Alvaro dan Liona telah menikah selama 4 tahun,Alvaro mempunyai kekurangan yaitu mengalami sperma encer.Liona selalu mencoba bertahan hidup bersama Alvaro karena suaminya itu memperlakukannya bagaikan ratu,Liona juga mempunyai toko butik yang telah dia buka selama 2 tahun,dan Liona adalah seorang perancang busana,Liona juga mempunyai sahabat bernama Sara,dan Alvaro suami Liona mempunyai seorang adik perempuan yang sangat cantik namanya Elvira dan telah menikah dengan seorang pria bernama candra.hubungan Elvira dan Liona sangat baik,bagaikan saudara kandung. suatu ketika Liona bertemu dengan teman masa lalunya yang bernama Cakra,dan Cakra ini adalah teman dekat Liona semasa kuliah dulu yang menyukai Liona,namun Cakra tidak pernah mengungkapkan perasaannya kepada Liona sampai mereka lulus kuliah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ANGGUR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 Alvaro Ke Australia
Liona,yang telah mengatakan tentang rumah tangganya pada Sara,mulai tenang. Beban yang selama ini menumpuk didadanya,kini terasa lebih ringan. Didalam mobil,Sara yang menyetir itu menoleh kearah Liona untuk memastikan keadaan sahabatnya itu.
"Kamu sudah tenang sekarang"?
"Sara,tolong jangan ceritakan tentang masalahku pada siapapun,termasuk Cakra". Liona memperingatkan Sara agar menjaga rahasianya tentang keadaan Alvaro.
"Iya Liona,aku paham kok" ujar Sara meyakinkan Liona. Kedua sahabat itu yang sudah pulang dari pantai,merasa lega karena mereka sama sama tahu keadaan mereka masing masing. Akhirnya kedua sahabat itu sampai didepan toko butik milik Liona,mereka turun dari mobil dan langsung masuk kedalam toko. Liona kaget saat masuk kedalam tokonya,ternyata Alvaro sudah berada didalam dan sedang menunggunya pulang. Alvaro,yang sudah melihat Liona dan Sara masuk kedalam toko menatap Liona sambil tersenyum lalu memeluk istrinya.
"Alvaro?kamu kok datang disini?" Liona yang membalas pelukan suaminya heran,karena tidak biasanya Alvaro pulang jam 3.00 sore. Alvaro mengatakan bahwa kebetulan dia lewat didepan toko Liona karena akan pergi secara mendadak.
"Apa?memangnya kamu mau kemana?" Liona,heran melihat suaminya membawa sebuah koper, Alvaro menjelaskan kepada Liona jika sora jam 5.45 nanti dia akan berangkat ke Australia untuk keperluan bisnisnya selama 2 bulan,dan di Australia Alvaro juga menjalin kerja sama dengan beberapa rekan bisnisnya yang berasal dari Australia.
"Kenapa mendadak sekali?" tanya Liona,lalu Alvaro mengatakan kalau ada urusan penting yang harus diselesaikan,karena kalau Alvaro menundanya maka akan berpengaruh pada bisnisnya yang sudah didirikan selama 3 tahun.
"Tadi,aku sempat kerumah mengambil beberapa lembar pakaian dan surat surat penting,lalu aku berpikir akan ketokomu saja untuk mengatakannya langsung". Sahut Alvaro,terlihat jelas dimata Liona yang sedih juga karena Alvaro akan pergi selama 4 minggu.walaupun,Liona tidak mendapat kepuasan batin dari Alvaro namun mengetahui jika Alvaro akan pergi keluar negri membuatnya merasa kesepian juga. Bagaimanapun,mereka selalu bersama dirumah itu saling bercanda dan bertukar pikiran.
"Kamu hati hati sayang" Liona memeluk dan mencium bibir Alvaro didepan Sara,membuat Sara berpikir jika Liona memang pintar menyembunyikan ketidakpuasannya pada suaminya. Betapa Liona selama ini telah menjaga perasaan Alvaro,walaupun sebenarnya Liona tidak mendapat kepuasan batin.
"Aku berangkat ya?jaga dirimu baik baik sayang,dan aku pasti akan merindukanmu". Alvaro memeluk dan membalas ciuman bibir Liona didepan Sara.
"Aku juga akan merindukanmu" ujar Liona,lalu Liona berniat mengantarkan Alvaro kebandara,namun Alvaro menolaknya karena tidak ingin membuat Liona repot. Alvaro,juga telah memesan taksi online untuk kebandara.
"Bye...sesampainya di Australia aku akan menelponmu" Alvaro menoleh kearah Sara yang berdiri disamping Liona, "Sara...tolong jaga dan temani Liona selama aku pergi ya?" pinta Alvaro. "iya Alvaro...selamat jalan dan hati hati,dan jangan lupa bawa oleh oleh ya?" canda Sara.
