NovelToon NovelToon
Dear, Gavin

Dear, Gavin

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Teen School/College / Romansa
Popularitas:5.9M
Nilai: 4.6
Nama Author: Mae_jer

Yaya_ gadis ceria dengan sejuta rahasia.

Ia selalu mengejar Gavin di sekolah,
tapi Gavin sangat dingin padanya.

Semua orang di sekolah mengenalnya sebagai gadis tidak tahu malu yang terus mengemis-ngemis cinta pada Gavin. Namun mereka tidak tahu kalau sebenarnya itu hanya topengnya untuk menutupi segala kepahitan dalam hidupnya.

Ketika dokter Laska memvonisnya kanker otak, semuanya memburuk.

Apakah Yaya akan terus bertahan hidup dengan semua masalah yang ia hadapi?

Bagaimana kalau Gavin ternyata
menyukainya juga tapi terlambat mengatakannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Semua orang di aula mulai riuh ketika pertandingan basket cowok di mulai. Savaro berulang kali berhasil memasukan bola ke dalam ring sampai-sampai Yaya yang tidak suka nonton pertandingan seperti itu jadi tertarik.

Hebat sekali kakak kelasnya itu. Pantas saja ia terpilih jadi kapten. Yaya cepat-cepat menutupi telinganya saat orang-orang mulai berteriak. Gila, memangnya mulut mereka tidak kelelahan apa? Dari tadi teriak terus kayak di pasar. Beberapa siswi disebelahnya bahkan ada yang berdiri dan berteriak kencang seperti orang kerasukan. Yaya menghembuskan nafas lelah. Oke, sepertinya kegiatan begini tidak cocok buat dia. Ia datang hanya karena...

Pandangannya jatuh pada seorang laki-laki yang memasuki aula itu bersama beberapa guru. Keningnya berkerut.

Papa?

Pandangannya berpindah pada Sara yang juga sedang menatapnya dari bawah dengan wajah penuh kemenangan. Ia teringat perkataan gadis itu kira-kira sebulan lalu di tempat sama. Lapangan basket tempat mereka berada saat ini.

Yaya tersenyum sinis. Ia menahan amarah dan rasa kecewanya. Selama ini papanya tidak pernah datang ke sekolah bahkan meski sudah dipaksanya berulang kali. Tapi apa ini? Sih pria tua itu malah muncul dipertandingan persahabatan sekolah. Dan paling menyedihkannya lagi, kedatangannya bukan untuk anak kandungnya sendiri tapi untuk anak orang lain.

Tega sekali, tega sekali pria tua itu. Kepadanya yang sebagai anak kandung sendiri selalu ia marahi dan salahkan. Tapi Sara? Gadis itu bahkan belum sampai setahun menjadi saudari tirinya dan papanya bela-belain datang di sela-sela waktunya yang katanya sibuk tiap hari itu. Yaya membuang nafas kasar. Ia menutup matanya dalam-dalam.

Ia sudah berusaha keras menahan diri. Tapi melihat wajah setan Sara yang terus menerus me memojokkannya membuat emosinya naik. Lalu tanpa aba-aba ia berdiri dari kursinya, berlari cepat ke tempat duduknya Sara dan timnya dan melewati orang-orang yang memandanginya aneh. Ia tidak peduli sama sekali dengan pertandingan yang sedang berlangsung. Kemarahannya membuncah. Ia sudah tidak tahan lagi.

Dengan sekali sentak ia meraih rambut Sara, menjambaknya, membantingnya ke lantai dan menyerangnya dengan agresif. Semua orang di tempat itu langsung berdiri riuh menonton perkelahian yang terjadi secara tiba-tiba itu. Bahkan tim Savaro dan yang lainnya berhenti sesaat, mereka bingung dengan keriuhan yang terjadi. Pertandingan jadi kacau. Semua orang lebih tertarik menonton perkelahian itu. Lebih tepatnya melihat aksi Yaya yang menyerang Sara tiba-tiba.

Mata Savaro lurus ke tempat Sara yang sudah dipenuhi banyak orang itu. Beberapa siswi di tim gadis itu berusaha melerai tapi tidak mampu menghentikan serangan Yaya. Entah kenapa gadis itu tiba-tiba menjadi sangat kuat, menyerang teman mereka dengan membabi buta.

"SAVA! CEWEK YANG LO BAWA NYERANG SARA, TOLONGIN CEPETAN!'

teriak Rina. Nada suaranya terdengar panik. Savaro yang mendengarnya hanya bengong mencerna semua kata-kata gadis itu. Setelah benar-benar sadar ia baru berlari cepat menembus kerumunan.

