NovelToon NovelToon
Putri Yang Terbuang

Putri Yang Terbuang

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Mengubah Takdir / Menyembunyikan Identitas / Putri asli/palsu
Popularitas:33k
Nilai: 5
Nama Author: Meta Janush

Brielle dibuang keluarganya saat masih bayi dan ditemukan kembali setelah bertahun-tahun, namun diperlakukan sangat buruk. Hingga akhirnya dia menemukan sebuah rahasia besar dibalik alasan dia dibuang sejak bayi. Dia bahkan dibenci oleh orang tua dan saudara-saudaranya. Mereka lebih menyayangi anak angkat yang licik dan manipulatif.

Untuk meluapkan kebencian mereka, saudara laki-lakinya sengaja menyertakan Brielle dalam sebuah program televisi untuk menyingkirkannya. Dalam variety show yang disiarkan secara langsung, para tamu kehilangan kontak dengan tim program. Perla yang terkenal sebagai selebriti yang baik hati dan lemah lembut mencoba untuk mengisolasi Brielle Camelia.

Saat menghadapi pengganggu, Brielle menyerang semua orang tanpa pandang bulu. Ia melepaskan diri di dalam hutan, mengaum bak singa, mengguncang akar pohon yang merambat, merangkak, mencuri pisang dari monyet, memukuli setiap hewan yang ditemuinya. Namun dia tidak tahu bahwa hutan itu penuh dengan kamera tersembunyi. Segala sesuatu yang terjadi di hutan direkam oleh kamera dan disiarkan secara langsung.

Brielle membalas semua perlakuan buruk keluarganya dan bahkan menghancurkan mereka dengan cara yang luar biasa. Seorang pria tampan dan kaya, ternyata selalu mendukungnya di balik layar. Bagaimanakah kisah akhir Brielle? Rahasia apa yang ditemukannya? Akankah dia memiliki akhir yang indah dan menemukan cinta sejati setelah dendamnya terbalaskan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meta Janush, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23.

“Kau sangat berkuasa dan bagiku kau adalah superhero. Kau idolaku dan didalam hatiku kau adalah saudara laki-lakiku yang terbaik. Kau selalu yang terbaik.” ucap Perla merayu. “Kau tidak pernah melakukan pekerjaan petani, menangkap ayam dan sebagainya. Wajar jika kau tidak bisa menangkap apapun.” ujar Perla lagi.

Mendengar ucapan Perla membuat suasana hati Jordan membaik. Ekspresi wajahnyapun langsung melunak, namun pelukan Perla yang erat membuatnya merasa tidak nyaman. Kemudian dia melepaskan tangan Perla dan berkata, “Sebaiknya masak telurnya dulu dan makan.”

Quinsha sudah mengambil ranting dan kayu kering dan menyusunnya agar siap untuk dinyalakan. Jordan mengambil pemantik lalu menyalakan api. Setelah api menyala, dia meletakkan telur kedalam api. Mereka tidak punya panci kecil atau perlengkapan lainnya. Jadi tidak bisa memasak atau merebus telur itu.

Api menyala selama lima menit. Namun tiba-tiba…..BANG! BANG!  BANG!  BANG!  BANG! Keempat telur meletus. Keempat telur meletus dan api semakin menyala, pecahan telur bertebaran disekitar mereka. “Ahhhhhh!” Perla, Quinsha dan Jordan yang berdiri mengelilingi api pun terkena pecahan telur.

“Apa yang terjadi? Kenapa meledak?” Perla panik dan bersembunyi dibelakang Jordan dengan ketakutan. Jordan menyingkirkan pecahan telur ditubuhnya. Wajahnnya dipenuhi kepanikan, dia menepuk-nepuk bahu Perla untuk menenangkannya.

“Jangan takut. Telurnya pecah, semua baik-baik saja. Tidak ada yang bahaya, oke? Aku baru teringat kalau telur tidak bisa diletakkan didalam mikrowave. Pasti meledak, aku tidak tahu jika diletakkan didalam api seperti itu juga akan meledak.” ujar Jordan lagi.

