Happy Reading ....
Jangan lupa tinggalkan jejak berupa komen dan like ya
****
Sebagai anggota buangan klan Shen, Erlang Shen tidak diperbolehkan untuk menggunakan nama Shen di depan namanya. Oleh karena itu, dia membalik posisi namanya dan menjadikan Erlang sebagai marga. Banyak hal yang tak boleh dia lakukan, termasuk berkultivasi. namun, semua larangan itu tak dihiraukan olehnya. Dengan modal nekat, ia memulai kultivasinya. Ini adalah titik awal perjalanan sang legenda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena_Novel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 22 Inti Es
Roaaaarrrrggg
Harimau itu meraung dengan keras. Saat itu juga, badai salju berhenti. Disaat yang sama, harimau es itu menciptakan 4 siluet harimau es bersayap 4.
"Itu .... " Lao Hu tak melanjutkan ucapannya. Tatapannya tak lepas dari siluet harimau yang berdiri di belakang harimau es tersebut.
"Ada apa, Lao Hu?" tanya Erlang Shen.
Roaaaarrrrggg
Sebelum Lao Hu menjawab, keempat siluet harimau itu langsung menyerang. Erlang Shen menciptakan ratusan tombak api. Tombak-tombak itu melesat kearah siluet harimau bersayap 4 tersebut.
Boooommmmm
Satu siluet harimau meledak, tapi yang lainnya masih menyerang. Erlang Shen menciptakan ratusan naga api di langit. Naga api itu menyerang siluet harimau yang terus menerus menyerangnya.
Wuuuussssss
Boooommmmm
Erlang Shen mengabaikan ketiga siluet harimau yang menyerangnya. Ia menyerang harimau es yang terus berjaga. Serangan tiba-tiba Erlang Shen dari segala arah menyebabkan harimau es itu terluka.
"Sama seperti sebelumnya, harimau es ini bukan harimau asli," gumam Erlang Shen.
Erlang Shen memperhatikan harimau es itu dengan saksama. Tak berselang lama, Erlang Shen menemukan kelemahan dari harimau tersebut.
"Kristal biru, ya." Erlang Shen menggunakan teknik manipulasi ruang untuk berpindah tempat dengan cepat.
Swuuuussss
Erlang Shen mengambil kristal yang tersembunyi di dahi harimau es itu. Dalam sekejap, harimau es itu langsung berubah menjadi butiran es.
"Hebat! kau mengalahkan dua penjagaku dalam hitungan menit," ujar seorang pria tanpa suara.
"Siapa?" Tanya Erlang Shen dengan kewaspadaan tinggi.
"Aku pemilik tempat ini, orang-orang memanggilku Bing Yin." Seorang pria setengah baya muncul dihadapan Erlang Shen.
"Tadinya, aku ingin menunggumu di tempat terakhir, tapi karena kau mengalahkan 2 penjaga dalam sekejap, jadi, aku langsung menemuimu," jelas Bing Yin.
"Kalau kau bisa mengalahkan 2 penjaga es sekaligus, maka aku akan memberikan inti es sebagai hadiah," tantang Bing Yin.
"Aku akan mencobanya," ujar Erlang Shen.
"Kalau kau bisa mengalahkan kedua penjaga es itu sebelum dupa ini habis, maka aku akan memberikanmu hadiah tambahan." Bing Yin membakar dupa. Anehnya, dupa itu tidak membeku sama sekali. Tak beberapa lama kemudian, Phoenix es dan juga kura-kura es muncul di hadapan Erlang Shen.
"Kak, butuh bantuan?" tanya Lao Hu.
"Nggak perlu," jawab Erlang Shen.
Kura-kura es dan Phoenix es itu menyerang Erlang Shen. Serangan dari kedua penjaga es itu tak dibalas olehnya. Ia terus menghindar sembari mencari letak kristal kedua penjaga tersebut.
"Hm, tidak ada kristal. Itu artinya titik lemahnya bukan kristal," batin Erlang Shen.
Roaaaarrrrggg
Naga biru yang sangat besar meraung. Raungan naga itu membuat dimensi tempat Erlang Shen bertarung bergetar.
Boooommmmm
Kedua penjaga itu terpental. Erlang Shen tersenyum saat melihat jambul biru pada Phoenix tersebut dan sisik biru yang tersembunyi di bawah tubuh kura-kura.
"Ketemu." Erlang Shen tiba-tiba saja menghilang. Tak beberapa lama kemudian, Erlang Shen berhasil mengambil jambul biru Phoenix es itu. Saat itu juga, Phoenix es itu berubah menjadi serpihan-serpihan es.
"Dupanya hampir habis." Erlang Shen kembali menghilang. Ia memukul kura-kura es hingga terbalik.
