Semua telah terjadi, imanku rasanya telah kubuang jauh. Berganti Nafsu syahwat yang selama ini selalu kupendam dalam-dalam.
Apakah ini benar-benar keinginanku atau akibat dari sesuatu yang diminumkan paksa kepadaku oleh pria-pria itu tadi.
Aku tidak tahu dan tidak ingin tahu.
Satu yang pasti, aku semakin menikmati semua ini atas kesadaranku sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DityaR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tolong
Bahkan saat ini bukan hanya satu pensil yang dijejalkan ke mulutku, tetapi 3 pensil!
Mereka bermaksud memasukkan ketiganya secara langsung ke mulutku. Aku benar-benar dibuatnya kelabakan dan ujung-ujung pensil mereka pada akhirnya bisa masuk bersamaan ke mulutku, walau rasanya penuh sesak. Tetapi nikmat juga, karena kepala pensil mereka yang kenyal itu memberikan sensasi tersendiri saat masuk bersamaan ke mulutku.
Setelah puas memposisikan tubuhku menungging, tubuhku lalu diposisikan duduk mengangk4ng, memamerkan lubang pant4tku yang sudah menganga dan juga kemalu4nku yang sudah lungset karena berkali-kali muncrat malam ini.
Seseorang pria rupanya sudah tidur rebahan dibawahku dan langsung mengarahkan pensilnya ke lubang pant4tku kembali.
Aku disetubuhinya dengan posisi meng4ngkang dan dipangku olehnya. Kali ini aku sudah tidak keberatan lagi mereka setubvhi melalui jalur haram itu. Karena aku sudah merasakan sendiri betapa nikmatnya disetubulvhi dari lubang sempit yang elastis itu.
“Aahhhh Ouuuhhhh,” lenguhku nakal saat lelaki yang memangkuku itu terus menhujami pensilya ke anvsku.
Lubang pant4tku sudah semakin licin membuat pensil lelaki yang sedang memangkuku begitu lancar maju mundur menghajarku. Aku semakin terlena oleh kenikmatan ini, sampai-sampai aku tidak sadar lelaki berambut keriting dan berbadan atletis sudah mengarahkan pensilnya ke kemalu4nku.
Saat mataku terbuka betapa terkejutnya aku melihat batang pensilnya yang luar biasa tebal, besar, dan panjang itu mulai membelah vagin4ku.
“Siap2 semua lubang lu bakalan kita pake,” ujarnya sambil terus melesakkan kemalu4nnya ke dalam vagin4ku.
“Ooouuuuu... Aaaahhhhhh... Iyaaaaah...” aku pun semakin excited menerima perlakuan mereka yang semena-mena padaku.
Lubang anvs dan lubang vagin4ku saat ini tertancap dua batang kejantanan bersamaan. Mereka berlomba-lomba memompa kel4min mereka ke kedua lubang itu.
Mereka terus menghajar lubang bawahku dengan kasar, seolah ingin menghancurkan total kedua lubang bawah itu. Aku semakin mendesah kencang dan liar, sesuatu yang tidak pernah kubayangkan sama sekali dalam hidupku. Lubang vagin4 dan anvsku disetvbuhi bersamaan oleh pria-pria berandalan ini.
“hmmppphhh,” mulutku tiba-tiba dipaksa mengvlum sebatang pensil milik salah satu dari mereka.
Mereka memaksa mulutku untuk mengvlum bergantian secara acak. Memaksa lid4hku melumuri batang mereka dengan air lud4hku dan memastikan pensil-pensil itu masih dalam posisi keras dan er3ksi.
Tidak ada pensil yang lemas malam ini. Mereka berlomba memuaskan diri memakai tubuhku yang begitu murahan ini. Saking murahannya, aku sampai tidak keberatan saat 2 orang lelaki berusaha menancapkan kedua bat4ngnya ke dalam vagin4ku bersamaan.
Aku bahkan membantu mereka melonggarkan vagin4ku agar bisa muat masuk keduanya ke dalam kel4minku yang sudah rusak itu.
“Aaahhhhh.. Enakk.. Teruss... Aku suka, Mas. enak...” desahku semakin gila.
Aku sendiri yang menancapkan pensil mereka ke lubang-lubang yang ada pada tubuhku. Mereka hanya tinggal menikmati goyanganku dan gerakan tubuhku saja untuk menghibur mereka.
Sebuah pensil tiba-tiba menembakkan sperm4nya ke dalam lubang anvsku.
Rasanya cukup berbeda, karena kali ini rasanya hangat dan lengket itu terjadi di dalam saluran pencernaanku.
Kemudian tidak menunggu waktu lama, sebuah pensil lain sudah bersarang kembali dipant4tku dan langsung mengg3njotku dengan keras. Tubuhku terus naik turun agar bisa mengurut batang-batang jahat yang minta kulayani itu.
Aku terus mendesah dan menggeliat bak wanita jal4ng yang menikmati berzin4 dengan banyak lelaki.
Kurasakan kedua pensil yang ditusukkan ke dalam vagin4ku berkedut bersamaan dan langsung muncrat di dalam serentak.
Ben1h mereka meledak bersamaan.
