Bukan bacaan untuk bocil.
Setiap manusia terlahir sebagai pemeran utama dalam hidupnya.
Namun tidak dengan seorang gadis cantik bernama Vania Sarasvati. Sejak kecil ia selalu hidup dalam bayang-bayang sang kakak.
"Lihat kakakmu, dia bisa kuliah di universitas ternama dan mendapatkan beasiswa. kau harus bisa seperti dia!"
"Contoh kakakmu, dia memiliki suami tampan, kaya dan berasal keluarga ternama. kau tidak boleh kalah darinya!"
Vania terbiasa menirukan apa yang sang kakak lakukan. Hingga dalam urusan asmarapun Vania jatuh cinta pada mantan kekasih kakaknya sendiri.
Akankah Vania menemukan jati diri dalam hidupnya? Atau ia akan menjadi bayangan sang kakak selamanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Cek lek
Vania membuka pintu apartemennya tanpa peduli dengan penampilannya yang acak-acakan.
"Mama?" Seru Vania saat melihat sang mama sedang berdiri di depan pintu. Mama Sarah tak datang sendirian, ia datang bersama seorang pemuda yang tak lain adalah calon suami Vania.
"Kenapa telepon mama tidak diangkat-angkat hem!" Panik Sarah dengan rahangnya yang mengeras.
Sudah puluhan kali wanita paruh baya itu mencoba menelpon ponsel sang putri, namun tak kunjung ada jawaban. Dan dipercobaan terakhirnya, Sarah tidak mendengar nada sambung lagi karna sepertinya ponsel Vania sudah kehabisan daya.
Untung saja Sarah berinisiatif untuk menelpon Betrand, dan betapa terkejutnya Sarah begitu mendengar kabar kalau sang putri sedang sakit dan tidak ke kantor hari ini.
Bergegas sarah menuju salah satu bank ternama di negri ini untuk menemui calon suami Vania yang memang bekerja sebagai manager di bank tersebut. Sarah meminta pada calon menantunya itu agar mau menemani dirinya menengok Vania yang sedang sakit.
"Maaf mah, aku tidak tahu ponselku ada dimana sekarang." Balas Vania sembari mencuri pandang pada seorang pria yang berdiri di samping sang mama.
"Kau?" Vania menatap lekat pada wajah pria itu.
"Kau supir taksi online yang semalam mengantarku pulangkan?" Tanya Vania sembari mengingat-ingat.
"Ya benar." Jawab pria itu dengan senyuman yang menghiasai wajah tampannya. Seusai bekerja di bank, pria itu merangkap sebagai supir taksi online untuk tambahan modal nikah. Dan siapa sangka kalau penumpangnya semalam adalah calon istrinya sendiri.
"Wah, jadi kalian sudah saling mengenal ya?" Tanya Sarah dengan mata berbinarnya.
"Tidak." Jawab Vania dan pria itu serempak.
"Kami hanya pernah bertemu satu kali saja tante." Jawab pria itu apa adanya.
"Oh, kalau begitu kalian harus segera berkenalan, apalagi kalian akan bertunangan sekaligus lamaran besok." Ucap Sarah dengan senyuman manis yang selalu menghiasi wajahnya.
"Hi, namaku Keanu." Pria itu mengulurkan tangannya ke arah Vania yang masih terlihat cantik walaupun penampilannya acak-acakan khas orang bangun tidur.
"Vania." Vania membalas uluran tangan Keanu.
Drrrd drrrd
Ponsel Sarah bergetar. Wanita paruh baya itu mengambil ponsel dari dalam tasnya sembari tersenyum simpul, seakan telah menemukan ide yang sangat cemerlang.
"Hallo.." Sarah mengangkatnya dengan segera.
"Ok baiklah." Ucap Sarah dengan ponsel yang masih menempel di telinganya.
Setelah beberapa menit berbicara dengan seseorang lewat pesawat telepon, akhirnya Sarah menutup teleponnya kemudian menatap lekat pada sang putri dan juga calon menantunya.
"Kalian mengobrol saja ya, cobalah untuk saling mengenal lebih dekat. Mama harus pergi dulu karna barusan kakakmu meminta bantuan mama untuk menjaga si kembar." Bohong Sarah, karna yang sebenarnya menelpon tadi adalah sales yang menawarkan dirinya untuk berlangganan asuransi kesehatan.
"Tapi mah..." Ucapan Vania menggantung di udara karna sang mama kembali berbicara.
