NovelToon NovelToon
Desa Terkutuk. Urban Legend

Desa Terkutuk. Urban Legend

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Rumahhantu / Kumpulan Cerita Horror / Desas-desus Villa / Tumbal
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ady Irawan

Kumpulan Kisah horor komedi, kisah nyata yang aku alami sendiri dan dari beberapa narasumber orang-orang terdekatku, semuanya aku rangkum dalam sebuah novel.

selamat membaca. Kritik dan saran silahkan tuliskan di kolom komentar. 😘😘😘😘😘😘

Lawor di mulai!!! 😈😈😈😈😈

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ady Irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4. Merukyah Rumah

"Begitulah Ustadz. Sampai Aditiya histeris ga karuan." Ibuku menceritakan kejadian barusan. Sayup-sayup aku mendengar obrolan mereka. Saat ini, aku berada di kamar yang ada di lantai dua. Aku sepertinya pingsan beberapa saat, dan begitu terbangun aku sudah berada di sini.

   "Baiklah, kita langsung merukyah rumah ini sekarang." Jawab Ustadz Fatkhur Rohman. Dan dalam hitungan detik dia sudah melantunkan ayat-ayat pengusir setan.

   Suasana menjadi tenang karena lantunan suaranya begitu merdu dan sangat indah. Lantunan itu juga seolah menyihir ku hingga aku tertidur pulas.

Nex

   'Duk.... Duk..... Duk.....: Suara aneh terdengar sangat jelas, sehingga membangunkan aku dari tidurku yang nyenyak. Saat membuka mataku, suasana masih gelap gulita. Masih malam hari.

   'Ting.... Ting......' Suara besi yang di pukul dua kali oleh penjaga malam. Tanda jam masih menunjukkan pukul dua dini hari.

   Sialan, kenapa mesti terbangun jam segini sih?

   Aku kembali berusaha untuk memejamkan mataku. Tapi, semakin dipejamkan, mata semakin lebar terbuka. Rasa kantukku telah sirna, hilang entah kemana.

   Aku meraba-raba meja di samping kasur, berharap menemukan lilin dan korek api. Tapi, tidak ada satupun benda yang aku harapkan.

   'Duk..... Duk...... Duk....' Suara aneh tadi kembali terdengar. Jadi, tadi memang bukan suara di dalam mimpiku. Ada sesuatu. 'Duk.... Duk..... Duk...." Suara itu dari atas plafon kamar tidur yang sekarang aku tempati.

   "Mak'e? Pak'e?" Aku memanggil kedua orang tuaku, berharap mereka menjawab. Tapi, keheningan malam lah yang menjawabnya.

   Aku mencoba untuk tidur lagi. Seperti sebelumnya, semakin aku pejamkan mataku, aku semakin tidak bisa tidur. Suara jeduk an tadi pun semakin lama semakin kencang dan semakin keras suaranya.

   Setelah dua menit berlalu, suasana kembali tenang dan hening. Suara angin malam kembali mendominasi suasana. Aku mulai merasakan tenang, dan kembali berupaya untuk tidur.

   'Duk. Duk. Duk. Duk.....' Suara itu dari plafon atas kamar yang aku tempati, bergerak ke arah depan kamar ku. Lalu.... 'Duk. Duk. Duk....' suara jeduk tadi kali ini dari pintu kamar ku, seolah ada seseorang yang sedang berusaha untuk masuk ke dalam kamarku.

   Karena ketakutan, aku membenamkan diri ke selimut ku. Dan di dalam selimut, aku memejamkan mataku, aku berdoa sebisaku sambil sesekali berteriak memanggil bapak dan ibukku.

   Beberapa menit telah berlalu. Suara itu sudah hilang lagi. Suasana kembali terkendali, di saat yakin seperti itu, aku membuka mataku. Daannn......

   Ada sosok yang aku lihat di kamar bawah tadi sedang menatapku sambil memamerkan senyuman yang sama.

   "Waaahhhhh!!!" Aku melompat berdiri, keluar kamar, dan berlari ke lantai bawah, lalu menuju ke kamar bapak ibukku. "Mak!!!! Pak!!!! Tolong!!! Mak!!! Pak!!! Tolong!!!"

    Di gedoran yang kesekian kalinya, akhirnya ibukku membukakan pintu kamarnya. "Ada apa sih? Masih gelap gini kok teriak-teriak?"

   "Setan!!! Setan!!!"

   "Setan? Lho masih ada tah? Kemarin malam rumah ini sudah di rukyah oleh Ustadz Fatkhur Rohman."

   "Beneran Mak!!! Di kamar lantai dua!!! Setan kepala buntung kemarin nongol lagi!!!"

Nex

"Jadi begitulah Ustadz." Kata ibukku ke Ustadz Fatkhur Rohman yang ternyata dia menginap di rumahku. Dia tidur di kamarku yang ada di lantai bawah, berupaya dia menemui sang setan itu sendiri. Ternyata, setannya malah ngikutin aku ke lantai dua.

"Heem. Ini sepertinya sebuah pesan." Jawab Ustadz Fatkhur Rohman. "Sepertinya ada sesuatu yang ingin dia sampaikan."

"Di sampaikan?" Tanyaku, "Tapi, dia hanya mrenges mrenges saja. Ga mengatakan...."

"Kamu bilang kemarin, kepala buntung itu meminta tolong kan?" Aku mengangguk. "Sepertinya dia meminta pertolongan, entah apa itu. Kalau boleh tau, kejadian ini bermula dari mana?"

"Dua Minggu yang lalu ada mayat seseorang yang tidak dikenal di bawah, Ustadz." Jawab ibukku.

"Bawah? Bawah mana?"

