semuanya berawal dari Novi yang mau hadir di pernikahan sang sahabat besok pagi,namun akibat hujang deras,Novi pun tertahan di halte bus seorang diri.....
sang sahabat yang merasa ibah,memutuskan untuk menjemput Novi,dan kejadian naas pun terjadi....
bagaimana kisah selanjutnya?
yuk mampir dan baca....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kucing betina
(Gedung meeting)
Hari ini para pembisnis dari kota X berkumpul di sebuah gedung mewah yang akan diadakan meeting besar-besaran.mereka akan berlomba untuk mendapatkan proyek besar yang akan menghasilkan uang triliunan.tentu nya mereka datang dengan penampilan rapi dan menawan,membuat para staff gedung berkumpul dan menyaksikan pemandangan yang hanya terjadi 2 sekali itu....
Namun saat giliran Revan dan Irvan yang berjalan masuk,para staff gedung dibuat gagal fokus karna melihat tanda merah di leher Revan yang tidak sepenuh nya tertutup rapat.Revan yang tidak tau apa-apa berjalan masuk ke dalam lift dengan gaya arogan nya,dan diikuti oleh Irvan dari belakan....
"Cih! Sepertinya penampilanku hari ini cukup menakjubkan," gumam Revan memuji dirinya sendiri sambil berkaca di dalam lift,namun beberapa detik kemudian.
"WTF! Apa? Ini!" jerit Revan syok saat melihat tanda di leher nya itu,lalu memutar tubuh menatap ke arah Irvan.
"Kenapa kamu tidak memberitahuku?" tanya Revan menatap Irvan dengan kesal.
"I~itu anu,aku pikir Tuan tau soal itu," jawab Irvan kebingunan sendiri.
"Astaga...! Sekarang bagaimana ini? Tidak mungkin aku pulang lagi dan menganti baju,"
Revan berdecak kesal sambil mengusap wajah nya dengan frustasi.mengingat ini adalah rapat penting pastinya orang-orang yang hadir bukan sembarangan orang,dan dia akan menjadi bulan-bulanan para pembisnis itu.
Ting...pintu lift terbuka dengan lebar membuat Revan kembali memasan wajah datarnya,lalu berjalan keluar dari dalam lift.ia mencoba mengabaikan bisikan para staff gedung dan pembisnis yang lain,lalu berjalan masuk ke dalam aula rapat....
Saat masuk ke dalam aula rapat,Revan dibuat terkejut dengan sosok Novi yang tenga duduk di samping Aldi dengan penampilan baru yang membuat Novi semaking cantik dan anggung.ternyata sebelum datang,Aldi membawa Novi ke butik,Novi sempat menolak namun Aldi memaksanya karna rapat hari ini sangat penting,jadi sebagai asisten,Novi harus terlihat lebih rapi dan sopan....
"Awas kau," gumam Revan mengepalkan tangan,entah mengapa ia tiba-tiba merasa terbakar melihat Aldi begitu dekat dengan Novi sambil berdiri terdiam di ambang pintu aula meeting.
"Tuan,ayo kita masuk,rapatnya akan segera di mulai," tegur Irvan menyadarkan Revan.
Revan pun mengangguk sekilas,lalu berjalan menuju ke arah tempat duduk Aldi dan Novi,lalu duduk di samping mereka berdua,membuat Irvan menjadi cemas,takutnya mereka berdua akan mengacaukan meeting hari ini....
"Cih! Disana masih ada tempat,kenapa kamu malah duduk disini," desis Aldi melirik sinis ke arah Revan.
Tak terima,Revan pun mengaruk sedikit leher nya dan menunjukan tanda merah itu kepada Aldi,seketika Novi,Irvan dan Aldi membulatkan mata....
"Cih! Wanita mana yang sangat rakus sehingga membuatmu babak belur begitu," cibir Aldi tidak tau kalau pelaku nya itu sedang duduk di samping nya.
Revan pun menoleh ke arah Aldi,lalu melirik sekilas ke arah Novi yang kini menunduk malu sambil meremas berkas di tangan nya dengan kuat....
"Hanya seekor kucing betina yang sedang kelaparan,dia sangat lapar sehingga ingin menelan ku hidup-hidup," sindir Revan,sambil tersenyum nakal menatap Novi.
Jujur saja,saat ini Novi sangat malu dan menyesal telah membuat leher Revan merah seperti itu,padahal dia hanya berencana untuk mempermalukan Revan,namun kini dia juga kena imbas akibat perbuatan nya sendiri....
"Ya tuhan...kapan meeting ini selesai?"
Novi sekuat tenaga menahan malu sambil menoleh ke arah lain,namun itu tidak bisa menghilangkan rasa malu yang kini menyelimuti dirinya....
"Kau pasti sengaja agar Novi melihatnya," tuduh Aldi.
"Terserah apa katamu,karna Novi yang-"
"Meeting nya,sudah di mulai," potong Novi dengan cepat,kalau tidak mungkin dia akan meloncat turun dari gedung ini sekarang juga akibat malu.
Membuat Revan menghentikan perkataan nya,lalu fokus menatap ke depan,Novi pun bisa bernafas lega karna hampir saja mulut ember Revan membuatnya pingsan akibat malu....
(4 jam kemudian)
Rapat yang lama dan melelahkan akhirnya istirahat sejenak,dan orang mulai berkumpul dan makan di meja makan,sedangkan Novi diam-diam menarik Revan menjauh dari kerumunan menuju toilet khusus wanita,lalu masuk ke dalam....
"Apa maksudnya tadi,Tuan?" tanya Novi marah mendongak menatap Revan.
"Kenapa kamu marah? Bukan nya itu ulah mu sendiri?"
"Iya aku tau,tapi Tuan tidak seharusnya berbicara seperti itu kepada orang lain.walaupun Tuan mengangapku murahan,tapi aku ini tetap istrimu di mata hukum dan agama,tolong hargai aku untuk hari ini saja Tuan...." pinta Novi berkaca-kaca.
"Kalau aku melakukan itu,apakah akan ada imbalan untuk ku?" tanya Revan sambil mengelus pipi Novi dengan lembut.
"Mau imbalan apa? Aku tidak memiliki apa-apa yang yang tersisa di dalam diriku ini Tuan," jawab Novi.
Revan menaru jari telunjuk nya di bibir Novi,lalu berbisik,"Ssssttsss...ada,nanti aku akan memberitahu mu,"
"Apa mau nya pria bajingan ini? Ingin sekali ku cekik hingga mampus,"
Novi melirik menatap tajam wajah Revan.namun Revan tidak memperdulikan nya,lalu keluar dari dalam toilet wanita meningalkan Novi yang kini pikiran nya di penuhi tanda tanya....