cerita ini hanya cerita fiksi seorang gadis bernama Aurel.Dia hidup hanya dengan kakak nya Roy dan Mohan. Cerita menceritakan persahabatan, perselisihan dan percintaan Aurel.
Bagaimana cerita kehidupan Aurel dan ikuti disetiap hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenanga Rb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Sebelum pertandingan dirumah Pungky
"Malam mama, masak apa ini? kelihatannya lezat" Ucap Pungky.
"Eh... kak Revan kapan pulang!,kukira udah lupa jalan pulang...." Ucap Pungki sambil cengengesan.
"Kemarin dicari tuh cewek kakak, kelihatannya lagi ngambek. Kok tidak diajak sih ceweknya. "Ucap Pungky lagi sambil memandang kakaknya yang baru mengambil makanan.
"Eh, itu urusan cowok dewasa. anak kecil gak boleh ikut campur" Ucap Revan sambil mengacak rambut adiknya Pungky.
"Kakak, apaan sih jadi berantakan nih. Ayo makan dulu, jangan berdebat lagi.keburu dingin. "Bentak mama mereka.
"Oh, ya Pungky. Jadi pertandingan basketnya."Tanya mamanya Pungky.
"Ya, ma besok diadakan pertandingan basket, doain Pungky agar menang. "Ucap Pangky dengan wajah serius.
"Tentu dong, sayang. Mama selalu mendoakan yang terbaik buat anak-anak mama. "Ucap mama Pungky sambil mengacak rambut putranya itu. Namun itu semuanya bukan membuat Pungky marah dan kesal pada mamanya.
"Papa mana? , ma." Tanya Pungky yang sejak tadi belum melihat papanya.
".....Kok gak kelihatan biasanya ngomel memarahi kak Revan" Ucap Pungky sambil memakan makanan dan melihat kakaknya yang sedang melototi nya.
"Papa, sudah berangkat keluar kota, ada urusan mendadak tadi pagi jadi belum sempat bilang ke kalian."Ucap mama pada kedua putranya itu.
"Sudah makan malamnya, sekarang kamu tidur lebih awal biar besok bisa bertanding. "Ucap mama Pungky.
Pungky pergi kamar tidurnya untuk istirahat, sedangkan Revan duduk di didepan televisi sambil menghubungi kekasihnya itu.
****
"Hai, Pungky kok kamu bengong aja sih. " Ucap Johan yang melihat kearah mata Pungky.
Disana ada papa dan mama Pungky. Dia terkejut melihat kedua orangtuanya datang menonton pertandingan basket.
Di sisi lain Alvaro yang sudah berpamitan pada temannya mendekati Aurel yang sudah menunggunya dari tadi.
"Aurel, kamu menunggu lama?. " Ucapnya.
" Alvaro, kamu duluan saja, aku mau ke toilet. "Ucap Aurel.
" Aku antar kamu, ya.Kamu kan gak tahu tempat ini nanti tersesat lho."Ucap Alvaro pada Aurel.
"Gak usah, kamu siap-siap saja sebentar lagi kalian akan berkumpul dengan pak totok kan?. " Ucap Aurel sambil berlari menuju toilet.
"Aduh, di mana toiletnya sih. " Ucap Aurel yang kebingungan dan tanpa sengaja Aurel menabrak seseorang.
Bruk
"Eh... maaf" Ucapnya sambil melihat Aurel yang terjatuh dan kakinya lecet.
"Kamu tidak apa-apa? " Ucap siswa yang menabraknya tadi, sambil membantu Aurel yang terjatuh.
Dia memandang Aurel dengan kagum dan melihat kecantikan Aurel.
"Kamu gak apa-apa?, sepertinya kamu bukan siswa sini dan kakimu lecet. Mari aku antar ke UKS" Ucap pemuda itu.
"Gak, usah. Aku mau ke toilet. Dimana tempat nya, ya ? " Tanya Aurel.
"Oh..... Itu diujung sana toiletnya. " Ucapnya lagi sambil menunjuk kearah toilet. Namun Aurel sudah berlari kearah toilet dengan kakinya yang terluka.
"Makasih sekali lagi.. " Ucap Aurel saat meninggalkan pemuda itu dengan berlari.
Melihat kaki Aurel yang sakit pemuda itu mengikutinya dibelakang Aurel. Saat membuka pintu toilet, Aurel terkejut melihat pemuda itu ada didepan pintu toilet.
"Kamu sudah selesai?. Ayo ke Uks.... kakimu berdarah. "Ucap pemuda itu yang membuat Aurel terkejut.
"Gak, usah. Makasih. " Ucap Aurel sambil tersenyum. Namun tanpa menunggu lama pemuda itu menggendong Aurel ke Uks.
