NovelToon NovelToon
Zavian Xanderson

Zavian Xanderson

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Persahabatan
Popularitas:570
Nilai: 5
Nama Author: Ael

Zavian Xanderson, memiliki kepribadian yang dingin, dan tertutup dengan sejuta pesona yang dimiliki.

Alina Angelica Kwelju. Gadis cantik, pintar dan juga kreatif. Gadis yang kerap disapa Alin atau Ina ini memiliki sebuah rahasia besar yang ia simpan bersama keluarganya.

Ini kisah sosok Zavian Xanderson, sang ketua OSIS SMA Rajawali dan bertemu dengan gadis segudang rahasia itu. Penasaran? Yuk baca^^

Jangan menilai sesuatu dari covernya!

Typo bertebaran!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ael, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14

Baru saja sampai di pintu luar, Alina melihat Zavian yang sedang berdiri di teras. Kedua tangannya ia masukkan kedalam saku samping celana, memandang lurus ke depan yang terdapat seseorang sedang duduk dikursi taman berwarna putih.

Hufttt

"Lo ngapain disini?" Lelaki itu kaget, tetapi ia masih bisa menutupi rasa kagetnya itu. Ia pun melihat ke samping, ternyata yang berbicara tadi adalah Alina.

"Berdiri." Singkat sekali, membuat Alina menatapnya jengah.

"Terserahlah."

"Alfata kenapa duduk sendiri disitu?" tanya Alina. Seseorang yang sedang duduk itu ternyata Ilham. Ia terlihat duduk sembari melihat ke langit, padahal di langit sekarang sedang tidak ada bintang ataupun bulan.

"Dia mau menenangkan dirinya."

Alina paham, Alfata pasti bingung melihat Alesha tadi.

"Oh, iya. Gimana dia sekarang?"

"Dia? O-oh, Alesha ya?" Zavian mengangguk.

"Alesha mulai demam." Zavian pun hanya diam menunggu kelanjutannya.

"Ia trauma mendengar suara bentakan atau suara keras, dan muka emosi cowok yang menyeramkan." Zavian pun terperangah mendengarnya. Trauma karena mendengar suara bentakan, sudah biasa ia dengar. Tapi, baru kali ini ia mendengar seseorang trauma hanya melihat muka orang yang marah atau emosi.

Sekarang ia tau, kenapa ketika Alfata mendekatinya, tiba-tiba saja gadis itu hanya diam mematung. Pasti Alesha takut jika ia akan kena amukan Alfata, sebab tadi Al sempat emosi ketika membahas Doni dan gengnya menyerang.

"Sudah berapa lama?" tanya sang ketua geng motor itu penasaran.

"Kalo ga salah, sudah 5 tahun. Maybe ...."

"Apa sebelumnya dia gak belajar buat bisa menghadapi traumanya itu atau menghilangkan?"

Jika dipikir-pikir lagi, Alesha pernah meminta untuk mengajarinya menghadapi trauma yang ia alami. Karena ketika ada bahaya datang, itu malah membuatnya menjadi lemah jika ga secepatnya dihilangkan trauma itu.

"Pernah, sudah hampir bisa hilang traumanya. Dan gw juga mikir kalo rasa trauma yang dialami Alesha sudah hilang karena kami semua selalu berusaha membantunya. Tapi, entah kenapa ketika melihat Alfata emosi, Alesha kembali merasa seperti dihantui oleh trauma masa lalunya itu," jelas Ina kepada Zavian. Zavian pun masih setia mendengarkan, karena dia sendiri memang sangat penasaran dengan trauma yang menurutnya unik itu.

"Gw ceritain ya, nanti Lo kasih tau ke Al. Gw kasihan liatnya."

"Kenapa gak Lo aja cerita langsung?"

"Gw males," serunya, membuat lelaki itu menatapnya datar.

***

Flashback on

5 tahun yang lalu,

Alesha Khumaezah Katherine, gadis itu dulunya gadis pendiam, takut dengan orang-orang baru dan mudah menangis. Kemanapun ia pergi pasti selalu ditemani oleh orangtuanya atau anggota keluarganya yang lain yang sangat dekat dengannya.

Suatu hari, ayahnya membawa seorang pria matang yang baru terbebas dari penjara. Ternyata pria itu adalah adik dari ayahnya. Pak Danuarta (ayahnya Alesha) mengajak adiknya yang bernama Torik untuk menginap dirumahnya. Istrinya Torik yang bernama Rinda juga diajak tinggal untuk sementara waktu, sampai mereka punya pekerjaan tetap dan rumah baru.