Perla sangat marah karena perutnya sudah kelaparan dan hampir meledak. Dia menghentakkan kakinya dan berkata, “Empat telur itu adalah makan siang kita. Sekarang semua telurnya sudah hancur, apa yang akan kita makan?”

Ekspresi wajah Jordan pun tampak buruk. Perla menatap Quinsha dengan marah, “Kenapa kau tidak mengatakan apapun sebelumnya? Kau orang desa pasti tahu kan cara memasak? Pasti kau sengaja kan? Kau sengaja pura-pura tidak tahu agar aku tidak bisa makan?”

Quinsha menggelengkan kepalanya, “Tidak, bukan begitu. Aku juga tidak tahu. Aku tidak tahu kalau telur dimasak seperti itu akan meledak.”

“Kau pikir aku akan percaya, huh? Kau hanya anak petani miskin, tidak mungkin kau tidak tahu hal sederhana seperti itu. Jangan belagak disini!” teriak Perla marah.

“Aku tidak pernah memanggang telur, aku benar-benar tidak tahu.” sahut Quinsha lagi. Lagipula, tidak semua pedesaan sama.

Meskipun dia tumbuh besar di pedesaan namun keluarganya sangat memanjakan Quinsha. Orangtuanya hanya menginginkannya untuk belajar dan  tidak melakukan pekerjaan rumah maupun pekerjaan di ladang.

Quinsha masih muda dan berwajah cantik. Bagi orangtuanya hanya berharap Quinsha kelak bisa berpendidikan tinggi dan memiliki kehidupan lebih baik.

Quinsha hanya tinggal di pedesaan sampai dia menyelesaikan tingkat SD saja. Ketika dia memasuki tingkat SMP, orangtuanya mengambil pinjaman ke bank dan membeli rumah di kota.

Orangtuanya melakukan itu demi Quinsha agar bisa memiliki pendidikan yang lebih baik. Setelah itu seluruh keluarganya pindah ke kota. Dia sama sekali tidak tahu menahu tentang kehidupan di desa. Apalagi memasak ataupun pekerjaan kasar di pertanian. Ibunya yang selalu memasak untuk mereka dirumah.

Perla sangat marah, “Kau masih berani menyahutiku? Karena kebodohanmu, aku dan abangku tidak punya makanan lagi. Sekarang kau pergi ke hutan dan cari makanan untuk kami. Kalau kau tidak menemukan makanan, kau tidak perlu kembali kesini!”

Wajah Quinsha pun langsung panik. “A….aku pergi ke hutan sendirian? Aku takut…..”

“Berhentilah berpura-pura lemah dihadapanku. Kau lahir di desa miskin. Apa yang kau takutkan masuk kedalam hutan? Jangan sok deh, berpura-pura tidak tahu apa-apa? Kau pikir aku bodoh ya? Aku tahu apa yang kau pikirkan.”

“Kau sengaja berpura-pura takut. Kau mau abangku pergi ke hutan bersamamu lalu mengambil kesempatan untuk menggodanya, iyakan?” ujar Perla lagi. Hehehehe…..jangan mimpi! Kau pikir kau bisa menggoda abangku? Kau bahkan tidak layak untuk jadi pembantunya. Tahu diri! Kau itu bukan siapa-siapa!”

Quinsha marah mendengar penghinaan Perla yang tak habis-habisnya. Dengan tubuh gemetar menahan marah dia berkata, “Aku tidak berniat menggoda abangmu!”

“Kalau memang kau tidak berniat menggoda abangku, pergilah ke hutan dan bawa makanan untuk kami. Buktikan perkataanmu dengan tindakan, bukan sekedar omong kosong saja!” ujar Perla. “Jangan kembali kalau kau tidak menemukan makanan! Dasar brengsek!”

Quinsha tak bisa lagi berkata-kata. Dia hanya bisa melangkah pergi kedalam hutan dengan mata merah menahan tangis. Sedangkan Jordan menatap Perla dengan tatapan terkejut.

