NovelToon NovelToon
Setahun Menjadi Istriku

Setahun Menjadi Istriku

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikah Kontrak
Popularitas:16.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: SHy

"Setahun menjadi istriku maka kau akan mendapatkan uang 500 juta yang kau butuhkan!" Kata Justin pada Lily yang sedang membutuhkan dana yang sangat besar untuk membantu ekonomi keluarganya.

Tawaran yang terdengar cukup menguntungkan untuk dirinya membuat Lily terpaksa menerima tawaran Justin. Lily berpikir jika tawaran yang Justin berikan kepadanya saat itu merupakan jalan keluar dari permasalahannya.

Tanpa Lily sadari jika satu tahun pernikahan yang dia jalani bersama Justin membuatnya terbelenggu dengan cinta pria itu dan membuatnya sulit untuk melepaskannya di saat wanita yang pria itu cintai telah kembali dan ingin merebut posisinya sebagai istri Justin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 - Sangat Mencintainya

"Kenapa jalannya sudah seperti seorang raksasa sih. Lebar sekali!" Lila menggerutu sambil berlari kecil untuk menyeimbangi langkah Justin. Karena terlalu tergesa-gesa berjalan tanpa melihat ke arah depan, Lila sampai tak sadar jika Justin sudah berhenti melangkah karena kini dirinya sudah tiba di depan pintu lift.

Dug

"Aduh!" Lila meringis. Merasakan sakit yang teramat di keningnya akibat menabrak punggung kokoh Justin.

Pandangan Justin berputar ke arah belakang dimana kini Lila tengah meringis kesakitan. "Apa kau tidak bisa menggunakan matamu dengan benar?" Tanya Justin datar. Belum tiba di rumah orang tuanya saja Lila sudah membuat kegaduhan kecil seperti saat ini.

"Maaf. Aku gak sengaja." Balas Lila.

Justin memutar kedua bola matanya. Dia pun memilih tidak membahasnya lagi karena pintu lift sudah terbuka. Melihat Justin terburu-buru masuk ke dalam lift, Lila pun turut mengikutinya dari belakang. Dia tidak ingin bersikap lambat dan membuat Justin kembali jengkel kepada dirinya.

Berada di dalam lift hanya berdua dengan Justin, membuat Lila merasa sedikit gugup. Dia berusaha untuk bersikap tenang agar tidak kelihatan gugup di depan Justin yang kini sedang berdiri di samping tubuhnya

Ting

Pintu lift akhirnya terbuka di lantai besement. Buru-buru Lila keluar mengikuti Justin yang sudah melangkah ke arah parkiran mobilnya berada. Karena kakinya yang tidak terlalu panjang seperti Justin, membuat Lila sedikit kesusahan mengimbangi langkah pria itu walau sudah berusaha untuk berlari.

"Ternyata kau masih saja lamban saat berjalan." Komentar Justin saat ia dan Lila sudah berada di samping mobilnya berada.

Dahi Lila mengkerut. Mencoba mencerna maksud perkataan Justin. "Kenapa dia seperti orang yang sudah mengenaliku cukup lama?" Gumam Lila dalam hati.

Mengabaikan rasa penasaran yang bersarang di kepalanya saat ini, Lila langsung saja masuk ke dalam mobil milik Justin sebelum pria itu mengomel kepada dirinya.

Tanpa banyak kata, Justin langsung saja melajukan mobil miliknya menuju kediamannya. Bersamaan dengan mobil Justin baru saja keluar dari dalam area apartemen, ponsel milik Justin berdering dan menunjukkan nama sang pujaan hati sebagai pemanggil telefon.

Tanpa sengaja, Lila memperhatikan ponsel yang kini tengah dipegang oleh Justin dan memperlihatkan nama panggilan sayang Justin untuk Marsha.

"Apa yang menelefonnya adalah kekasihnya?" Gumam Lila. Pertanyaannya pun langsung saja terjawab saat Justin mengangkat panggilan telefon dari Marsha dan memanggilnya dengan sebutan sayang.

Selama Justin berbicara dengan Marsha, Lila tentu saja dapat mendengarkan percakapan mereka dengan jelas. Dari mendengar percakapan yang Justin dan Marsha lakukan saat ini, membuat Lila mengambil kesimpulan jika Justin sangat mencintai kekasihnya itu.

"Sekarang aku lagi di jalan menuju apartemen Leon. Rencananya hari ini aku dan Leon akan menghabiskan banyak waktu di lapangan basket." Kata Justin menjawab pertanyaan Marsha di seberang sana.

Lila hampir saja terbatuk setelah mendengarkan perkataan suaminya itu. Karena tidak ingin membuat Marsha jadi bersedih dan patah hati, Justin rela melakukan apa saja demi kekasih hatinya itu termasuk dengan cara berbohong.

Puas berbicara dengan Marsha dan panggilan telefon sudah diputuskan oleh Marsha, membuat Justin kembali meletakkan ponsel ke dalam saku celananya.

"Sepertinya kamu sangat mencintai kekasihmu." Kata Lila memberanikan diri untuk berbicara. Dia merasa salut karena di dunia ini masih ada pria tulus seperti calon suaminya itu.

Pandangan Justin seketika beroleh kepada wanita itu. "Tentu saja. Hanya dia wanita setelah mama yang berhasil membuatku jatuh cinta." Balas Justin apa adanya tanpa peduli jika Lila akan sakit hati mendengar perkataannya itu.

***

1
Dewi Nurani
Luar biasa
Dede Heri
Kecewa
Dede Heri
Buruk
Bude Wito
Luar biasa
Sukliang
lebih baik jgn jadi masih bisa persembahkan mahkotanya ke suami yg sebenarnya bukan suami kontrak
Sukliang
enak pisah kamar Thor
Soraya
knp yg ngurus pernikahan lila bukannya justin
Soraya
bukannya jastin sama lila teman sekolah waktu sma, jastin bucin akut sama marsha
Soraya
lila nya aja yg bodoh
Soraya
harusnya sertifikat rumah lila yang nyimpen jgn dikasih ibu tirinya yang megang
Soraya
peran utamanya sama sama bodoh yg laki laki gak punya prinsip dh tau ceweknya gak mau masih aja berharap, yg perempuan katanya cerdas tpi kok mau aja dibudakin ibu tirinya
Soraya
klo ku yang jadi lila biar aja disita Bank lila kn dah kerja dia bisa kos biar aja ibu adik tirinya jdi gelandangan, ngapain juga mikirin rumah percuma klo dia tidurnya dikamar pembantu padahal itu rumahnya sendiri
Soraya
suruh aja ibu tirimu yang nyari duit lila
Soraya
mampir thor
Lilis Minarsih
Biasa
Eka 'aina
pencarian nya terlalu bertele-tele
fitri 3333
pernah baca tapi lupa lagi 😭
Tara Lestari
👍
syarifah aluyah
Luar biasa
Sri Sunarti
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!