seorang pemuda berusia 18 tahun bernama Dylan Hopkins, adalah seorang dokter magang yang rajin, berwajah tampan dan berkharisma. ditengah kesibukannya, dia tiba-tiba mendapat telpon dari orang yang tak dikenal untuk menginformasikan bahwa
wanita yang dia pacari selama tiga tahun tiba-tiba melangsungkan pertunangan dengan pria lain.
wanita itu mengkhianatinya hanya karena dia miskin dan bukan dari keluarga kaya.
Yang lebih menyakitkan lagi, ditengah rasa sakit hati karena dikhianati sang kekasih,
Dia malah dipecat dari pekerjaannya.
namun suatu ketika, dia tiba-tiba mendapat kekuatan misterius dari cincin yang pernah dia berikan pada mantan pacarnya sebagai hadiah.
cincin tersebut merupakan cincin peninggalan yang ditinggal oleh orang tua kandungnya.
sejak saat itu kehidupan Dylan mengalami peningkatan baik ekonomi, ilmu medis, bela diri dan kekuatan super lainnya. bagaimana kisah selanjutnya nongkrong terus ya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rudoelf Nggeok, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengakuan Cindy Menyelamatkan Dylan
"Masuk semuanya!"
Tepat ketika Dylan sedang memikirkan sesuatu, Patricia meminta semua orang untuk masuk.
Ditengah hiruk pikuk ingin masuk kedalam vila.
Suara deru mobil terdengar dari kejauhan. Sebuah BMW merah berhenti tepat didepan gerbang vila.
Seorang pria paru baya, dan seorang pemuda turun dari mobil BMW itu.
Ketika kerumunan itu melihat mereka, semuanya terkejut.
Salah satu dari mereka adalah dokter spesialis yang disewa oleh keluarga white. Dia melangkah maju dan berkata dengan sopan, "Tuan Teddy, Tuan white ..."
Kedua pria itu adalah tunangan dan calon ayah mertua Cindy, Teddy white dan ayahnya Semmy white.
Semmy mengunakan jas hitam bercorak rumit dan bersepatu hitam mengkilap melangkah keluar.
sementara Teddy hanya mengenakan pakaian santai, dia tampan dan memiliki kulit yang cerah. dia berusia sekitar dua pulu empat atau dua puluh lima tahun.
Wajah mereka tampak dingin dan terlihat tidak bersahabat.
Rupanya mereka sudah mendengar kabar dari dokter spesialis kepercayaan keluarganya, tentang tanda keperawanan Cindy yang hilang. Ternyata dokter ini yang memberikan informasinya.
Saat mereka melangkah, Patricia segera berdiri dan memimpin rombongan keluarga Lowell untuk menemui kedua ayah dan anak itu.
"Tuan white, kenapa anda tidak memberitahu saya bahwa anda akan datang?
Semmy adalah generasi yang lebih muda dari Patricia, namun Patricia tidak gengsi tidak dianggap lebih senior dari Semmy.
Dalam hal bisnis, kedudukan Semmy jauh lebih tinggi dari Patricia.
Keluarga Lowell hanya bisa mencari muka pada keluarga white, lagi pula ayah Semmy masih hidup dan selalu berhubungan baik dengan keluarga Lowell, oleh karena itu Semmy tidak ingin menganggu hubungan mereka.
Semmy langsung menuju ruang operasi diikuti oleh putranya Teddy dan melihat sekilas pada Cindy.
Ketika dia melihat kondisi Cindy, matanya terbelalak. wajahnya sudah tidak berbentuk lalu berkata,
"Nyonya Patricia, saya mendengar bahwa tanda keperawanan cucu anda sudah hilang! dan coba lihat rupa Cindy sekarang, sangat tidak layak untuk putraku!"
Saat Teddy melihat wajah Cindy, dia menggigil dan ngeri. Sebagian besar wajahnya sudah hancur, dan itu sangat menakutkan.
Cindy berubah dari cantik menjadi buruk rupa. Teddy seketika ingin muntah saat membayangkan dirinya tidur seranjang dengan wanita didepannya itu.
"Baiklah itu bagus kalau tanda keperawanannya hilang, dengan ini, tidak ada alasan bagi keluarga Lowell untuk tidak membayar denda!"
Keluarga white dapat membatalkan pertunangan mereka, tanpa kehilangan apapun.
"Nyonya Lowell, anda tidak melupakan perjanjian kita kan? Cindy sudah tidak perawan lagi, bagaiman anda akan menjelaskan ini?"
"Ah ..."
"Tuan Semmy, Teddy, ini semua kesalahan kami karena tidak mengawasi Cindy dengan baik, kami tidak akan mengatakan apapun jika anda ingin membatalkan pertunangan ini!"
"Tapi ..."
Patricia melanjutkan, "Hilangnya tanda perawan itu karena konspirasi, kami sudah menyelidiki dan menemukan penyebabnya."
Patricia langsung mengangkat tongkatnya dengan cepat dan menunjukan kearah Dylan.
Namun reaksi Dylan biasa saja karena dia sudah tahu bahwa dia akan dijadikan kambing hitam dalam masalah ini.
