Dunia kultivator.
Yang kuat menindas yang lemah, yang lemah menjadi abu sehingga setiap orang berusaha untuk menjadi kuat.
Di Klan Qing.
Seorang pemuda yang ternyata memiliki takdir langit terlahir dengan fisik yang lemah, sehigga menjadi bahan ejekan para murid klan lainnya. Keberadaanya yang di pandang sebelah mata tiba-tiba mengejutkan semua orang.
Bagaimana kisah perjalanan hidupnya? Simak terus ya Kak PBTB.
Karya ini hadir terinspirasi oleh author-author keren yang ada di mangatoon. Terima kasih kepada Shujinkouron. 🙏.
👉 Belum di perbaiki. 🙏
Terima kasih. 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yudhistira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10. Identitas terungkap
Para penonton dengan serius menyaksikan pertempuran demi pertempuran. Terlebih pemuda bercadar emas itu.
Kali ini Hye Long akan bertarung dengan pemuda misterius itu.
Hye Long langsung mengeluarkan kekuatan penuhnya. Roh pertempuran Tornado petir di punggungnya menderu -deru bergelegar dahsyat. Dirinya tahu, orang yang dihadapi bukanlah lawan yang mudah.
Qing Ruo terlihat tenang dan tenang.
"Argh... pukulan tornado petir penghancur langit" teriak Qing Hye Long melesatkan dirinya menyerang Qing Ruo.
Boom... Bom... dentuman hebat menyapu panggung pertempuran dan debu menutupi arena.
Setelah debu menghilang, pria bertopeng itu masih berdiri di arena pertempuran. Dirinya hanya mundur satu langkah dari posisinya berdiri. Sedang Qing Hye Long mundur seratus meter.
"Sungguh benar-benar kuat" ucap Qing Hye Long sambil menyeka darah dari bibirnya akibat serangan balik yang dilakukannya.
Walaupun demikian, Qing Hye Long tidak berhenti menyerang. Kali ini dirinya menyiapkan serangan pamungkasnya.
"Argh... pukulan tornado petir penghancur Surga" teriaknya. Deru tornado petir mengitari tubuhnya perlahan membentuk tombak petir yang berdengung dan berderak-derak.
Qing Ruo juga mulai menggerakan tanganya. Sebelumnnya dia merasakan pukulan yang sangat dahsyat. Jika dirinya tidak mengenakan armor emas petir langit, mungkin tubuhnya akan hancur.
"Ternyata armor ini sangat hebat" batin Qing Ruo.
Armor Emas Petir langit yang digunakannya merupakan artefak pertahanan tingkat dewa yang tidak dapat oleh mata orang lain. Armor itu memang ajaib, karena langsung menempel pada tubuh dan seperti bagian dari tubuh itu sendiri.
Walaupun disebut dengan armor emas petir langit, bentuk armor itu sendiri setipis kulit jangkrik berwarna biru keemasan. Di atas permukaanya ada ribuan rune tingkat tinggi yang menyebar.
Qing Ruo bisa saja mengandalkan armornya, tetapi akan sangat rugi jika dirinya tidak mencoba jurus yang dipelajarinya.
Para penonton merasakan tekanan yang sangat kuat.
Serangan dahsyat melesat menyerang Qing Ruo.
Dirinya juga mulai menyerang. "Pukulan penghapus langit" gumamnya. Tangan raksasa muncul lalu menampar keras tombak petir yang melesat padanya.
Boom... Ledakan keras terjadi.
Serangan dengan bentuk tamparan tangan itu menghancurkan tombak petir berkeping keping. Qing Hye Long terlempar dari arena pertempuran karena tubuhnya juga ikut terkena kekuatan tamparan. Darah keluar dari mulutnya dengan tubuh terasa remuk. Ah... Teriaknya menahan rasa sakit.
Melihat itu, Qing Ruo langsung terbang mendekati Qing Hye Long. Dirinya merasa bersalah karena melukai sepupunya sendiri. Kekuatan petir ungu menyebar dari tangannya saat dirinya menjamah tubuh Qing Hye Long.
Para penonton cemas melihat tindakan Qing Ruo.
Secara perlahan, kekuatan penyembuhan merasuki tubuh Qing Hye Long. Luka-lukanya mulai sembuh dan kekuatan tenaga dalamnya juga mulai pulih.
"Saudara terima kasih" ucap Hye Long sambil berdiri dan menangkupkan tangannya dengan hormat.
