Kisah ini terinspirasi dari kisah hidup seseorang, meski tidak sama persis namun mewakili bagaimana alur hidup beberapa wanita, bagaiman dia bermimpi memiliki rumah tangga yang indah, namun pada kenyataannya semua tak semulus harapannya.
pernikahan yang indah adalah impian semua wanita, menikah dengan orang yang bisa memahami dan selalu bisa menjadi pundak baginya adalah impian, namun tak pernah Alifa sangka selama menjalani pernikahan dengan Aby kata indah nyaris terburai dan hambar semakin harinya, apalagi tinggal bersama mertua yang tak pernah bersyukur akan hadirnya. Alifa semakin lelah dan nyaris menyerah akan di bawa kemana biduk rumah tanganya??? salahkan jika perasaan itu terkikis oleh rasa lelah???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berubah
Aby merenung di kamarnya, sudah sekian waktu tak terasa pernikahan yang di jalannya, namun Aby heran semakin kesini Alifa istrinya semakin jarang berbicara, waktunya semakin sedikit untuk bertemu dengan Alifa bahkan meski dirinya sudah tidur begini Alifa jarang sekali masuk saat dirinya masih membuka mata.
Aby pernah mencoba mencari namun istrinya itu sibuk mencuci atau malah mengepel malam hari begini, pagi-pagi saat subuh saja Alifa sudah tidak terlihat dari dini hari, hanya akan masuk ke kamar jika Shasa menangis untuk menyusui gitu saja tidak akan berbicara jika tak di tanya. Padahal biasanya akan bercerita seharian ini apa saja yang ibunya katakan, apa saja yang dia rasakan sampai telinganya kadang bosan mendengar keluhan yang sama.
Hari ini pun hari libur Aby sudah lihat semua pekerjaan rumah sudah beres, bahkan aroma masakan pun sudah terhirup enak di hidungnya namun Alifa tak terlihat bersama Shasa.
"Bu?? Alifa kemana??? " Tanya Aby pada Ibunya yang sedang sarapan bersama Bapaknya.
"Jalan-jalan bareng Shasa. " Jawab Bapak setelah selesai memakan makanannya lalu mau berangkat ke kandang peternakan sapinya.
"Istrimu tuh aneh kaya orang bisu sekarang!!" Kata Bu Ina lalu merapikan piring kotornya.
"Dari pada pusing mikirin istrimu, makan aja biar gak lapar, ibu mau Ke rumah bu RT ada kumpulan senam bersama. " Kata Bu Ina lalu meninggalkan Aby sendirian.
Aby pun duduk dan sarapan, Aby pun tersadar jika dirinya sudah lama tak makan bersama dengan Alifa, malam dirinya saat kerja sering pulang malam, siang makan di kantor dan sarapan pun Alifa jarang gabung bersama dengan alasan mengasuh Shasa. Aby tertegun lalu kapan Aby lihat istrinya itu makan pikirnya lagi.
Dari pintu Alifa masuk sambil mengendong Shasa yang sudah makin gembul, tidak menemui Aby langsung masuk ke kamar dan menidurkan Shasa.
Aby masuk lalu menemui Alifa yang meminyaki Shasa agar tak di gigit nyamuk. Aby duduk dan mencium putrinya yang tidur nyenyak itu.
"Masih pagi kok Shasa tidur sih Dek?? " Tanyak Aby menatap putrinya penuh sayang.
"Ngantuk Mas." Jawab Alifa singkat lalu beranjak ingin pergi keluar kamar, namun dalam hati Alifa berkata, "Ayah macam apa kamu mas bahkan tak tau sedikitpun kebiasaan anakmu, Shasa selalu kurang tidur malamnya dan sering tidur di pagi harinya. "
"Dek? Mau kemana?? " Tanya Aby penasaran kenapa seperti tak nyaman Alifa saat berdua dengan dirinya.
"Menjemur baju." Jawab Alifa lalu benar-benar pergi meninggalkan Aby bersama Shasa di kamarnya. Aby menahan nafasnya amat heran dengan perubahan Alifa setelah malam itu, istrinya itu tak pernah mengungkit namun juga tak bayak bicara bahkan saat dirinya meminta haknya pun Alifa hanya pasrah tanpa menikmati hingga Aby pun tak bisa lebih lama, rasanya wajah istrinya itu datar seperti robot tanpa ekspresi.
Aby keluar kamarnya dan menyusul dimana Alifa menjemur baju, terdengar Alifa bersenandung seperti curahan hati namun bukan lirik lagu siapapun, seperti lagu buatannya sendiri, suaranya merdu dan indah terdengar di telinga Aby, namun saat Aby mulai dekat Alifa terdiam dan menjemur tanpa bersuara.
