NovelToon NovelToon
Batas Kesabaran Seorang Istri

Batas Kesabaran Seorang Istri

Status: tamat
Genre:Ibu Mertua Kejam / Suami Tak Berguna / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Romantis / Balas Dendam / Konflik etika / Tamat
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.6
Nama Author: Marica

Aluna Aurelia Pradipta memimpikan keindahan dalam rumah tangga ketika menikah dengan Hariz Devandra, laki-laki yang amat ia cintai dan mencintainya. Nyatanya keindahan itu hanyalah sebuah asa saat keluarga Hariz campur tangan dengan kehidupan rumah tangganya.

Mampukan Aluna bertahan atau memilih untuk pergi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tuan Dan Nyonya Bramantyo

Aluna dan Rania masih menertawakan Sandra. Ada untungnya juga Sandra datang ke tempat itu meskipun sempat membuat keributan. Beruntungnya keributan itu tidak menimbukan masalah pada pengunjung lain. Pegawai yang terluka karena ulah Sandra pun sudah Aluna berikan kompensasi.

"Oh iya, kapan orang yang kamu ceritakan itu datang?" tanya Aluna pada Rania.

"Aku rasa sebentar lagi." Rania melihat waktu pada jam yang melingkar di pergelangan tangannya, setelah itu menoleh ke arah pintu masuk. Ia melihat pasangan berjalan masuk ke tempat itu. Dari penampilan jelas mereka dari kalangan atas. "Nah, itu dia mereka," tunjuk Rania. "Ayo ke sana," ajak Rania.

"Tunggu!" tahan Aluna. "Aku seperti tidak asing dengan mereka?" Aluna berpikir di mana ia pernah melihat kedua orang itu.

"Jelaslah. Mereka itu bukan orang sembarang," jelas Rania." Ayo kita sambut mereka. Akan aku kenalkan pada mereka." Rania mengajar Aluna untuk menyambut kedatangan tamu itu.

"Selamat datang Nyonya dan Tuan Bramantyo," sambut Rania.

"Halo, Rania," sapa wanita itu.

"Oh iya ini teman yang saya ceritakan." Pandangan Rania mengarah pada Aluna. "Aluna mereka orang yang aku ceritakan, Tuan dan Nyonya Bramantyo."

"Oh, halo. Selamat datang di butik saya Tuan dan Nyonya Bramantyo, saya Aluna," salam Aluna sembari mengulurkan tangannya.

"Salam, Aluna," sapa balik Arleta, istri dari Adrian Bramantyo. "Saya Arleta dan ini suami saya, Adrian." Arleta dan Adrian membalas uluran tangan Aluna secara bergantian.

"Mari silahkan Tuan, Nyonya kita ngobrol di ruangan saya saja," ajak Aluna.

"Baiklah." Pasangan suami dan istri iru berjalan mengikuti Aluna dan Rania.

Sampai di ruangan kerjanya, Aluna mempersilahkan Arleta dan Adrian duduk di sofa panjang yang ada di sana.

"Silahkan duduk," ucap Aluna.

"Terima kasih, Aluna," balas Arleta.

Rania sendiri duduk di sofa single yang berhadapan langsung dengan Rania.

"Mau minum apa?" tanya Aluna.

"Apa saja. Tidak perlu repot-repot," ucap Adrian.

"Baiklah, tunggu sebentar." Aluna beranjak dari tempat duduknya lantas membuka lemari pendingin. Di dalamnya ada jus mangga kemasan. Aluna menuang jus tersebut ke dalam dua gelas lantas menyajikan ke tamunya.

"Maaf, hanya ada ini." Aluna menghidangkan minuman itu ke hadapan Arleta dan Adrian.

"Tidak masalah. Saya sudah mengatakan sebelumnya, kamu tidak perlu repot-repot," ucap Adrian.

"Iya, Aluna," imbuh Arleta.

Aluna tersenyum, melihat keduanya membuat Aluna teringat akan mendiang kedua orang tuanya.

"Baiklah, ada yang bisa saya bantu?" tanya Aluna.

"Kata Rania kamu bisa membuatkan desain perhiasan, kami ingin melihatnya," jawab Arleta.

"Sebentar saya ambil dulu." Aluna kembali beranjak dari tempat duduknya, menuju meja kerjanya. Ia mengambil buku-buku desainnya, membawanya dan memperlihatkan kepada Arleta.

"Silahkan, Nyonya," ucap Aluna.

Arleta membuka buku tersebut dan senang melihat hasil karya Aluna.

"Apa semua yang ada di toko ini hasil karyamu?" tanya Arleta.

