Ranti gadis berusia 20 tahun, memiliki otak cerdas dan juga ceplas ceplos ketika sedang berbicara, sejak kecila dia memiliki kehidupan yang sangat tidak beruntung. Karna terlahir dari keluarga amat sangat miskin, bahkan Ranti tidak bisa melanjutkan kuliahnya karna harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap hari Ranti selalu berhayal akan menjadi wanita kaya dan memiliki suami Ceo seperti di novel novel yang ia baca setiap pulang kerja, pasti hidupnya akan sangat bahagia.
Dan apa jadinya jika ternyata hayalan Ranti terwujud, dia masuk ke raga istri Ceo, namun sayangnya dirinya tidak pernah mendapat cinta dari suaminya, karna suaminya yang masih mencintai mendiang kekasihnya.
Apa yang akan di lakukan oleh Ranti, apakah dia akan menyerah ?, atau akan berjuang untuk mendapat cinta suaminya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Jam tujuh malam Roseline baru keluar dari kamarnya, setelah salah seorang pelayan wanita mengetuk pintu kamarnya dan mengatakan jika makan malam sudah siap.
Dan saat Roseline sudah berada di ruang makan, dan saat itu juga kepala pelayan mengatakan pada Roseline jika William sudah tiba di teras depan.
'' Nona, Tuan William sudah tiba '' ucap Kepala pelayan Robert.
'' Tuan William siapa ?'' tanya Roseline pura pura tidak tahu siapa William.
'' Tuan William adalah suami anda '' jawab kepala pelayan.
Roseline hanya mengangguk lalu melangkahkan kakinya menuju ke pintu utama, dan benar saja Roseline melihat pria yang sama dengan di bingkai foto yang ia letakkan di dalam laci, melangkah masuk ke dalam mansion dengan wajah yang sangat datar.
" Ck " decak Roseline saat mengingat kembali cerita jiwa Roseline padanya.
'' Selamat datang Tuan Muda '' ucap kepala pelayan Robert membungkukkan badannya.
Namun William tidak menggubrisnya, karna saat ini tatapannya fokus pada tatapan Roseline, yang menurutnya terlihat berbeda dari biasanya, apa mungkin efek amnesia pikirnya.
'' Apa benar kamu suamiku ?'' tanya Roseline mendekat ke arah William.
Karna William yang tak lekas menjawab pertanyaannya, Roseline langsung membalikkan badannya dan melenggang pergi begitu saja dengan acuh, yang mana membuat kepala pelayan Robert dan asisten Hans tercengang, lalu keduanya sama sama menatap ke arah Tuan Muda mereka, untuk melihat reaksi Tuannya akan sikap Nona Mudanya, karna mereka berdua sangat tahu betul sosok Tuan Mudanya yang tidak menyukai jika ada orang yang bersikap acuh padanya, namun mereka hanya melihat wajah datar Tuannya seperti biasanya .
Di meja makan Roseline di buat berbinar saat melihat menu makan malam yang tertata rapi di atas meja.
" Astaga,,, banyak bener makanannya, samapai bingung mau makan yang mana dulu " batin Roseline dengan kedua matanya yang menelisik satu persatu makanan di atas meja makan, yang menurutnya semuanya pasti sangat enak, karna selama ini dirinya hanya bisa melihat makanan itu di restoran tempatnya bekerja, bahkan selama dirinya bekerja di restoran itu pun belum pernah mencicipinya.
Lalu Roseline mulai mengambil menu makan malam yang menurutnya paling enak, dan di letakkannya ke atas piring miliknya, dan tanpa bicara lagi Roseline langsung melahapnya.
Dan baru dua suapan yang masuk ke dalam mulutnya, Roseline baru menyadari jika di meja makan dia tidak sendiri, melainkan ada William dan juga kepala pelayan Robert yang berdiri tepat di samping William.
Roseline mengangkat kepalanya dan menatap William, yang ternyata juga sedang menatapnya dengan mata elangnya, namun itu tidak membuat Roseline gugup sama sekali.
'' Kenapa kamu tidak lekas makan ?'' tanya Roseline lalu melahap kembali makanan ke dalam mulutnya.
William hanya diam tidak menyahut pertanyaan Roseline, yang mana itu membuat Roseline mendengus kesal.
'' Paman Robert, apa Tuanmu itu bisu '' cletuk Roseline membuat Kepala pelayan Robert tersedak ludahnya sendiri.
Uhuk
Uhuk
Uhuk
Sedangkan William langsung menatap tajam Roseline, karna sudah berani mengatai dirinya bisu.
'' Kenapa menatapku seperti itu '' tukas Roseline santai dengan mulut yang penuh makanan.
'' Jangan banyak bicara saat makan, apa kamu mau mati tersedak '' tegur William dingin.
Roseline mengangguk anggukkan kepalanya. '' Baiklah suamiku, tapi maaf karna dari tadi kamu sama sekali tidak menjawab pertanyaanku, jadi aku fikir suamiku seorang pria bisu '' sahut Roseline santai.