"Nak Keanu jaga Vania baik-baik ya, tante pergi dulu. Bye..." Ucap Sarah sambil berlalu meninggalkan Vania dan Keanu yang masih berdiri di ambang pintu.
"Baik tante." Balas Keanu. Sedangkan Vania hanya bisa menghembuskan napas berat saja.
"Kamu sakit apa Vania? Mau aku temani ke dokter?" Tanya Keanu sembari menatap lekat wajah pucat sang calon istri.
"Tidak usah, aku baik-baik saja kok, sepertinya aku hanya kelelahan saja." Balas Vania.
"Hem. Boleh aku masuk?" Tanya Keanu karna sedari tadi Vania tak mempersilahkan dirinya masuk ke dalam apartemen.
"Jangan!" Tolak Vania sembari menggelengkan kepalanya.
"Tidak baik kalau seorang laki-laki dan perempuan berduaan saja di dalam ruangan yang tertutup." Vania memberi alasan.
"Ya kau benar Vania." Ucap Keanu sembari menatap lekat pada wajah cantik Vania.
"Sepertinya Vania adalah wanita baik-baik. Karna Vania menolak dengan tegas dan tidak mau berduaan di dalam apartemen." Kekaguman Keanu pada Vania semakin bertambah.
"Apa aku harus pulang sekarang? Tapi tante Sarah meminta kita untuk saling mengenal lebih dekat." Ucap Keanu.
"Kau bisa tunggu aku di cafe yang ada di seberang sana, nanti aku akan menyusulmu ke sana. Kebetulan ada yang ingin aku bicarakan denganmu." Kata Vania dengan wajah datarnya.
"Baiklah." Keanu menganggukan kepalanya diiringi sebuah senyuman.
***
30 menit kemudian, Vania dan Keanu sedang duduk dengan posisi saling berhadapan di cafe yang letaknya hanya beberapa puluh meter saja dari gedung apartemen milik Vania.
"Jadi kau bekerja paruh waktu sebagai driver taksi online setelah bekerja di bank?" Vania menatap kagum pada pria pekerja keras yang duduk di hadapannya, apalagi setelah Vania mendengar alasan Keanu melakukan semua itu untuk mengumpulkan uang untuk modal menikah.
"Dia pantas mendapatkan wanita yang lebih baik dari aku." Batin Vania. Wanita itu merasa sangat tidak pantas untuk bersanding dengan pria sebaik Keanu.
"Aku tidak mau menyusahkan kedua orang tuaku, jadi aku harus bekerja keras untuk biaya pernikahan kita nanti." Ucap pria itu sembari menggenggam tangan calon istrinya.
Namun Vania segera menarik tangannya dari genggaman Keanu dan meletakannya di atas pangkuannya. Keanu sama sekali tidak tersinggung dengn sikap Vania barusan.
"Keanu, bisakah kita membatalkan perjodohan ini?" Tanya Vania sembari menundukan kepalanya.
"Apa?" Pekik Keanu. Saking terkejutnya mendengar ucapan wanita cantik itu, Keanu sampai menyemburkan minuman yang baru saja di teguknya.
"Tapi kenapa Vania? Bukankah kau sudah menyetujui perjodohan ini?" Tanya Keanu sembari menatap Vania dengan intens.
"Kau terlalu baik untukku Keanu, kau layak mendapatkan wanita yang lebih baik dari aku." Vania memberi alasan.
Mendengar ucapan calon istrinya, Keanu malah tertawa keras. Membuat wanita cantik itu sampai mengerutkan dahinya karna merasa bingung.
"Kau tahu Vania, aku tidak sebaik yang kau pikirkan." Ucap Keanu yang sudah kembali pada mode seriusnya.
"Kau tahu, kemarin aku baru saja mencuri mangga tetangga. Kakakku sedang ngidam dan sangat menginginkan mangga milik tetanggaku itu. Tapi tetanggaku itu sangat pelit, jadi terpaksa aku mencurinya." Bisik Keanu, jadi hanya mereka berdua saja yang bisa mendengarnya.
"Jadi aku tidak sebaik yang kau pikir bukan?" Ucap Keanu kemudian pria itu kembali tertawa renyah.
"Tapi aku mencintai pria lain Keanu. Aku tetap tidak bisa melanjutkan perjodohan ini." Ucap Vania sembari menundukan wajahnya. Ucapan Vania membuat Keanu kembali terdiam.
"Benarkah? Apa pria itu juga mencintaimu?"
Bersambung.
gitu amat sikapnya 😡😡
Gak sabar nunggu moment itu terkuak 👍🤗