"memangnya kamu mau oleh oleh apa Sara?" tanya Alvaro dengan serius.
"Hehe...mungkin pria bule" Sara bercanda lagi,Liona hanya tersenyum mendengar candaan sahabatnya itu.
"Oh...pria bule?nanti aku kenalkan pada rekan bisnisku yang single" Alvaro,serius menanggapi candaan Sara.
"Janji ya?" wajah Sara mulai serius mendengar jawaban Alvaro yang kelihatan tidak bercanda. Alvaro hanya tersenyum lalu perlahan membalikkan badannya meninggalkan Liona dan Sara yang masih berdiri menatapnya melangkah keluar dari tojo butik milik Liona.
"Hati hati sayang" Liona melambaikan tangannya kearah Alvaro yang berjalan keluar sambil menenteng kopernya yang berisi baju dan barang penting lainnya.
Sara menatap mata Liona yang tampak sedih. Sara melihat dan merasakan,jika Liona juga pasti akan merasa kesepian walaupun kepergian Alvaro hanya 2 bulan,karena setahu Sara sahabatnya Liona selalu bersama dengan Alvaro dan mereka jarang berpisah. Sara menoleh ke arah Liona yang masih menatap ke arah Alvaro yang naik ketaksi.
"Apa perlu aku menemanimu dirumah?" tanya Sara yang hendak menemani Liona dirumah mewahnya,agar Liona tidak kesepian.
"Nanti pacarmu mencarimu" canda Liona,sambil berjalan dan duduk dikursinya yang biasa Liona pakai untuk duduk menggambar model pakaiannya.
"Ah...kamu ini,mana ada yang mau denganku?" keluh Sarah.
"Yang mau denganmu itu banyak,kamu terlalu pemilih" ujar Liona,sambil mengeluarkan kertas gambarnya dari dalam laci
"harus seperti itu dong,aku kan tidak mau gagal lagi dengan mantanku yang dulu" Sara mengingat kembali saat perpisahannya dengan mantan suaminya Hendra. Perpisahan yang tidak bisa dia tolak,karena saat itu Hendra diphk dari pekerjaannya. Sedangkan,Sara yang terbiasa hidup mewah tidak bisa menerima kekurangan materi dalam rumah tangganya,ditambah lagi sifat Hendra yang pemarah,dan pencemburu membuat Sara tambah tertekan hidup bersama Hendra.
"Sara...bagaimana kelanjutan hubunganmu dengan Doni?pria yang pernah kamu ceritakan padaku bulan lalu" Liona mengingatkan kembali hubungan Doni dengan Sara yang tanpa kabar.
"Huu...aku juga tidak tahu" keluh Sara.
"Kok,tidak tahu sih" tanya Liona penasaran,lalu Sara menceritakan jika ternyata Doni sudah punya kekasih yang selama ini bersamanya selama 3 tahun.
"Kan,baru pacaran?dia belum sah...jadi kamu masih bisa kok bersama dia" Liona membujuk Sara agar mempertahankan hubungannya dengan Doni jika memang Doni bisa memberikan kenyamanan padanya.
"Biarlah...cinta dan jodoh akan menemukan jalannya sendiri" sahut Sara dengan bijaksana.
"Tumben...kamu sangat bijaksana" ejek Liona.
Kedua sahabat itu saling bercerita tentang hidup mereka,juga tentang percintaan mereka yang penuh liku,dan pada akhirnya mereka tertawa bersama untuk menghibur diri mereka.
"Sudah semakin sore,aku mau pulang" Sara berdiri dari tempat duduknya,lalu mengambil tasnya yang dia letakkan diatas meja kerja sahabatnya.
"Iya,aku juga mau tutup sudah hampir jam 6.00". Liona melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 5.30 sore. Setelah Sara pergi dari toko butiknya,Liona segera menutup toko butiknya karena memang sudah waktunya pulang. Kedua karyawan Liona keluar dari toko butik Liona,mereka hendak pulang. Liona,masuk kedalam mobilnya dan menyalakan mesin mobilnya hendak pulang kerumahnya. Sepasang mata yang juga sedang berada dalam mobil melihat Liona melaju dengan mobilnya,lalu mengikuti Liona dari belakang. Liona,tidak sadar jika seseorang yang merupakan pria itu telah mengikutinya sampai didepan rumah Liona yang besar dan mewah.
"oh...ini rumah Liona?wah...besar dan mewah". Pria itu kagum melihat penampakan rumah Liona yang besar dan mewah. Pria itu terus saja memperhatikan sampai Liona masuk kedalam rumahnya,dan berpikir akan datang menemui Liona nanti.