NovelToon NovelToon
MENIKAHI KAKEK TUA

MENIKAHI KAKEK TUA

Status: tamat
Genre:Tamat / Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:9.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Savana Alifa

Tidak pernah Jingga bayangkan bahwa masa mudanya akan berakhir dengan sebuah perjodohan yang di atur keluarganya. Perjodohan karena sebuah hutang, entah hutang Budi atau hutang materi, Jingga sendiri tak mengerti.

Jingga harus menggantikan sang kakak dalam perjodohan ini. Kakaknya menolak di jodohkan dengan alasan ingin mengejar karier dan cita-citanya sebagai pengusaha.

Sialnya lagi, yang menjadi calon suaminya adalah pria tua berjenggot tebal. Bahkan sebagian rambutnya sudah tampak memutih.

Jingga yang tak ingin melihat sang ayah terkena serangan jantung karena gagalnya pernikahan itu, terpaksa harus menerimanya.

Bagaimana kehidupan Jingga selanjutnya? Mengurus suami tua yang pantas menjadi kakeknya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Savana Alifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TUGAS

Gelap menyapa, menyingkirkan cahaya sang Surya berganti dengan cahaya rembulan. Malam ini terlihat cerah, di hiasi bulan bertabur bintang.

Semilir angin yang menyentuh permukaan wajah cantik Jingga membuat gadis itu memejamkan mata. Berdiri di balkon menatap taman belakang rumah yang terlihat temaram oleh lampu taman berbentuk bulat.

Ada kolam renang di bawah sana, terdapat kolam ikan buatan juga. Di atas kolam ikan itu ada sebuah gazebo untuk bersantai. Di sekeliling kolam renang dan kolam ikan itu di tumbuhi rumput hijau yang memanjakan mata.

Terdapat beberapa bangku panjang terbuat dari kayu berikut mejanya. Ada pula meja bundar yang di kelilingi kursi. Di setiap bangku, tumbuh pohon rindang, entah pohon apa itu, Jingga tak jelas melihatnya.

"Apa besok aku boleh kesana? Sepertinya tempat itu sangat nyaman untuk menenangkan diri," gumamnya.

Suara ketukan di pintu kamar membuat Jingga menoleh, kemudian ia beranjak dari balkon memasuki kamar, berjalan mendekati pintu dan membukanya perlahan.

"Selamat malam, Nona. Apa anda masih mengingat saya?" tanya perempuan paruh baya yang tampak membungkuk hormat padanya.

"Tentu aku ingat, Bu Rika?"

Rika mengangguk, senyumnya tersungging manis, "Boleh saya masuk Nona? Saya di tugaskan pak Lim untuk memberi tahu beberapa tugas yang harus anda lakukan nanti," jelas Rika.

Jingga mengangguk beberapa kali, ia balas tersenyum dan membuka pintu kamarnya lebar-lebar, "Silahkan masuk, Bu."

"Terima kasih, Nona.."

Jingga kembali mengangguk, lalu mereka duduk di sofa.

"Nona, ada beberapa tugas yang harus anda lakukan setelah anda menikah dengan tuan Langit nanti, saya harap anda melakukannya dengan tulus."

Jingga menelan ludahnya, ia takut dari salah satu tugas itu adalah perihal ranjang. Jika boleh jujur, ia tak siap. Apalagi ia tak mengenal Langit, bukan karena pria itu tua dan lebih pantas menjadi kakeknya, tapi karena ia belum mengenal siapa Langit sebenarnya.

"Jangan takut Nona, tua Langit orang yang sangat baik. Meski pun tegas dan dingin, tapi beliau orang yang sangat baik. Dia tidak akan memaksa jika anda tak mengizinkannya," jelas Rika.

Sepertinya, Rika bisa membaca jalan pikirannya. membuat Jingga malu dan tersenyum kikuk.

"Bu-bukan seperti itu Bu, aku hanya.."

"Saya mengerti Nona," potong Rika. Ia tersenyum, dan mulai menjelaskan apa saja tugas yang harus Jingga lakukan dari pagi hari menyambut Langit bangun, sampai malam hari menemani pria itu tidur.

"Menemaninya tidur?" ulang Jingga sesaat setelah Rika menjelaskan tugasnya.

Rika mengangguk, senyum tipis terukir di bibirnya, "Iya nona, selama ini yang selalu menemani tuan tidur adalah Alex, dan setelah anda menjadi istrinya nanti, tugas itu akan di alihkan pada anda."

Mendengar kalimat itu, Jingga ternganga. dalam bayangannya bermunculan hal yang menggelikan. jadi selama ini Alex kerap menemani Langit tidur? begitu pikirnya.

"Hanya menemani sampai tuan Langit benar-benar tertidur Nona. Tidak terjadi apa-apa di antara mereka," celetuk Rika.

Lagi-lagi Jingga terkejut, Rika seperti tahu semua isi hatinya.

Jingga tersenyum kikuk, "Iya Bu, pasti seperti itu.."

Setelah memberi tahu tugas apa saja yang harus di lakukan Jingga, juga kebiasaan yang selalu Langit lakukan, Rika mengajak Jingga turun untuk makan malam.

Ingin menolak tapi Jingga takut. Ia masih enggan bertemu dan bersitatap dengan Langit terlalu lama, tatapan pria tua itu seperti hendak mengulitinya.

1
my dear
2 badai dalam rumah tangga kedua putrinya pak hardi
my dear
ya ampun thor,,, wajah sedihq jadi hilang... 😅
my dear
sama persis saat langit merasa kecewa pd jingga, padahal bukan salahnya jingga
my dear
pasti ayah kandung dari calon bayinya mega
my dear
😭😭😭😭
my dear
mungkin mau minta tanda tangan perceraian
my dear
☝🤧🤧🤧
my dear
langit mungkin masih bisa dimaafkan, asal dia tetap berjuang dengan sungguh-sungguh & tak pernah menyerah sedikitpun
my dear
😭😭😭😭😭
sumpah aq gc kuat....
ceritanya bikin baper😭😭😭
my dear
emang kasihan juga langit😭
tapi kesalahannya tidak bisa dimaafkan😭😭😭
my dear
langit emang pantas dibenci jingga,,,
my dear
/Cry/
my dear
ayahnya penyebab kematian calon anak, pasti penyesalan hadir belakangan
my dear
jika jingga penyebab kematian orangtuanya langit,
sekarang justru langitlah penyebab kematian anaknya sendiri....
my dear
kenapa langit harus percaya begitu saja,,,, biasanya juga langit bisa menyelesaikan masalah sampai ke akarnya....
kalo emang benar violet yg membuat orangtuanya langit meninggal, kan bukan salahnya jingga...
my dear
aq kasihan sama jingga, lagi hamil malah dibentak2 sama orang yg sangat dicintainya, padahal bukan salahnya jingga....
my dear
positif jingga....
my dear
mau dong
my dear
ciri2 ngidam nih....
my dear
jangan2 jingga lagi hamil...
dan langit yg ngidam,,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!