"Tidak semua, Nyonya. Ada sebagian dari tempat lain yang mempercayakan pada saya untuk menjual produk mereka," jelas Aluna. "Silahkan jika Anda ingin melihat yang lainnya." Aluna memberikan buku desain pakaian dan juga tas.

Arleta menerima buku desain yang Aluna berikan. Ia membuka buku itu, membukanya lembar demi lembar.

"Saya suka tas ini dan juga desain perhiasan ini. Saya ambil keduanya," ucap Arleta.

"Keduanya?" tanya Aluna memastikan.

"Iya," jawab Arleta. "Eh tunggu, gaun ini …." Arleta menunjukkan gambar gaun pesta kepada sang suami. "Bagimana pendapatmu?" tanyanya.

"Ya ini bagus. Apa gaun ini untukmu?" tanya Adrian disambut anggukkan oleh Arleta.

"Ya ini bagus dan sepertinya cocok untukmu," ucap Adrian.

"Baiklah, Aluna saya juga ingin gaun ini." Arleta menunjukkan gambar gaun yang diinginkannya.

"Baiklah, Nyonya. Mari kita lakukan pengukuran." Aluna mengambil alat ukur.

Aluna mulai mengukur bagian-bagian tubuh Arleta lantas menulisnya. Tidak butuh waktu lama Aluna untuk melakukan hal itu. "Sudah selesai, Nyonya."

"Okey." Arleta kembali ke tempat semula ia duduk. "Kapan saya bisa mengambil pesanan saya?" tanya Arleta.

"Saya akan usahakan secepatnya," jawab Aluna.

"Baiklah saya percayakan kepada kamu. Ulang tahun anak saya masih satu bulan lagi," ucap Arleta.

"Baik, Nyonya," sahut Aluna.

Aluna mencatat semua pesanan Arleta dan memberikan desain perhiasan yang Arleta pilih.

"Aluna," panggil Arleta.

"Ya, Nyonya." Aluna mendongak lantas melihat ke arah Arleta.

"Kamu sudah punya pasangan?" tanya Arleta.

Aluna tidak langsung menjawab, ia butuh proses untuk mencerna pertanyaan yang Arleta lontarkan.

"Maksud, Nyonya?" tanya Aluna.

"Kamu sudah memiliki pasangan atau belum?" ulang Arleta.

"Saya sudah menikah, Nyonya," jawab Aluna kikuk.

"Ck, sayang sekali. Jika kamu belum memiliki pasangan saya berencana akan menjodohkan kamu dengan anak saya," aku Arleta.

UHUK UHUK

Semua orang terkejut lantaran tiba-tiba Rania tersedak.

"Rania, kamu tidak apa-apa?" Aluna mengambil air mineral di lemari pendingin kemudian berpindah ke tempat Rania duduk. "Minumlah!" Aluna menyodorkan air mineral kepada Aluna setelah lebih dulu membuka tutupnya.

Rania menerima air mineral itu lantas meminumnya.

"Rania, kamu benar tidak apa-apa?" tanya Aluna khawatir.

"Tidak, Aluna. Aku hanya terkejut Nyonya Arleta akan menjodohkan kamu dengan anaknya. Padahal kalian baru pertama kali bertemu," jelas Rania.

"Maaf, Nyonya." Rania tersenyum dengan menunjukkan deretan giginya.

"Karena saya suka dengan dia," jawab Arleta. Wajahnya sama sekali tidak menunjukkan rasa bersalah sedikitpun sudah membuat Rania terkejut.

"Mami ini ada-ada saja," kekeh Adrian. "Aluna jangan dengarkan istri saya. Dia sudah frustrasi melihat anaknya yang susah diatur."

"Tidak apa-apa, Tuan. Saya doakan anak Anda mendapatkan jodoh yang baik," ucap Aluna.

"Amin."

"Panggil kami om dan tante saja ya sama seperti Rania. Tapi anak ini selalu merasa tidak enakkan." Arleta menyentuh dagu Aluna.

"Hah." Ekspresi wajah Aluna berubah menjadi cengo. Setelah itu melihat ke arah Rania seolah meminta pendapatnya. Sang sahabat memberi isyarat dengan kedipan mata. "Ba-baiklah, Om, Tante, itu juga jika kalian tidak keberatan."

"Tentu tidak. Tadinya kami berharap kamu bisa memanggil kamui Mami sama Papi, tapi harapan kami sudah pupus," ucap Arleta.

"Mami …," tegur Adrian.

Aluna tertawa kecil melihat itu dan mengangap keduanya adalah pasangan serasi.

