Aku memang mencintaimu suamiku!!
tapi aku bukan wanita bucin,yang rela melakukan apa saja asal tetap bersama kamu,
aku akan memperlakukan kamu, sebagai mana kamu memperlakukan aku,
Arya Dirgantara telah menikah dengan gadis bernama Rianti Amelia Willson,putri dari sahabat papanya,mereka menikah karena dijodohkan oleh orang tua mereka,
selama menikah mereka memang tinggal satu atap,namun mereka tidur di kamar yang berbeda,sesuai keinginan arya yang tidak ingin melihat orang lain masuk ke dalam kamar pribadinya,
Arya tidak menyukai sang istri karena menurutnya istrinya itu adalah wanita manja dan cengeng,
Rianti yang mulai jenuh menghadapi sikap arya memilih mundur, apalagi kehadiran adik sepupu yang bersikap layaknya seorang kekasih arya, selalu mengusik ketenangan seorang rianti,
Hingga suatau hari rahasia Rianti terbongkar, membuat seorang arya dirgantara menyesal,karena telah menyia-nyiakan istrinya itu,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yeni Irawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.26
" Bagaimana kabar menantu bunda?" tanya bunda sari saat arya melakukan panggilan video call dengan bundanya tersebut,membuat arya cemberut
" sebenarnya anak bunda itu arya atau Rianti sih?yang nelpon bunda juga arya,tapi yang dicari malah rianti" ucap arya pura -pura merajuk
" kamu Memang anak bunda, tapi rianti menantu sekaligus anak perempuan bunda, sudah tidak perlu cemberut begitu gak enak di pandang, sekarang mana menantu bunda?"
" Dia baik-baik saja bunda, nih orangnya" arya mengarah kan camera ponsel ke arah rianti,yang saat ini sedang duduk di sebelah Arya
" bunda apa kabar?" seru rianti begitu melihat wajah mertuanya itu,
" bunda baik-baik saja, kalian sedang di pantai ya?" ujar bunda sari saat melihat pemandangan laut yang indah di belakang keduanya
" iya bunda, kebetulan hotel tempat kita menginap dekat dengan pantai,jadi setiap saat kita bisa jalan-jalan di sekitar pantai "
" ya sudah,kalau begitu kalian lanjutkan saja jalan-jalan,bunda hanya ingin tau kabar kalian saja"
setelah sambungan telepon terputus,arya dan rianti berjalan-jalan disekitar pantai,sambil menikmati pemandangan yang indah saat sore hari,
arya tidak pernah melepaskan genggaman tangannya dari tangan rianti, pria itu benar telah bertekuk lutut pada istrinya itu, sehingga ia tidak pernah bisa jauh walau hanya sebentar saja,
" sayang kenapa aku tidak pernah melihat kawan- kawan mu? padahal aku sudah hampir satu Minggu disini?"
" itu karena mereka bekerja dilapangan, sementara aku dapat bagian di kantor untuk melatih para senior,
lagi pula saat menjalankan misi seperti ini kami dilarang saling berkomunikasi secara langsung,karena itu bisa menimbulkan kecurigaan pada musuh,kecuali dalam keadaan darurat
Kita hanya akan berkomunikasi setelah tiba di markas "
arya hanya mengangguk menanggapi ucapan istrinya itu, karena ia juga tidak terlalu paham bagaimana cara kerja seorang mata-mata,
"rasanya aku tidak ingin pulang ke jakarta, aku ingin disini bersamamu" ujar arya sambil memeluk rianti dari belakang
" lalu bagaimana dengan pekerjaan mas disana, kalau mas mau disini terus?"
" itulah yang kenapa aku tidak bisa lama-lama disini,ayah hanya memberikan waktu satu minggu untuk kita bersama seperti ini"
" tidak apa-apa mas,nanti kalau aku bisa cuti, aku yang akan kejakarta "
"tapi itu kapan sayang? Bagaimana kalau aku merindukan kamu dan juga merindukan apa yang sudah kita lakukan setiap malam?"
rianti hanya tertawa menanggapi keluhan suaminya itu,ia benar -benar tidak menyangka kalau suaminya itu begitu mesum padanya,
"nakal kamu ya, suami kesusahan malah diketawain"
" ini itu ujian untuk kita mas, apakah kita bisa tetap saling setia atau sebaliknya "
" aku pasti akan setia sayang, percayalah "
"kita lihat nanti mas,aku hanya Ingin bukti masa bukan janji"
" sayang bisa pengang janjiku, kalau terbukti aku selingkuh sayang bisa melakukan apapun terhadapku "
" oke, kalau suatu saat mas ketahuan selingkuh,maka siap -siap saja junior mu itu aku mutilasi dan ku jadikan makanan ikan piranha "
Sontak saja arya melindungi aset berharga nya setelah mendengar ucapan rianti, pria itu merinding mendengar nya,
Di jakarta lily begitu kesal sekaligus marah,karena ibu angkat nya itu tetap kekeh agar ia segera keluar dari rumah besar itu,
Walau Lily sudah berulang kali meminta maaf, maya tetap saja tidak luluh,bahkan maya semakin marah lantaran sang suami selalu membelanya,
" kalau mas tidak mau dia saya kembalikan ke panti asuhan,mas boleh membawanya kemanapun yang mas mau,tapi tidak dirumah ini" ujar maya saat sang suami membujuknya untuk tidak melakukan hal itu pada lily
" apa mama tidak kasihan,dia itu anak kita mah?"
" anak yang seperti apa? dia saja tidak pernah menganggap saya sebagai mamanya bukan?
Dulu saat masih kecil dia memang menganggap saya sebagai mama nya, tapi semenjak saya sakit dia seperti jijik melihat saya,dan bertingkah diluar batas yang bahkan aku sendiri sampai tidak mengenalinya lagi"
" itu mungkin hanya perasaan kamu saja sayang, bagaimana mungkin anak kita seperti itu?