"Belakang rumah ini kan ada perengan, di sana ada sungai metro. Dan mayat itu dei temukan terhimpit di bebatuan dengan kondisi kepalanya tidak ada."

"Aah. Itulah sebabnya. Nanti, setelah matahari sudah cerah, kita cari bantuan dan mencari kepala si mayat itu." Kata Ustadz Fatkhur Rohman. "Saat ini, aku tak coba mengrukyah rumah ini sekali lagi."

Di jam tiga dini hari ini, Ustadz Fatkhur Rohman melakukan doa sampai waktu subuh. Lalu, di jam tujuh pagi, bapak ibu mencari bala bantuan untuk mencari kepala mayat. Lalu, di sore harinya, kepala mayat itu di temukan tak jauh dari tempat tubuh utamanya di temukan. Tapi, berhubung kepala itu terbenam dan tertimbun bebatuan dasar sungai, jadi kepala itu tidak langsung di temukan.

Nex

"Jadi, bagilah Jon. Ceritanya. Seru kan? Ga ecek-ecek macam sapi penasarannya Riyono kan?" Rentetan cerita tadi aku ceritakan ketika istirahat sekolah sebulan sesudah kejadian.

"Lalu, apa yang terjadi?" Tanya Joni.

"Setelah itu, kepalanya di makamkan di pemakaman umum Desa Mulyorejo. Berdampingan dengan tubuh utamanya. Sampai sekarang, identitas nya tidak di ketahui."

"Maksudnya, apakah kamu masih di tampakin setan?" tanya Joni.

"Sampai sekarang tidak. Aku juga tidak berharap di tampakin setan lagi. Ampyun boy." Aku menghela nafas panjang. "Kamu ada cerita?"

"Ada donk. Tapi ini di ceritakan oleh bapakku. Bukan pengalamanku sendiri." Jawab Joni.

"Ga papa lah, ceritakan saja. Bosen nih, pelajaran di hentikan karena ada rapat guru." Aku menghela nafas panjang lagi. "Mana lagi di hukum ga di kasih uang jajan pulan." Aku menghela nafas panjang lagi.

"Hidupmu susah amat Dit." selorok Joni. "Sesusah diriku." Dan kami pun ngakak bareng.

"Kalo cerita horor, aku juga punya lho."

"Waahhh!!! Ajeng! Jangan tiba-tiba ngomong di belakang orang donk! Sejak Kapan kamu di sini?" Joni berteriak dan memarahi Ajeng.

"Hihihi. Sejak awal. Kalian terlalu asik berduaan, aku kira kalian sedang pacaran. Niatnya sih mau gangguin kalian. Ternyata, kalian punya cerita seru. Jadi keterusan dah."

"Kamu pikir kita berdua ini homo apa?" Protes ku.

"Hihihi. Maap... Maap...."

"Cih, tawamu mirip kintilinik aja."

"Hihihi. Emang, cerita yang aku alami emang berhubungan dengan nona Kunti. Mau dengar? Hihihi." Ajeng tertawa dengan menirukan gaya tertawanya kuntilanak.

"Tapi Joni mau cerita dulu....."

"Aku nanti saja. Biar Ajeng yang bercerita duluan." Sahut Joni penuh semangat. "Langsung gass saja Jeng. Tanpa basibasi..."

"Basa-basi!" bentak ku.

"Iya iyaa.. Protes aja lu boss."

Nexxzxzz!!!

Bab berikutnya. Wkwkwkwk

1
Rani_28
Tumben update lebih dari satu bab?
Rani_28
Seru sih. tapi ga ada line cerita seperti di buku pertamanya. Kasih donk, biar lebih seru.
Ady Irawan: akan di usahakan supaya ada villain nya lagi. 🥲🥲🥲
total 1 replies
Emma Shania
ganti judul
Rani_28
awalan 'su' semua ya namanya? sampe mumett
Ady Irawan: 😅😅wkwkwk
total 1 replies
Hamzink
makanya apa ya?
Hamzink
/Hunger//Hunger//Hunger//Hunger//Hunger//Hunger/
Hamzink
/Speechless//Speechless//Speechless/
Hamzink
seru dan lucu. ga nyangka ada novel yang menarik dari penulis pemula. semangat Thor. 💪💪💪
Hamzink
di samperin orgil. kisah masa kecilku ini bang. /Sob//Sob//Sob/
Hamzink
memberi kodok?/Shy/
Hamzink
astaga. menyumpahi ibunya sendiri. 🥲
Hamzink
wah seru.
Hamzink
ketiak. 🙈
Green Force
sumbermanjing iku wes kecamatan. dudu wilayah seng melok kecamatan.
Ady Irawan: wes tak kek i keterangan boss. 😁
total 1 replies
NiaNii
😐😐
Emma Shania
Ceritanya lucu, ga membosankan. author nya beneran terbuka dengan semua kritikan. semangat Thor. semoga sukses dan menjadi novelis profesional.
Eko Wahyulianto
yang kemrin di hapus. pdahal bgus lho. kenapa bang?
Ady Irawan: ya bang, dapat kritikan. ceritanya terlalu membosankan. jadi aku tulis ulang. 🥲🥲🥲
total 1 replies
Green Force
Woh, arek kuontol, di kongkon moco novel e, sek tas di nikmati malah di hapus. taek koen, awas lek mbok hapus mane.
Ady Irawan: wkwwkkw. woles cak. woles..😂😂😂
total 1 replies
Rani_28
oh. jadi maling obornya Riyono di buku pertama itu si Aditiya ini tah? Aditiya ga pernah sekalipun muncul di buku pertama. apa emang sudah di siapkan dari dulu?
Ady Irawan: wwkwkwk. masih ingat alur ceritanya yak? 😁😁😁
total 1 replies
NiaNii
Duh. bisa bisanya. 🥲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!