"Misi selesai." Erlang Shen mengambil sisik biru kura-kura es.
"Kau tidak mengecewakanku." Bing Yin mengibaskan tangannya, dan bongkahan es muncul di hadapannya. Bongkahan es itu kemudian berubah menjadi inti es.
"Selain alam es, ditempat ini masih ada alam api. pergilah kesana. Siapa tahu kau beruntung," jelas Bing Yin.
"Terima kasih, senior." Erlang Shen menyimpan inti es itu. Tak beberapa lama kemudian, retakan ruang muncul di langit. Erlang Shen melesat memasuki retakan ruang itu.
"Orang-orang menyebut tempat ini sebagai alam es kuno, tapi sebenarnya di sini ada tiga alam elemen, yaitu alam es, alam api, dan alam petir," ucap Bing Yin.
********
Erlang Shen terjatuh dari langit. Untungnya ia tidak tercebur di kawah. Erlang Shen mengamati tempat itu. Ia terlihat seperti mencari sesuatu.
"Apakah ini alam api?" tanya Erlang Shen.
"Sepertinya benar, Kak," jawab Lao Hu.
Erlang Shen melesat diatas kawah yang sangat luas. Dari kejauhan, ia melihat sebuah teratai api yang sangat besar. Erlang Shen mendekati teratai itu.
Wuuuussssss
Kawah berapi beriak, lalu ular api raksasa muncul di hadapan Erlang Shen. Kali ini, yang muncul dihadapan Erlang Shen adalah hewan sungguhan.
"Hydra api." Erlang Shen mundur beberapa langkah. Disaat yang sama, hydra api itu menyemburkan api melalui kelima kepalanya.
Boooommmmm
Ledakan terdengar saat api yang disemburkan oleh hydra kepala 5 itu berbenturan dengan perisai es milik Erlang Shen.
Boooommmmm
Erlang Shen terhempas beberapa meter. Kali ini, ia harus berhati-hati. Pasalnya, kesalahan kecil saja akan membuatnya tercebur ke kawah.
Swuuuussss
Hydra itu menembakkan ribuan bola api. Erlang Shen merespon serangan itu menggunakan elemen es dan elemen air.
Boooommmmm
Ledakan terdengar saat ribuan bola api itu menghantam perisai air dan es milik Erlang Shen. Di balik awan, ada seorang pria yang sedang mengawasi Erlang Shen.
"Anak ini tidak memiliki keistimewaan sama sekali. Tidak ada bakat bawaan, tapi memiliki tubuh kaisar langit. Aku yakin, bocah itu menggunakan teknik terlarang untuk berkultivasi," gumam pria itu. Dia adalah Dewa Api, Hou Qiang.
"Sampah sepertinya tidak pantas berasa disini." Hou Qiang membuat segel tangan. Dalam sekejap, Qilin api, Rajawali api, dan Phoenix api muncul disekeliling Erlang Shen. Empat hewan penjaga api itu mengepung Erlang Shen dari berbagai sisi.
"Kak, apakah kau sudah selesai menganalisa?" tanya Lao Hu.
"Aku sudah tahu kelemahannya. Empat penjaga ini menggunakan api teratai biru," jelas Erlang Shen.
"Kalau begitu, kenapa kakak hanya bertahan? Orang tua dibalik awan itu terlalu meremehkan kakak," kesal Lao Hu.
"Belum saatnya menggunakan api surgawi. Masih ada satu hewan lagi yang bersembunyi," timpal Erlang Shen.
Erlang Shen mengeluarkan tombaknya. Ia memutar tombaknya di udara dengan cepat. Tak beberapa lama kemudian, api yang ada di dalam kawah mengelilingi Erlang Shen.
Swuuuussss
Api dari kawah itu digabungkan dengan api suci. Api yang awalnya berbentuk pusaran itu membentuk naga api yang sangat besar. Naga api itu menyerang keempat penjaga api sekaligus.
Boooommmmm
Empat penjaga api terpental dan tercebur ke dalam kawah. Erlang Shen tak memberi celah kepada keempat penjaga itu. Ia kembali menyerang menggunakan naga api yang ia ciptakan dari api.
Boooommmmm
Hydra kepala 5 terbakar dan berubah menjadi abu. Yang tersisa dari Hydra itu hanyalah taring kecil berwarna merah. Erlang Shen mengambil taring itu kemudian menyerang Qilin api.
Boooommmmm
Qilin api terpental dan terbakar hingga menjadi abu. Sisik emas Qilin itu melayang di atas kawah. Erlang Shen mengambil sisik emas Qilin api kemudian menyerang dua penjaga lainnya.