Aby mencoba mengambil baju untuk membantu Alifa namun Alifa langsung mengambil dan menjemurnya tanpa berbicara apapun, menyelesaikannya dengan cepat lalu masuk ke rumah.
Aby pikir Alifa sudah selesai namun ternyata Alifa di kamar sebelah sedang sibuk menggosok baju kami yang setumpuk tinggi seperti gunung, aby pun tertegun kapan dirinya bisa berbicara jika Alifa terus saja menghindar dan melakukan semua pekerjaan yang tak ada habisnya itu pikir Aby menghela nafasnya lalu memilih pergi keluar menghirup udara segar.
***
Malam hari.
Aby sengaja pura-pura tidur agar Alifa segera masuk, Aby ingin melihat apa yang di lakukan istrinya saat dirinya tertidur, apakah dia akan membuka ponsel miliknya seperti dulu lagi pikirnya.
Aby sedikit mengintip dari tangan yang dia tumpang kan di atas matanya, namun Alifa justru sibuk dengan ponselnya entah apa yang di lakukan istrinya itu. Aby mendadak penasaran dan takut jika istrinya itu macam-macam ingin menegur namun takut ribut seperti biasa.
Akhirnya Aby pun menunggu Alifa selesai, setelah satu jam menunggu Alifa tidur dan Aby pun bangun meraih ponsel Alifa yang tak di sandi apapun, sehingga mudah bagi Aby membuka ponsel itu, namun saat di buka tak ada chatingan dengan siapapun atau panggilan dengan siapapun, bahkan di akun media sosialnya hanya ada akun novel yang terlihat habis di buka.
"Ckkk lalu apa yang kamu lakukan hingga satu jam lebih tadi Dek???" Pikir Aby lalu berpindah memeluk Alifa entah ada rasa yang tidak bisa di gambarkan saat memeluk istrinya ini, masih sama hangatnya namun perasaanya seperti tak terbalas, bahkan di saat tidurnya saja Alifa bergerak tak nyaman seolah tak menyukai pelukannya.
***
Pagi hari.
Aby dikejutkan penampilan rapi dan cantik istrinya tak seperti biasanya saat di rumah, istrinya itu membawa tas seperti hendak kerja, bahkan membawa laptop miliknya dulu juga dan membawa tas berisi perlengkapan anaknya.
Aby pun bersiap ingin berangkat kerja namun terhenti saat seorang wanita berjilbab memarkir motornya di halaman rumahnya.
"Mas, Aku mau kerja." Kata Alifa memberanikan diri, lalu meraih tangan Aby untuk di salimi, Aby terkejut di tempatnya bahkan menatap Alifa tak percaya.
"Mau kerja apa? Terus Shasa gimana?? " Tanya Mas Aby menahan tangan Alifa dan menatap Alifa tak suka, karena Alifa tak pernah bercerita atau pun meminta ijin padanya.
"Aku udah di terima Mas, maaf baru bilang, Aku kerja jadi guru di Taman Kanak-Kanak sekarang, Shasa nanti ikut sekolah di Taman Penitipan Anak Usia Dini yang sudah full day. Mas tenang saja Shasa aman, maaf aku terlambat. Assalamualaikum... " Kata Alifa menjelaskan dan menutup salam lalu meninggalkan Aby yang mengepalkan tangan marah.
Aby kecewa karena seolah tak di anggap sebagai suami oleh Alifa, bahkan hal sepenting ini dirinya tak di anggap dan tak di ajak untuk mengambil keputusan.
Aby mengikuti istrinya yang membonceng temannya itu lalu mengamati dari jauh bagaimana cara kerja istrinya, terpaksa hari ini dirinya ijin cuti untuk melihat bagaimana istrinya dan anaknya.
Dari jauh Aby bisa lihat wajah ceria Alifa sama seperti saat sebelum menikah dengan dirinya, cantik, ramah tulus dan nampak begitu bahagia berbeda sekali saat berada di rumah bersama dirinya.
Aby pun bangkit dan ingin pergi namun langkahnya terhenti saat mobil mewah itu berhenti di depan sekolah tempat Alifa kerja. Penumpangnya turun dan abi ingat betul jika pemilik mobil itu teman kuliah nya dulu yang begitu menyukai Alifa sebelum akhirnya Aby pinang.
Perasaan Aby tak karuan, marah, kesal, cemburu bercampur menjadi satu, ingin rasanya Aby menyeret Alifa dari sana namun nuraninya melarangnya.
***
Kak habis baca jangan lupa like dan komentar ya...
Maacih... 😍😍😍😍🙏🙏🙏🙏
biar nyahok ibuk mertua yg oneng itu