Dicintai pacar secara ugal-ugalan X
Dicintai sepupu secara ugal-ugalan ✓
Olivia berasal dari desa. Wanita cantik berkulit kuning Langsat serta rambut panjang bergelombang mencoba peruntungan mendaftar sebagai pengajar disalah satu sekolah di ibukota. Nasib baik Seakan berpihak padanya, ketimbang menyewa kos atau kontrakan sang bibi yang merupakan adik dari ibunya menawarkan untuk tinggal bersama dirumah nya. Dari situlah percintaan tabu dimulai antara Olivia dengan sepupu laki-laki bernama Galang. Nyatanya antara Olivia dan Galang itu sendiri tidak pernah bertemu sedari kecil. Meski usia Galang terpaut dibawah Olivia tak menyurutkan jalinan cinta itu bersemi. Akankah mereka bisa terus melanjutkan hubungan. Ataukah terpaksa mengakhiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rismasuzy93, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 15
Oliv menutup pintu disertai dada bergemuruh. usai permainan laknat bersama adik sepupunya selesai. dia mengunci pintu kemdian bak tak memiliki kekuatan, iq merosot begitu saja bersandar pada papan kayu bercat putih susu.
Mengapa Oliv merasakan keresahan tak berkesudahan? tentu disebabkan karena permainan panas yang dilakukan oleh dua insan berbeda kelamin usai menyalurkan hasrat masing-masing.
Oliv malu pada dirinya sendiri yang mendadak berubah tak memiliki harga diri lagi. dia seperti tembok-tembok di seluruh penjuru rumah tengah menertawakan nya habis-habisan. mengejek jika Oliv perempuan murahan serupa jalang yang haus akan buaian.
Apa yang terjadi dapur kini. membuat perasaan carut-marut kian berkelindan. Oliv menjadi bertanya-tanya sekarang. mungkin ucapan Nania malam itu sebuah kebenaran. jika statusnya seorang pendidik tam mencerminkan kelakuan nya yang tak bermoral.
Olivia mengusap gusar wajahnya. bertanya pada nurani apa yang harus dia lakukan agar perbuatan dosa itu bisa ia hentikan tanpa kembali terperangkap dalam pusaran permainan yang selalu Galang taklukan.
pasalnya, sejauh ini Oliv menyadari jika tak ada paksaan dalam perbuatan berlumur dosa itu. dia terlena dan dia juga yang mengharapkan Galang menyentuhnya. jadi orang yang patut disalahkan ya dirinya sendiri.
Sudah berkali kali ia melakukan hal laknat ini. Namun, tak bisa memungkiri jika dirinya juga senang melakukan nya.
Bayangan ketika Galang begitu liar terus memompa pusat intinya. tak malu ketika dirinya mengerang tanpa ragu. teringat cara pinggul mereka saling menghentak. masih pantaskah dia menyalahkan sepenuhnya Pemuda itu?
Segaris airmata meleleh taj tercegah. memikirkan semua kebinalan itu membuat rongga dadanya sesak tak terperi. maka menjalar sampai bola mata yang merebak. Oliv menangis. entah apa yang menjadi penyebab utama dalam ia mencurahkan airmata.
hingga suara ketukan membuatnya terkesiap Seiring dirinya Berdiri.
tok..
tok..
Oliv menghela nafas sepenuh dada. kemudian menyingkirkan cepat jejak airmata yang semula membasahi wajahnya yang ayu. perlahan pintu terkuak tubuh Oliv kian tergemap melihat Galang berdiri dengan tatapan mengandung arti.
"Kamu nangis?" Galang bertanya. sontak Oliv belingsatan karena malu.
Dia menunduk cepat lantaran tak ingin Galang semakin mencecar akan hal itu. Oliv menghela nafas dalam-dalam lalu membuangnya bergantian.
Oliv mengangkat pandangan masih diambang pintu menghadap Galang. "Aku nggak nangis."
Sejenak Keduanya terdiam. hanya sorot netra yang mewakili apa yang seharusnya dikatakan. "Kita nikah aja mau yah." ujar Galang sekonyong-konyong.
Olivia menjatuhkan rahangnya Detik itu juga. "Ngaco kamu kita berhubungan aja salah apa lagi nikah." Cibir Oliv atas pernyataan adik sepupunya.
"Siapa bilang salah. aku rasa kita boleh nikah ko. Status kita itu sepupuan dari pihak ibu jadi nggak papa. nggak ada yang salah kalau kita menikah ataupun punya hubungan." jelas Galang akan tatapan serius.
"Tapi tetap aja tabu Lang. udah deh nggak usah bahas sesuatu yang aneh. ini udah malem mendingan kamu balik kamar tidur sana." Ujar Oliv.
"Kenapa Mbak oliv punya pikiran begitu. jangan suka membohongi diri sendiri. mbak Oliv nangis tapi nggak mau ngaku." lantas jemari Galang mengusap lembut wajah Oliv. "Mbak Oliv seperti tertekan ketika mengatakan itu. sebenernya Mbak oliv jiga mau 'kan nikah sama aku?"
Sungguh Oliv merasa geram menghadapi tingkah kekanakan sepupunya tersebut. "Udah deh Lang. nggak usah dibahas. Mbak mau istirahat."
Ketika pintu hendak ditutup. gerakan Oliv terhenti manakala Galang menahannya. sehingga pintu kembali dibuka. "Ada apa lagi?" tanya Oliv.
