Karena sebuah tragedi, mengharuskan mereka menikah dan tinggal seatap, tragedi itu membuat sang wanita menjadi trauma ditambah dia harus tinggal dengan laki-laki jahat itu, bagaimana dia harus menjalaninya, apakah cinta itu akan datang seiring berjalannya waktu karena selalu bersama, wanita itu bernama Nala. Nala adalah seorang anak yatim piatu, Nala juga seorang mahasiswi semester awal, disalah satu kampus di indonesia. Nala berwajah manis, sederhana dan agak pendiam. Sebelumnya Nala ada gadis yang ceria, setelah kejadian yang menimpa kedua orangtuanya Nala menjadi anak yang pendiam.
Mr. Kim Joon, Dosen tampan, seksi, maskulin, ditambah dia adalah seorang CEO muda, pujaan setiap wanita. Sayangnya dia bersifat dingin, dan cuek. Mr. Kim mempunyai tunangan bernama Lisa, seorang foto model di Korea, dan Mr. Kim juga mempunyai sahabat dari masa kecil hingga dewasa, sahabatnya bernama Jackson, Jackson juga dipercayai sebagai asistennya untuk mengelola bisnis nya di Korea.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Awahsara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Draft
seharian ini diluar hujan, menjelang malam angin yang bercampur hawa dingin membuat para pengawal yang berjaga malam memakai baju lebih tebal dari biasanya. Suasana malam ini membuat ingin tidur cepat, karena dingin semakin merayap sejalan dengan menggelapnya bumi.
Didalam kamar utama, Nala menunggu kim yang sedang mandi dengan membaca buku. Beberapa bahan bacaan disiapkan oleh Toni, rekomendasi dari dokter. Sda panduan pengasuhan anak, peran orang tua dalam perkembangan anak dan buku dongeng juga ada. Katanya dengan banyak membaca bisa meningkatkan mood, membuat suasana hati menjadi baik. Sambil mengisi waktu, Nala memilih buku pengasuhan anak untuk dibaca.
Nala berandai-andai, kalau anak ku laki-laki mirip yoebo kali ya, kalau perempuan mirip aku kali ya. Lebih baik mirip yoebo saja deh hihihi, anakku siapapun kamu nanti mau laki-laki atau perempuan, semoga banyak yang mencintai mu seperti banyak orang yang mencintai Daddy mu ya. Banyak orang yang akan mendukungmu saat kamu menggantikan posisi Daddy mu nanti. Nala berbicara pelan sambil mengusap-usap perutnya, mommy akan mencintaimu dan menjagamu. Tumbuhlah dengan sehat dan kuat ya anakku, Nala terus mengajak anaknya bicara. Dia menjatuhkan kepala bersandar, sebuah ingatan akan kedua orangtuanya. Kenangan kedua orangtuanya, membuat Nala mengusap ujung matanya.
Suara pintu terbuka, membuat Nala terbangun dari lamunannya tentang kedua orangtuanya. Melihat Kim keluar sudah dengan piyamanya, Kim melangkah ke tempat tidur dan jatuh terlentang. Nyaman, gumam Kim sambil menggoyangkan badan.
" sayang.. kemari lah" menepuk sebelah tempat tidur dimana dia berbaring. Nala langsung beranjak naik, menyentuh kepala Kim. Ternyata rambutnya sudah kering, gumam Nala.
" yoebo...lihat perutku sudah mulai kelihatan membesar " ucap Nala dengan menempelkan kedua tangan Kim diperutnya. Kim bangun, lalu mencium perut yang mulai membesar itu. Kim mencium kening Nala, dan memeluknya. Kim sudah menjatuhkan tubuhnya lagi, lalu menciumi leher istrinya. Nala mengusap-usap tangan Kim saat suaminya menciumi lehernya.
"yoebo..kita jalan-jalan yuk" ucap Nala
"hemm" gumam Kim yang masih menggusel-gusel leher istrinya. Mungkin arti katanya adalah bertanya kemana?
Nala tergelak menggeliat geli,
" nonton, makan popcorn, pokoknya jalan-jalan deh".
"aku ingin keluar rumah bersama mu aja sih intinya" ucap Nala yang mulai banyak maunya
Nala ingin menikmati jalan-jalan, keluar dari rutinitas yang hanya di rumah saja. Menikmati waktu yang menyenangkan menghilangkan jenuh dirumah.
