Eca Permatasari janda ditinggal mati yang harus berjuang untuk meneruskan hidup tanpa suami tercinta.
Dikenalkan dengan Eldhin, pria muda yang mengalami nasib serupa ditinggal pasangan nya.
Namun Eldhin ditinggal karena kekasih nya menikah, membuat sifatnya menjadi dingin karena frustasi yang dia rasakan.
Disaat Eca sudah mencintai Eldhin, ada sebuah kejutan besar yang terjadi di kehidupan pernikahan nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. Malam Pertama
Sambil menggeret koper, malam ini Eca akan berpindah rumah ke rumah suaminya.
Eldhin yang keras kepala menolak pindah rumah, mengharuskan Eca yang berpindah di kediaman rumah Eldhin.
"Suami kampret, bantu ngapa istrinya lagi kesusahan main nyelonong aja" Keluh Eca.
Eldhin menoleh, dia malah terkekeh dengan wajah datar yang tak berdosa melihat Eca sedang jongkok membereskan roda koper yang tersangkut karena terkena batu.
"Ih berattttt" Kata Eca dengan nada manja.
Eldhin yang merasa kasian, dia langsung menghampiri untuk membantu nya, saat itu juga Eca berlari ke dalam rumah.
"Sisanya tolong urus ya" Pekik wanita itu, lalu dia menjulurkan lidah memberi gestur ledekan kepada suami barunya.
"Saya unboxing juga kamu ya malam ini" Kata Eldhin menatap tajam. Mau gak mau Eldhin harus mendorong koper yang menurutnya itu sangat merepotkan.
Sampai kamar Eldhin, Eca melepas konde yang masih bersarang di rambutnya, dia juga membuka kebaya yang masih membenak di tubuhnya. Menyisakan pakaian dalam yang dimata Eldhin sangat mempesona.
Ramping, bersih, mulus apa lagi netranya liar melihat benda bulat yang terbungkus rapih dengan warna merah muda bergambar kupu-kupu.
Eca melihat dia tersenyum dan mendekati suaminya "Mau?" Katanya menawar. Eldhin dengan mata membulat, dia mengangguk.
Hanya saja ingin dipeluk Eca menepis, "bantu bukain kado dulu." Katanya.
"Moh, males" Jawab Eldhin dengan nada dingin.
"Yaudah saya juga males ngasih tubuh saya untuk kamu" Ancam Eca.
"Yaudah iya" Kata Eldhin Tegas.
"Nah gitu dong, suami baik para wanita, udah dingin, ganteng, getol nyari duit, macam mana aku gak klepek-klepek" Goda Eca.
"Gausah gombal" Kata Eldhin dengan tatapan dingin. Dia langsung pergi ke kresek besar warna putih yang di dalamnya ada puluhan kado tersebar. Ada yang besar dan ada juga yang kecil.
Brekkk!!
Eldhin memulai membuka kado disaat Eca sedang berganti seragam dinas khusus di atas ranjang, yaitu lingerie. "Eh tunggu saya" Protes Eca.
Eldhin menoleh, lagi-lagi jakun pria itu naik turun karena tidak tahan melihat tubuh Eca yang begitu sangat memanjakan mata nya.
Dia langsung membuang wajah nya untuk melanjutkan membuka kado, walau Eca sudah memperingati nya.
"Sayangggg kamu ini gak sabaran banget, gak mau bulan madu dulu? ke Bali tah ke Lombok gitu?" Kata Eca.
"Jauh, ngapain" Kata Eldhin dengan ekspresi datar.
"Kamu aku ajak ke air terjun kemarin gak mau, sekarang ke yang tempat lebih bagus juga gak mau" Keluh Eca.
"Gak minat" Kata Eldhin Singkat.
"Begini banget punya suami kulkas" Gumam Eca. Eldhin menoleh tajam dan menanggapi ocehan Eca "Apa kamu bilang?" Katanya.
"Oh itu... Aku mau kulkas" Kata Eca dengan senyuman, walau dalam nya sedang keringat dingin.
"Kulkas di rumah ku sudah ada empat, ngapain beli lagi?" Kata Eldhin dengan nada dingin. Tangan nya terus menyobek kertas kado tanpa Eca sadari. Lalu Eldhin mengerut kening melihat isi kado yang di selipkan alat kontrasepsi.
Eca bengong dan menatap yang di tuju oleh Eldhin "Ah, kebetulan pakai ini..." Kata Eca.
"Gak" Langsung ditolak oleh Eldhin, paham betul apa maksut perkataan dari Eca.
Tak lama mereka kompak membuka kado demi kado yang masih belum dibuka, hingga waktu sudah mulai larut.
Merasa ngantuk, Eca terus maju mundurkan kepala, hingga berakhir mendarat di pundak laki-laki jangkung itu.
Eldhin yang sadar menoleh, dengan senyuman dia mendaratkan tangan ke sebrang pundak Eca, sisanya menopang kedua kaki Eca.
Membawa Eca ke tempat tidur, Eldhin mengecup kening wanita itu sebelum akhirnya dia bilang "Terima kasih sudah kasih saya rasa cinta, kamu wanita satu-satunya yang mampu menjinakkan saya" Katanya.
Eldhin langsung meringkus sampah kado dan membuang nya ke tempat sampah.
Eldhin tidak bisa tidur kalau tidak membaca novel online bergenre horor di aplikasi pada ponsel nya. Dia terus membaca novel yang berjudul tragedi kuntilanak nyungsep di sawah. Eldhin terus membaca sampai dia ketiduran, paginya dia mengeluh karena daya baterai ponsel nya habis.