Terasa sekali rah1mku menjadi hangat setelah menerima dari 2 laki laki yang berbeda secara bersamaan. Cairan itu terkumpul menjadi satu dan menjadi semakin kental bercampur satu sama lain.
Sperm4 yang sangat banyak dan tidak bisa kutampung seluruhnya di dalam liang peran4kanku.
Aku benar-benar lelah malam ini tetapi aku juga tidak ingin berhenti memuaskan mereka dengan tubuhku. Setelah pensil kedua lelaki itu dicabut, langsung diteruskan oleh 2 buah pensil yang lain.
Tubuhku terus bergerak nakal merangs4ng pensil-pensil yang bergantian keluar masuk di lubang vagin4, anvs dan juga mulutku. Kini aku melayani 3 orang di lubang bawahku, 2 orang lelaki menyetulvbuhi vagin4ku, dan 1 orang lelaki menyetvbuhi anvsku.
Perlakuan mereka padaku malam ini tidak akan pernah aku lupakan seumur hidupku. Aku tidak akan melupakan sensasi nakal ini. Sensasi bersetvbuh ramai-ramai dan melayani 3 pensil di 2 lubang bawahku.
Tanpa sadar tubuhku terus bergerak naik turun semakin cepat bersamaan dengan tiap sod*kan pensil mereka yang mantab.
“Buka cadar lu!!!!!” ujar salah seorang pria sambil mengoc*k pensilnya dengan cepat mengejutkanku yang sedang asyik melayani 3 pria.
Aku buru-buru membuka cadarku dan menjulurkan lid4hku. 3 orang lelaki kemudian berdiri mengelilingi wajahku sambil bermastvrbasi. Mereka koc*k pensil mereka dengan cepat, sedangkan Aku menunggu dengan perasaan berdebar-debar. Mereka akan ejakvlasi di mulutku.
Membayangkan aku akan meminum sperm4 dari 3 sumber yang berbeda dalam waktu yang hampir bersamaan, membuatku tak sabar sekaligus meralat kesalahanku tadi saat aku memuntahkan sperm4 yang sengaja mereka keluarkan kemulutku.
Kulihat salah satu pensil mereka mulai kedutan dan segera tumpah dengan derasnya bebarengan dengan suara desahan yang terdengar begitu lega dari salah satu geng motor itu.
Lelaki pertama menumpahkan sperm4nya tepat di wajahku.
Aku berusaha mati-matian menahannya di rongga mulutku sampai lelaki kedua dan ketiga juga menyelesaikan onan1nya.
Keduanya kulihat semakin cepat mengoc*k pensil mereka, agar bisa segera mereka buang sperm4 mereka kemulutku.
“Arrrggghhh.....”, kedua lelaki itu mengejang bebarengan sambil mengerang kuat dan mereka keluar bersamaan.
Sperm4 mereka muncrat dengan derasnya, sebagian masuk ke dalam mulutku, sebagian lainnya meleset mengenai hidung serta bagian pelipis mataku.
Kurasakan ben1h kental mereka sudah memenuhi rongga mulutku. Cairan kental berbau anyir dan berasa as1n itu sudah tertampung di dalam mulutku dan siap kutelan.
Rasa serik dan gatal perlahan mulai terasa di tenggorokan saat cairan itu mulai jatuh di tenggorokanku. Menyisakan aroma anyir yang tertinggal di rongga mulut yang baru saja menjadi tempat penampungan sperm4 mereka.
Habis sudah harga diriku sebagai seorang muslimah alim yang seharusnya menjaga diri. Seorang muslimah bercadar yang seharusnya menjadi panutan dan inspirasi muslimah lainnya. Seorang akhwat bercadar yang menjadi bidadari dunia bagi para ikhwan yang seharusnya auratnya benar-benar kututup dan kujaga baik-baik.
Aku sosok yang sudah bukan seorang wanita suci, taat, dan terjaga. Aku sudah begitu rendah saat kuikhlaskan seluruh lub4ng di diriku dimasuki kel4min oleh mereka.
Parahnya ketiga lub4ngku disetvbuhi bergantian dengan cara bergilir oleh orang-orang yang berbeda tiap menitnya. Seluruh lubal4ngku malam ini menjadi tempat pembuangan ben1h para anggota gang motor.
Anulvsku penuh dengan sperm4, vagin4ku pun juga belepotan sperm4, dan mulutku pun meminum sperm4.
Bahkan seorang lont3 saja tidak ada yang mau diperlakukan hin4 seperti ini. Tidak ada lont3 yang mau melakukannya secara ikhlas, dipakai semua lubangnya bersamaan.
Mereka hanya mau melakukan apa yang kulakukan jika mereka dibayar mahal. Sedangkan aku malah menikmati diperlakukan seperti itu secara cuma-cuma, seluruh lubangku menjadi pemuas nafsv lelaki yang sampai detik ini aku tidak tahu nama mereka.
Aku merasa menjadi lebih murahan daripada lont3, karena aku melakukan semua ini dengan gratis. Walau awalnya terpaksa, lama-lama suka dan aku semakin menikmatinya...
🌺🌺🌺
Maaf kali ini Author benar-benar khilaf...
Lanjut, nggak, sih?
Please, komen di bawah!
🫣🫣😂