Gavin dan Bintang saling menatap kemudian ikut berlari ke bawah ketika mengetahui jika Yayalah yang menyerang kakak kelas. Tapi mereka kalah cepat dengan Savaro.

"Yaya lepasin." ucap Savaro berusaha menyadarkan Yaya. Tangannya berusaha melepaskan cengkeraman Yaya dari leher Sara tapi gadis itu sangat kuat. Ia tidak mau melepaskan Sara dan terus menyerangnya dengan kemarahan berapi-api. Sementara yang lain terus menonton bahkan bersorak seperti merasa kejadian itu menyenangkan bagi mereka.

Sara mulai terbatuk-batuk. Kekuatannya hampir habis. Ia mulai sesak nafas. Melihat hal itu, Gavin cepat-cepat maju mendekat dan menggeser tubuh Savaro. Dengan kekuatannya ia berhasil memisahkan Yaya dari kakak kelas yang ia tidak tahu tahu siapa namanya itu. Yang benar saja, apa gadis ini kerasukan? Kenapa tiba-tiba malah menyerang orang? Gavin tidak habis pikir.

"LO MAU MATIIN ANAK ORANG HAH?" teriakan Gavin menggelegar di seluruh ruangan bahkan mampu membuat keadaan yang riuh tadi berubah tenang seketika. Parah. Ternyata pria yang terlihat tenang dan lebih banyak diam seperti Gavin ini sekali marah jadi sangat menakutkan.

Savaro mendekat dan merangkul Yaya. Ia tidak suka Gavin berteriak kasar pada gadis itu namun ia juga tidak bisa membela. Di posisi ini, Yaya yang salah.

Yaya sendiri yang sejak tadi menunduk mengangkat wajahnya perlahan menatap sang papa yang berlari mendekati Sara. Gadis licik itu masih terbatuk-batuk.

Papanya meminta bantuan teman-teman Sara untuk membawa gadis itu ke UKS lalu pandangannya beralih menatap Yaya. Ia terlihat marah. Pertandingan sudah kacau dan orang-orang sudah mulai bubar. Itu pun karena di ancam Savaro. Karena kalau tidak di ancam, mereka tidak akan beranjak dari situ.

Lalu tiba-tiba sebuah tamparan keras mengenai pipi Yaya. Gavin, Savaro, Bintang dan tim basket yang masih tersisa di ruangan itu sama-sama terkejut dengan kejadian itu. Berbeda dengan Yaya. Tamparan? Itu sudah  biasa. Biasanya juga ia dilempari atau dipukuli sampai berdarah. Gadis itu melihat papanya menunjuk-nunjuk padanya seperti mengancam setelah itu berbalik pergi tanpa bicara sepatah katapun.

Yaya tertawa hambar membuat Savaro mempererat rangkulan di pundaknya. Gavin berbalik pergi, ia terlalu malas melihat gadis itu bersama pria lain. Tunggu, apa dirinya tidak rela? Pria itu menggeleng-geleng berusaha menjernihkan pikirannya.

1
Nic
para readers ikutan gila, senyum senyum sendiri
Nic
Gavin mode cogil
echa purin
/Good//Good/
maria handayani
/Silent/
As Ri
Luar biasa
Alinanggana
salah faham lagi duit2 lagi
Wahyuni Wahyuni
banyak kali iklan sekarang
Anna Zoey
Thoor, aku nangis dari tadi 😭😭😭
Anonymous
Biasa
Anonymous
Buruk
Ros Ani
/Sob//Sob//Sob//Sob/
Meriam Tehupelasury
Luar biasa
Nic
aaaaaaaa greget ey
Nic
gantelman sekali kak sava
Nic: kalau di sambung " kasava = casava" singkong dong
total 1 replies
Nic
wkwkw sebegitu gregetnya dokter laska loh, sampe disembunyikan si yaya
Nic
nah loh?
Venny Merliana
ada 2org yg deket sma Yaya. si Savaro sma dokter Laksa...klo bukan Savaro berarti dokter Laksa dan bisa jadi Yaya sndiri
Venny Merliana
cuma Savaro yg care sma Yaya bener2 tulus..bahkan kluarga juga org yg di sukai nya simpati saat tau Yaya sakit,sedih 😭😭
Venny Merliana
bintang bintang..saat genting lagi sedih eh malah ngelawak pake bisa gantung diri lah si Gavin..😅😅
Venny Merliana
Hua Hua 😭😭😭😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!