NovelToon NovelToon
Luka Cinta Pernikahan

Luka Cinta Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Angst / Penyesalan Suami
Popularitas:63.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Ini bukan tentang harga diri lagi, ini hanya tentang mencintai tanpa dicintai.

Aruna nekat menjebak calon Kakak iparnya di malam sebelum hari pernikahan mereka. Semuanya dia lakukan hanya karena cinta, namun selain itu ada hal yang dia perjuangkan.

Semuanya berhasil, dia bisa menikah dengan pria yang dia inginkan. Namun, sepertinya dia lupa jika Johan sama sekali tidak menginginkan pernikahan ini. Yang dia cintai adalah Kakaknya, bukan Aruna. Hal itu yang harus dia ingat, hingga dia hanya mengalami sebuah kehidupan pernikahan yang penuh luka dan siksaan. Dendam yang Johan punya atas pernikahannya yang gagal bersama wanita yang dia cintai, membuat dia melampiaskan semuanya pada Aruna. Perempuan yang menjadi istrinya sekarang.

"Kau hanya masuk dalam pernikahan semu yang akan semakin menyiksamu" -Johan-

"Jika perlu terluka untuk mencintaimu, aku rela" -Aruna-

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cukur Saja Rambutku

Perasaan yang tidak pernah hilang, meski luka begitu besar. Bolehkah hati tetap berharap? Jika memungkinkan, izinkan cinta ini menjadi sebuah kebahagiaan.

**

Bukan tentang kesempatan kedua, tapi tentang cintanya yang tidak pernah hilang. Perasaan yang sudah terlalu dalam, sampai tidak bisa untuk dia mencoba untuk berhenti mencintainya. Menghilangkan perasaannya pun tidak bisa.

Aruna kembali menikmati sore hari di Taman Rumah Sakit. Bermain dengan beberapa anak-anak lain yang terpaksa tinggal di rumah sakit, seperti dirinya.

"Kak Aruna"

Aruna menoleh dan sedikit terkejut saat beberapa anak itu berlari padanya dengan membawakan bunga mawar putih padanya. Aruna sedikit bingung, tapi dia menerimanya.

"Ini untuk Kakak"

"Diterima bunganya ya Kak"

"Loh, ini dari siapa?' tanya Aruna sedikit bingung, tiba-tiba anak-anak ini datang dengan membawa bunga mawar putih ini. Bahkan satu anak membawa dua tangkai bunga mawar.

Sekarang tangan Aruna menjadi penuh dengan bunga-bunga itu. Lalu Aruna mendongak saat merasa ada yang berjalan ke arahnya. Dan dia langsung tahu siapa yang memberikan bung-bunga ini padanya. Aruna tersenyum tipis.

"Kak, untuk apa kasih bunga sebanyak ini?"

Johan mengelus kepala satu anak laki-laki disana. "Terima kasih atas kerja sama kalian"

"Iya Kak"

Semua anak-anak itu kembali bubar dan sibuk dengan bermain disana. Sementara Johan menghampiri Aruna, mengelus kepalanya dan mengecup keningnya. Tentu saja itu cukup mengejutkan bagi Aruna, belum terbiasa dengan sikap lembut Johan seperti ini. Selama ini dia hanya menghindar setiap Johan ingin melakukan hal ini, tapi perlahan Aruna juga tidak bisa menghindarinya lagi.

"Kamu menyukai bunganya?" tanya Johan.

Aruna tersenyum tipis, dia mencium aroma wangi dari bunga mawar putih ditangannya. "Suka, terima kasih, Kak. Tapi lain kali tidak perlu memberi bunga sebanyak ini"

"Tidak papa, asal kamu senang, maka aku akan berikan apapun untukmu"

Aruna hanya tersenyum penuh arti kesedihan, karena baru sekarang Johan ingin membuatnya senang. Karena dulu yang Johan inginkan adalah penderitaannya. Aruna kembali duduk di bangku taman. Menatap anak-anak yang bermain disana dengan ditemani beberapa perawat yang menjaga mereka. Johan ikut duduk disampingnya.

"Kak, pada awalnya aku selalu mengeluh dan hampir menyerah dengan semuanya. Tapi melihat anak-anak itu yang bahkan sudah mengalami hal seperti ini lebih lama daripada aku, dan mereka masih begitu kuat dan ceria. Aku jadi sadar, jika yang perlu dijalani saat ini, adalah kehidupan ini dengan baik. Entah suatu saat nanti hasilnya akan seperti apa, itu pasti sudah kehendak Tuhan"

Johan terdiam, dia menoleh dan menatap Aruna dengan tatapan yang sulit diartikan. Setiap melihat keadaan istrinya ini, maka hatinya selalu terasa sakit sekali. Aruna yang jelas dalam keadaan tidak baik-baik saja. Tangan Johan terangkat perlahan, mengelus kepala Aruna dan rambutnya selalu ikut menempel pada tangannya. Padahal itu hanya sebuah elusan lembut.