Dia melihat Perla yang berbeda hari ini. Dia bahkan hampir tidak mengenali Perla didepannya. Apakah gadis yang jahat dan kejam ini adalah Perla adiknya?

Dulu, Perla adalah seorang gadis polos dan manja, dia lemah lembut dan tidak pernah memperlihatkan amarahnya. Tapi sekarang, Perla tantrum dan memperlakukan semua orang seenaknya. Seolah-olah Perla yang berdiri dihadapannya ini bukanlah orang yang sama. Jordan benar-benar syok.

“Perla, kenapa kau berubah seperti ini? Quinsha hanya seorang gadis, tidak aman baginya pergi ke hutan sendirian. Kau tidak seharusnya memaksa Quinsha untuk pergi. Bagaimana jika dia tersesat atau sesuatu yang buruk terjadi padanya? Hutan itu sangat berbahaya, banyak binatang buas disana.” ujar Jordan.

Perla langsung mengubah ekspresinya, matanya memerah, “Bang Jordan, kau mengajariku demi orang luar? Kau bahkan memarahi adikmu sendiri karena orang lain?”

“Kau melakukan sesuatu yang salah dan sebagai abangmu aku harus memberitahumu dan mengajarkanmu. Ini bukan marah, aku bukan mengajarimu tapi aku lakukan ini demi kebaikanmu sendiri.” ucap Jordan.

Airmata Perla pun langsung menetes dan dia terisak-isak terlihat sangat sedih. “Uhuuuuu uhuuuuu aku ditinggalkan di hutan belantara. Sekujur tubuhku digigit nyamuk dan wajahku bengkak karena ditampar perempuan jahat, Brielle! Aku bahkan tidur diatas rumput, tubuhku sakit. Aku belum makan apapun sejak kemarin pagi.”

“Suasana hatiku buruk, aku menderita sejak sampai disini. Aku kehilangan kendali diri makanya nada bicaraku buruk. Bang Jordan, tolong jangan salahkan aku gara-gara orang luar, kau tidak peduli lagi padaku. Bang Jordan, kau berubah….uhuuuu…..uhuuu…..” Perla menangis tersedu-sedu.

Ketika Jordan melihat airmatanya membasahi pipi, dia menjadi panik dan segera menghapus airmata Perla. “Maafkan aku. Aku yang salah. Jangan menangis lagi ya, aku tidak akan menyalahkanmu lagi. Semua ini salahku…..jangan menangis.”

“Semua yang Perla lakukan tidak ada yang salah. Semua ini kesalahan penyelenggara acara. Aku akan memberi mereka pelajaran karena membuatmu menderita. Perla yang terbaik dan tidak pantas menderita seperti ini.” bujuk Jordan.

“Peserta lain juga salah. Mereka melihatmu menderita dan masih saja menyalahkanmu. Mereka tidak mau mempedulikanmu sama sekali. Mereka semua orang jahat dan ketika kita kembali ke kota nanti aku akan membantumu membalas mereka semua, terutama Brielle! Aku pastikan dia yang paling menderita!” ujar Jordan lagi.

Perla langsung menjatuhkan dirinya kedalam pelukan Jordan dan menangis. “Hmmmm baiklah. Bang Jordan, aku percaya padamu. Kau harus menepati janjimu! Kau harus membalaskan sakit hatiku pada semua orang yang membuatku menderita.”

“Lupakan yang lain. Pastikan Brielle tidak lepas dari hukumanmu. Dia harus mendapatkan hukuman yang berat atas perlakuannya padaku.” ujar Perla lagi. Binar matanya berubah menjadi jahat dan licik.

Dia terlihat seperti seorang penyihir jahat yang siap melenyapkan siapapun yang menghalanginya. Namun Jordan tidak melihat ekspresi wajah Perla.

