Aku memang mencintaimu suamiku!!
tapi aku bukan wanita bucin,yang rela melakukan apa saja asal tetap bersama kamu,
aku akan memperlakukan kamu, sebagai mana kamu memperlakukan aku,
Arya Dirgantara telah menikah dengan gadis bernama Rianti Amelia Willson,putri dari sahabat papanya,mereka menikah karena dijodohkan oleh orang tua mereka,
selama menikah mereka memang tinggal satu atap,namun mereka tidur di kamar yang berbeda,sesuai keinginan arya yang tidak ingin melihat orang lain masuk ke dalam kamar pribadinya,
Arya tidak menyukai sang istri karena menurutnya istrinya itu adalah wanita manja dan cengeng,
Rianti yang mulai jenuh menghadapi sikap arya memilih mundur, apalagi kehadiran adik sepupu yang bersikap layaknya seorang kekasih arya, selalu mengusik ketenangan seorang rianti,
Hingga suatau hari rahasia Rianti terbongkar, membuat seorang arya dirgantara menyesal,karena telah menyia-nyiakan istrinya itu,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yeni Irawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.32 kedatangan rianti
Tiba di rumah sakit,rianti tidak langsung menuju kamar rawat inap bunda sari,melainkan menuju ruang rawat lily dan juga tuan hendra, setelah sebelumnya mencari tau dimana ruangan mereka terlebih dahulu,
Awalnya polisi yang berjaga di depan ruangan tersebut tidak mengijinkan nya masuk,namun setelah rianti menunjukkan tanda pengenalnya barulah mereka mengijinkan nya masuk,
Rianti masuk dengan senyum misterius, membuat kedua orang yang ada diruangan tersebut terkejut, terutama lily, secara refleks wanita itu memundurkan tubuhnya ke belakang,
" mau apa kau kesini?" ujar lily dengan tatapan penuh selidik
" bukankah kamu yan meminta ku untuk datang menemui mu secara langsung, sekarang aku sudah datang, kenapa kamu malah bertanya lagi?"
" aku tidak pernah memintamu datang menemuiku"
" benarkah? Bukankah kamu sendiri yang mengatakan nya? Kalau tidak kau akan membunuhmu ibu mertuaku "
" Jagan bohong kamu, melihat wajah mu saja aku tidak sudi, bagaimana mungkin aku memintamu menemuiku"
"baiklah kalau kau memang tidak mengingatnya,aku juga kesini bukan untuk mengingatkan kamu, kedatangan ku kesini itu untuk menjenguk kalian " kekeh rianti namun begitu horor di telinga keduanya
dengan perlahan rianti berjalan mendekati lily,kemudian menekan perban yang membalut luka bekas tembakan di lengannya,
Hal itu membuat lily berteriak kesakitan,namun anehnya polisi yang biasanya berjaga di depan pintu tak kunjung masuk kedalam ruangan tersebut, padahal suara lily dan tuan hendra begitu kencang,memanggil mereka,
" apa yang kau lakukan, sialan?" Hardik tuan Hendra denga marah,ia tidak tega melihat kekasihnya itu di sakiti oleh rianti
" Bagaimana rasanya? Apa ini enak?"ucap rianti tanpa ter pengaruh oleh ucapan tuan hendra
" lepas, akan mengadukan kamu pada polisi di depan agar kamu juga ikut mendekam di penjara " gertak lily
" bagus kalau aku ikut di penjara,dan kalau bisa kita di tempat kan dalam satu sel yang sama,dengan begitu aku bisa memberikan pelajaran padamu setiap saat"
" gila, dasar psikopat " teriak lily, gadis itu mengutuk perbuatan rianti padanya
" baiklah karena kamu telah menamai ku dengan psikopat,maka aku akan memperlihatkan padamu bagaimana psikopat yang sebenarnya "
" jangan pernah menyentuh wanitaku atau kau akan tau akibatnya " hardik tuan Hendra dengan marah
" brisik sekali" ujar rianti mendekati ranjang milik tuan hendra
"bug"seketika tuan Hendra jatuh tak sadarkan diri membuat Lily semakin ketakutan
" jangan sentuh aku, aku mohon" ujar Lily sambil menggeleng kepala
"kemana nyalimu yang besar itu? Bukankah tadi kau begitu angkuh"
" sekali lagi kau berani mengusik keluarga ku,makan jangan harap kamu bisa hidup seperti saat ini lagi,
sekarang belum saatnya kamu meninggalkan dunia ini,karena istri dari pria itu sama sekali belum membalas mu "
" ingat pesan ku ini,jika kau ingin tetap hidup" setelah mengatakan hal tersebut rianti pergi dari dalam ruangan tersebut meninggalkan lily dalam ketakutan
" kenapa wanita itu menjadi begitu menakutkan?" gumam lily saat Rianti terlah pergi dari sana
Setelah dari ruang rawat lily, rianti menuju ruang rawat bunda sari, kebetulan disana hanya ada arya yang menemani mertunya, sedangkan mama Ratih maya sudah pulang,dan besok pagi mereka akan datang lagi
" sayang kamu dari mana?" ujar Arya saat melihat kedatangan sang istri
" aku habis dari Kantor mengantar obat itu, setelah mya aku pulang ke rumah mama sebentar untuk berganti pakaian "
" kemarilah, kamu pasti lelah"Arya mengulur tanganya dan di sambut oleh rianti
" berbaringlah,dan istirahat,aku akan menemanimu disini"
" tidak apa-apa mas,aku juga tidak lelah" tolak rianti saat arya memintanya berbaring di atas sofa
" sudah jangan menghindar, ayok istirahat sebentar "
Mau tak mau,rianti akhirnya merebahkan kepalanya di atas pangkuan arya,dan bandannya di luruskan diatas sofa, sedangkan arya duduk bersandar sambil mengelus kepalanya istrinya itu,
Tak menunggu lama, keduanya tertidur Karena memang capek, bagaimana tidak saat tiba di jakarta mereka langsung menuju tempat dimana bunda sari di sekap,
Belum lagi disana mereka harus terlibat perkelahian bersama para pereman bayaran tuan hendra dan juga lily,hingga sekarang mereka sama sekali belum beristirahat,
Kedua tertidur begitu pulas, sampai-sampai mereka tidak tau kalau tuan dirgantara sudah datang,dan saat ini sedang menyuapi sang istri makan,
" kasihan mereka, sepertinya mereka begitu lelah" ujar bunda sari sambil menatap keduanya
" kenapa bunda tidak meminta mereka tidur di kamar saja"
" bunda tidak tau kalau mereka tidur disana, sepertinya mereka tidur setelah bunda tertidur,kerena memang tadi rianti juga belum datang saat bunda ingin tidur"
" ya sudah,biar ayah minta mereka pindah ke kamar saja,agar bisa istirahat dengan nyaman"
setelah selesai menyuapi sang istri,tuan dirgantara, membangunkan arya dengan pelan agar rianti tidak terbangun
" arya" tuan dirgantara memanggil nama putranya itu sambil menggoyangkan lengannya
" kenapa yah? Apa bunda butuh sesuatu?"