Tatapan William semakin menajam mendengar ucapan Roseline, kenapa setelah amnesia perkataan Roseline ini sangat tajam, padahal sebelumnya Roseline sangat menjaga tutur katanya saat di depannya, apa mungkin ini sifat asli Roseline pikirnya.
Sedangkan kepala pelayan Robert dia segera melayani Tuan Mudanya, karna yakin jika Nona Mudanya tidak akan melayanai Tuan Mudanya seperti biasanya saat di meja makan.
Setelah makan malam selesai Roseline tidak langsung kembali ke kamarnya, melainkan dia menemui William yang berada di ruang kerjanya.
Ceklek
'' Nona Muda '' ucap asisten Hans terkejut, pasalnya Roseline langsung membuka pintu ruang kerja William tanpa mengetuknya terlebih dahulu, dan itu sesuatu yang sangat tidak di sukai oleh William.
'' Kenapa kamu tidak mengetuk pintu dahulu '' tegur William dengan suara yang sedikit meninggi, namun Roseline malah tersenyum memperlihatkan deretan giginya.
'' Katanya kamu suamiku, jadi aku sebagai istri untuk apa mengetuk pintu saat masuk ke ruangan suaminya sendiri, itu tidak perlu '' tukas Roseline lalu dengan santai duduk di sofa yang berhadapan dengan William.
Dan seketika William di buat geram, mendengar apa yang di katakan oleh Roseline, William memang sangat tidak suka jika ada orang yang tidak bisa bersikap sopan di depannya sekalipun itu istrinya, apa lagi selama ini dirinya juga tidak menyukai Roseline.
Namun anehnya William sama sekali tidak bisa marah pada Roseline, entah kenapa William sendiri merasa bingung, atau mungkin karna Roseline sedang amnesia jadi dirinya memaklumi akan sikapnya.
'' Ada urusan apa kamu ke sini ?'' tanya William tanpa menatap ke arah Roseline, karna sedang memeriksa laporan perusahaannya.
'' Tidak ada, aku hanya ingin mengingat kembali tentang suamiku saja, kan aku amnesia '' sahut Roseline beralasan dengan tangan bersedekap, padahal sebenarnya kedatangan Roseline di ruang kerja William, untuk mencari tahu seperti apa sosok wanita yang di cintai William sampai mengabaikan istri sahnya, karna siapa tahu dirinya menemukan foto wanita itu di ruang kerja William, karna menurutnya William pasti masih menyimpan foto wanita itu di ruang kerjanya.
'' Sekarang sudah larut, lebih baik kamu tidur, kamu juga baru keluar dari rumah sakit '' ujar William.
'' Tidak mau, aku belum ngantuk '' sahut Roseline menggelengkan kepalanya.
William tidak bicara lagi, dia memilih fokus pada berkas yang di pegangnya.
Sedangkan Asisten Hans yang sejak tadi hanya memperhatikan interaksi antara Tuan Mudanya dan Nona Mudanya, merasakan ada yang aneh akan sikap Tuan Mudanya yang menurutnya tidak seperti biasanya, meskipun Tuan Mudanya tetap bersikap datar pada Nona Mudanya, namun Asisten Hans bisa merasakan jika tidak ada kebencian dari nada bicaranya, yang biasanya di tunjukkan pada Nona Mudanya, apa mungkin karna Nona Mudanya sedang amnesia pikirnya.
Lima belas menit telah berlalu, Roseline yang mulai merasa bosan beranjak berdiri, lalu melangkah kakinya mendekat kearah rak buku yang berada di pojok ruangan. Sedangkan william hanya melirik saja tanpa bertanya pada Roseline, apa yang sedang di lakukan oleh Roseline di rak bukunya.
Roseline menelisik satu persatu buku yang di tata rapi di atas rak, namun tidak ada satupun buku yang membuatnya tertarik, mungkin karna semua buku itu hanya tentang bisnis, dan dirinya sangat malas membacanya, karna cita cita terbesarnya bukan menjadi pembisnis hebat, melainkan menjadi pelukis terkenal, dulu dirinya sudah berniat akan kuliah jurusan seni, namun itu hanya angannya saja, karna dirinya harus bekerja untuk menyambung hidupnya dan juga membayar hutang hutang yang di tinggalkan oleh mendiang kedua orang tuanya, sampai membuatnya tidak sempat berfikir untuk bisa kuliah.
Lalu Roseline kembali melangkahkan kakinya melihat sekeliling ruanga kerja William, sedangkan William membiarkan saja apa yang sedang di lakukan oleh Roseline, asalkan tidak mengganggunya pikirnya.
Langkah Roseline terhenti saat melihat foto yang di letakkan di atas meja yang berada di pojok ruangan, foto itu memang seperti di letakkan sedikit tersembunyi, karna jika tidak mendekat ke pojok ruanga, foto itu tidak akan terlihat. Roseline menoleh ke arah William dan asisten Hans berada, dan saat melihat keduanya yang masih sibuk dengan pekerjaannya, perlahan Roseline mengambil foto itu.
'' Apa ini wanita yang di cintai William '' gumam Roseline menatap foto wanita yang tengah berdiri di pinggir pantai dengan tersenyum cantik.