Ananda adalah seorang gadis yatim piatu yang tinggal di panti asuhan sejak usianya lima tahun. Setelah lulus SMA ia bertekad untuk mencari pekerjaan serta meninggalkan panti asuhan agar posisinya bisa digantikan oleh anak yatim piatu lain yang bernasib malang sepertinya yang tidak punya orang tua sejak usia masih kecil.
Dengan bermodalkan kemampuannya dalam mengurus pekerjaan rumah, ia akhirnya memberanikan diri untuk melamar pekerjaan sebagai asisten rumah tangga di sebuah rumah mewah milik seorang pengusaha kaya raya.
Dari sinilah kisah cintanya bermula, menjalin pernikahan dengan seorang duda berhati dingin tanpa berlandaskan cinta dan terpaksa menjadi ibu sambung bagi putri semata wayang sang suami. Akankah Ananda bertahan dalam rumitnya kehidupan pernikahannya?
Bagaimana pula kisah Ayu sang adik angkat yang juga sedang sama-sama berjuang meraih cita dan cintanya? Mungkinkah ia juga bisa menggapai sang CEO pujaan hatinya?
Seri Pertama Novel The Andersons Family.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosi Lombe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perasaan Andrew
Setelah dua hari beristirahat di rumah, akhirnya Ananda diijinkan kembali untuk kuliah.
"Aku sudah siapkan mobil dan supir khusus yang akan mengantarmu kemanapun kau pergi!" kata Mike kepada Ananda saat mereka sedang sarapan bersama.
"Uhuk uhuk!!" Ananda yang terkejut langsung tersedak.
"Kenapa tidak diskusi dulu? aku tidak butuh mobil dan supir!" Ananda protes.
Ananda tau posisinya saat ini belum jelas, hal itulah yang membuatnya menolak semua fasilitas yang diberikan suaminya. Ia khawatir jika suatu saat dirinya sudah terlanjur nyaman dengan segala fasilitas yang ada dan ternyata hubungannya dengan Mike harus berakhir, ia akan menelan kekecewaan karena harus mengalami kehidupan yang sulit kembali. Jadi lebih baik seperti sekarang saja, begitu prinsipnya.
"Kalau kau tidak mau mobil dan supir, maka aku akan pindahkan jadwal kuliahmu jadi pagi hari, supaya kita bisa berangkat dan pulang bersama setiap kali kau kuliah!" Mike menjawab dengan santai.
"Tidakkkkk,,, aku tidak mau pindah jadwal, aku sudah nyaman dengan kelasku yang sekarang!" Ananda sangat kesal dengan sikap Mike yang seolah-olah memutuskan secara sepihak tanpa diskusi dengannya.
"Kalau begitu pilihannya hanya dua, pakai supir atau pindah jadwal?" Mike memberi pilihan.
"Ayah!?" Ananda mendelik karena sangat emosi.
"Iya bunda?" sementara Mike hanya menjawab dengan santai semua protes yang dilontarkan Ananda, membuat istrinya itu semakin geram.
Sementara nyonya besar yang menyaksikan pertengkaran antara anak dan mantunya tersenyum senang karena kini Mike jauh lebih perhatian terhadap Ananda.
.........
Dengan terpaksa Ananda menerima fasilitas mobil baru beserta supir pribadi yang akan setia kemanapun dirinya pergi.
"Sebentar nyonya, biar saya bukakan pintunya dulu!" kata sang supir saat mereka sudah tiba di kampus.
"Tidak usah Sita, terima kasih, aku bisa sendiri!" Ananda langsung membuka pintu mobil dan keluar tanpa menunggu sang supir terlebih dahulu.
Sita, supir pribadi yang juga didelegasikan oleh Mike secara rahasia sebagai bodyguard sekaligus mata-mata untuk mengawasi aktifitas istrinya selama di kampus. Semenjak kejadian penganiayaan beberapa hari lalu, Mike memang langsung meminta George untuk mencarikan seseorang yang bisa menjadi ajudan istrinya kemanapun ia pergi.
"Aku nanti akan keluar kelas jam delapan malam, kau tunggu saja di lobby ya!" Ananda memberikan informasi kepulangannya.
"Baik nyonya!" Sita menunduk dengan hormat.
"Ananda!" Andrew tiba-tiba muncul dihadapan Ananda saat ia hendak berjalan menjauh dari mobil.