"kita kan bisa melakukannya di rumah" jawab Kim santai.
Pasti begitu, kamu kan paling suka dirumah, dikamar, ditempat tidur, gumam Nala.
"aku kan mau jalan-jalan yoebo, kalau tidak... boleh aku pergi dengan Fara saja?" ucap Nala.
"tidak boleh " jawab Kim cepat.
Hih, sudah kuduga, cepat sekali menjawab nya.
"Kamu semakin banyak maunya ya" kim menghentikan menggusel-gusel dileher Nala, sekarang turun membenamkan wajahnya di dada Nala.
Mulai deh, tuh kan, gumam Nala.
Kim sudah menarik tali baju tidur Nala, dan bermain di tempat kesukaannya.
"kalau begitu kita jalan-jalan ya, nanti kita ajak Fara dan Toni, kita double date bagaimana?hihihi" seperti nya seru, aku akan menjodohkan Toni dengan Fara, gumam Nala.
Kim hanya bergumam entah apa artinya,
"yoebo..." menja Nala.
Kim mengangkat kepala dan mendengus mendengar suara manja Nala,
"hah kamu nih" Kim memutar tubuhnya terlentang,
"kamu ingin menjodohkan Toni dengan sahabat mu itu ya" jawab Kim seperti sudah tau maksud Nala.
"mau double date lagi, apa ini ngidamnya anak kita?" padahal kalau cuma nonton dan makan popcorn kan tinggal bilang Arnold semua pasti akan disediakan, pikir Kim.
Nala manggut-manggut sambil mengerjapkan mata, beringsut duduk disamping Kim. Memohon lewat mata dan dekapan tangannya menunjukkan mimik wajah semenggemaskan mungkin.
"kalau aku mengabulkannya, kamu mau berterima dengan apa?" tangan Kim sudah merayap di paha Nala yang hanya tertutup selembar kain tipis baju tidur. Laki-laki itu berfikir sebentar memikirkan hadiah apa yang dia inginkan. Lalu dia menepuk kedua kakinya,
"kamu mau mencobanya, main diatas ku?" ucap Kim sambil mengedipkan matanya.
"apa?apa?dia bilang apa, gumam Nala.
Kim terpingkal saat melihat reaksi istrinya.
"sayang... kenapa pipi dan telinga mu merah? Jangan-jangan kamu pernah memikirkannya ya" ledek Kim.
Nala menutup wajahnya, padahal Kim hanya menyentuh hidungnya
"hahaha, ternyata istriku punya fantasi begitu juga ya" ledek Kim lagi.
Mimpi, aku cuma pernah memimpikannya, sumpah, gumam Nala.
Malu dengan ingatannya sendiri, Nala menarik tubuhnya sedikit menjauh, saat kedua tangan Kim bergerak naik keatas tubuhnya sendiri.
Nala merinding, ingatannya tentang mimpi memalukannya semakin nyata menari-nari di kepalanya.
"hentikan yoebo... aku tidak, tidak pernah memikirkan itu" semakin Nala menolak semakin terlihat kalau dia memang pernah memikirkan itu.
Kim mengusap-usap pipi dengan nakalnya, Kim benar-benar terhibur dengan reaksi Nala yang kikuk dengan wajah semerah tomat.
" yoebo... aku kan hanya mimpi" Nala seraya menyesal menyebutkan mimpi itu.
Dengan gemasnya Kim, mengangkat Nala kepangkuan nya, lalu membisikkan...
"bagaimana kalau kita peragakan?" sambil mengigit kecil telinga Nala.
Kim memulai aksinya, menciumi leher Nala dengan tangan cepat membuka baju Nala.
Bagian kesukaannya menyembul menantang, membuatnya tambah bergairah dan mulai memainkannya, bibirnya mulai melahap menyusuri rongga mulut istrinya. Nala mulai melenguh nikmat, melingkarkan tangannya di leher Kim. Nala mulai merasakan sesuatu yang menonjol di bagian bawah selangkangannya.
Pelan-pelan Kim mulai membuka celananya, dan melanjutkan membuka bajunya. Pergulatan panas, diiringi desahan syahdu suara Kim dan Nala. Malam dingin diluar, tapi kamar utama membara.