NovelToon NovelToon
Terjebak Dua Hati

Terjebak Dua Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Cinta Terlarang / Percintaan Konglomerat / Cinta Paksa / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Afriyeni Official

Dua orang Kakak beradik dari keluarga konglomerat dengan sifat yang berbeda, sama-sama jatuh cinta pada seorang wanita.

Satria yang diam-diam telah menjalin cinta dengan Aurora terpaksa menelan kenyataan pahit saat mengetahui wanita yang dinikahi Kakaknya Saga adalah kekasih hatinya, Aurora.

Satria yang salah paham pada Aurora, jadi sakit hati dan frustasi. Cintanya pada Aurora berubah menjadi dendam dan kebencian.

Satria melakukan banyak hal untuk merusak rumah tangga kakak dan mantan kekasihnya itu.

Hingga akhirnya, Saga meninggal karna penyakit kelainan jantung yang ia derita dari kecil.

Satria malah menuduh, Aurora lah peyebab kematian sang Kakak.
Rasa benci yang mendalam, membuat Satria terus menerus menyiksa batin Aurora.

Apakah Aurora sanggup bertahan dengan ujaran kebencian Satria? Sementara Aurora masih sangat mencintai Satria.

Jangan lupa mampir ke karya author yang lain ya, 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afriyeni Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

terluka karena nilam

Didalam kamar, sikap Saga yang awalnya mesra dan romantis berubah menjadi kasar. Dia mendorong tubuh Aurora kuat hingga terjerembab keatas ranjang.

Tubuhnya yang tinggi besar, langsung menindih Aurora dan mengoyak pakaian yang dikenakan Aurora dengan brutal.

"Ini adalah hadiah special untukmu. Kau senang kan...,? Satria kembali kerumah ini?" sindir Saga dengan kuat menekan tubuh Aurora hingga sulit untuk bergerak.

"Apa maksudmu? Aku tak mengerti apa yang kau bicarakan. Aww...!" pekik Aurora saat tangan Saga dengan kasar melucuti seluruh pakaian yang menutupi tubuhnya.

"Jangan bersandiwara Aurora. Kalian pasti sudah merencanakan semua ini. Kalian berdua ingin mempermainkan ku heh?! Aku takkan membiarkan itu terjadi Aurora. Jangan coba-coba bermain api denganku. Kau bisa terbakar sayang, euhm...," kecam Saga setengah berbisik sembari membelai dan menciumi sekujur wajah Aurora dengan beringas.

Api cemburu dan amarah yang sedari tadi ia pertahankan di depan Satria, ia lampiaskan pada Aurora yang tidak tahu apa-apa mengenai rencana Satria.

Saga menyerang Aurora tanpa ampun. Aurora berulangkali mencoba meronta. Perlakuan Saga selalu saja tak pernah baik padanya.

"Lepaskan kak Saga! Lepas...! Aww...,!" jeritan Aurora kembali terdengar meminta Saga melepaskan dirinya.

Sementara itu di luar pintu kamar mereka, Satria tampak berdiri bersandar ke dinding kamar itu dengan kedua tangan tampak terkepal. Raut wajahnya tampak pasrah dengan mata terpejam menahan rasa sakit dan kecewa. Dadanya pun terlihat sesak tak beraturan menahan gejolak amarah yang membuncah di dadanya.

Suara jeritan dan rintihan dari bibir Aurora terdengar samar di telinganya. Dia tahu apa yang saat ini dilakukan Saga pada Aurora. Hatinya teramat sakit dan hancur. Namun, Satria tak bisa berbuat apa-apa. Saga telah menjadi suami Aurora, dan Saga berhak menidurinya kapan saja.

Satria meremas dadanya kuat. Dia ingin menyesali sikapnya yang memilih kembali kerumah itu. Melihat kemesraan Saga dan Aurora apalagi mendengar mereka bercinta diatas ranjang, membuat Satria sulit menahan diri.

"Tenangkan dirimu Satria! Kau bukan lelaki lemah. Kau tidak boleh kalah oleh semua ini!" batinnya yang kuat sekeras batu karang pun berbisik memberi semangat pada dirinya sendiri.

Satria mencoba melawan kemarahan yang ada dihatinya. Emosinya perlahan menurun, dengan penuh keberanian, ia pun mengetuk pintu kamar Saga.

tok tok tok!