Alesha yang baru mengenal om dan tante nya itu merasa takut-takut dan selalu menjauh. Apalagi ketika mendengar Torik baru keluar dari penjara, pasti om nya itu jahat sampai-sampai pernah masuk ke jeruji besi itu. Torik dan Rinda mencoba untuk dekat dengan Alesha supaya anak itu tidak terlalu takut kepadanya.

Akhirnya, 3 minggu kemudian Alesha pun sudah mulai dekat dengan pasangan itu. Mengetahui hal itu, Torik dan Rinda sangat senang karena dengan dekatnya Alesha bersama mereka, mereka bisa memanfaatkan anak itu untuk rencana besar yang akan mereka lakukan.

Pada suatu hari, orang tua Alesha pergi keluar kota. Mereka menitipkan Alesha kepada Torik dan Rinda selama 2 hari. Disaat itulah mereka mulai beraksi. Ketika orang tua yang Alesha sudah berangkat menuju bandara, Torik mencoba untuk memasuki kamar kakaknya. Ia mengambil semua barang berharga, uang, perhiasan dan tak lupa sertifikat rumah. Semua harta, diambil oleh Torik dan memasukkan kedalam kantong besar yang sudah ia siapkan.

Ada 1 surat yang membuatnya tersenyum senang, yaitu surat warisan dari Alm. Ayahnya. Disana sudah tertera penyataan 'Setengah dari seluruh warisan HERMAWAN diberikan kepada Torik Hermawan'. 

Akhirnya namanya pun tertera di surat warisan tersebut. Dari jauh hari, ia memang sudah merubah dokumen tersebut yang dari atas nama 'Danuarta Tri Hermawan' beralih menjadi 'Torik Hermawan' . Kenapa hanya setengah? Karena setengah warisan lainnya disumbangkan oleh Alm. Ayahnya kepada panti asuhan tempat mereka tinggal dahulu ketika masih kecil.

"Mas, kamu sudah menemukan suratnya?" tanya Rinda yang sudah berdiri didepan pintu kamar. 

"Sudah, dan ternyata Mas Danu punya segudang harta itu berasal dari papaku. Dia juga yang melanjutkan perusahaan papa, harusnya aku." Menatap nanar foto Alm. Ayahnya.

"Tapi, tidak dengan sekarang. Surat warisannya sudah aku rubah menjadi atas namaku dan surat kepemilikan perusahaan juga sudah ada padaku sekarang. Sebentar lagi perusahaan itu akan jatuh ke tanganku. Dan kita akan menjadi kaya kembali!" Torik tersenyum puas dengan semua yang ia kumpulkan. Begitu pula dengan Rinda, akhirnya ia tidak akan tinggal ditempat kecil lagi apalagi menumpang. Dia juga akhirnya bisa hidup foya-foya lagi seperti teman-temannya.

Alesha yang baru saja pulang sekolah melihat ke arah kamar orang tuanya. Setahunya, pintu kamar itu sudah tertutup atau terkunci setelah papa dan mamanya berangkat selesai sholat Subuh. Aneh sekali. 

("Apa ada maling ya dirumah? Kalau iya, kemana om Torik dan tante Rinda? Apa papa dan mama pulang dan gak jadi keluar negeri?" ucapnya dalam hati.)

Karena penasaran, akhirnya Alesha melangkah pelan menuju kamar orangtuanya. Sebelum itu, ia mengambil tongkat kasti yang terletak di sudut dekat televisi sebagai jaga-jaga kalau ternyata ada maling disana.

Ketika sudah sampai didepan pintu kamar, ia terkejut. Disana sudah ada Torik dan Rinda yang berbicara dengan ekspresi senangnya. Alesha heran, kenapa mereka bisa masuk ke kamar ini? Dan, apakah itu dokumen berharga yang dipegang omnya?

"Akhirnya, seluruh harta Hermawan akan jatuh ke tangan kita. Hahaha ...."

"Iya, Mas. Gak sia-sia kita dekatin Alesha dan manfaatin dia buat nunjukin dimana letak semua harta itu."

Alesha yang mendengarnya pun terkejut bukan main. Selama ini, ia mengira om dan tante nya itu sudah berubah dan keluarganya mulai bisa menerima mereka, ternyata kebaikan keluarganya hanya dimanfaatkan untuk menjalankan rencananya yang licik.

("Jangan-jangan, perusahaan sedang ada masalah itu karena mereka? Mereka pasti yang sengaja mengirim papa dan mama supaya jauh dari rumah," ucap Alesha dalam hati.)

Tiba-tiba tubuhnya merasa gemetar, keringat dingin mulai bercucuran, dan kakinya pun mulai lemas. Kalau saja ia tidak berpegangan dengan tembok, sudah pasti tubuhnya akan merosot kelantai. 

...***...

To be continued!

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!