Setelah belasan tahun terjebak di lingkungan berbahaya akhirnya Glamour bisa kabur dan menyelamatkan diri.
"Tuan selamatkan aku," bisiknya bergetar menahan tangis kepada pria yang menyewanya malam ini. "Apapun akan aku berikan kepadamu, termasuk keperawanku," imbuhnya, berharap pria yang memakai topeng itu mau membantunya.
Glamour tidak tahu jika pria yang tengah mendekapnya ini adalah mafia berbahaya dan paling keji di dunia. Ibarat kata, baru keluar dari kandang buaya tapi kembali terperangkap di kandang singa.
Bagaimana perjuangan Glamour untuk menyelamatkan hidupnya demi bisa kembali berkumpul dengan keluarganya?
Simak terus kisahnya ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dilelang
BUGH!!!
Ketika keluar dari kamar hotel, Damon langsung menghantam wajah Nero dengan kuat sampai asistennya itu tersungkur di lantai.
"Dia bukan gadis perawan yang aku inginkan!" bentak Damon sangat emosi, kedua matanya melotot lebar, nafasnya memburu, dan urat-urat di lehernya terlihat ketika ia mengeraskan rahang dengan kuat.
Nero berusaha berdiri tanpa kata sembari memegang pipinya, jari kelingkingnya bergerak menyusut darah yang mengalir dari sudut bibir.
"Maaf, Tuan, tapi aku sudah mencari informasi tentang gadis itu jika masih perawan," ucap Nero menundukkan kepala, tidak berani menatap Damon yang tengah murka.
"Kau bodoh!" maki Damon. "Makanya cari wanita agar kau bisa membedakan mana perawan dan mana yang tidak!" Amukannya beralih mengolok asistennya yang selama ini tidak pernah dekat dengan wanita manapun alias jomblo abadi.
Berbeda dengan Damon, meskipun sama-sama jomblo tapi setidaknya ia tidak pernah kekurangan wanita untuk menjadi pelampiasan hasratnya.
Nero mendengus tanpa kata mendengar olokan bossnya.
"Bereskan wanita itu!" perintah Damon seraya melangkah meninggalkan kamar hotel itu sembari merapatkan jasnya agar menutupi bercak darah yang menempel di kemeja putih yang ia gunakan.
Nero menarik nafas panjang, ia segera melangkah memasuki kamar tersebut. Wajahnya mengerut, dan matanya menyipit ketika melihat wanita itu tewas di atas ranjang dengan beberapa tusukan di perut. Kondisi wanita itu sangat mengenaskan.
"Dia berulah lagi!" Nero berdecak kesal, lalu mengeluarkan ponselnya, menghubungi anak buahnya untuk membereskan jasad wanita tersebut.
Nero harus stay di sana sampai anak buahnya datang.
"Bereskan, jangan sampai meninggalkan jejak!" titahnya kepada keempat anak buahnya yang baru memasuki kamar tersebut.
"Baik, Tuan Nero," jawab mereka kompak.
Nero beranjak pergi dari kamar hotel itu. Ia harus cepat karena saat ini Damon pasti menunggunya di basment, bisa bahaya kalau bossnya menunggunya terlalu lama.
"Kira-Kira ini wanita ke berapa yang tewas setelah bercinta dengan Tuan Damon?" tanya salah satu pria yang sedang menggulung jasad gadis berlumuran darah itu dengan selimut.
"Sudah tidak terhitung."
"Mengerikan."
Mereka berempat bergidik ngeri mengingat para wanita yang tewas dengan kondisi yang sama.
*
*
Damon membakar ujung rokok yang terselip di kedua belah bibirnya. Ia bersandar di body mobil dengan gaya yang sangat elegan dan keren. Jas dan kemejanya sudah terhempas entah ke mana memperlihatkan tubuh bagian atasnya yang atletis dan di penuhi tatto sampai leher.
Area besment malam itu sepi, tidak seperti biasanya.
Suara langkah kaki tergesa menggema di basment tersebut.
Damon menghembuskan asap rokok sembari Nero yang berlari cepat menghampirinya.
"Kau telat 2 detik!" kata Damon, dingin.
Nero mengatur nafasnya sambil mengusap keringat di keningnya. Ia segera mengeluarkan kunci mobil dari saku celana, kemudian membukakan pintu mobil untuk bossnya.
"Maaf, Tuan." Hanya itu kata keramat yang bisa menyelamatkannya agar bisa hidup lebih lama di dunia ini.
Ck!
Damon berdecak kesal, seraya masuk ke dalam mobil dan duduk di jok belakang.
"Ice Club!" kata Damon, dingin dan datar kepada asistennya.
"Baik, Tuan." Nero menarik nafas panjang, sedikit lega karena Damon tidak menodongkan senjata api ke wajahnya. Ia segera melajukan mobil tersebut menuju Ice Club yang sangat elit di Kota tersebut, hanya orang-orang tertentu saja yang mempunyai akses masuk ke dalam Club malam tersebut.
*
*
"Malam ini kau akan di lelang. Siapa pun yang menawarmu dengan harga tinggi, maka dialah yang berhak atas dirimu malam ini," ucap sang Nyonya Besar kepada Glamour yang masih duduk seorang diri di dalam ruangan tersebut.
Glamour meremas ujung dressnya dengan perasaan takut luar biasa.
"Ambil ini!" Nyonya Besar memberikan topeng mata kepada gadis cantik itu.
*
Video visual Glam dan Damon ada di IG emak ya silahkan di cek dan di follow @thalindalena.
Smg damon dpt menolong glamour bertemu kedua orgtuanya yg terpisah selama 15thn....
Smg dpt jatuh cinta dan bucin akut kpd glamour dan membalas dendam kpd nyonya Toro dulu yg menculiknya menjualnya....
Sabar yg glamour akan suatu saat nanti akan hidup bahagia dan bertemu kedua orgtuamu....
lanjut thor.....