"Kak, boleh aku meminta sesuatu? Ah, apa boleh?" tanya Aruna dengan ragu, dia menoleh dan menatap Johan dengan tatapan penuh harap.

Ya Tuhan, hati Johan benar-benar terasa begitu sakit. Bahkan untuk meminta sebuah permintaan saja, Aruna begitu ragu dan penuh rasa takut. Johan tersenyum dengan matanya yang berkaca-kaca, dia tahu Aruna seperti ini karena sikapnya yang dulu. Bahkan semua perkataan Johan, pasti membuat Aruna begitu ketakutan sampai sekarang.

"Boleh dong Sayang, mau minta apa hmm?"

Aruna masih tersenyum, menatap lekat pada Johan dengan mata sayunya. "Tolong cukur rambut aku ya nanti, dibiarkan juga tetap akan habis rontok. Malah semakin aneh dengan rambut yang tipis ini. Jadi, sebaiknya di cukur saja"

Dada Johan seperti terhimpit benda besar, sesak sekali. Meski dia mencoba untuk tersenyum, tapi air mata malah lolos begitu saja dari pipinya. Aruna tersenyum, dia mengusap pipi Johan dan menghapus air matanya.

"Kenapa menangis, Kak? Jangan menangis, aku sudah ikhlas menerima semuanya. Jalan hidupku, takdirku, dan semua yang sudah digariskan oleh Tuhan untuk aku"

Tidak bisa menahan lagi, Johan langsung memeluk istrinya ini. Menangis dengan memeluk erat tubuh Aruna. Isakannya terdengar, Johan tidak bisa menahan diri lagi.

"Kamu pasti akan sembuh"

"Aku juga berharap seperti itu, agar aku bisa merawat bayi ini"

Johan memejamkan matanya dengan air mata yang lolos begitu saja. Dadanya semakin terasa sesak, mengingat jika tidak mungkin mempertahankan diantara keduanya. Johan tetap harus memilih salah satu diantara dua nyawa.

*

Tangannya bergetar, bahkan air mata tidak berhenti mengalir, meski Johan mencoba untuk menahannya. Mesin cukur rambut sudah ada di tangannya dan sudah dia hidupkan, tapi tangannya masih bergetar untuk mencukur rambut panjang istrinya yang sudah tipis ini. Aruna duduk dengan tenang di depan sebuah cermin.

"Ayo Kak, lakukan saja. Aku tidak papa" ucap Aruna, dia tersenyum ke arah cermin untuk Johan melihatnya. Tapi dibalik senyuman itu, malah semakin membuat Johan merasa sakit. "Rambut aku pasti akan tetap habis meski tidak di cukur. Karena terus rontok"

Johan mengusap air mata di pipinya, dia mencoba untuk tetap tenang. Dia mulai menggerakan mesin cukur ke rambut Aruna, dan beberapa helai rambut langsung berjatuhkan ke atas lantai. Aruna tersenyum menatap dirinya di balik pantulan cermin. Rasanya memang cukup sakit sekali, tapi dia harus melakukan ini dalam keadaannya yang seperti ini.

Air mata Johan kembali mengalir di pipinya. Sekarang kepala Aruna sudah plontos tanpa sehelai rambut pun. Johan mematikan mesin cukur dan menyimpannya di atas meja. Lalu, dia memeluk Aruna dari belakang, tangannya melingkar di dada Aruna dengan wajah yang dia sembunyikan di bahunya. Menangis tersedu-sedu.

"Kak, jangan menangis terus. Aku tidak papa, dan aku siap dengan keadaan aku yang seperti ini"

Johan tidak menjawab, dia hanya semakin erat memeluk istrinya. Tubuhnya bergetar, rasanya sakit sekali, melihat keadaan Aruna yang seperti ini. Sementara dirinya dulu adalah pria yang paling menyakiti wanita yang sudah menampung banyak rasa sakit ini.

Aruna memegang tangan Johan yang berada di dadanya. Rasanya aneh sekali mendengar pria ini menangis. Padahal dulu saja dia begitu dingin, dan pria sangat tegas. Bukan pria lemah seperti ini, yang bisa menangis sesenggukan seperti ini.