Saga yang asyik bergulat memaksa Aurora untuk melayaninya, sontak terkejut mendengar pintu kamarnya di ketuk dari luar. Dia tak menyadari siapa yang mengetuk pintu kamar. Dengan kesal, dia melepaskan Aurora dan segera mengenakan pakaiannya kembali.

Aurora mempergunakan kesempatan itu dengan sebaik-baiknya. Ketukan di pintu kamar itu secara tak langsung telah menyelamatkannya dari tindakan kasar Saga yang ingin menidurinya. Aurora bergegas menyambar pakaiannya dan melarikan diri masuk kamar mandi sebelum pintu kamar di buka Saga dengan hati kesal.

"Kau...,!" Saga melotot saat melihat Satria berdiri di depan pintu kamarnya sambil melemparkan senyuman manis padanya.

"Ini baru jam delapan malam, kau sudah bersembunyi didalam kamar mu. Aku baru saja kembali kerumah ini. Mama dan papa ingin kita makan bersama setelah sekian lama aku tak pulang. Ajaklah Aurora juga, kami akan menunggu kalian di ruang makan." ujar Satria mencoba menutupi perasaannya di depan Saga.

Raut wajah Saga yang awal mulanya tegang, perlahan mengendur. Dia membalas senyuman Satria dengan sinis.

"Tunggu kami di ruang makan. Aku dan Aurora akan segera kesana." ucap Saga dengan nada terkesan enggan.

"Baiklah, aku akan menunggumu." sahut Satria sembari mengedipkan matanya pada Saga.

Ekor matanya sempat melirik ke dalam kamar, Aurora tak terlihat olehnya, yang tampak hanya ranjang tidur dengan seprai yang acak-acakkan.

Satria pun langsung berbalik meninggalkan Saga yang menatap kepergian adiknya itu dengan tatapan dingin.

"Aku takkan membiarkan kau mengganggu rumah tanggaku lagi Satria!" dengus Saga dongkol.

Dalam hatinya Saga bertekad untuk lebih berhati-hati menjaga Aurora yang setiap saat bisa saja kabur bersama Satria.

Suasana makan malam di kediaman Wira tama kali ini terasa berbeda.

Satria tak henti-hentinya membuat lelucon yang membuat Nilam dan Wira tersenyum. Kehangatan kembali mewarnai keluarga itu. Sikap Satria pun terasa asing oleh Aurora. Pemuda tampan itu tak mau memandangnya sedikitpun. Satria memperlakukan Aurora seperti orang yang tak ia kenali.

"Aurora, selama Satria tinggal dirumah ini, mama harap kau bisa menjaga sikapmu. Kau tidak boleh berdekatan dengan Satria apalagi berbicara dengan Satria." Nilam berbisik pelan ke telinga Aurora, saat Aurora membantu mbok Tina membersihkan piring kotor dan sisa makanan yang yang terletak diatas meja makan usai makan malam itu berakhir.

Aurora sejenak tertegun. Dia menaruh piring kotor ke wastafel tanpa bersuara sama sekali.

"Eh! Kamu dengar tidak? Mama bicara apa?" Hardik Nilam jengkel melihat sikap Aurora yang mulai sedikit berbeda.

"Harusnya mama tidak memberi peringatan itu padaku. Peringatan itu cukup mama lontarkan pada Satria saja." sahut Aurora bersikap cuek.

Dia pun bergegas meninggalkan Nilam yang jadi tak senang mendengar ucapan Aurora. Dengan kesal, Nilam menjambak rambut Aurora kuat dan mendorong tubuh Aurora kuat hingga terbentur ke pintu dapur.

Brak...!

"Akh...!" Aurora meringis saat keningnya membentur pintu dan meninggalkan bekas memar yang membengkak.

Nilam terkesiap. Dia tak menyangka, perbuatannya membuat Aurora jadi terluka. Namun ego nya membuat ia bersikap acuh tak acuh dan berbalik memarahi Aurora.

"Dasar wanita lemah! Masa kena pintu sedikit saja bisa terluka? Huh!" dengus Nilam jengkel.

Ada rasa takut yang menyelinap dihati Nilam. Dia takut disalahkan Saga dan Satria atas luka yang di derita Aurora.

"Mbok! Ambilkan salep! oleskan ke jidatnya itu. Aku malas kalau dia ngadu yang enggak-enggak sama Saga." ujar Nilam dengan nada sebal memerintahkan mbok Tina mengambilkan obat oles untuk luka di jidat Aurora.

