Cinta Gila

Selvi dan Angga pun mengantar Naura pulang ke rumah, sementara Arka menggunakan motor miliknya.

Beberapa saat kemudian merekapun sampai di kontrakan Naura.

Rumah minimalis di sebuah perumahan yang kini menjadi tempat singgahnya sementara.

Suasana sudah sepi, apalagi waktu sudah menjelang maghrib, tidak seperti umumnya sebuah perumahan.

"Raa..!" Selvi masih penasaran dengan Naura dan Arka saat ini.

Karena keduanya terlihat mesra, bahkan terlihat bukan hanya sebagai adik kakak, ataupun orang yang berpacaran.

Terlebih ketika Naura sedang menangis di rumahsakit tadi, Arka mencium kening, dan pipi Naura untuk menenangkannya.

Bahkan Naura memeluk Arka, seperti enggan untuk terlepas dan terpisahkan.

"Kenapa sih!" Sahut Naura yang sudah turun terlebih dahulu untuk masuk kedalam rumah.

Angga mengikuti keduanya menuju pintu rumah Naura.

"Yakin kalian hanya pacaran?"

Selvi kembali ingin tahu hubungan antara Naura dan Arka, sementara Angga hanya diam namun tetap mendengarkan.

Naura hanya melengos sebentar, kemudian membuka pintu.

"Masuk dulu kalian, sambil menunggu Arka!" Sahut Naura.

Selvi kelihatan dongkol, karena Naura enggan menjawabnya saat ini.

"Angga masuk!"

"Iya Bu!"

Naura memutar bola matanya, malas.

"Kalau di luar kantor jangan panggil Bu, kelihatan tua banget!"

"Ya emang udah tua Lo Ra..!"

Bukan Angga yang menjawab, namun Selvi nyeletuk tentang usia Naura, meski keduanya seumuran.

"Baru dua lima!"

"Harusnya sudah jadi ibu muda ya Ra!" Celetuk Selvi.

Perkataan itu membuat Naura menunduk, sebab menjadi seorang ibu saat ini sedang dinantikan olehnya.

"Eh sorry, lu kan belum nikah, sama kaya gue!"

Selvi duduk di sofa ruang tamu, di ikuti oleh Angga, sementara Naura mengambilkan minum untuk kedua tamunya.

"Elu aja gengsi mau ngucapin suka dan cinta, sampai sekarang masih jomblo!" Celetuk Naura.

"Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam"

Arka datang langsung masuk kedalam rumah, terlihat Naura mencium tangan Arka, dan kedua pipi Arka.

Hal itu membuat Angga dan Selvi melongo, karena sikap keduanya sudah seperti suami istri.

"Kamu istirahat dulu Yang, tadi habis donor lhoo!"

"Iya sayang!" Sahut Arka.

Arka mengabaikan kedua tamunya, kemudian masuk ke kamar untuk berganti pakaian.

"Kalian..?"

"Arka suami gue!"

"Hah..!!"

Angga dan Selvi tentu saja terkejut dengan pengakuan Naura.

Sebab selama ini Naura jarang sekali dekat dengan lelaki manapun.

Bahkan ketika kuliah bersama pun, Naura enggan berteman dengan lelaki.

Namun justru saat ini sudah menikah dan terlihat mesra dengan suami kecilnya itu.

"Kapan?"

"Hampir empat bulan yang lalu." Sahut Naura kemudian duduk di sofa depan Selvi dan Angga.

"Empat bulan?" Selvi kembali terkejut, sebab sudah selama itu Naura menikah dengan Arka.

"Iya!" Sahut Naura.

"Berarti sewaktu Arka masuk kerja, sudah jadi suami elo!"

Naura mengangguk, membenarkan perkataan Selvi, dan Naura sudah tidak ingin menutupi hubungannya dengan Arka, apalagi dihadapan Selvi dan Angga.

"Drama banget kalian!, dikantor sampai ga ada yang tahu!, sialan!" Celetuk Angga.