Qing Ruo hanya mengangguk lalu terbang menuju kursinya.
Para penonton dibuat takjub. Dengan sikap dan kemampuannya.
Para penonton yang dibuat takut dan cemas menjadi lega.
Banyak reaksi atas sikapnya. Sebagian ada yang menganggapnya sebagai figur yang berbahaya, terutama dari para keluarga aristokrat dan keluarga suci lainnya, sedangkan bagi para sekte utama, figur itu merupakan hal yang sanggat menggiurkan.
"Hahaha... Luar biasa, sungguh luar biasa" ucap Qing Zhi tertawa gembira.
Setelah melihat sikap pemuda bercadar emas itu, semakin mengingatkan dirinya untuk menjadi tetua yang benar -benar bekerja dengan tulus pada klan. Keinginannya untuk menjadi patriak benar-benar hilang.
Qing Zhi berpikir. Generasi muda seperti Qing Long dan generasi muda lainnya, haruslah didukung penuh oleh orang tua.
Para petinggi klan juga merasa senang. Terlebih patriark. Demikian juga Qing Peng dan istrinya.
"Putra kita benar-benar anak yang baik" ucap Ling Yun pada suaminya. Qing Peng hanya mengangguk setuju dengan perasaan bangga.
"Aku hanya mengeluarkan dua puluh persen kekuatanku, jika lebih dari itu, aku mungkin akan membunuh saudara Qing Hye Long" desahnya.
Tidak ada perbedaan tingkat kultivasi Qing Ruo dan Qing Hye Long, tetapi ada tangga yang sangat lebar yang membatasinya kekuatannya.
Pertarungan terus berlanjut hingga menjelang pagi.
Dunia kultivator adalah dunia tanpa batas. Dimana tidur dan makan adalah sesuatu yang tidak terlalu berpengaruh bagi tubuh mereka. Walaupun demikian, masih ada yang menyukai makanan dan tidur karena itu adalah kebiasaan umumnya sebelum menjadi kultivator. Bagi para kultivator, dengan berkultivasi dan mengkonsumsi obat-obatan atau menyerap sumber daya seperti kristal jiwa maupun item tertentu dapat menjaga tubuh mereka.
"Baiklah, peringkat enam sampai sepuluh sudah terpilih, kita akan melanjutkan dengan pemilihan peringkat satu sampai lima."
"Kali ini pertarungan akan dilalukan secara acak. setiap murid akan bertarung sebanyak empat kali. Dan akan di nilai berdasarkan jumlah kemenangan yang akan diraihnya."
"Baiklah pertarungan dimulai!" ucap tetua Qing Zhi
Qing He Long melawan You Lin.
Pertarungan berlangsung singkat, karena Qing You Lin dengan mudah dikalahkan oleh Qing He Long.
Selanjutnya, Qing Ling Xin melawan Qing Tang. Pertarungan di menangkan oleh Qing Tang.
Pertarungan terus berlanjut. You Lin meraih dua kali kemenangan dengan dua kali kekalahan. Qing Tang meraih satu kali kemenangan dengan tiga kali kekalahan, Ling Xin gagal, karena tidak pernah menang. Sedangkan Qing He Long dan Qing Bercadar Emas masing meraih tiga kali kemenangan.
Dari pertarung tersebut, peringkat tiga diraih oleh You Lin. Peringkat empat Qing Tang dan peringkat ke lima Ling Xin.
Untuk peringkat satu dan dua masih menjadi tanda tanya. Apakah Qing He Long atau Qing Ruo dengan julukan Qing bercadar emas.
"Baiklah, penentuan peringkat satu dan dua akan di mulai!".
Kedua petarung lalu memasuki arena pertempuran.
Qing He Long langsung mengeluarkan kekuatan penuhnya. Dirinya tahu, bagaimana kekuatan lawan-lawan sebelumnya, dirinya harus berusaha dengan keras untuk mengalahkannya, terlebih dengan saudara kembarnya, kekuatan pendekar langit level puncak sangatlah kuat, tetapi dengan mudah di kalahkan oleh pemuda bercadar emas itu.
"Argh..." Raungan naga petir ungu melesat ke langit. Kekuatan petir ungu mulai mengitari tubuhnya. "Serangan jiwa langit" teriaknya. Tiba-tiba tubuh dan roh pertempurannya menyatu menjadi kilatan ungu melesat ke arah Qing Ruo.
Qing Ruo menyerang dengan jurus pukulan penghapus langit. Dengan membuat tamparan keras pada tombak petir yang melesat padanya.