"Kak, jangan menangis. Aku tidak papa, lagian aku merasa aneh kenapa kamu menangis seperti ini. Tidak seperti kamu yang biasanya"

Johan melerai pelukannya, dia mengangkat wajahnya yang sejak tadi terbenam di bahu Aruna. Menatap Aruna dari pantulan cermin.

"Kamu akan kembali sehat, percaya padaku"

"Em Kak" Aruna berbalik dan menghadap Johan sekarang, menatapnya dengan lekat. "Jika Dokter memberikan pilihan diantara aku atau bayi ini yang harus diselamatkan, tolong kamu pilih bayi ini saja ya. Jangan mengorbankan dia hanya demi aku. Dia juga berhak melihat dunia ini"

Deg ... Johan hanya terdiam dengan mata berkaca-kaca. Dia mengelus perut Aruna dengan lembut. Mulai terasa getaran dari dalam sana, tapi terasa cukup lemah. Dadanya terasa sangat sesak. Memang berat berada dalam posisi dirinya saat ini.

"Kamu harus bertahan"

Dan maaf jika aku mungkin akan mengambil keputusan yang tidak kamu inginkan.

*

Johan mengepalkan tangan, menatap wajah Aruna yang tenang dalam tidurnya. Lalu mengalihkan tatapannya ke perut Aruna yang membuncit.

Air mata sudah mengalir begitu saja, dia menahan isakannya karena takut membangunkan Aruna. Bahunya bergetar dan dadanya yang bergemuruh sesak. Jika bisa, dia tidak ingin berada di posisi ini. Harus memilih diantara dua nyawa yang berarti baginya.

Aku harus memilih... Tapi Tuhan, kenapa harus seperti ini?

Bersambung

1
ken darsihk
Cusss ke Yulita
Rani R.i
wahhhh kasihan Yulita kalau sampai seperti itu,,dia ceria dan baik hati
Qodri Kiflie Kiflie
nahlo jangan jangam si yuli nikah sama jo lg waduh bikin penasaran spoilernya
Rani R.i: bkn,,Yulita mungkin sama boss nya,,karna Yulita akan menjadi yg ke dua..sudah di jlss kan oleh othor di bab yg lalu
total 1 replies
Dinarra
perbaiki semuanya ya Jo, buat aruna bahagia
dika edsel
memang kamu bodoh bin ogeb bang.. makanya kamu gampang tertipu.. terperdaya oleh siluman ubur2 macam jesika.., untung kamu sadar coba klo enggak mgkin nopel ini gk kelar2 bang..
dika edsel
bukan lagi kayaknya..tp beneran akan menguras esmosi dan membuat tantrum org baca..,duuh pasti ini soal perpoligamian..,bner kata Ahmad dani" senangnya dalam hati klo beristri dua" begitukah othor kuh...???
Nita.P: Ahmad dhani senang, ini mah kagak🤣🤣 ditunggu besok atau lusa realis
total 1 replies
Nanik Arifin
hedeuh.... sptnya Yulita bakal dinikahi hanya tuk jadi mesin produksi😔🙈
ken darsihk
ikutan syedih
ken darsihk
Sehat terus Aruna semoga cepat punya anak juga
C I W I
Luar biasa
Rani R.i
waduhh thourrr jgn macam2 yea🤣🤣🤣🤣
ken darsihk
Manuttt thor lanjuttt 😍😍
ken darsihk
Awal baru dngn komitmen baru juga , semoga tetap bersama sampai menua bersama 😍😍
Nanik Arifin
biarlah Yulita dg Faas. g sah ada tokoh lain lagi 🤭
dika edsel
untung yg jadi istri johan itu aruna yg berhati malaikat coba klo perempuan lain..uughh..mgkin sijohan udah dicor atau dimutilasi trs ditaruh dalam koper trs,dibuang terpisah..!! jo.. ngapain trs nangis sih..kamu nangisin apaan,udah icip2 jesika dan dpt aruna nikmat mana lagi yg kau dustakan bang..
C I W I
Luar biasa
dika edsel
drpd liatin dua orang bucin ituh mending kita maen tebak2an...
~~ kenapa Superman poni keritingnya cuma satu...??
jawabannya.. kalau banyak namanya supermie..iya kaaaaan????
Rani R.i
jodoh yurita pasti Arvin,,asisten terbaik johan,,,uhhhh aku sgttt kesall sama si johan sialan,,,,karna sudah terlalu jauh berhubungan sama si jesika
ken darsihk
Alhamdulillah akhir nya
Dian Sary
duuu gk enak bener ceweknya lemah banget... dikit dimaafin... bego banget siii...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!