Angga yang terbiasa menjadi orang pendiam, nyatanya kini bisa berkomentar tentang hubungan Arka dan Naura.

Bahkan dirinyalah yang dongkol, karena Arka dan Naura berhasil mengelabuhi teman teman kantor.

"Tapi ini tolong rahasiakan dahulu, karena ada suatu hal yang harus diselesaikan Arka, termasuk orang yang ada dirumah sakit tadi."

Naura menjelaskan secara singkat, kenapa harus menutupinya untuk sementara ini.

Namun Naura tidak menjelaskan jika Arka adalah putra dari Hendra Mahendra, pemilik perusahaan Mahendra grup.

"PJ nya lah, jangan lupa!, ya kan Ngga!" Celetuk Selvi setelah mendengarkan keterangan Naura.

Naura hanya mengangguk, karena memang belum pernah mentraktir teman-temannya ini selama sudah menikah.

"Kalian engga pulang?" Celetuk Arka yang baru keluar kamar dalam keadaan rapi.

Bahkan Arka sudah mandi, dan terlihat tampan.

"Ngusir Lo!, mentang-mentang sudah dapat bini Naura!" Ketus Selvi sambil menajamkan matanya ke arah Arka.

"Kan gue nanya!"

"Traktir dulu baru kita pulang!, ya Vi!" Celetuk Angga disebelah Selvi.

"Mas Angga bisa ngomong!"

Kembali Arka menggoda Angga, yang biasanya menjadi orang pendiam di kantor.

Namun untuk malam ini begitu beda, sebab sepertinya Angga sedang ceria.

Angga hanya tersenyum masam, sebab ucapan Arka memang tepat kepada dirinya.

"Kita nungguin PJ nikahan kalian, karena tidak ngundang kami, Ya kan mas Angga!"

"Cieeee, sekarang panggil mas!"

Naura nyeletuk, sebab memang Selvi juga berbeda ketika memanggil Angga, tidak seperti biasanya memanggil hanya dengan nama.

Wajah Selvi memerah, karena celetukan Naura, kemudian menutup mukanya dengan kedua telapak tangan.

Selvi terlihat tertawa, namun tidak diperlihatkan kepada teman temannya.

"Mau makan sekarang?" Tanya Arka yang memang sudah siap untuk mengantar makan malam.

"Ya udah yukkk!, dah laper!" Sahut Naura.

Kemudian Arka pun keluar diikuti oleh yang lainnya, untuk mencari makan malam.

Selain itu Arka dan Naura memang sengaja mentraktir Angga dan Selvi agar tutup mulut tentang hubungannya saat ini.

***

"Apa..!!!"

"Kecelakaan..!!

Shelomita tersentak kaget karena mendapatkan kabar dari anak buah suaminya, jika Fransisco Fernando kecelakaan.

Dan kecelakaan Frans berada di Indonesia saat ini.

Rodrigo Fernando, sang suami hanya menggelengkan kepalanya, karena tidak setuju dengan ide dari istrinya itu.

"Pi, Frans kecelakaan di Indonesia!, ayo kita kesana!"

"Tidak bisa Mi, Papi masih banyak kerjaan saat ini!"

"Halah alesan!, memang Papi ga pernah sayang ke anak!, putranya kecelakaan masih sibuk urus pekerjaan!"

"Itu bukan anakku!"

"Hey Pi!, kamu kan juga ikut merawatnya ketika kecil sampai dewasa ini!, bahkan kamu memanjakannya kan!" Sahut Sheylomita dengan kesal.

"Anak itu sudah besar, sudah seharusnya mandiri sekarang, dan papi sudah melepaskannya semenjak lulus kuliah!, paham!"

"Dan ingat, Papi hanya punya satu putri, dan namanya Karenina Lusiana Fernando!, tidak ada yang lain!"

Lanjut dari Rodrigo, kemudian Rodrigo pun meninggalkan Sheylomita yang masih shock dengan perkataan suaminya.

