela Diri ibu kertas biasa. Keduanya tidak memiliki kekuatan jiwa'
Lin Feng menghela nafas tak berdaya.
'Dan di waktu mana sekarang ini? Apakah Tang San seumuran dengannya atau tidak?'
'Sudahlah tak usah di pikirkan. Semoga aja besok saat membangunkan Jiwa Bela Diri, entah itu Jiwa Bela Diri ayahku atau ibu yang penting ada kekuatan jiwa, walaupun itu cuma 0.5'
Tidak terasa waktu sudah malam.
Lin Feng menutup mata, perlahan tertidur. tidak sabar untuk membangunkan Jiwa Bela Diri besok.