Sudah ya, tau tidak baik marah-marah terus,lebih baik sekarang sayang istirahat saja, biarkan lily juga istirahat,
tidak baik mengambil keputusan disaat sedang marah " bujuk tuan Hendra terhadap istrinya akan berubah pikiran setelah istirahat,
" keluar lah, tinggalkan aku sendiri " ujar Maya dengan dingin,ia malas kalau harus berdebat terus dengan suaminya itu,yang ada nanti sakitnya semakin parah
" apa yang kamu lakukan disini" lirih tuan Hendra saat mendapati lily berdiri di depan pintu kamarnya dan sang istri
" nguping pembicaraan kalian" ujar lily sambil berlalu dari sana dengan diikuti oleh pak Hendra
"kita ketemu di luar" bisik tuan hendra sambil berlalu dari rumah tersebut
sedangkan lily, memilih kembali kedalam kamarnya nya, untuk berganti pakaian,karena saat ini ia hanya menggunakan pakaian rumahan,
Setelah selesai lily gegas pergi dari sana,dan segera memesan ojek untuk mengantarkan nya ke rumah yang selama ini mereka sembunyikan dari siapapun,
" kenapa lama sekali?" ujar tuan Hendra sambil memeluk gadis itu dari belakang tak lupa ia juga memberikan ciuman di seluruh wajah gadis itu,
" sepertinya aku memang harus Keluar dari rumah itu pah,aku muak dengan wanita penyakitan itu"
Lily melepaskan tangan tuan hendra dari tubuhnya,lalau duduk di sofa yang ada disana sambil memasang wajah cemberut,
" sabar dong sayang, kamu mau kalau semua yang sudah kita dapatkan ini diketahui oleh mereka?"
" tapi sampai kapan aku harus bersabar ? Papa lihat sendirikan bagaimana wanita itu memperlakukan ku di rumah itu "
" terus sekarang kamu maunya bagaimana? Tapi yang jelas kalau sampai mereka tau dengan semua ini,mereka pasti akan mengambil semuanya kembali dan kita tidak akan mendapatkan apa-apa "
" baiklah kalau papa tidak ingin aku keluar dari rumah itu, tapi ijinkan aku untuk bermain -main dengan mereka"
"apa yang ingin kamu lakukan?"
" tentu saja menyakiti orang terdekat wanita penyakitan itu, dengan aku menyakiti kakak nya yang cerewet itu, dia pasti akan ikut merasakan sakitnya nya"
lily berniat ingin menyakiti bunda sari, agar maya juga merasakan sakitnya,karena bunda sari adalah orang paling dekat dengannya,dan bunda sari juga yang selalu ada untuknya dalam kondisi apapun.
" kamu yakin ingin menyakiti sari? Kamu tidak takut kalau arya sampai tau kamu sudah menyakiti bundanya itu? Dan kamu pasti tau apa yang akan arya lakukan padamu?"
" makanya kita perlu menculiknya,dengan begitu aku juga bisa meminta nyawa menantunya itu sebagai gantinya kalau mereka ingin wanita cerewet itu selamat"
"Baiklah kalau itu memang mau mu,nanti malam papa akan meminta para pereman itu untuk menculik sari dan membawa ke gedung tua itu"
" terimakasih pa,papa memang selalu mengerti aku" lily bergelayut manja di lengan pria itu
Seketika rasa marah dalam hati nya menguap begitu saja,saat tuan hendra menyetujui keinginan nya untuk menculik bunda sari,
begitu juga dengan Hendra yang tidak bisa menolak permintaan gadis itu,dari pada lily keluar dari rumahnya lebih baik ia menculik bunda nya arya itu saja,
Pada malam harinya tuan Hendra menemui para pereman yang biasanya ia bayar untuk melakukan pekerjaan untuknya,
" aku punya pekerjaan untuk kalian" tuan hendra mengeluarkan poto bunda sari dari dalam dompet dan memberikan nya pada para pereman tersebut
" baik bos" ucap mereka serentak setelah melihat poto bunda sari
" lakukan secepatnya, semakin cepat semakin baik"
" bos tenang saja, kalau hanya menangkap wanita seperti ini sangat mudah untuk kami"
" hmm, lakukan dengan baik, Jagan sampai ada yang mengetahui hal ini, karena kalau tidak kita bisa dalam bahaya "
" sepertinya wajah wanita ini tidak asing? Bukankah ini wanita yang ada di rumah yang pernah kita awasi saat itu?"
" ya kalian benar,jadi saya tidak perlu memberikan alamat nya lagi pada kalian"
" baik tuan,besok kami akan mengintai nya terlebih dahulu, untuk memudahkan kita menculiknya tanpa sepengetahuan orang lain "
" bagus,bawa di ke gedung tua itu, dan jangan kalian lakukan apapun sebelum kami datang kesana"
Setelah memberikan arahan pada para pereman itu,tuan Hendra segera pergi meninggalkan para pereman itu di dalam markas mereka
Tak lupa ia juga mengabari lily,kalau ia sudah melakukan tugasnya, dengan begitu ia bisa meminta bayaran pada gadis itu,
Tentu saja bayarannya bukan dengan uang, Melainkan dengan tubuh gadis itu sendiri,
" apa kamu senang sekarang?"
" senang banget,sebagai ucapan terimakasih nya aku akan memberikan service terbaik ku spesial untuk papa malam ini" lily mulai memainkan aksinya membuat tuan Hendra terbuai akan permainan gadis itu,
" kau memang yang terbaik" puji tuan Hendra pada lily, sambil menikmati permainan lily,hingga keduanya lupa waktu,