Delisha adalah seorang Gadis yang ingin membahagiakan ibu dan adiknya, namun perjuangan Delisha tak mudah karna kakak iparnya selalu mencari cara untuk memanfaatkan sang ibu untuk kesenangannya sendiri, sedangkan kakak laki lakinya sangat bucin pada sang istri,bagaimana kah cara Delisha menghadapi kakak iparnya yang sangat serakah dan egois itu...kita baca bersama sama yukk marii...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dehas Ryuka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23
Ting....ting...ting..." Suara ponsel milik Rena berbunyi, Rena segera melihat ada notif pesan dari palikasi hijau "Hai cantik"isi pesan dari seseorang yang beberapa hari ini Rena tunggu tunggu "Hai mas..." Jawab Rena dengan tersipu malu wajah nya memerah membaca pesan itu "aku ganggu apa enggak?" "Enggak kok mas..." Jawab Rena "oiya Cantik kamu nanti sibuk gak? Aku mau ngajak kamu nonton" kata Andreas dari sebarang ponsel itu,ingin rasanya Rena menerima ajakan Andreas itu namun di usia kandungan yang menginjak 8 bulan ini Rena sudah kesulitan menyembunyikan perutnya yang sydah makin besar, dia tak ingin Andreas tau jika dirinya masih bersuami dan saat ini sedang hamil "ehmm maaf mas saat ini aku, papa dan mama ku akan berkunjung kerumah kakek dan nenek,karna saat ini kakek sedang sakit" kata Rena berbohong " hmmm...gitu ya...kapan kamu kembali" tanya Andreas lagi "kemungkinan akhir bulam depan" jawab Rena sembari mengingat kembali jadwal HPL nya. "Hmmm ternyata menderita juga ya menahan rasa Rindu" gombal Andreas dengan memberi emot menangis "sabar ya mas..." Kata rena "Baiklah aku akan sabar menunggumu" kata Andreas "baik, terimakasih mas" kata Rena.
Malam itu di Rumah bu.Aini, sedang ada rapat untuk keluarga inti saja "bu.Baim mau kerja jadi TKW saja setelah Rena melahirkan"kata Baim "apa sudah kamu pikir baik baik im, karna kamu akan jauh dari keluarga" kata bu.Aini "iya lo kak...apa gak sayang juga sama bengkel yang sudah kakak rintis sejak masih muda" sambung Delisha " sudah bu...Baim ingin mengumpulkan mkdal lagi,untuk memperbesar bengkel nantinya"jawab Baim mantap "kalau ibu setuju saja jika kamu sudsh yakin, ibu dan adek adekmu pasti akan selalu mendoakan" kata bu.Aini "namun apakah sudah di bicarakan dengan isttrimu?" Lanjut bu.Aini,Baim menghela nafas panjang "Justru Rena yang memintaku untuk kerja di luar negri bu" kata Baim sendu,bu.Aini hanya bisa mengangguk "kak memang kak Baim memerlukan dana brp untuk memperbesar bengkel itu?" Tanya Delisha" cukup besar Del, kemungkinan sekitar 100 sampai 150 juta"kata Baim, Delisha mengangguk mengerti "Kak ini Delisha ada tabungan sekitar 300jutaan, yang 150 jutaan rencananya buat bangun toko sembako di sebelah rumah,untuk mengisi kekosongan ibu, da sisa nya bisa kakak pakai dulu, dari pada harus jauh jauh ke luar negri,biyayanya juga besar lo kak" kata Delisha.Baim terbelalak mendengar itu, "baik kakak pikir pikir dulu ya Del...nanti kakak hitung ulang" kata Baim "iya kak" jawab Delisha "trus rencana mau bangun tokonya kapan?" Tanya Baim "Insya Allah besok kak,aku sama ibu mau ke rumah pak Hanif biar beliau saja mencari tukang dan bahan bahannya,kita terima beres saja" kata Delisha, "iya Del mending begitu,pak Hanif pasti lebih tau mengenai material" kata Baim.