Sementara itu di ruangan siaran langsung, para penonton yang menyaksikan semua adegan itu merasa jijik dan semakin membenci Perla dan Jordan. Berbagai komentar jelek kembali memenuhi ruangan siaran langsung.

“Sialan! Aku sangat marah sekarang, tekanan darahku naik! Kenapa Perla jahat sekali? Dia sengaja menyuruh Quinsha pergi ke hutan sendirian untuk mencari makanan. Jika ini bukan acara siaran langsung yang sudah diatur semuanya, tim penyelenggara sudah menjauhkan semua binatang berbahaya, apa Perla akan bertanggung jawab pada keselamatan Quinsha?”

“Apa otak Jordan bermasalah ya? Dia selalu saja percaya apapun yang dikatakan Perla.”

“Brielle adalah adik kandung Jordan. Jordan bahkan ingin membalaskan dendam pada adik kandungnya sendiri demi adik palsu? Apa otak Jordan rusak ya? Dia sudah tak tertolong lagi, sungguh masalah besar punya saudara seperti itu!”

“Issss terlalu menjijikkan melihat kedua orang itu. Menurutku ada masalah dengan didikan keluarga Galasti. Mereka semua punya pemikiran yang sama dan selalu membela Perla. Kurasa mereka semua orang jahat yang tak pantas menjadi keluarga Brielle.”

“Ya aku setuju. Keluarga itu bahkan mendukung Perla untuk membalas dendam pada putri kandung mereka sendiri. Mereka secara terang-terangan menargetkan Brielle? Keterlaluan sekali!”

1
Enok Renmaur
apa crita brenti smpe dsni?????
apa su tdk ad klanjutanya🤔🤔🤔
Thewie
terlalu bertele tele cerita mu thor
Ririn Susilawati
knp GK up LG
Sri Rahayu
yg jalang itu kamu Perla....jalang teriak jalang, Quinsha jangan sama Perla lawan aja dia 😠😠😠
Sean71
author kemana nih ko belum up ya
Susi Susilawati
Luar biasa
Sri Rahayu
ayolah Brielle bagi ikan nya pd ketiga teman mu. .masa setega itu kamu...meskipun mereka pernah jahat pd mu sebaiknya kamu balas dgn kebaikan 😘😘😘
Rini Susanti
q tunggu episode selanjutnya kak ❤️
Jolanda Lengkey
lanjut....
Ririn Susilawati
up nya mana
Ririn Susilawati
ak smgt suka crta nya smoga sring up 😘😘😘🤗🤗👌👌🙏🙏
Erna Wati
nah gitu dong quinsha lawan perla..jangan nurut sm perla
Ida S
lanjut donk thor..
Umar
crtanya mkin gak jlas,msak perla mnang trus,aneh thoer nie
Meta Janush IG@Meta_Janush: loh yg bikin cerita kan saya, ya ikut alur dong
total 1 replies
Sri Rahayu
ditunggu lanjutan nya Thorr....😘😘😘
Rita Riau
aduh Thor jgn bertele-tele banget,,, kapan tuh si lampir Perla kena batunya, udah bosen Thor dgn si lampir Perla. masa dari ibunya sampai anaknya keluarga galaxy tetap di bodohi, atau memang pada bodoh,,, yang baca juga bodoh 🤔🤭😬
Meta Janush IG@Meta_Janush: sabar dong kan masih panjang alurnya
total 1 replies
Rita Riau
ga ada yang waras nya dicerna ini,,, udah brielle kamu pergi aja, ntar kamu ikutan sakit jiwa,,
Rita Riau
kapan karma berlaku Thor buat si Perla, udah bosen banget,,
Meta Janush IG@Meta_Janush: sabar dong, karma kan gak secepat itu datangnya dibuat terlena dulu biar pas karma datang lgsg deh emosional pembaca diacak2 😀😀
total 1 replies
Rita Riau
kapan keluar dari hutan ya,udah bosen dgn si Perla yg selalu menang,🙄🙄🙄
Rita Riau
para monyet itu cocok nya BESTiean dgn si Perla,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!