"Kurang ajar, Papi!, bagaimana aku bisa merebut perusahaan Hendra kalau begini!"

"Awas saja Hendra dan keturunannya itu!, apalagi semenjak Hendra mengabaikan cintaku!"

Gerutu Sheylomita dalam hati, membuatnya teringat dengan adik angkatnya dahulu, bernama Hendra Mahendra.

Shelomita diangkat menjadi anak dari Abimana Mahendra Atmajaya ketika masih berusia satu tahun, sehingga selisih usia dengan Hendra Mahendra serta Hendar Mahendra sekitar dua tahun.

Sebab setelah mengangkat anak, istri dari Abimana Mahendra Atmajaya mengandung dan anak yang dikandungnya dinyatakan kembar siam.

Dahulu Sheylomita dimanjakan oleh kakek Abimana, karena semenjak merawat Shelomita, usahanya menjadi lancar, bahkan berkembang pesat saat itu.

Hingga Abimana membangun rumah sakit dan mengelolanya bersama istri tercinta.

Suatu ketika, Sheylomita jatuh cinta kepada Hendra, namun ditolak mentah mentah oleh Hendra, sebab Hendra dan Hendar menganggap Shelomita kakaknya sendiri.

Penolakan itu membekas dalam hati Shelomita, bahkan pernah menggagalkan pernikahan Hendra dan calon istrinya.

Namun Hendra tetap menikahi Diana Saraswati, di lain waktu.

Ketika Diana Saraswati melahirkan seorang putri saat itu, Sheylomita sudah berada di luar negeri, karena diusir oleh kakek Abimana.

Pengusiran tersebut akibat kesalahan Sheylomita, yaitu menggagalkan pernikahan Hendra, dan mengaku jika dirinya hamil akibat ulah Hendra.

Keluarga tidak percaya akan perkataan Shelomita, karena bukti tidak akurat dan mengada ada, bahkan istri dari Abimana Mahendra, memeriksa langsung Sheylomita, karena Nenek Mia seorang dokter.

Hal itu membuat Sheylomita geram, bahkan ingin membunuh Nenek Mia, yang akhirnya Kakek Abimana mengusir Sheylomita dan mengirimnya keluar negeri.

Suatu ketika, Sheylomita datang lagi dan menculik bayi kembar Arka untuk dijadikan jaminan mendapatkan perusahaan Kakek Abimana Mahendra Atmajaya.

Sheylomita bekerjasama dengan pihak rumah sakit, dengan mengganti bayi yang diculiknya dengan bayi yang meninggal.

Hingga Sheylomita merawat bayi yang diculiknya untuk merebut perusahaan milik Abimana Mahendra.

Bahkan anak yang dirawatnya hingga besar saat ini.

"Aku harus kesana, jangan sampai Hendra mengetahui, jika Fransisco Fernando adalah Arkan Abimana Mahendra, bayi yang aku culik dahulu!"

Sheylomita berniat datang ke Indonesia, untuk mengambil Frans, atau mengambil alih perusahaan milik Kakek Abimana.

Sheylomita tidak tahu, jika Arkan yang diculik adalah anak kembar, sebab ketika mengambil,terdapat deretan bayi yang berjejer rapi.

Hingga saat inipun, Sheylomita tidak tahu, jika ada anak yang lain bersamaan Arkan dahulu ketika lahir.

Bahkan Shelomita masih berhubungan baik dengan Hendri yang berada di luar negeri.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

..."Busuk kerbau jatuh berdebuk"...

...Tindakan yang tidak baik pasti akan ketahuan pada akhirnya....

"Arka dan Arkan!"

"Iya!"

"Anaknya anuu yaaa!!

"Ho ohhh!"

"Jangan lupa royalti!"

"Iyes!!"

𝙱𝚎𝚛𝚜𝚊𝚖𝚋𝚞𝚗𝚐...