"Baiklah, Aluna." Arleta berdiri diikuti semua orang. "Kami permisi dulu. Kabari kami secepatnya, ya."

"Siap, Nyo … maksud saya, Tante," balas Aluna.

Aluna dan Rania mengantar Arleta dan Adrian ke pintu keluar. Sepanjang perjalanan Alena dan Arleta mengobrol. Arleta terus mengutarakan kekaguman pada Aluna, membuat Aluna sedikit salah tingkah.

"Sampai jumpa, Aluna," salam Adrian.

"Sampai jumpa, Om," salam balik Aluna.

"Ayo, Sayang. Kita pulang," ajak Adrian pada Arleta.

"Ayo." Arleta menerima uluran tangan sang suami. "Sampai jumpa, Aluna."

"Sampai jumpa, Tante," salam Aluna.

Aluna kembali ke ruangan kerjanya bersama Rania lantas membereskan buku-buku desain dan menaruhnya di mejanya.

"Ya Tuhan aku tidak pernah berpikir jika mereka memiliki pikiran akan menjodohkanmu dengan anak mereka," celoteh Rania sembari mendudukkan diri di sofa.

"Sepertinya kamu sangat akrab dengan mereka?" tanya Aluna seraya membereskan tempat kerjanya.

"Ya, karena …." Rania menggantung ucapannya membuat Aluna menoleh ke arahnya.

"Karena apa?" tanya Aluna penasaran dengan ucapan Rania selanjutnya.

"Maaf Aluna. Sebenarnya … aku berbohong padamu," cicit Rania.

1
>AY<
kalau itu rumahnya aluna, kenapa ortunya kemarin ngontrak ya
>AY<
alhamdulillah ya Allah, rezeki 🤭
📧🇮🇩
knp lbh pinter sandra ya
📧🇮🇩
syukurin km elsa
📧🇮🇩
typo nama nya tor
Dewi Dama
susunan kalimat dan kata2..juga bagus...
Weli Telaumbanua
elgar anaknya arleta🤭
Mur Lina
Tanggal yang cantik dari Aithor🤣🤣🤣
Mur Lina
Author se7kalau Elgar sama Alina
Mur Lina
Mudah2an ada cinta segiempat bukan segitiga 🤣🤣🤣
Titik Mutmainah
aku suka wanita yg mau melawan bila ditindas apalagi yg sdh keterlaluan jgn diam aja krn mrk akan semakin dholim
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
gimana sih anya wkwk walopun misal aluna pulang emang aluna ga bisa nanya langsung ke suami nya atau suami nya bisa aja nanya kenapa ga jadi ke kantor, lagian telinga sm mata nya elgar dimana2, kalopun isteri nya ga ngadu ada lili yg bisa ngadu, udah ah ga bakat jd pelakor 🤣
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
ih oma ternyata nakal yg pas muda nya wkwk 🤭😂✌️
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
oma masih mending aluna dong bekas tp kan jelas pernah di nikahin suami nya drpd clara udah ga di nikahin di bekasin sm suami ibu nya sendiri 🤣
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
yaalah kocak bgt 🤣 dimana2 kalo selingkuh itu sama yg lebih muda, lah ini seumuran ibu nya wkwk kenapa ga sekalian sama ibu sendiri nya aja kalo gt 😩 eh jangan ding dosa nya doble mana nanti pas lagi enak2 bingung manggilnya sayang apa mama 🤣
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
heh jamblang lu ngerti ga yg nama nya hak menerima dan menolak tawaran, kalo lu ngajak ya itu hak lu orang lain mau nerima sm enggak ya hak dia, kenapa jd ngatain isteri ga becus, kenapa ga lu langsung aja yg hubungi perusahaan bramantyo kalo emang lu butuh bgt 😏😒
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
sebenernya curhat ke lawan jenis gini ga di sarankan apalagi udah soal rumah tangga slnya banyak yg dari curhat gini awal dr deket sampe selingkuh tp kayaknya emang plot nya si aluna sama si elgar jd gapapa wkwk kayaknya si hariz juga selengki sama camelia 😂
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
ya siapa suruh ga ngasih duit ke isteri wkwk giliran isteri di anggap utang ke orang lain kamu malu 😂 harga diri suami padahal dilihat dr isteri nya terawat enggak wkwk
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
ngakak sama typoan ini, Rania nanya ke diri sendiri ini? 🤣
Gula kapas: makasih kakak, nanti tak cus Revisi 🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
keluarga gendeng bisa2 nya suami liburan isteri nya di tinggal, mana pas kedukaan kayak gini, semoga keluarga suami nya cepet pulang


kepangkuan yg Maha Kuasa ✌️🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!