Sudah 1 bulan Baim tinggal di rumah ibunya, sejak terakhir bertemu Rena, dan Rena meminta bercerai setelah melahirkan "Mas aku gak bisa hidup seperti ini terus, mau apa apa susah,mending kita cerai" kata Rena saat itu "sayang hati hati lo kalau ngomong kamu lagi hamil lo" kata Baim dengan lembut " kenapa mas? Kamu takut jadi kere setelah berpisah dari aku ya?" Kata Rena ketus "pokok nya setelah anak ini lahir aku mau kita cerai, dan hak asuh anak aku serahkan pada mu, aku gak mau ribet ngurus anak ini, udah hamilnya ngerepotin "umpat Rena saat itu "ya Allah semoga engkau membukakan pintu hati istriku, agar dia lebih bersyukur lagi"do'a Baim
Minggu pagi Bu.Aini dan Delisha tampak sudah Rapi,dengan naik motor milik Delisha ibu dan anak itu menuju ke rumah pak Hanif, setelah 10 menit mereka sampai dirumah pak Hanif, "Assalamualaikum" ucap salam bu.Aini "waalaikum salam, seorang wanita paruh baya keluar dari dalam "ehh bu.Aini dan Delisha mari masuk" kata Atun istri pak Hanif dengan ramah " iya makasih ya Tun" bu.Aini dan Delisha pun duduk di kursi anyaman yang ada dj ruang tamu itu " Pak Hanif nya ada Tun?" Tanya bu.Aini "ada bu...mas Hanif lagi kasih makan ayam di belakang, saya panggilkan dulu ya bu"kata Atun sambil masuk.kembali ke dalam,tak lama kemudian pak Hanif pun keluar "ehh bu.Aini dan Delisha, ada apa nggeh?"tanya pak Hanif sambil duduk di kursi tunggal di hadaoan mereka.Delisha pun menceritakan niatnya yang ingin membangun toko dengan meminta bantuan pak.Hanif dan teman temannya,dengan konsep yang Delisha gambarkan, pak Hanif sebagai mandor berpengalaman tenty saja sangat faham dengan yang diinginkan calon klien nya "baik pak kalau begitu besok uang untuk bahan bahannya saya antar kesini,dan saya minta untuk segera di garap agar toko nya bisa segera di buka" kata Delisha "baik, besok bapak hubungi 4 teman bapak,biar lusa bisa segera dikerjakan"setelah pembicaraan mengenai ongkos tukang selesai, Delisha dan bu, Aini pun mohon pamit, pada pak Hanif dan Atun istrinya.mereka pun melanjutkan untuk pulang.
Sesampainya di rumah tampak kak Baim sedang menulis sesuatu pada sebuah buku "Assalamualaikum" ucap salam ibu "Waalaikum salam "jawab kak Baim dengan senyum "Gimana Del ,kapan Toko ibu bisa segera di garap" tanya Kak Baim " Insya Allah pembangunannya di mulai besok lusa kak" jawab Delisha " Alhamdulillah" kata Baim penuh kelegaan "kok kayak nya ceria banget pagi ini?" Tanya Delisha yang melihat wajah Kakaknya sedang ceria "iya Del Alhamdulillah, pelanggan kakak yang dulu memiliki tanggungan 75 juta, pagi ini sudah di bayar lunas" kata Baim dengan gembira "Alhamdulillah" kata Delisha "Del seumpama kakak membangun bengkel di sebelah toko ibu menurut mu gimana?" Tanya Baim "wahh Delisha setuju kak, biar kakak juga lebih hemat gak bayar kontrakan lagi" kata Delisha "Tapi untuk membangun biyayanya paling gak 100juta, boleh kakak pinjam uangmu dulu?" Kata Baim Ragu Ragu , mendengar itu Delisha tertawa "Boleh donk kak kan kemaren Delidha udah bilang" kata Delisha "makasih ya dek...nanti uangnya kakak kembalikan mencicil gak papa kan?" Iya kak gak papa, besok kakak sekalian aja bilang pak hanif biar di garap sekalian" kata Delisha "iya malam ini rencananya kakak mau ke rumah pak hanif" kata Baim "oke deh kak" kata Delisha sambil tersenyum dan berjalan kebelakang untuk membantu sang ibu. Menyiapkan makan siang