Ada jeda sekilas hingga sebuah kalimat meluncur membuat jantung Oliv berdentam-dentam. "Aku sengaja akan bikin mbak Oliv hamil biar aku dinikahin sama wanita yang aku sayang."
Deg!
Olivia termenung akan lontaran Kalimat yang tak terpikir sama sekali olehnya. dia tak menyangka bila sepupunya itu sosok pemuda nekat.
Sejujurnya dalam benak Oliv sungguh tidak tenang. membayangkan jika suatu saat Tante dan Om nya mengetahui hubungan terlarang antar dua sepupu itu terkuak. wajah sedih dan kecewa Rima dan Teddy melintas dakam kepala Olivia.
"Kamu istirahat yah." saat Galang berucap demikian Oliv bergeming dengan pikiran melayang m sampai dia tam menyadari jika Galang mencium kepalanya sebelum ia bergegas pergi.
*****
Keesokan paginya seperti biasa seluruh anggota keluarga bersiap dengan aktivitas rutin masing-masing. Sesampainya di sekolah, Oliv turun dari boncengan motor Galang. Wanita itu menatap adik sepupunya dengan raut tak bersemangat.
"Galang." Suara Oliv memanggil.
"Iyah."
"Kamu apain Nania, ko dia jadi ketakutan gitu nggak berani natap mbak Oliv?" cecar Oliv serius.
Galang membuka helm yang menaungi kepalanya. "Aku udah bilang. mbak Oliv Nggak usah mikirin apa-apa, biar aku aja yang urus."
Terdengar helaan nafas gusar yang Oliv lakukan. "Iya tapi mbak heran aja. Kenapa sikap Nania sekarang berubah. bahkan, untuk menatap mbak aja kaya nya takut." Sergah Oliv bertanya-tanya.
"Selamat pagi Bu Oliv" kini atensi kedua sepupu itu beralih pada sosok Andi yang juga baru sampai. sehingga pertanyaan Oliv meluap begitu saja tanpa jawaban. Lelaki itu lantas langsung menghampiri Oliv dan juga Galang.
"Pagi juga pak Andi." sapa balik wanita itu dengan mengulas senyum. Sedangkan Galang diam. melihat interaksi dari kedua orang dewasa itu hanya menatap datar. Oliv bisa melihat ada raut kecemburuan yang tergambar jelas.
"Pagi Galang. untuk hari ini semangat yah," kali ini Andi menyapa Galang memberikan semangat dan motivasi. pemuda itu membalasnya hanya tersenyum tipis lalu kemudian pamit untuk menuju kedalam kelasnya.
Entah kenapa Oliv merasa ada yang ganjal akan sikap Galang setelah pergi. "Ayo Bu Oliv." Ajak Andi kemudian keduanya berjalan saling berdampingan.
"Oh iya Bu Oliv. apa ibu berkenan nanti malam temenin saya datang keacara pernikahan sahabat Saya? maaf sebelumnya saya nggak berhak maksa sih, tapi sebenarnya saya berharap juga bu oliv mau nerima tawaran saya." Andi mengutarakan niatnya dengan tidak enak hati.
Olivia tersenyum samar. "Saya pikirkan dulu yah pak Andi. Nanti saya kabarin seandainya saya bersedia." Jawabnya kemudian keduanya melanjutkan langkahnya.
***
Olivia terlihat sangat cantik dengan balutan dress light grey dibawah lutut. juga sedikit makeup yang terpoles diwajahnya yang cantik.
Ya. pada akhirnya Oliv bersedia menerima tawaran Andi yang memintanya untuk menemani diacara pernikahan sahabatnya. gayung bersambut kebetulan juga Rima dan Teddy dengan senang hati mengijinkan Oliv pergi.
"Oliv." ketika hendak keluar mobil. suara Andi mengentikan perempuan itu.
"iyah."
"kamu cantik kalau aku boleh jujur." kata Andi tersenyum.
Olivia memaksa balas tersenyum. meskipun sejujurnya tam ada kesan mendalam ketika pria berambut rapi itu mengatakan pujian.
Andi dan Oliv berada didalam sebuah gedung pernikahan yang terlihat sangat ramai dengan para tamu undangan hadir.
"Liv kita sapa pengantin nya dulu yuk." Ajak Andi dan hanya diangguki oleh Oliv. tangannya lantas langsung menggandeng satu tangan Oliv. Pasangan pengantin yang terlihat sangat menawan cantik dan tampan wanita itu sempat mengagumi keduanya.
"Rey selamat yah." Andi mengucapkan selamat kepada mempelai. "Oh iya. kenalin, ini Olivia." Andi memperkenalkan Oliv pada pengantin laki-laki yang adalah teman dari Andi. Tak hanya pada Rey Andi pula memperkenalkan Oliv pada Tiffany mempelai pengantin perempuan. kedua wanita itu saling melempar senyum. Namun, entah kenapa Oliv menangkap sedikit guratan ekspresi aneh yang ditunjukan Tiffany walaupun samar.
"Semoga Lo berdua secepatnya nyusul yah." Ucap Tiffany bersuara. disertai senyum miring. Melihat itu Oliv hanya membalas dengan tersenyum simpul dan memutuskan untuk pamit turun dari panggung pelaminan.
"Maaf yah Liv, Tiffany memang begitu sedikit agak blak-blakan orang nya." jelas Andi. Lantas Oliv hanya tersenyum menanggapi nya. Oliv masih memikirkan dengan maksud dibalik senyuman Tiffany apakah perempuan itu adalah mantan pacar mas Andi. Batin Oliv
Bersambung. .