"Gak usah mbok! Aku bisa kasih obat sendiri!" hardik Aurora gusar. Dia merasa tak terima dengan perlakuan Nilam padanya.

Sambil memendam perasaan marah bercampur jengkel dalam hatinya, Aurora melangkah pergi keluar dari dapur menuju kamarnya dengan setengah berlari. Langkahnya mendadak terhalang oleh sosok Satria yang datang menghadang di depannya.

"Kenapa jidatmu? Kenapa merah dan bengkak begitu?" Satria memandang kening Aurora yang langsung ditutupi Aurora dengan rambutnya.

"Minggirlah! Jangan cari masalah lagi!" desis Aurora menautkan gigi menahan suaranya agar tidak terdengar keras oleh siapapun kecuali Satria.

Satria tercenung mendengar ucapan Aurora. Dia berniat ingin menahan Aurora yang menepiskan tangannya dengan kasar. Namun niat nya urung ketika matanya menangkap sosok Nilam mamanya muncul dari arah dapur.

"Tengah malam nanti aku akan menunggumu di taman belakang. Kita harus bicara!" ucap Satria cepat dengan suara berbisik pelan pada Aurora.

Setelah itu Satria bergegas menghampiri Nilam berusaha menghilangkan kecurigaan Nilam atas sikapnya yang tak sengaja terlihat tengah berduaan dengan Aurora.

"Apa yang kalian bicarakan berdua?" tanya Nilam dengan tatapan penuh kecurigaan terhadap Satria.

"Tidak ada, aku tak sengaja berpapasan dengannya. Kami tidak bertegur sapa apalagi berbicara." jawab Satria seolah mengerti apa yang dikhawatirkan Nilam padanya.

"Apa dia mengadu padamu?" tanya Nilam dengan nada terdengar khawatir.

Dahi Satria jadi berkerut bingung. Sejenak Satria teringat dengan kening Aurora yang terluka. Apakah mamanya mengetahui penyebab luka yang dialami Aurora? Kenapa mamanya mengajukan pertanyaan seperti itu padanya? apakah mamanya yang menyebabkan luka di kening Aurora?

Berbagai pertanyaan menimbulkan kecurigaan di hati Satria.

.

.

.

BERSAMBUNG

1
F.T Zira
☕️ dulu
F.T Zira
gak ada yg mengharapkan kehamilan, termasuk ibunya sendiri.. sedihh.. si anak yg jadi korban😣😣
F.T Zira
orang tuanya aja udah egois.. wajar lah anaknya berontak
F.T Zira
pengen ku tabok beneran ini S ini
F.T Zira
sama sama gila🤧🤧
F.T Zira
kenapa dirimu jadi begini satriaaa😩😩😩
F.T Zira
keadaannya kan dah beda... gimanaa sihhh🤧🤧🤧
Zenun
Iya benar. Biarlah nanti dia lihat dengan mata kepalanya sendiri
Zenun
Hayoloo ketahuan
CintaAfya
dua2 mau menang... lanjut
TAG
minta digampar ini orang /Joyful/
TAG
nah gitu dong lawan
TAG
Berisik amat ini emak2/Facepalm/
lis mwt
menegangkan jadi penasaran ,seruuu
💫0m@~ga0eL🔱: mksh selalu mampir 🤗
total 1 replies
lis mwt
woww kerennn ,next 👍👍
💫0m@~ga0eL🔱: siipp pantau terus y😍
total 1 replies
~Opp@❤️Om@
untukmu aurora
CintaAfya
keluarga yg mental apa apaan...🤣🤣🤣 kasihan Aurora
CintaAfya: /Ok//Smirk//Smirk/
💫0m@~ga0eL🔱: bikin mereka sehat dong 🤭/Joyful/
total 6 replies
CintaAfya
Saga seharusnya bersikap lembut pd Aurora jika ngak mahu Aurora kabur terus...
CintaAfya: /Curse//Curse//Curse/
💫0m@~ga0eL🔱: asal jangan kelembutan Saga nya /Facepalm//Joyful//Joyful//Joyful/
total 2 replies
CintaAfya
Satria akal panjang... berpura2 baik di hadapan ortunya .
Wifasha Fasha
minggat ja aura,minggat sana
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!