Satu ibu bisa membesarkan beberapa orang anak tapi belum tentu beberapa anak bisa membesarkan satu orang tua.
Ibu Yarni mempunyai enam orang anak, empat laki - laki dan dua orang anak perempuan. Ia wanita yang kuat bisa membesarkan keenam anaknya tanpa adanya seorang suami.
Suaminya meninggal saat penyakit yang menggerogotinya tidak bisa lagi di sembuhkan karna keterbatasan ekonomi.
Keenam anaknya alhamdulilah bisa sukses tapi lima dari anaknya mulai menjaga jarak, hanya anak bungsu yang selalu setia berada disampingnya.
Bagaimana kisah kehidupan bu Yarni selanjutnya? Apakah ia akan bisa berkumpul kembali bersama anak - anaknya atau tidak sama sekali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Yarni dan Si bungsu pulang hari telah malam. Yarni sengaja pulang telat karna masih marah pada putra - putranya.
"Mak kok kita pulangnya malam sih? trus yang masak makan malam siapa?" Si bungsu masih saja memikirkan saudara - saudaranya kelaparan di rumah.
"Biarkan aja, mereka bisa beli ke warung. Ga usah mikirin abang - abangmu ,mereka sudah besar dan bisa berpikir." kesal Yarni.
Saat sampai dirumah nampak putra dan putrinya sudah duduk menunggu kepulangannya.
"Assalamualaikum." ujar Yarni dan Si bungsu berbarengan.
"Waalaikumsalam. " jawab putra putrinya.
Mak habis dari mana,kok baru pulang jam segini?" tanya si kakak.
"Habis dari rumah uwak Nanti,anaknya baru lahiran baru pulang dari rumah sakit. " jawab Yarni.
"Mak udah makan?" tanya Dezi.
"Sudah." Yarni berlalu begitu saja meninggalkan putra dan putrinya menuju kamar.
"Kamu sengaja ya nyuruh mak pulang malam - malam." tuding si kakak.
"Ga ,aku sudah daei tadi sore ngajak mak pulang tapi mak ga mau. Katanya masih betah."
"Gara - gara kamu pulangnya kelamaan ga da yang masak tau. Terpaksa kami beli makanan untuk makan malam." si kakak memarahi si bungsu dan menyalahkannya.
"Salah sendiri ga bisa masak. Makanya belajar dong biar ga nyusahin orang lain." jawab Si bungsu.
"Udah pintar ngejawab kamu ya. Mentang - mentang di belain mak, awas aja kamu nanti." ancam si kakak.
"Siapa takut. " ledek si bungsu sambil menjulurkan lidahnya.
Abang - abangnya memilih jadi penonton dan tidak saru pin yang menengahi perdebatan antara si kakak dan Si bungsu.
Si bungsu yang merasakan tubuhnya lelah dan buruh istirahat. Bergegas menuju kamar maknya untuk istirahat. Ia sama sekali tidak mendengarkan panggilan si kakak.
"Mak udah tidur?"sapa si bungsu.
"Belum, ada apa?"Yarni memutar tubuhnya menghadap sang putri.
Ga ada apa - apa mak ,cuma oeng2n tau aja." kekeh Si bungsu.
Keduanya berbincang - bincang sebentar sebelum kantuk menyerang. Ditengah perbincangan tampak Su bungsu sudah pulas tertidur.
Yarni tersenyum memperhatikan putri bungsunya yang berwajah sangat cantik. Pantas banyak lelaki menginginkan putri bungsunya itu. Wajah cantiknya menurun dari wajah sang ayah yang keturunan bule.
Ia menyelimuti tubuh putrinya itu dengan selimut. Udara makin malam makin berasa dingin. Karna matanya juga sudah sangat mengantuk akhirnya Yarni tertidur juga mengikuti si bungsu.
Di luar juga sudah sepi karna semuanya sudah kembali kekamar masing - masing. Termasuk si kakak. Tak ada lagi suara - suara orang ngobrol. Karna semuanya sudah masuk kedunia mimpi masing - masing hingga pagi menjelang.
Ayam berkokok nyaring tapi sangat merdu ditelinga. Ditambah suara muazin dari mesjid memanggil hambanya untuk segera bangun mengerjakan kewajiban pagi.
Yarni dan Si bungsu sudah bangun dan sudah rapi bersiap berangkat ke mesjid untuk sholat berjamaah. Baik Yarni maupun si bungsu tidak ada niat buat membangunkan anggota keluarganya yang lain.
Yarni yang masih merasa kesal melarang ai bungsu untuk membangunkan abang - abangnya. Biarin saja mereka bangun dengan sendirinya. Kalau pun nanti ada yang memarahi Si bungsu maka Yarni siap pasang badan membuat si bungsu merasa lega.
...****************...
malam kk,apa.kabar? selamat istirahat. Thor udh up lagi ya kk,jangan lupa tinggalkan jejak berupa like dan komen serta votenya yang banyak biar thor semakin semangat menulis bab selanjutnya "
yruh2 ade