Bom.. Boom...
Arena pertarungan bergoncang hebat. Debu berterbangan menutupi seluruh arena. Setelah debu hilang, tampak dua petarung masih sama - sama berdiri di atas panggung. Qing He Long mundur sepuluh langkah, sedangkan Qing Ruo hanya mundur satu langkah. Karena serangan dahsyat itu sebagian lantai arena pertempuran retak dan pecah.
"Sungguh serangan yang mematikan" ucap para penonton takjub.
Tanpa memberi waktu, Qing He Long kembali menyerang dengan kekuatan penuhnya. Tombak petir ungu mengambang sebanyak tujuh buah mulai bergetar hebat. "Tombak penghancur surga" teriaknya.
Tombak - tombak melesat membelah langit seperti kilat menuju sasarannya.
Qing Ruo juga menyerang. Tapak putih keemasan membentuk tapak raksasa menghancurkan serangan Qing He Long dengan mudah.
Tidak hanya itu, Qing Ruo segera membuat segel tangan. "tombak emas perobek langit ucapnya" cahaya emas membentuk tujuh tombak emas yang terkondensasi berputar dan bergetar dengan kecepatan tinggi yang di kelilingi oleh petir ungu yang eklposif. Melesat menyerang tombak - tombak ungu lainnya.
Bom.. Bom.. Bom.. Ledakan menjadi lebih dahsyat dari ledakan serangan pertama.
Walaupun arena tertutup debu, kedua petarung tersebut terus bertukar beberapa kali pukulan. Para penonton yang menyaksikan pertempuran hanya melihat gerakan buram saat cahaya ungu dan emas saling bertabrakan.
Bom... Bom..
Akhirnya pertarungan berhenti. Saat debu yang menutupi arena hilang, seorang pria tampan berdiri di tengah arena dimana cadar emasnya telah hancur dan hilang, sedangkan Seorang yang lainnya terlempar dari arena dengan pakaiannya robek dan terluka parah.
Penonton terdiam. Tidak ada yang bersuara. Mereka yang mengenal pemuda tersebut membelalakan matanya. Banyak yang tidak yakin dengan apa yang dilihatnya. Termasuk para petinggi klan.
Mereka yang dulu pernah mengganggunya merasakan wajahnya tersayat merah. Dulu mereka menghina tetapi sekarang mereka merasa terhina. Yang lebih menakutkan, apabila pemuda tersebut akan membalas dendam.
Bagi para penonton yang tidak tahu siapa pemuda tersebut hanya dapat dibuat penasaran, terutama para anggota klan dari keluarga cabang, sedangkan bagi anggota klan utama pemuda itu adalah yang sangat mereka kenali.
"Hahah... luar biasa, sangat luar biasa ternyata putra seorang pahlawan!" Tawa patriak memecah keheningan.
Patriak Qing long bukannya marah atau kecewa, justru merasa senang dan bangga.
Patriark langsung terbang menuju arena pertempuran dan menghampiri kedua petarung. Wajahnya yang keras dan tegas menatap putranya dan keponakannya dengan bangga.
"He Long er, Ruo er, aku sangat bangga pada kalian berdua. Kalian benar-benar luar biasa. Aku harap kalian tetap menjadi saudara yang saling mendukung" ucapnya bangga.
"Baik patriark, baik ayah jawab pemuda tersebut secara bersamaan dengan hormat dan tegas".
"Haha... baiklah... baiklah. Aku senang mendengarnya" ucap Qing Long senang.
Patriark Qing Long menatap pemuda tersebut. Dirinya masih di buat kagum oleh pertempuran mereka, terutama keponakannya. Jurus-jurusnya sangat luar biasa.
Kedua pemuda tersebut saling bertatapan. Lalu tertawa dengan keras.
"Haha.. Saudara Qing Ruo anda luar biasa, aku mengaku kalah kapan-kapan kita harus berlatih bersama" ucapnya tulus.
"Hahah... Saudara Qing He Long anda juga sangat luar biasa" ucapnya sambil menangkupkan tangannya dengan hormat.
"Haha....sudahlah, jangan terlalu formal, aku tidak suka itu" ucap Qing He Long lalu merangkul Qing Ruo dan memeluknya.
Semua mata yang hadir terpaku ke tengah arena, terlebih gadis cantik bergaun merah yang dari dua hari yang lalu terus mencarinya. "Qing Ruo, ternyata itu dirimu" ucap Qing Ling membatin senang.