"Kamu kenapa sih..... memaksa aku. Aku tidak apa-apa. " Ucap Aurel memberontak sambil menggigit pemuda itu.
"Aduh."Ucap pemuda itu secara spontan.
"Sakitkan, aku gigit kamu. " Ucap Aurel yang sudah berdiri didepan pemuda itu.
"Gak tuh, yang gigit cewek cantik gak sakit lah . Malah gemes aku. Cepat sini aku obati dan diam jangan bergerak. " Ucap pemuda itu.
"Nama kamu siapa? " Tanya pemuda itu.
"Nama aku Aurel dan aku berasal dari SMA bina Karya. "Ucapnya jujur.
"Aku Rangga ketua basket saingan SMA kamu. " Ucap Rangga sambil mencubit pipi Aurel.
"Apaan sih jangan pegang-pegang.... nanti aku gigit lagi." Ucap Aurel dengan marah dan kesal. Dia tidak suka kalau orang lain melakukan hal itu kecuali kakak dan kekasihnya Alvaro tentunya.
****
Diparkiran Alvaro menunggu Aurel yang pergi sangat lama. kebetulan dia bertemu dengan keluarga Pungky.
"Alvaro, kata putra aku Pungky. kalian akan berkumpul di sekolah lagi setelah pertandingan. kok kamu masih disini. "Ucap papanya Pungky.
"Semua sudah berangkat ke sekolah kamu lho. "Ucap mamanya Pungky.
"Iya, om. Aku masih menunggu pacar aku. Tuh baru datang dari.... " Ucap Alvaro terhenti saat melihat kaki Aurel yang terluka.
"Terima kasih tante, sudah memberi tahu hal ini. "
Melihat Aurel yang sudah datang kedua orang tua Pungky pergi meninggalkan parkiran dan pulang ke rumahnya.
"Aurel kamu tidak apa-apa? " Ucap Alvaro khawatir.
"Ayo, kita ke sekolah dulu.Tadi pak Totok meminta kita berkumpul di ruangan nya. " Ajak Alvaro.
Aurel mengangguk dan mereka meninggalkan sekolah itu.
Diruang ganti Rangga mendapatkan keluhan beberapa teman-temannya satu tim.
"Rangga, kamu hari ini sepertinya lain. "
"Iya, aku tadi sudah menunggu kamu di lapangan basket. "
"Pertandingan sudah dimulai kamu baru datang. "
"Coba kemana aja kamu, kok lama datangnya padahal pertandingan baru di mulai kamunya baru datang, biasanya kamu itu tepat waktu."
"Aduh, satu satu dong tanyanya." Ucap Rangga menanggapi pertanyaan temannya.
"Oh.... tadi baru ketemu sama bidadari cantik dan gemesin.... sampai digigit tangan aku.Gak apalah soal nya cantik sih. " Ucap Rangga sambil membayangkan Aurel.
"Pantas saja, hari ini kamu tidak fokus pertandingan dan kita jadi kalah deh.Ternyata ketua tim kita baru ketemu bidadari. " Ucap salah satu temannya.
"Sudah, ayo pulang!. Lagian kalah dalam pertandingan sudah biasa. Yang terpenting pertandingan dengan tim Alvaro begitu seru. Kelak aku ingin bertanding lagi dengan tim mereka. " Ucap teman Rangga yang lain.
Akhirnya tim Rangga pulang kerumah masing-masing.Di tempat lain Aurel dan Alvaro sudah datang ke sekolahnya.
Disana masih terlihat bus yang mengantarkan siswa SMA Bina Karya untuk memberi semangat tim mereka tadi.
Diruang pak Totok tim Alvaro sudah berkumpul, hanya ketua tim mereka yang belum tiba.
"Dimana Alvaro? " Ucap pak Totok pada timnya itu.
"Saya disini pak!." Ucap Alvaro yang baru saja datang.
"Selamat sore!. Bapak sangat senang dengan pertandingan basket yang begitu heboh hari ini. Tim kalian dalam pertandingan hari ini sehat semua dan bersemangat. Selain itu kalian telah tunjukkin skill kalian dalam pertandingan ini. "
"Kalian telah membawa nama baik sekolah SMA bina karya. "
"Sekarang kalian bersiap-siap untuk pulang!. Jangan lupa untuk berdoa agar selamat kerumah kalian masing-masing. "
"Baik, pak" Jawab serentak tim basket didepan sekolah siswa yang baru turun dari bis.
"Hai, Alvaro katanya kamu mau tadi pamit mau pulang duluan kok ikut ke sekolah lagi. "Tanya Pungky.
"Itu tadi aku bertemu dengan papa dan mama kamu. Ya aku kesini dulu dong." Ucap Alvaro.
Semua siswa kembali ke rumahnya masing masing. Alvaro dan Aurel pulang kerumahnya.