"Kak Andrew?" Ananda terkejut dengan kehadiran Andrew.
"Kau dari mana saja? aku dengar kau sakit ya?" Andrew menatap dahi Ananda yang terlihat lebam.
"Ah tidak apa-apa, hanya sedikit mengalami cidera saja!" kata Ananda sambil menepis tangan Andrew yang hendak menyentuh dahinya.
"Ananda, apa kita bicara serius?" Andrew kemudian menghentikan langkah anand dengan menarik tangan gadis itu.
"Ada apa kak?" tanya Ananda dengan polos.
"Ayo ikut denganku!" Andrew menarik tangan Ananda dan membawa gadis itu ke kursi taman kampus.
"Kak ada apa?" Ananda mulai tidak nyaman.
"Ananda, aku sangat mencintaimu, maukah kau menjadi kekasihku?" Andrew menggenggam tangan Ananda dan menatap gadis itu dengan lembut.
"Kak jangan begini!" Ananda menarik tangannya menjauh dari tangan Andrew.
"Ananda ayo kita pacaran!" Andrew kini memegang bahu gadis itu.
"Kak jangan begini!" Ananda menghindari tangan Andrew yang ada di bahunya.
"Kenapa Ananda? apa yang kurang dariku? kenapa kau terus menghindar dariku?" Andrew selama ini sadar bahwa gadis itu terus saja menjauh darinya.
"Maafkan aku kak, kau adalah pria baik, kau pasti bisa mendapatkan gadis yang baik juga, tapi itu bukan aku, aku tidak bisa menerimanya!" Ananda memberanikan diri menolak.
"Beri aku alasan yang tepat!" Andrew mendesak.
"Maaf aku tidak bisa!" Ananda tidak mau menjelaskan apapun, baik tentang status pernikahannya maupun tentang intimidasi yang dilakukan Jessica terhadap dirinya, yang menjadi penyebab mereka tidak bisa berpacaran.
"Tapi kenapa?" Andrew terlihat sangat kecewa.
"Maaf!" hanya kata maaf yang terus terucap dari mulut Ananda.
"Aku permisi dulu kak!" Ananda langsung berdiri dan langsung berjalan dengan cepat menuju kelasnya, meninggalkan Andrew yang terduduk lesu di taman.
..........
"Awwwwww!!" Ananda teriak kesakitan saat dirinya ditarik paksa oleh Jessica dan teman-temannya ke dalam gudang.
"Sudah ku bilang jangan pernah dekati Andrew lagi, tapi kenapa kau malah berani menyentuhnya!?" Jessica menampar pipi Ananda membuat darah segar mengucur dari bibir mungil gadis itu.
"Aku tidak mendekatinya, dia yang menyatakan perasaannya kepadaku!" Ananda menjawab dengan tegas karena dia merasa tidak bersalah.
"Dasar pembual!" satu tamparan kembali melayang di pipi Ananda, menyisakan bekas merah yang terasa begitu panas.
"Hentikan!" Sita tiba-tiba muncul dan menarik tangan Jessica serta memelintirnya.
"Jauhkan tangan kotormu dari tubuh nyonyaku!" Sita sangat geram.
"Awwwwww sakit, lepaskan!" Jessica merintih kesakitan.
"Sekali lagi aku lihat kau mendekati nyonyaku, tamat riwayatmu!" Sita kemudian melepaskan tangannya.
"Hah, kau berani mengancam ku? kau tau siapa aku? aku bisa mengeluarkan dia dari kampus ini dengan sangat mudah!" kata Jessica dengan bangga.
"Coba saja kalau berani!" kata Sita mengancam.
"Ayo nyonya!" Sita membantu Ananda untuk keluar dari gudang.
Seperti yang diperintahkan oleh Mike, Sita selalu standby di dekat Ananda secara sembunyi-sembunyi. Ia bahkan mendokumentasikan semua kejadian yang baru saja terjadi, mulai dari saat Andrew menyatakan cintanya sampai saat Jessica menampar Ananda beberapa kali.
"Mari kita ke dokter!" Sita memapah majikannya ke arah mobil.
"Aku tidak apa-apa Sita!" Ananda menolak.
"Nyonya aku mohon, tuan akan sangat marah jika aku tidak mengobati luka anda!?" Sita memelas, membuat Ananda terpaksa mengikuti Sita.
tanpa pelakor atau pun pebinor