"Dialah yang menodai cucuku dan membiusnya!"
Setelah Patricia bicara, semua anggota keluarga Lowell, Semmy, Teddy dan kedua polisi itu langsung menoleh kearah Dylan.
Wajah Dylan langsung berubah dingin, dia menatap tajam pada Patricia.
Sebelum Dylan mulai bicara untuk membela diri, Patricia melanjutkan kalimatnya dan berkata,
"Kamu berpura-pura, menunggu Cindy untuk membuktikan, kamu tidak bersalah kan?"
"Cindy ..."
"Bicaralah!"
"Aku ..."
Cindy memperhatikan kedua orang tuanya, kedua polisi itu dan paman keduanya lalu menatap Semmy dan Teddy, terakhir dia menatap Dylan dalam-dalam, dari segi penampilan dia tidak kala jantan dengan Teddy, dan postur tubuh Dylan lebih tinggi dari Teddy
Adapun mengenai karakter, terdengar kabar bahwa Teddy memiliki banyak wanita di luaran.
Namun Dylan? Jika dia tidak memulainya, Dylan tidak akan menyentuhnya sama sekali.
Dia sangat menghargai seorang wanita. Selain masalah latar belakang, Dylan menang jauh dari Teddy.
Tapi hanya karena latar belakang keluarganya, lantas dia dibiarkan difitnah seperti ini? Ini sudah cukup untuk menghancurkan masa depan Dylan.
Berapa banyak orang didunia ini, yang tidak bisa menikah hanya Karena dua kata itu, dan berhenti memikirkan pernikahan mereka.
Cindy menarik nafas dalam-dalam, lalu menghembusnya, dan menarik kembali sambil mengumpulkan keberaniannya. Dia pun berkat,
"Hilangnya tanda keperawanan itu karena inisiatif saya sendiri, tidak ada hubungannya dengan Dylan!"
Mendengar itu semua orang terkejut. yang lebih terkejut adalah Patricia.
Dia sudah mewanti-wanti agar Cindy melimpahkan semua kesalahan ini pada Dylan. namun, Cindy malah tidak mengikuti pengaturannya.
Celaka ...
Lukas, Vivian paman kedua Antony dan sepupunya Kelly dan para dokter spesialis itu semuanya terbelalak setelah mendengar pengakuan Cindy.
Ini diluar ekspektasi Patricia, semua yang ada dalam vila ini berusia rata-rata lima puluh tahun dan mereka semua orang berpendidikan dan berpengalaman luas.
Baru saja Patricia bicara secara pribadi dengan Cindy tentang hilangnya tanda keperawanan itu dengan keluarga white.
Patricia juga membawa semua untuk bertemu dengannya. Masalah ini tentu saja sudah diatur oleh Patricia.
Namun pengakuan Cindy, seperti sebuah palu raksasa menghantam kepala Patricia.
Tidak seperti ini pengaturan yang diinginkan, kenapa Cindy malah tidak mengikuti pengaturannya?
Dasar cucu tidak tau diuntung, umpetnya Dalam hati. Patricia sangat marah hingga tangannya gemetar.
Bagaimana mungkin mereka tidak terkejut? Bahkan Dylan yang berdiri disamping juga terkejut.
Dia tidak perna mengharapkan Cindy akan berbalik membelanya.
dalam keputusasaannya, dia sudah pasrah akan seperti apa skenario yang dibuat oleh Patricia. Dylan tidak punya cara untuk membela diri.
Namun sekarang, Cindy benar-benar berada di pihaknya. dia akhirnya keluar dari masa kritis ini. Dylan menghela nafas lega.
"Apa ..."
"Cindy, apa yang barusan kamu katakan?" teriak Patricia
"Aku akan memberikanmu satu kesempatan untuk mengatakan yang sebenarnya!"
Dia berbicara dengan suara lantang dan penuh ancaman. sehingga mata tuanya seolah-olah akan mengeluarkan kobaran api yang dapat membakar segalanya.
Cindy yang terlihat keras kepala dan sedang menahan rasa sakit ditubuhnya terpaksa mengulangi pernyataannya lagi,
"Itu semua salahku sendiri sejak awal, aku yang mengambil inisiatif, Dylan sudah menetralkan efek bius dalam tubuhku saat itu, dan kami melakukannya dalam keadaan sadar dan tidak dibawa pengaruh obat bius!"
Jawab Cindy dengan suara yang dipaksakan akibat menahan rasa sakit diseluruh tubuhnya.
"Dylan dalam hal ini adalah korban dari keegoisanku. saya melakukan ini juga karena saya sudah menolak untuk bertunangan namun kalian yang memaksaku."
Cindy sudah tahu bahwa dia akan diusir dari keluarga, jadi ngapain juga dia menyembunyikan kejadian yang sebenarnya!
"Saya mau dilempar ketempat sampah sekalipun tidak apa-apa. minimal saya bisa melawan keegoisan keluarga Lowell yang tidak masuk akal ini."
Pengakuan cindy terakhir itu mengejutkan semua orang, Patricia ingin sekali mencari lubang untuk bersembunyi, niat jahatnya sudah terbaca oleh Cindy.
**********