kisah tuan muda buta dan dingin yang menikahi gadis lugu.
Pemuda yang bernama Rex Hudson memiliki kekasih yang sangat ia cintai, namun sayangnya kekasihnya itu pada akhirnya memilih untuk menikah dengan papanya Rex Hudson. Rex Hudson yang kala itu masih berumur 17 tahun langsung merasakan patah hati yang dibalut kekecewaan dan amarah yang sangat besar, pergi dengan motor sportnya lalu dia mengalami kecelakaan dan menjadi buta.
Lima tahun kemudian dia menentukan sendiri seorang gadis yang dia pilih untuk dia nikahi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Marah
"Anda mencintai Non Yasmin?"
Rex diam tidak menjawab.
Tapi, di dalam hatinya Rex menjawab, aku rasa iya.
Roy melongok ke spion dan menghela napas panjang saat dia melihat Rex memejamkan mata alih-alih menjawab pertanyaannya.
"Yeaaahhh, meskipun Anda tidak menjawabnya, saya tahu kalau Anda mencintai Non Yasmin"
Rex masih diam membisu.
"Kenapa Anda tidak menyatakan perasaan Anda. Kenapa Anda tidak katakan kalau Anda menikahi Non Yasmin karena Anda mencintainya"
Rex hanya mendengus kesal.
"Baiklah. Selamat tidur, Tuan muda" Ucap Roy sambil terus fokus menyetir.
Ckitttt! Roy mengerem mendadak sampai wajah Rex menatap jok depan.
"Om Roy! Kau mau aku kirim ke Antartika, hah?! Nyetir aja nggak becus!" Pekik Rex kesal.
"Maafkan saya, Tuan muda. Tapi, saya menerima berita yang sangat mengejutkan dari Tina"
Tina adalah supir yang ditugaskan untuk mengantar jemput Yasmin.
"Ada apa?" Tanya Rex sambil mengelus jidatnya.
"Non Yasmin tidak ada di sekolahan padahal seharusnya Non Yasmin sudah selesai mengajar dan pulang dan kata guru di sana......."
"Apa katanya?"
"Non Yasmin ijin tidak masuk kerja lalu pergi bersama seorang pria yang bernama Angga dan guru itu tahu kalau Angga itu adalah pacarnya Non Yasmin. Mereka naik sepeda motor"
"Sial!" Rex menjotos jok depan lalu menggeram, "Lacak keberadaannya Yasmin sekarang juga! Aku taruh alat pelacak di tasnya Yasmin juga di ponselnya"
"Baik, Tuan muda" Roy langsung menginjak gas dalam-dalam sambil memencet layar yang terpasang di dashboard mobil.
Setelah menempuh perjalan selama dua jam lebih, Roy mematikan mobil di depan sebuah vila yang kecil.
"Kita ada di mana?" Tanya Rex.
"Kita berada di kota S dan di depan kita ada vila. Ini area perbukitan, area wisata, jadi saya yakin itu vila" Jawab Roy.
"Vila?" Rex mengerutkan kening.
"Vila itu tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan vila milik Anda, Tuan muda, kondisinya juga kurang terawat dan........"
"Bukan itu hal pentingnya, bodoh! Buruan keluar dan tarik Yasmin ke sini kalau dia ada di vila itu!" Pekik Rex kesal.
"Maaf. Lalu, Angga saya musti apakan bocah itu?"
"Kasih dia pelajaran sampai dia kapok dan tidak mengusik Yasmin lagi!" Geram Rex.
"Baik, Tuan muda"
Roy turun dan semua anak buahnya Roy otomatis turun dari mobil lalu bergegas mengekor langkahnya Roy.
Brak! Salah satu dari anak buahnya Roy menendang pintu dan Yasmin yang tengah berbincang dengan Angga di ruang tengah, terlonjak kaget.
Angga sontak berdiri lalu menarik Yasmin ke belakang punggungnya, "Siapa kalian?!"
Roy menyahut, "Non Yasmin, kenapa Anda bodoh sekali? Pria ini hanyalah seorang pengecut"
"Diam kamu! Kamu tidak kenal siapa aku kenapa kamu bisa menilaiku seperti itu?!" Angga berteriak dengan mata melotot.
Yasmin mulai bergidik ngeri. Dia mematung di belakang punggung Angga.
Roy kembali bersuara, "Anda yakin tidak mau keluar, Non Yasmin? Anda lupa dengan perjanjian yang Anda tandatangani dsn Anda lupa apa sanksinya kalau Anda melanggarnya?"
Yasmin keluar dari punggungnya Angga dan saat Yasmin mulai melangkah ke depan menghampiri Roy, Angga menggenggam tangan Yasmin. Namun, dengan cepat kedua anak buahnya Roy mencekal lengan Angga dan menarik Angga menjauhi Yasmin.
Yasmin tersentak kaget lalu menoleh ke belakang sambil berteriak, "Jangan sakiti Mas Angga!"
"Ikutlah dengan saya!" Ucap Roy tegas.
Yasmin menoleh ke Roy, "Jangan sakiti Mas Angga! Saya tidak ngapa-ngapain dengan Mas Angga. Saya hanya......hanya......."
"Kamu orang suruhan Rex Hudson, kan? Bilang padanya untuk tidak bermimpi menikahi Yasmin karena aku akan menikah dengan Yasmin nanti sore!" Pekik Angga.
Yasmin menoleh kaget ke Angga dan dia menggelengkan kepala dengan airmata yang mulai menetes.
Roy kembali berkata dengan suara yang mulai meninggi dan tatapannya mengarah tajam ke Angga, "Ikut dengan saya sekarang juga, Non Yasmin!"
"Yasmin jangan pergi! Ugh!" Satu bogem mentah mendarat di perut Angga.
Yasmin menoleh ke belakang sambil berteriak, "Jangan sakiti dia!"
"Maka Anda harus segera ke mobil! Tuan muda tidak suka menunggu"
Yasmin menoleh ke depan, "Tuan muda ada di mobil?"
Roy menganggukkan kepala.
Yasmin menyeret kakinya mendekati Roy dengan air mata yang menetes semakin deras.
"Anda berjalan terus sampai ke mobil karena saya tidak diijinkan oleh Tuan muda untuk menyentuh Anda"
Yasmin terus menyeret langkahnya ke depan dan terus menyeretnya kakinya sampai ke depan mobil.
Roy membuka pintu mobil, "Masuklah, Non!"
Yasmin menoleh ke Roy dan menggelengkan kepala. Wajahnya sudah penuh dengan airmata dan mulai terdengar isak tangis.
"Jangan sakiti Mas Angga!" Yasmin memohon ke Roy.
"Saya bisa memaksa Anda masuk kalau terpaksa" Roy mengeraskan wajahnya dan Yasmin langsung masuk.
Yasmin tersentak kaget saat Rex menoleh ke arahnya dan menggeram, "Mendekatlah!"
Yasmin bergeming dan berkata di sela isak tangisnya, "Tolong katakan ke Pak Roy, jangan sakiti Mas Angga. Saya dan Mas Angga ke vila ini karena diutus oleh mamanya Mas Angga untuk membersihkan vila ini karena ada orang yang ingin menyewanya dan......."
"Mendekatlah atau aku akan suruh Om Roy untuk membunuh Angga!" Rex berteriak penuh amarah.
Yasmin sontak menggeser pelan pantatnya dan saat bahunya bertemu dengan bahu Rex, laki-laki itu menarik tengkuk Yasmin lalu memagut bibir Yasmin.................