"bawa istri mu pindah ke kamar untuk beristirahat,bunda biar ayah yang jaga"
Tanpa berucap,arya langsung menggendong rianti ke kadalan kamar khusus keluarga Pasien,karena masih ngantuk arya juga ikut berbaring disebelah sang istri,Keduanya tertidur hingga tengah malam,
Rianti bangun karena merasakan perutnya begitu lapar" ternyata sudah jam satu malam, pantas saja aku lapar, rupanya sedari tadi aku belum makan" lirih rianti sambil menyingkirkan tangan arya dari pinggang nya
" masih malam sayang,tidur lagi,bunda sudah ada ayah yang menemani" ujar Arya saat merasakan pergerakan sang istri
" mas aku lapar,cari makan ke kantin yuk" rengek rianti membuat arya terpaksa bangun
"sayang belum makan malam?" rianti menggeleng sebagai jawaban membuat arya gemas sendiri
Keduanya berjalan sambil berpegangan tangan menuju kantin rumah sakit, untuk mengganjal perut Ranti
"mau makan apa sayang?"
" nasi goreng sama teh hangat aja mas"
" oke tunggu sebentar mas pesankan"
Tak berselang lama pesanan mereka datang,karena di kantin itu juga sudah sepi lantaran sudah larut malam, sehingga pesanan mereka bisa cepat datang
" mas gak makan?"tanya rianti saat melihat suami nya itu hanya memesan kopi saja untuk nya
" mas masih kenyang sayang"
Rianti tak bertanya lagi,ia fokus pada makanan nya,karena memang perut nya sudah sangat lapar,
Selesai makan keduanya, memutuskan untuk duduk di taman sambil berbincang-bincang banyak hal, termasuk masalah yang menimpa maya,
" apa yang akan mas lakukan kalau dokter yang selama ini menangani penyakit tante Maya ikut terlibat "
" pastinya aku akan menjebloskan nya kepenjara bersama kedua manusia iblis itu,dengan begitu gelar dokter nya itu akan di cabut dari dirinya, sehingga ia tidak bisa buka praktek lagi"
" aku tidak habis pikir dengan apa yang mereka lakukan selama ini, bisa-bisanya mereka kepikiran untuk mengarang cerita tentang kesehatan orang lain, demi kepentingan mereka"
" aku juga tidak menyangka kalau mereka setega itu pada mama" ujar arya " padahal selama ini om hendra terlihat begitu mencintai mama, sehingga aku tidak pernah menaruh rasa curiga padanya,
Dulu om Hendra itu hanya seorang tukang ojek, hidupnya dan keluarga nya juga begitu memperihatinkan,
namun setelah bertemu dengan mama, kehidupan mereka mulai membaik lantaran mama memberikannya pekerjaan di kantor milik kakek dengan jabatan yang lumayan tinggi, dan tentunya dengan gaji yang besar
Dan setelah menikah, kehidupan mereka semakin baik hingga seperti sekarang,karena bantuan mama,yang dengan suka rela membelikan orang tuanya rumah mewah lengkap dengan art nya,
Semua biaya hidup mereka di tanggung oleh mama, sampai biaya sekolah adik-adik juga mama yang menanggung semuanya,
Namun apa yang mereka berikan padanya hanyalah pengkhianatan, dan dengan teganya mereka merencanakan untuk membunuhnya secara perlahan "
" kamu benar mas,mereka itu tidak layak untuk diberi hati, kalau tidak kita yang akan digigit oleh mereka"
" mas tidak ingin menemui mereka? mereka juga ada di rumah sakit ini"
" tidak,mas takut khilaf nanti dan membunuh mereka sera bersamaan " ucap arya membuat rianti tertawa
" kamu benar mas,aku saja tadi sempat menemui mereka sebentar,namun wajah mereka sama sekali tidak terlihat wajah bersalah "
" sudah ayok kita masuk kedalam lagi, disini begitu dingin" arya segera membawa rianti kembali ke ruang rawat bundanya,dan meminta istrinya itu untuk istirahat Kemabli.